Peristiwa

Akibat Angkutan Tambang Pasir

Unggah di Medsos, Warga Jarit Protes Jalan Rusak Dengan Tulisan Sindiran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jugosari dan Jarit Kecamatan Candipuro benar-benar merasakan dampak buruk pertambangan. Pasalnya, jalan utama desa rusak parah karena setiap hari dilewati oleh arursan armada pengangkut pasir.Warga sudah beberpa kali melakukan protes dengan melakukan bolke jalan, namun hasilnya tetap nihil. Saat ini, warga melakukan protes dengan memasang tulisan protes dipinggir jalan di unggah dimedia sosial."Warga sudah putus asa dengan apa caranya untuk protes. Akhinya warga memasang tulisan sindiran dipinggir jalan dan diunggah di medis sosial," ujar Alfan Habibi, warga Jarit, Senin (09/07/2018)jalan rusak desa JaritTak hanya orang dewsa, anak-anak sekolah berencana melakukan protes atas kerusakan jalan yang mengganggu aktifitas warga. Debu-debu yang beterbangan dari lalaulalang kendaraan tambang juga mengganggu anak-anak sekolah saat beraktifitas."Anak-anak sekolah rencananya akan melakukan protes juga mas dengan cara mereka. Intinya warga jarit sudah hampir putus ada, harus mengadu kepada siapa lagi karena ini sudah sangat mengganggu," paparnya.Warga berharap pemeirntah segera mencarikan solusi yang tidak merugikan warga sekitar. Bagi para sopir juga diminta tidak ugal-ugalan karena dijalan desa banyak sekali anak-anak yang bermain."Kita brharap pemerintah tidak diam dan mencarikan soslusi yang menguntungkan warga. Pasir kita dibuat memperbaiki jalan di daerah lain, tapi jalan didaerah kita malah rusak," pungkasnya.(Yd/red)

Ulah Tangan-tangan Jahil

Lampu Hias di Tengah Alun-alun Lumajang Dirusak dan Dicuri

Lumajang (lumajangsat.com) - Tangan-tangan jahil merusak dan mencuri lampu-lampu hias di Alun-alun Lumajang. Lampu kotak di bawah pohon beringin dirusak dan dicuri, sehingga mengurangi keindahan Alun-alun Lumajang.Yuli Harismawati, Kabid Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan, tak hanya lampu dibawah pohon beringin, lampu di jembatan pelangi banyak yang hilang. Bahkan, kabel lampu kubah pelangi juga hilang sehingga membuat nyala lampu tidak lagi beraturan."Kita amat menyayangkan ulah tangan-tangan jahil yang merusak dan mengambil lampu-lampu hias di Alun-alun dan jembatan pelangi," jelasnya, Senin (09/07/2018).lampu hias alun-alun dirusakPihaknya akan melaporkan kepada pimpinan kondisi lampu Alun-alun dan jembatan yang mulai banyak yang dirusak dan dicuri. Jika masih ada masa pemeliharaan maka akan dilaporkan kepada rekanan, namun jika sudah habis masa pemerliharaan maka akan diperbaiki oleh DLH."Ini kan uang rakyat yang dibuat untuk membangun. Jika dirusak atau dicuri maka yang rugi adalah masyarakat itu sendiri. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan pihak kepolisian karena ulah oknum tangan jahil ini sudah keterlaluan," paparnya.Pihaknya juga berencana memasang CCTV di Alun-alun Lumajang untuk memudahkan pengawasan. Namun, karena berkaitan dengan anggaran, maka pemasangan CCTV tidak bisa dilakukan tahun 2018, namun akan diajukan dalam anggaran tahun 2019."Harapannya begitu. Namun, karena berkaitan dengan anggaran maka pemasangan CCTV akan kita ajukan pada tahun anggran 2019 mendatang," pungkasnya.(Yd/red)

