Lumajang (lumajangsatu.com) - Event menari di atas awan B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro akan kembali digelar. Acara akan digelar pada tanggal 28-29 April 2018 untuk tahun kedua, yang akan diikuti oleh seniman Lumajang dan luar daerah.Indrijanto, Kabid Kebduayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang menyatakan, sebelum acara, akan digelar sarasehan budaya di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Para seniman Lumajang dan luar daerah akan berbagi cerita kepada para pelaku seni di Lumajang dan para peserta."Sebelum acara akan digelar sarasehan di aula Pura Mandara Giri Semeru Agung," ujar Indrijanto, Kamis (22/03/2018).Kegiatan menari di atas awan ingin melestarikan budaya dan juga promosi destinasi wisata Lumajang. Dari data panitia, peserta akan lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. "Sudah banyak yang konfirmasi yang akan berpartisipasi dalam acara itu," terangnya.Acara menari di atas awan terbuka untuk umum bagi yang ingin melihatnya. Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa menghubungi panitia dan di Disparbud Lumajang di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT).(Yd/red)
Gaya Hidup
Inginkan Wajah Bersih dari Jerawat..! Sebaiknya Facial Berapa Kali..?
Lumajang (lumajangsatu.com) - Metode facial atau membersihkan wajah dari jerawat, komedo dan kotoran memang selalu menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat terutama perempuan. Ada beberapa ahli yang menganjurkan untuk tidak melakukan facial wajah dan hanya mengaplikasikan obat atau krim saja.Namun, ada juga dermatolog lainnya yang sangat menyarankan setiap orang untuk rutin pergi ke klinik kecantikan atau dokter kulit untuk sekedar melakukan facial wajah.Terlepas dari perdebatan itu semua, sebaiknya lakukan facial wajah berapa kali dalam sebulan bagi Anda yang menginginkan tampilan wajah lebih bersih dan sehat. Begini kata owner salon cynthia ,Jl.Kyai Ilyas Nomer 31 A-Lumajang. “Facial wajah bagusnya dua kali dalam sebulan. Selain debu, kotoran dan bakteri, wajah yang terbiasa makeup juga lebih rentan berjerawat dan berkomedo. Jadi, salah sebenarnya kalau banyak orang berasumsi facial hanya kalau ingat atau kalau perlu saja,” ujar Umi Fanikma, Owner Cynthia Salon, Kamis (22/03/2018).Hal senada juga diutarakan oleh Zuhrofi, terapis kecantikan dari Cynthia salon. Menurut Zuhrofi, wajah secara alami memproduksi sebum yang nantinya bercampur dengan kotoran, debu, asap serta radikal bebas karena beraktivitas dan berkeringat.Bila dibiarkan, kondisi tersebut berisiko akan timbulnya jerawat, peradangan, komedo dan sebagainya. Sehingga, proses ekstraksi memang disarankan demi membersihkan wajah sekaligus mengurangi risiko pori-pori semakin besar.Diakuinya, kini sudah banyak dokter, klinik atau terapis bersertifikat yang memiliki metode facial yang tidak terlalu sakit, aman dan terbukti membersihkan.“Disarankan melakukan facial oksigen dalam dua kali sebulan. Facial oksigen cocok untuk semua jenis kulit, semua umur dan tidak memiliki efek samping. Kulit wajah jadi bercahaya, bersih dan kenyal pasca menjalani facial oksigen," pungkasnya.(In/Red)
Longsor Dibersihkan, Askes ke Puncak B-29 Argosari Sudah Normal
Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat hujan deras, tiga titik di Desa Argosari Kecamatan Senduro terjadi lonsor. Lonsgor sempat menutup akses menuju wisata dia atas awan B-29.Namun, warga bersama dengan TNI, Polri, TRC BPBD da perangkat desa langsung melakukan pembersihan secara manual. Meskipun jalan masih tertutup lumpur, namun sudah bisa dilintasi oleh warga dan juga wisatawan."Iya mas, ada tiga titik longsor, di jalan dusun Gedok, perbatasn Lumajang-Probolinggo dan arah menuju puncak B-29," ujar Ismaida, salah seorang warga, Selasa (20/03/2018).Kondisi Desa Argosari yang berada di pegunungan memang sangat rawan longsor. Warga biasanya langsung melakukan pembersihan longsor jika tidak terlalu banyak material longsorannya."Kalau longsornya sedikit warga langsung melakukan pembersihan secara begotong royong. Disini sudah biasa terjadi longsor dan menutup jalan," paparnya.Deni Rohman AP, Kepala Dinas Panriwisata dan Kebudyaan menyatakan bahwa longsor yang terjadi tidak berpengruh kepada wisatawan. Jalur menuju puncak sudah bisa dilalui oleh wisatawan, meskipun harus tetap waspada."Alhadulillah tidak ada pengaruhnya pada kunjungan wisatawan. Namun kita tetap meminta wisatawan selalu waspada karena jalan masih licin," pungkasnya.(Yd/red)
Jembatan Pelangi Jadi Arena Fashion Show Busana Daur Ulang Sampah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Lembaga Pendidikan Muhammadiyah menyabet juara umum Lomba Fashion Show Busana Daur Ulang Sampah. Lomba tersebut dalam rangka Hari Pungut Sampah Nasional (HPSN) Kabupaten Lumajang 2018. Lomba itu, digelar Jum’at sore (09/03/2018) di kawasan Jembatan Kubah Pelangi Kali Asen, Jln. S. Parman, Kecamatan Lumajang (09/03/2018).
Kali Asem Tengah Kota Lumajang Mulai Bersih dan Banyak Ikannya
Lumajang (lumajangsatu.com) - Upaya pemerintah untuk menciptakan Kali Asem yang membelah Kota Lumajang bersih mulai membuahkan hasil. Pasalnya, tumpukan sampah yang biasanya menghiasi Kali Asem lambat laun mulai menghilang, karena sungai jadi lokasi pemancingan gratis.Saat sore hari, terlihat banyak warga yang hobi mancing menjadikan Kali Asem sebagai lokasi memancing. Alhasil, warga yang biasanya menjadikan Kali Asem tempat membuang sampah menjadi sedikit malu."Saat ini Kali Asem mulai terlihat bersih mas, sejak dijadikan lokasi pemancingan gratis dan ditebar benih ikan oleh pemerintah," ujar Taufiq Marzuki, salah seorang warga, Kamis (08/03/2018).Dinas Perikanan sudah menebar benih ikan jenis tombro, tawes dan gurami dan sebagai sudah besar. Warga memperbolehkan untuk dipancing dan tidak boleh distrum atau dijala, karena akan mengakibatkan ikan-ikan kecil mati."Kita memang melarang jika dijala apalagi distrum mas, karena ikan yang kecil-kecil akan mati. Jika dipancing yang makan pasti ikan-ikan yang besar saja," terangnya.Tanggul yang jebol dan sudah diperbaiki juga sudah dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat parkir. Warga yang memancing memarkir sepedanya diatas tanggul sehingga menjadi aman.(Yd/red)
Lumajang Terus Fokus Membangun Sektor Pariwisata
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat serius menggarap sektor pariwisata. Pada awal tahun 2018 ada 10 pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dibahas bersama DPRD Lumajang.
