Peristiwa

Kecelakaan Lumajang

Mini Bus Rombongan Pelajar SMPIT Tukum Masuk Jurang di Ireng-ireng TNBTS

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat hilang kendali, mini bus Nopol N-7170-Y masuk ke jurang di hutan bambu atas kawasan Ireng-ireng Desa Burno Kecamatan Senduro. Mobil mengangkut 18 orang rombongan siswa-siswi SMPIT Ar-Rohmah Tukum Kecamatan Tekung dari arah Rani Pani.Adiarto Hendro, Komandan TRC BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan, dalam kejadian kecelakaan itu tidak ada korban jiwa. Dari 18 penumpang, hanya 6 penumpang yang mengalami luka lecet.

Fenomena Alam Lumajang

Fenomena Awan Caping Puncak Semeru Untuk Yang Hendak Menikah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam awan caping di puncak gunung Semeru terus viral. Bahkan, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB memberikan saran kepada mereka yang hendak menikah.Melalui akun Twitternya, Sutopo menyatakan awan altocumulus lenticularis terbentuk akibat turbulensi di atasnya. Sehingga puncak Semeru seperti bertopi, berhelm dan berhijab.

Pernak Pernik Alam Lumajang

Gunung Semeru Logo Polda Jatim Tertutup Awan Caping, Pertanda Apa...?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam awan caping di puncak gunung Semeru Lumajang menjadi viral. Bahkan, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjadikan poto profil di akun facebook Frans Barung.Fenomena alam langka dan unik itu terlihat Senin pagi (10/12/2018) dan banyak diabadikan oleh warga dari sisi Pronojiwo-Lumajang. Sontak, dalam waktu singkat foto-foto tersebut menyebar di media sosial dan menjadi viral."Saya tadi juga dapat kiriman foto awan caping dipuncak Semeru," ujar AKBP. DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang.Arsal Sahban menyatakan fenomena alam tersebut adalah peristiwa unik, terlebih lagi gunung Semeru adalah logo Polda Jatim. "Kalau saya melihat sebagai fenomena yang terkadang unik," terangnya.

Sekolah Ambruk Lumajang

Baru Sebulan Dibangun 2 Ruang Kelas SDN 04 Klakah Ambruk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua kelas SD 04 Desa/Kecamatan Klakah ambruk. Beruntung, ambruknya dua kelas yakni kelas 2 dan 3 tidak terjadi saat jam belajar mengajar berlangsung.Bangunan atap yang baru selesai direhap sekitar satu bulan itu ambruk. Diduga, konstruksi yang terbuat dari galvalum tidak kuat menahan beratnya genteng."Saya diberi tahu bahwa sekolah ini ambruk," ujar Buasan Arifin, Kepala Sekolah SDN 04 Klakah, Jum'at (07/12/2018).Akibat ambruknya dua kelas itu, para siswa terpaksa belalar di ruang perpustakaan. Kerana harus menampung dua kelas, maka proses belajar mengajar sedikit terganggu."Untuk sementara proses belajar mengajar ditempatkan di ruang perpustakaan," tuturnya.Dari keterangan papan proyek, tercatat dana untuk rehap kelas sebesar Rp. 193.050.00 dengan pelaksana CV. AGA dan konsultan pengawas CV. Prima Graha. Lama pengerjaan 90 hari terhitung 30 Juli-25 Oktober 2018.(Yd/red)

Infrastruktur Lumajang

Diterjang Banjir Jembatan Toroyan di Randuagung Ambruk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan lebat hari Kamis (06/12) mengakibatkan banjir dan merusak jembatan di Dusun Toroyan Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung. Akibatnya, akses dua RT yakni 27 dan RT 29 terputus untuk roda empat."Hujan deras hari Kamis mengakibatkan jembatan di Dusun Toroyan ambruk mas," ujar Adiarto Hendro, Komadan TRC BPBD Kabupaten Lumajang, Jum'at (07/12/2018).Kondisi jembatan memang sudah bergeser sebelum terjadinya banjir. Pihak Desa sudah melaporkan kepada Kecamatan dan BPBD, namun sebelum dilakukan penanganan sudah ambruk terlebih dahulu."Sudah ada laporan bahwa jembatan itu mengalami pergeseran dan belum ditangani sudah ambruk terlebih dahulu," tuturnya.Dalam kejadian itu tidak mengakibatkan korban jiwa atau benda. Hanya akses dua RT di Dusun Toroyan Desa Kalipenggung terputus dan tidak bisa dilewati roda empat. "Tidak ada korban jiwa mas," pungkasnya.(Yd/red)

Tugu Pancasila Lumajang

Tulisan Pancasila di Tugu Adipura Lumajang Mrotol

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski terbilang bangunan baru, namun kondisi tulisan Pancasila di Tugu Adipura terlihat memprihatinkan. Pasalnya, tulisan Pancasila mulai rusak (mrotoli) dan tidak lengkap hurufnya sehingga tidak bisa dibaca lagi.Syahwal Ali, Koordintor Garda Kyai Lumajang meminta pemerintah memperhatikan hal kecil yang sangat penting ini. Tugu Pancasila adalah simbol negera dan tidak boleh terkesan dibangun tapi tidak terawat."Ini hal kecil namun sangat penting bagi bangsa ini. Pancasila adalah simbol negara jangan sampai terkesan tidak terawat," jelas Syahwal, Jum'at (07/12/2018).Tak hanya Tugu Pancasila di dalam Kota Lumajang, sejumlah monument bersejarah harus dirawat. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya."Tugu-tugu dan monument ini adalah salah satu cara kita tidak lupa para pejuang kita. Kalau tidak terawat maka sangat memprihatinkan," imbunhya.Saat ini, Lumajang sedang ada banyak kegiatan dalam rangka Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-763 tahun. Jangan sampai, wajah Lumajang terlihat tidak terawat dengan rusaknya Tugu Pancasila di Adipura tersebut. "Malu kalau tidak terawat," pungkasnya.(Yd/red)

Konflik Tambang Pasir Lumajang

Jugosari Blokade Total, Jarit Hanya Tutup Untuk Angkutan Tambang Pasir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jugosari Kecamatan Candipuro menutup total jalan menuju desanya Rabu malam (05/12). Menggunakan material bebatuan, blokade dilakukan di pintu perbatasan antara Desa Jugosari dan Desa Jarit."Warga Jogosari yang menutup mas, sedangkan dari warga Jarit hanya menutup dari angkutan tambang saja," jelas Alfan, Kamis (06/12/2018).Kendaraan selain angkutan tambang tetap bisa melintas karena blokadenya tidak permanen. Warga sudah bulat, bahwa akan menutup jalan dari angkutan tambang dan meminta pemilik tambang menyiapkan jalur sendiri."Sesuai dengan hasil pertemuan dengan pak Bupati, bahwa jalur angkutan tambang tidak akan lewat dijalan padat penduduk," tuturnya.Alfan berharap warga tidak terprovokasi dan tidak ada adu domba dengan penutupan jalan tersebut. Pasalnya, semua jalan angkutan pasir seperti Sumberwuluh dan Sudimoro warga juga melakukan penolakan dan blokade."Semoga tidak ada adu domba antar warga mas, kita tidak ingin ada yang memanfaatkan kondisi ini," pungkasnya.(Yd/red)