Sepeda Motor vs Izusu Panther

Brak..! Zainul Rozikin Warga Senduro Tewas di Tempat

Lumajang (lumajansatu.com) - Kecelakaan tragis terjadi di jalan raya Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe jam 06.00 wib, Kamis (05/07/2018). Tabrakan melibatkan sepeda motor nopol L-6952-RG yang dikendarai oleh Zainul Rozikin (22) warga Tempuran Desa Senduro.Karena luka parah, korban Zainul Rozikin langsung meninggal ditempat dengan luka parah di kepala. Sepda motor korban bertabrakan dengan Izusu Panther nopol N-1784-YF yang dikemudikan Maremadi (51) warga Desa Pagowan Kecamatan Pasrujambe.Kecelakaan bermula saat sepda motor melaju dari timur ke barat dan oleng ke arah kanan. Dari arah berlawanan, melaju mobol Panther dan terjadilan benturan yang mengakibatkan korban luka parah."Kecelakaan terjadi karena pengedara kurang waspada. Korban pengedara sepeda motor meninggal ditempat karena luka dikepalanya sangat parah," jelas Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang.laka lantasPolisi terus menghimbau pengendara untuk selalu waspada saat dijalan. Mematuhi aturan lalaulintas sangat penting untuk keselamatan diri dan orang lain. "Faktor kelalaian memang sebagai pemicu kecelekaan, disamping faktor kurang kedisiplinan pengendara saat dijalan juga jadi pemicu kecelakaan juga," pungkasnya.(Yd/red)

Aksi Pelemparan Bondet Teror Tim Kordes Paslon Bupati Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Rumah Sareh (53) warga Desa Karang Anyar Kecamatan Yosowilangun dilempar bondet. Akibatnya, kaca, dinding rusak dan serpihan bondet juga masuk ke ruang tamu rumah korban. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.Pelemparan bondet sekitar jam 03.00 wib dini hari, saat seisi rumah tertidur pulas. Sareh dan keluarganya kaget, mendengar bunyi ledakan keras yang bersal dari depan rumahnya.Sareh menilai aksi pelemparan bondet itu erat kaitannya dengan suksesi Pilkada Lumajang. Sareh yang merupakan mantan Kepala Desa menjadi tim sukses salah satu paslon Pilkada Lumajang."Ada kaitannya dengan Pilkada karena saya disini kordes paslon no 1 Bupati, karena 5 hari sebelum pilkada saya gak nyangka ada tamu, saya disuruh foto dan menjadi rame dan saya sampaikan karena saya sekedar foto saya disuruh foto secara paksa, sebelumnya ditakut takuti,” ujar Sareh, Selasa (03/07/2018).bekas lemparan bondet di dindingIptu Suhari SH, Kapolsek Yosowilangun menyatakan bahwa pihak kepolisian sudah melakukan oleh TKP. Sedangkan untuk motifnya masih belum diketahui, karena pelaku belum tertangkap."Kejadian pelemparan bondet korban Sareh Desa Karang Anyar langsung tadi malam olah TKP oleh tim Polres dan sekarang masih dalam penyelidikan, pak Sareh sebagai tim Desa Karang Anyar untuk Paslon Pilbup nomor 1 , jadi kita masih lakukan penyelidikan, apakah ada kaitannya dengan Pilkada atau tidak,” pungkasnya.(Yd/red)

Ranu Klakah Mulai Koyo, Banyak Ikan dan Udang Mabuk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam koyo (ikan mabuk) di Ranu Klakah di Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah mulai terjadi sejak Jum'at (29/06). Hal itu terlihat dengan banyak udang dan ikan kecil yang mulai mabuk.Fenomena koyo menjadi berkah tersendiri bagi warga, karena banyak ikan dari dasar sungai yang menepi dan mabuk. Warga biasanya mencari ikan dengan dijala atau dijaring dan di panah."Mulai Jum'at pagi sudah mulai terlihat tanda-tanda akan ada koyo. Banyak udang dan ikan-ikan kecil yang mulai mabuk," ujar Ardi, salah seorang warga Klakah, Sabtu (30/06/2018).Jika cuaca terus panas, maka fenomena koyo akan semakin parah dan akan banyak ikan besar yang mati. Fenomena koyo akan jadi berkah bagi warga, namun bagi petani tambak, akan jadi musibah karena jika ikan dikerambahnya masih kecil, maka dipastikan akan merugi.Harga ikan akan jeblok sampai sampai 10 ribu dari harga normalnya, terlebih lagi jika banyak ikan di kerambah yang ikut mati. Namun, jika ikan dikeramba sudah dipanen terlebih dahulu, maka harga ikan hanya jeblok 5 ribu saja."Jika ikan dikeramba ikut mabuk, maka harganya akan jeblok sampai 10 ribu. Jika 1 kg-nya 35 ribu, maka saat koyo akan jadi 25 ribu saja," pungkasnya.(Yd/red)