Belajar di Alam, TK Al-Ikhlas Berkunjung ke Wisata Edukasi Alas Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan siswa-siswi TK Al-Ikhlas belajar di alam di wisata edukasi Alas Semeru Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko. Para siswa-siswa tersebut sangat antusia mengikuti para instruktur, mulai melihat tanaman toga, mesin kayu, kelinci, hingga menanam padi di sawah.Cahya Ningrum, guru TK Al-Ikhlas menyatakan kegiatan belajar di alam sangat penting bagi anak didik untuk mengenalkan lingkungan. Siswa akan beriteraksi langsung dengan alam, tumbuhan, heawan dan lainnya yang tidak didapatkan di bangku sekolah."Sangat bagus sekali kegiatan seperti ini mas, para siswa dikenalkan langsung dengan alam, melihat ayam bukan gambar saja, melihat kera bukan gambar saja, namun langsung pada binatangnya," jelas Ningrum, Selasa (27/02/2018).Ditengah banyak permainan modern seperti gime di HP, maka sangat perlu anak-anak dialihkan dari kecanduan permainan gime. Mengenalkan langsung kepada siswa bagaimana menanam padi membuat para siswa akan semakian menyatu dengan alam.Navida, pengelola wisata edukasi Alas Semeru menyatakan bahwa wahana yang disipkan memang lebih banyak untuk anak-anak sekolah. Namun, juga bisa untuk orang dewasa yang diserta dengan sejumlah permaianan dan pengenalan tata cara bertani secara tradisonal dan modern."Kita banyak wahana bermaian dan juga pengenalan sejumlah tumbuhan, ada tanaman toga, kebun buah nusantara, tata cara bertani tradional dan modern juga dikenalkan kepada para peserta," pungkasnya.(Yd/red)
Digerus Banjir, Benteng Bersejarah Kerajaan Lamajang Ambrol
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengungakan alias bastion (menara pengintai) benteng kerajaan Lamajang Tigang Juru ambrol. Pasalnya, hujan deras yang mengakibatkan banjir disungai Bondoyudo, mengikis dinding benteng yang memiliki sejarah yang besar bagi Lumajang dan Nusantara.Plt. Bupati Lumajang dr. Buntaran S, langsung melihat kondisi benteng kerajaan Lamajang di Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamtan Sukodono, hari Senin (26/02). Ditemani kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Deni Rohman AP, Plt memandang perlu mengambil langkah untuk menyelamatan sejarah Lumajang itu."Kita akan ambil langkah penanganan agar bukti sejarah Lumajang itu tidak hilang," ujar Buntaran kepada sejumlah media.Bagi Buntaran, keberadaan benteng Lamajang tidak bisa dinilai dengan uang karena nilai sejarahnya sangat kuat. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) akan melakukan kajian untuk melindungi benteng tersebut agar tidak digerus air lagi."Kita minta DPU-TR untuk mengambil langkah apa yang bisa dilakukan oleh Pemeirntah Daerah untuk menyelamatan benteng bersejarah itu," paparnya.Semnatara itu, Deni Rohman AP, menyatakan akan melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulang sebagai lembaga yang menangani di zona Jawa Timur. "Kita akan lakukan koordinasi dengan BPCB Trowulan-Mojokerto, tentang apa yang bisa dilakukan daerah untuk bisa menyelamatan situs bersejarah Benteng Kerajaan Lamajang Tigang Juru," pungkasnya.(Yd/red)
Agar Tak Cepat Rusak, Play Ground ALun-alun Lumajang Harus Dijaga
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak dibuka untuk umum, Alun-alun Kabupaten Lumajang tidak pernah sepi pengunjung. Namun, akibat pengunjung yang kurang tertib, sejumlah fasilitas seperti di wahana Play Groud sebagian ada yang rusak.Aris Santuso, salah seorang pengunjung mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah menyedikan fasitas umum untuk rekreasi murah. Namun, pengunjung berharap agar ada petugas khusu di play ground yang tugasnya mengingatkan pengunjung dan memperbaiki sarana jika rusak."Harus ada petugas khusus yang menjaga, semisal ada anak ditas 6 tahun naik maka diperingatkan. Jika ada fasilitas yang rusak langsung dibenahi agar tidak tambah rusak," papar Aris, Jum'at (16/02/2018).Yuli Haris, Kabid Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan di Alun-alun sudah ada 21 petugas. 21 orang itu bertugas sebagai penyapu, perawat taman, penjaga malam dan lainnya."Sudah ada 21 petugas yang khusus menjaga dan merawat Alun-alun Lumajang yang saat ini ramai menjadi wisata keluarga," terangnya.Yuli berharap pengunjung bisa menjaga fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut. Sebab, masih banyak tangan-tangan jahil yang sengaja merusak dan mencuri barang-barang yang dipasng di ALun-alun Lumajang."Kita berharap warga dan pengunjung ikut menjaga, memperingatkan pengunjung lain untuk buang sampah ditempatnya, tidak merusak fasiltas yang sudah disediakan agar Lumajang tambah tertib," pungkasnya.(Yd/red)
Yuk.. ! Nikmati Festival Kesenian Kawasan Selatan di Alun-alun Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di Alun-alun akan berlangsung meriah. Delapan Kabupaten dipesisir Jawa Timur telah hadir dan siap memeriahkan Kabupaten Lumajang selama dua hari.