Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan anak usia dini ikut meramaikan kegiatan Gebyar PAUD se-Kecamatan Jatiroto di Lapangan Desa Jatiroto dalam rangka HUT RI ke-72 tahun. Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag dan Wabup dr. Buntaran Suprianto, M.Kes bersama Bunda PAUD, Hj. Tutuk As'at dan Wakil Ketua Forum PAUD, Mimik Buntaran didampingi Muspika Jatiroto hadir dalam acara tersebut.Hj. Tutuk As’at selakau Bunda PAUD Kabupaten Lumajang, meminta kepada orang tua agar cermat dan cerdas dalam berkata dan berbuat dihadapan anak-anak. Sebab, anak umur 0-5 tahun merupakan masa "Golden Age" sehingga otaknya harus diisi dengan kegiatan-kegiatan positif."Orang tua harus cermat dan cerdas dalam berkata dan berbuat di depan anak, karena masa-masa itulah anak mudah menyerap semuanya," ujar Tutuk.Semantara itu, Drs. As’at, M.Ag menyatakan anak merupakan anugerah dan amanah dari tuhan sehingga sudah sepantasnya selaku orang tua untuk menjaga, merawat, mendidik dan mengarahkannya dengan penuh kasih sayang. Jangan sampai, anak malah terjerumu kepada hal negatif karena didikan yang salah dari orang tua."Harapannya agar bisa menjadi generasi bangsa yang memiliki kepribadian mulia, berkarakter, berbakti kepada orang tua, nusa dan bangsa," katanya.Oleh karena itu, dibutuhkan tekad dan perjuangan keras, keteladanan, pendampingan dan pemberian pendidikan dengan penuh kedisiplinan dan kebijakan. Terutama di usia emas yakni saat masa pertumbuhan usia 0-5 tahun."Pada usia tersebut dibutuhkan kegiatan-kegiatan fisik yang dapat mendukung tumbuh kembang anak. Salah satunya dengan kegiatan senam atau pun menari yang diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas anak”, pungkasnya.(Yd/red)
Pendidikan Dan Kesehatan
SMP Islam Terpadu Nurul Huda Krasak Terapkan Sekolah Cinta Lingkungan
Lumajang (lumajangsatu.com) - SMP Islam Terpadu Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang mengajarkan pada siswa-siswinya agar menjaga lingkungan. Salah satu caranya dengan mengajari para siswa untuk melakukan penghijauan dan pembibitan secara mandiri.Rudi Hartono S.Pd, Kepala Sekolah SMP Islam Terpadu menyatakan tanam pohon bersama tersebut dilakukan selain menjaga kelestarian alam juga untuk mengajarkan siswa beramal jariyah. Para siswa juga pernah bekerjasama dengan Laskar Hijau Klakah, yang kemdian siswa dibantu bibit dan plastik polibag.Saat ini, para siswa secara mandiri juga mulai melakukan pembibitan pohon jenis buah dengan memanfaatkan buah-buhan disekitar dan botol minuman air mineral. Para siswa akan merawat sendiri bibit tersbut dan setlah besar akan ditanam oleh siswa ke sejumlah daerah di Desa Krasak.“Bibit pohon ini ketika berumur 40 hari akan dipindahkan ke Sumber MRUTU desa Pandansari dekat dengan sekolah, agar sumber tidak surut. Ada bibit Mangga, Manicu, Klengkeng dan Rambutan," jelas Rudi, Sabtu (19/08/2017).Selain pelestarian Alam, SMP Islam Terpadu Nurul Huda juga memiliki siswa berprestasi. Jamilatus Sulfa pernah mewakili Kabupaten Lumajang dalam Pentas PAI Provinsi Jawa Timur dalam lomba pidato Bahasa Indonesia dan berhasil jUara 3 harapan tahun 2017."Ini sudah menjadi keharusan dan kewajiban bagi Guru untuk membimbing dan dan mendidik siswa miskipun lokasi sekolah nya ada tengah pohon tebu," pungkasnya.(Yd/red)
Ansor Lumajang Siap Kawal Surat Bupati dan Gubernur Soal Penundaan FDS
Lumajang (lumajangsatu.com) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lumajang siap mengawak surat Gubernur dan Bupati Lumajang soal penundaan pelaksanaan full day school (FDS). Bahkan, Banser di semua Kecamatan siap melakukan sweeping sekolah-sekolah yang tidak mematuhi edaran dan tetap melaksanakan 5 hari sekolah.
Terapkan FDS, Ketua Komisi D Anggap Sekolah Tak Loyal Pada Bupati Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - 20 ribu santri dan murid Madrasah Diniyah (Madin) TPQ, dan sekolah di musholla dan masjid aksi di depan gedung DPRD Lumajang. Aksi dilakukan untuk menolak Permendikbud 23 tahun 2017 yang didalamnya ada full day school (FDS) yang menerapkan 5 hari sekolah.
Aksi Depan DPRD Lumajang, Ribuan Santri Tolak Full Day School
Lumajang (lumajangsatu.com) - 20 ribu santri dan murid Madrasah Diniyah (Madin) TPQ, dan sekolah di musholla dan masjid aksi di depan gedung DPRD Lumajang. Aksi dilakukan untuk menolak Permendikbud 23 tahun 2017 yang didalamnya ada full day school yang menerapkan 5 hari sekolah.
5 Hari Sekolah, 3 Juli Pemkab Lumajang Sudah Edarkan Surat Penundaan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Munculnya Permendikbud 23 tahun 2017 soal 5 hari kerja terus menuai penolakan. Bahkan, Gubernur Jatim melaui surat tertanggal 16 Juni nomor 188/1872/013.1/2017 sudah memerintahkan penundaan sekolah 5 hari.
Bayi Dengan Usus keluar Asal Sukosari Akhirnya Meninggal di RSUD dr. Soetomo
Lumajang (lumajangsatu.com) – Bayi malang yang mengalami kelainan dinding perut akhirnya meninggal sebelum dioperasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Anak dari Siti Amih (26) warga Rowokul Desa Sukosari kacematna Jatiroto meninggal di Sotomo karena mengalami gangguan pernafasan sesaat sampai di Surabaya.
Gerak Cepat, Bayi Dengan Usus Keluar Dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus bayi lahir dan usus keluar langsung disikapi oleh As'at Mali Bupati Lumajang. Kasus tersebut diketahui oleh Bupati karena memantau media sosial saat dirinya pulang dari Jakarta.
Heboh Bayi di Sukosari-Jatiroto Lahir Dengan Usus Keluar
Lumajang (lumajansatu.com) - Heboh di media sosial seorang bayi lahir dengan usus keluar. Dari informasi yang dihimpun lumajangsatu.com, anak jenis kelamain laki-laki itu lahir dari seorang perempuan bernama Siti Aminah (26) Warga Rowokul Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto.
Inilah Poin Penilaian PPDB dan 5 Zona di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 ada yang beda dengan penerapan sitem zona. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan sekolah favorit dan memberikan hak yang sama bagi anak didik.