Dugaan Money Politik, Panwaslu Lumajang Periksa 2 Orang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwalsu) Lumajang memeriksa dua orang warga Jatimulyo Kecamatan Kunir. Paslanya, kedua orang tersebut diduga menyebarkan uang dengan nominal 50 ribu agar warga memilih salah satu pasangan calon Bupati Lumajang 2018.Dari pantauan lumajangsatu.com, sekitar jam 10.00 wib hari Senin (25/06) tim Gakumdu datang dengan membawa dua orang yang dimankan oleh warga. Polisi dan Panwaslu juga membawa saksi yang menerima uang yang diduga sebagai money politik yang ikut dilakukan pemeriksaan.Hingga siang hari, Selasa (26/06/2018) Gakumdu masih terus melakukan pemeriksaan kepada saksi dan orang yang diduga membagikan uang. Panwaslu juga belum memberikan keterangan resmi data dua orang diperiksa dan hasil pemeriksaan tersebut."Kita masih lakukan pemeriksaan, nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan," ujar Akhmad Mujaddid, komisioner Panwaslu Lumajang.Tak hanya orang yang diduga menyebar money politik, satu orang warga Kedungmoro diantar oleh kepala desanya menyerahkan uang salah satu paslon. Warga tersebut diberi uang sebesar Rp. 1.200.000 agar disebarkan kepada warga untuk memilih salah satu paslon degan target 20 kepala keluarga."Saya antar warga saya yang diberi uang dari salah satu paslon agar disebar ke warga lain. Kita serahkan uangnya kepada Panwaslu," ujar Kades Kedungmoro.(Yd/red)

Lakalantas Jalur Mudik dan Balik Lumajang Turun Drastis

Lumajang (lumajangsatu.com) - Selama operasi ketupat pengaman arus mudik dan balik, kecelakaan lalulintas mengalami penurunan drastis. Tercatat, 2017 ada 19 kejadian lakalantas dan tahun 2018 hanya ada 7 kasus, dengan 1 korban meninggal, 2 luka berat, 9 luka ringan dan Rp. 2.800.000 kerugian material."Alhamdulillah pada tahun 2018 untuk lakalantas pada musim mudik dan balik mengalami penurunan sangat signifikan," ujar Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Selasa (26/06/2018).Dari sekian kasus kecelakaan fantor utamanaya adalah kesalahan manusia. Penegedara biasanya dalam kondisi capek sehingga tidak konsentrasi yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan."Faktor utama dalam lakalntas di jalur mudik dan balik adalah kesalahan manusia. Kondisi capek masih memaksakan mengemudi dan terjadilan kecelakaan," paparnya.Lokasi kecelakaan juga bukan di lokasi black sport atau lokasi yang memang rawan kecelakaan. Lokasinya adalah jalan normal, yang dimungkinkan pengedara lengah dan tidak waspada."Di jalur mungkin pengedara lebih berhati-hati. Tapi di jalur norman pengedara malah lebih lengah yang mengakibatkan kecelakaan," pungkasnya.(Yd/red)

