Pendidikan Dan Kesehatan

Muslimat NU Lumajang Buka Klinik Kesehatan di Yosowilangun

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lumajang tak hanya fokus pada dunia pendidikan. PC Muslimah NU juga mulai merambah dibidang kesehatan, dengan pembuatan Klinik Kesehatan Muslimat di Desa Krai Kecamatan Ypsowilangun.

Peringati G30S PKI, SCS SMAN 3 Lumajang Nyalakan Lilin

Lumajang (lumajangsatu. com) - Dalam rangka memperingati peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Gerakan Satu Oktober (Gestok), Study Club Sejarah (SCS) SMA Negeri 3 Lumajang Jum'at (29/9/2017) menggelar doa bersama dan menyalakan lilin.

Imunisasi Campak dan Rubella, Petugas Dinkes Lumajang Akan Datangi Setiap Rumah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tinggal 10 hari lagi sampai tanggal 30 September program imunisasi Measles (gabaken/tampek/campak) dan Rubella (MR) akan berakhir. Namun, hingga kini Lumajang masih bisa melaksanakan 69 persen dan menempati urutan 38 di Jatim atau paling buncit.Gito Hartono, Kasi Imunisasi dan Surveilan Dinas Kesehatan Jatim turun langsung dan meminta agar Lumajang melakukan percepatan. Targetnya, tanggal 23 September sudah bisa 95 persen dan tanggal 30 September sudah bisa 100 persen untuk imunisasi MR."Lumajang bukan gagal ya, tapi agak lamban dalam pencapaian. Makanya kita datang dan meminta agar ada percepatan imuninasi MR. Kami berharap dari provinsi minimal 95 persen dan jika bisa 100 persen," paparnya.Imuninasi MR harus merata dan tidak boleh ada anak yang terlewatkan. Jika masih ada anak yang terlwatkan, maka imuninasi MR sia-sia karena masih ada potensi penyebaran virus MR melalui anak yang tidak diimuninasi MR."Merata dan tinggi itu sangat penting untuk memutus penyebaran virus Campak dan Rubella," jelasnya.Sementara itu, As'at Malik Bupati Lumajang sudah menyampaikan surat edaran melalui Camat, Dinas Pendidikan dan Puskesmas agar ikut mensukseskan program imuninasi MR. Orang tua diminta tidak perlu cemas apalagi takut, karena imuninasi MR tidak berbaya malah dibutuhkan untuk memutus Campak dan Rubella."Bapak Bupati sudah memberi surat edaran agar semua lembaga ikut mensukseskan imuninasi MR di Lumajang," ujar Triworo Setyowati, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, Selasa (19/09/2017).Imuninasi MR wajib diikuti oleh anak usia 9 bulan hingga umur 15 tahun. Jika tidak ikut imuninasi MR karena sakit, orang tua bisa datang ke posyandu atau puskesmas untuk mendapatkan imuninasi MR."Ini (imuninasi MR) sifatnya wajib, kita akan datangi setiap rumah yang belum ikut imuninasi. Sebab, jika ada anak sakit maka akan menjadi sumber penularan virus MR kepada yang lainnya," terangnya.Jika Campak dan Rubella mengenai ibu hamil, maka akan membuat anak yang dilahirkan cacat secara permanen. Di dokter Retno spesialis anak sudah ada 5 kasu bayi yang lahir dan terkena penyakit rubella syndrome."Imuninasi Mr ini dulu bayar di dokter spesialis. Namun, karena sangat penting maka diambil alih oleh pemerintah sehingga diberikan secara gratis dan wajib," pungkasnya.(Yd/red)

