Lumajang (lumajangsatu.com) - Munculnya Permendikbud 23 tahun 2017 soal 5 hari kerja terus menuai penolakan. Bahkan, Gubernur Jatim melaui surat tertanggal 16 Juni nomor 188/1872/013.1/2017 sudah memerintahkan penundaan sekolah 5 hari.
Pendidikan Dan Kesehatan
Bayi Dengan Usus keluar Asal Sukosari Akhirnya Meninggal di RSUD dr. Soetomo
Lumajang (lumajangsatu.com) – Bayi malang yang mengalami kelainan dinding perut akhirnya meninggal sebelum dioperasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Anak dari Siti Amih (26) warga Rowokul Desa Sukosari kacematna Jatiroto meninggal di Sotomo karena mengalami gangguan pernafasan sesaat sampai di Surabaya.
Gerak Cepat, Bayi Dengan Usus Keluar Dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus bayi lahir dan usus keluar langsung disikapi oleh As'at Mali Bupati Lumajang. Kasus tersebut diketahui oleh Bupati karena memantau media sosial saat dirinya pulang dari Jakarta.
Heboh Bayi di Sukosari-Jatiroto Lahir Dengan Usus Keluar
Lumajang (lumajansatu.com) - Heboh di media sosial seorang bayi lahir dengan usus keluar. Dari informasi yang dihimpun lumajangsatu.com, anak jenis kelamain laki-laki itu lahir dari seorang perempuan bernama Siti Aminah (26) Warga Rowokul Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto.
Inilah Poin Penilaian PPDB dan 5 Zona di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 ada yang beda dengan penerapan sitem zona. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan sekolah favorit dan memberikan hak yang sama bagi anak didik.
PPDB Masuk SMP, Tes Akademik Digelar Serentak Hari Kamis
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017 di klaim lancar. Meski menerapkan aturan baru yakni zona, namun tidak ada persoalan di sekolah yang menggelar PPDB.
Cendol Tawas Kunir, Dinkes : Tak Berbahaya Jika Dalam Batas Wajar
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Kesehatan akhirnya angkat bicara soal cendol berbahan zat berbahaya. Dari hasil operasi pangan, pembuat cendol di Kunir Kidul diduga menggunakan tawas untuk menjernihkan cendol.
Tolak Full Day Scholl, Pelajar MTs-MA Wahid Hasyim Kunir Gelar Aksi Damai
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penolakan terhadap kebijakan Mentri Pendidikan terkait penerapan lima hari sekolah terus terjadi. Puluhan siswa-siswii Madrasah Aliyah Wahid Hasyim berunjuk rasa di pertigaan jalan raya Kunir. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes karena menolak rencana pemberlakuan full day school.Dengan mebawa berbagai macam tulisan dari kertas karton, puluhan siswa-siswi MTs dan MA Wahid Hasyim Desa Sukosari melakukan aksi tolak full day school. Dalam orasinya, mereka mendesak presiden membatalkan rencana Kementrian Pendidikan memberlakukan sekolah lima hari, karena kebijakan itu bertentangan dengan kondisi lokal di Lumajang."Yang jelas tidak efektif karena kami sudah susah payah menjalankan program pemerintah yang sudah berlaku kemudian ditambah lagi full day school yang tentunya akan membuat pihak sekolah kami kesulitan. Kami menolak dengan pertimbangan baik dari anak-anak dan system di sekolah kami dan karena kondisi riil di lingkungan masyarakat," ujar Mabrur salah seorang guru. Banyak siswa membantu orang tuanya pada sore hari, selian itu siswa juga akan terancam setres dengan berlakukan sekolah sehari. Sebab sekolah belum siap secara infrastruktur maupun SDM-nya.Belum lagi, jika di hadapkan akan mematikan sekolah Diniyah dan lembaga pengajian al-quran. Karena ratusan sekolah Diniyah dan TPQ telah lebih dulu ada dari pada full day school tersebut, sehingga kebijakan ini akan mengancam keberdaan sekolah agama."Yang pertama masa bermain saya akan berkurang karena sekolah pulangnya jam 2 dan jika sekolah difullkan maka dari jam 2 sampai jam 5 saya gak akan bisa bermain. Sedangkan ekstra kurikuler pun kita juga terganggu karena ekstra kurikuler disekolah saya itu sore bukan pagi hari," ujar Diyah Putri salah seorang siswa.Setelah berorasi, puluhan siswa ini pun menggelar pagelaran musik islam dan memberikan takjil pada pengguna jalan.(Mad/yd/red)
Tolak Full Day School, FKDT Lumajang Minta Menteri Pendidikan Dipecat
Lumajang (lumajangsatu.com) – Kebijakan full day scholl 5 hari sekolah terus mendpatkan penolakan. Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Lumajang dengan tegas menolak kebijakan yang dilakukan Menteri Pendidikan. FKDT juga membuat surat terbuka kepada Presiden dan Menteri Pendidikan.
Inilah 10 Besar Nilai UN SMP se-Kabupaten Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMP sederajat sudah tuntas. Kabupaten Lumajang dinyatakan lulus seratus persen dengan nilai yang memuaskan.Agus Salim, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang menyatakan tahun 2017 ada dua model pelaksanaan UN. Yakni Ujian Nasinal Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kerbasis Kertas dan Pensil (UNKP).Awalnya, karena UNBK baru pertama kali digelar ada kekhawatiran dari para guru dan wali murid hasil nilai UN akan jeblok. Namun, nyatanya para perai 10 besar nilai UN diraih oleh peserta UN yang menggunkan komputer."Kita berharp 2018 semua sekolah SMP sederajat baik negeri maupun swasta akan menggunkan UNBK untuk menuju sekolah yang berintegritas," ujar Agus, Rabu (07/07/2017).Berikut peringkat 10 besar siswa hasil Ujian Nasional SMP Tertinggi se-Kabupaten Lumajang tahun 2017.1. AMIRAH FARAH ZULVARIG, SMPN 1 LUMAJANG, 383.502. DINDA FAHRUN NISA, SMPN 1 SUKODONO, 378.503. ATRAS YANDA FARISI, SMPN 1 YOSOWILANGUN, 377.004. QURROTHUL DURIAINI, SMPN 1 LUMAJANG, 375.504. YONGKI WILLIAM, SMPN 1 LUMAJANG, 375.505. HANANTO ADITIYA, SMPN 1 LUMAJANG, 374.506. CHRYSANTA ALDORA, SMPK BHARAWIDYA LUMAJANG, 374.007. EKA SAFRILIA W, SMPN 1 LUMAJANG, 373.508. VAFFADARIS MAHENDRA, SMPN 1 LUMAJANG, 373.008. NADIYA WAHYU OKTA, SMPN 1 SENDURO, 373.008. ANUGRA SAHZA, SMPN 1 LUMAJANG, 373.009. NUR VILLASARI, SMPN 1 LUMAJANG, 372.00."Memang peraih hasil ujian tertinggi ini berasal dari sekolah yang dianggap favorit," pungkasnya.(Yd/red)