Longsor, Masjid di Desa Tamanayu Hanya Berjarak 1 Meter dari Jurang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat hujan deras terus menerus, tebing di jalan Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiwo longsor. Lonsor sedalam 12 meter dan panjang 29 meter sudah mendekati jalan utama serta bangunan masjid.Pitoyo, salah seorang warga menyatakan, jarak longsor dengan jalan sekitar 3 meter, sedangkan dengan masjid sekitar 1 meter. Longsor juga mengakibatkan puluhan pohon salah jebol dan terbawa masuk ke dalam jurang."Akibat hujan deras mulai pagi hingga mala, akhirnya terjadi lonsor di telengsengan jalan dan masjid," ujar Pitoyo, Sabtu (23/06/2018).Warga bersama dengan polisi, TNI, perangkat Desa dan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan kerja bhakti. Warga membuat jalan untuk air yang berasal dari jalan dan juga masjid."Kita bersama-sama melakukan kerja bhakti untuk membuat jalan air hujan agar tidak menambah longsoran lagi," paparnya.Telengsengan penahan yang dibanguan dipinggir jalan tersebut baru saja dibangun sekitar satu tahun. Namun, karena kondisi tanah labil sehingga telengsengan tersebut sudah ambrol. "Telengsengan ini baru tahun lalu yang dibangun mas," pungkasnya.(Yd/red)

Hujan 2 Hari, Aliran Sungai dari Semeru Banjir Lahar Dingin

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang selama dua hari diguyur hujan yang hampir merata di seluruh Kecamatan. Akibatnya, sejumlah aliran suangai yang berasal dari gunung Semeru mengalami banjir lahar dingin dengan membawa ribuan kubik material pasir.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan hujan deras terjadi di lereng gunung Semeru. Banjir lahar dingin terjadi mulai Jum'at dini hari hingga pagi hari."Akibat hujan deras, terjadi banjir lahar dingin di aliran sungai yang bersumber dari lereng gunung Semeru," jelas Adiarto, Jum'at (22/06/2018).BPBD menghimabau kepada warga yang berada di aliran sungai Semeru untuk selalu waspada. Sebab, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan masih akan terjadi selama satu minggu kedepan.Warga yang berada di daerah rawan longsor juga diminta waspada, karena saat hujan potensi longsor sangat besar. "Kita selalu menghimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk selalu waspada. Untuk penambang pasir juga diminta tidak melakukan aktifitas jika cuaca buruk," pungkasnya.(Yd/red)

Ini Kronologi Kecelakaan di B-29, 2 Korban Tewas di Tempat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Duo orang wisatawan yang datang ke B-29 meninggal karena kecelkaan. Hal itu diakibatkan karena rem blong, saat turun dari B-29 tepat diatas masjid di Dusun Gedok Desa Argosari, Selasa (19/06/2018).Ismaida, salah seorang pengelola wisata B-29 menyatakan, kedua korban berboncengan menggunkan sepeda motor metic beat sampai di B-29 Selasa dini hari. Saat hendak pulang, kondisi rem pansa dan tidak berfungsi dijalan menurun, sehingga motor orban menabrak rumah warga.Kedua korban langsung meninggal ditempat, karena luka yang parah dibagin kepala. "Kedua korban ini mengalami kecelakaan dalam perjalan pulang dari B-29 tepat diatas masjid Dusun Gedok di jalan yang menurun tajam," ujar Ismaida.Korban adalah Alfian Hanzah (18) warga Dusun Jedugan Desa Mojosari Kecamatan Puger-Jember yang membonceng temannya M. Mukhid (18). Informasinya, korban Alfian adalah salah satu santri Ponpes Miftahul Ulum Desa banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang.Pihak pengelola dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah memasang papan himbauan agar sepeda matic tidak digunkan naik ke B-29. Sebab, sepeda matic saat berbahaya karena remnya bisa blong jika kondisi pansa saat melintas di jalan yang menurun."Dinas Pariwisata dan pihak pengelola dari Desa sudah memasang papan pengumumnan bahwa sepeda matic sangat berbahaya jika lewat jalan menurun. Tapi mungkin kedua korban tidak mengindahkan," pungkasnya.(Yd/red)