Bupati dan Bunda PAUD Ajak Orang Tua Jaga Anak di Masa Golden Age

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan anak usia dini ikut meramaikan kegiatan Gebyar PAUD se-Kecamatan Jatiroto di Lapangan Desa Jatiroto dalam rangka HUT RI ke-72 tahun. Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag dan Wabup dr. Buntaran Suprianto, M.Kes bersama Bunda PAUD, Hj. Tutuk As'at dan Wakil Ketua Forum PAUD, Mimik Buntaran didampingi Muspika Jatiroto hadir dalam acara tersebut.Hj. Tutuk As’at selakau Bunda PAUD Kabupaten Lumajang, meminta kepada orang tua agar cermat dan cerdas dalam berkata dan berbuat dihadapan anak-anak. Sebab, anak umur 0-5 tahun merupakan masa "Golden Age" sehingga otaknya harus diisi dengan kegiatan-kegiatan positif."Orang tua harus cermat dan cerdas dalam berkata dan berbuat di depan anak, karena masa-masa itulah anak mudah menyerap semuanya," ujar Tutuk.Semantara itu, Drs. As’at, M.Ag menyatakan anak merupakan anugerah dan amanah dari tuhan sehingga sudah sepantasnya selaku orang tua untuk menjaga, merawat, mendidik dan mengarahkannya dengan penuh kasih sayang. Jangan sampai, anak malah terjerumu kepada hal negatif karena didikan yang salah dari orang tua."Harapannya agar bisa menjadi generasi bangsa yang memiliki kepribadian mulia, berkarakter, berbakti kepada orang tua, nusa dan bangsa," katanya.Oleh karena itu, dibutuhkan tekad dan perjuangan keras, keteladanan, pendampingan dan pemberian pendidikan dengan penuh kedisiplinan dan kebijakan. Terutama di usia emas yakni saat masa pertumbuhan usia 0-5 tahun."Pada usia tersebut dibutuhkan kegiatan-kegiatan fisik yang dapat mendukung tumbuh kembang anak. Salah satunya dengan kegiatan senam atau pun menari yang diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas anak”, pungkasnya.(Yd/red)

SMP Islam Terpadu Nurul Huda Krasak Terapkan Sekolah Cinta Lingkungan

Lumajang (lumajangsatu.com) - SMP Islam Terpadu Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang mengajarkan pada siswa-siswinya agar menjaga lingkungan. Salah satu caranya dengan mengajari para siswa untuk melakukan penghijauan dan pembibitan secara mandiri.Rudi Hartono S.Pd, Kepala Sekolah SMP Islam Terpadu menyatakan tanam pohon bersama tersebut dilakukan selain menjaga kelestarian alam juga untuk mengajarkan siswa beramal jariyah. Para siswa juga pernah bekerjasama dengan Laskar Hijau Klakah, yang kemdian siswa dibantu bibit dan plastik polibag.Saat ini, para siswa secara mandiri juga mulai melakukan pembibitan pohon jenis buah dengan memanfaatkan buah-buhan disekitar dan botol minuman air mineral. Para siswa akan merawat sendiri bibit tersbut dan setlah besar akan ditanam oleh siswa ke sejumlah daerah di Desa Krasak.“Bibit pohon ini ketika berumur 40 hari akan dipindahkan ke Sumber MRUTU desa Pandansari dekat dengan sekolah, agar sumber tidak surut. Ada bibit Mangga, Manicu, Klengkeng dan Rambutan," jelas Rudi, Sabtu (19/08/2017).Selain pelestarian Alam, SMP Islam Terpadu Nurul Huda juga memiliki siswa berprestasi. Jamilatus Sulfa pernah mewakili Kabupaten Lumajang dalam Pentas PAI Provinsi Jawa Timur dalam lomba pidato Bahasa Indonesia dan berhasil jUara 3 harapan tahun 2017."Ini sudah menjadi keharusan dan kewajiban bagi Guru untuk membimbing dan dan mendidik siswa miskipun lokasi sekolah nya ada tengah pohon tebu," pungkasnya.(Yd/red)

Aksi Depan DPRD Lumajang, Ribuan Santri Tolak Full Day School

Lumajang (lumajangsatu.com) - 20 ribu santri dan murid Madrasah Diniyah (Madin) TPQ, dan sekolah di musholla dan masjid aksi di depan gedung DPRD Lumajang. Aksi dilakukan untuk menolak Permendikbud 23 tahun 2017 yang didalamnya ada full day school yang menerapkan 5 hari sekolah.