Lumajang (lumajangsatu.com) - Sungai Kali Asem yang membelah kota Lumajang terlihat semakin kotor. Sampah-sampah plastik dan pampers memenuhi sungai yang membuat sungai tidak sedap di pandang."Mulai kotor lagi mas, banyak sampah plastik dan pampers yang memenuhi aliran sungai Kali Asem," ujar Taufiq Marzuki, salah seorang warga Rogotrunan, Sabtu (25/08/2018).kali asemSampah-sampah tersebut berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai oleh warga yang berada di pinggir sungai. Tak hanya itu, ada juga warga yang melintas di jembatan Jogoyudan membawa sampah dan dilemparkan ke sungai begitu saja.
Peristiwa
Masjid An-Nur Sumberwuluh Ambruk Usai Sholat Idul Adha
Lumajang (lumajangsatu.com) - Masjid An-Nur di Dusun Kampung Baru Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro ambruk usai sholat Idul Adha, Rabu (22/08). Beruntung, ambruknya masjid yang sudah berumur tua itu terjadi jam 14.30 saat tidak ada jama'ah di dalam masjid."Karena memang sudah berumur tua mas, ambruk bagin atap dan beruntung tidak ada korban," ujar Ali Ridho, Kapala Dusun Kampung Baru, Jum'at (24/08/2018).masjid an-nurMeski atapnya sudah ambruk, namun warga masih menggunakan masjid An-Nur untuk ibadah sholat Jum'at. Warga menutup bagian atap yang ambruk dengan terpal, agar jama'ah sholat Jum'at tidak kepanasan."Tadi masih digunakan untuk sholat Jum'at mas. Bagian yang ambruk ditutup terpal agar para jama'ah sholat Jum'at tidak kepanasan," jelasnya.Sementara itu, Cak Sul salah seorang warga Sumberwuluh menyatakan bahwa bulan Juli lalu sudah dibentuk panitia pembangunan masjid An-Nur. Namun, sebelum dana terkumpul dan sebelum diperbaiki, masjid An-Nur sudah ambruk terlebih dahulu."Sebenarnya bulan Juli lalu sudah dibentuk panitia pembangunan dan pencarian dana pembangunan sudah dilakukan. Namun, masjidnya keburu ambruk sebelum diperbaiki," pungkasnya.(Yd/red)
Sengketa Lahan, Ratusan Petani Lumajang Ngadu ke DPRD
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan petani Lumajang yang tergabung dalam Serikat Petani Lumajang (SPL) menggelar aksi ke DPRD. Petani ingin mengadu kepada para wakil rakyat, karena lahannya dianggap diambil sepihak oleh Perhutani.Lasiono, Sekretaris SPL menyatakan bahwa banya sertifikat lahan dan juga perumahan tiba-tiba diberi patok oleh Perhutani. Petani mengaku bahwa lahan tersebut adalah milik warga dengan bukti sertifikat yang dimiliki oleh warga.petani lumajang"Kita ingin agar Perhutani tidak sepihak dalam mematok lahan petani. Kita memiliki sertifikat yang sudah lama, sehingga kita anggap bahwa lahan itu adalah lahan milik warga," jelas Lasiono, Kamis (23/08/2018).Perwakilan dari petani langsung diterima oleh Perhutani dari DPRD dari Komisi A. Hj. Nur Hidayati, ketua Komisi A menyatakan bahwa DPRD memberikan waktu kepada SPL untuk memberikan berkas-berkas yang dimiliki oleh petani."Kita bekerja sesuai dengan bukti. Kita akan lakukan rapat kerja dan melihat ke lokasi setelah SPL menyerahkan berkas-berkas yang dimiliki oleh petani," papar politisi NasDem itu.Muchlisin, Waka ADM Perhutani Lumajang menyatakan bahwa Perhutani telah sesui dengan prosedur dalam penetapan batas hutan dengan lahan milik warga. Perhutani akan mencocokan dengan sertifikat milik warga, yang akan difasilitasi oleh DPRD."Kita siap nogosiasi dengan petani. Kita akan duduk bersama untuk mencari solusi, agar Perhutani dan warga bisa saling bersinergi," pungkasnya.(Yd/red)
3 Hari Tenggelam, Santri Darul Mustofo Yosowilangun Ditemukan Meninggal
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah 3 hari dilakukan pencarian, korban tenggelam di Sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul akhirnya membuahkan hasil. Korban bernama Moh. Muhsin Hamim (15) warga Desa Wonorejo Kecamatan Kencong-Jember ditemukan sudah tidak bernyawa.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, mayat korban mengapung diusngai dekat tambak udang. Seorang karyawan tambak melihat mayat korban langsung melapor ke polsek Yosowilangun.evakuasi"Sekitar jam 06.40 wib TRC BPBD dibantu oleh warga langsung melakukan evakuasi pada mayat korban yang sudah tiga hari tenggelam," ujar Adiarto, Selasa (21/08/2018).Usai ditemukan, jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarga untuk segera dimakamkan. Pihak kelurga yang diwakili Rizal Syaiful Akbar juga menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah jelas mayat tersebut adalah Moh. Muhsin Hamim."Pihak kelurga menolak untuk dilakukan otopsi. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk segera dimakamkan," jelasnya.Sebelumnya, tanggal 19 Agustus, korban bersama dengan 3 rekannya yang sama-sama santri Pondok Darul Mustofa Rowosungo mandi di aliran sungai Bondoyudo. Korban saat berenang tidak kuat dan akhinya terserat arus deras sungai Bondoyudo, meskipun sempat ditolong oleh teman-temannya.(Ydred)
1 Santri Darul Mustofa Yosowilangun Tewas Tenggelam di Sungai Bondoyudo
Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat tidak kuat berenang, seorang santri pondok pesantren Darul Mustofa Rowosungo tenggelam dan hilang. Korban bernama Hamim (15) warga Gumuk Banji, Kencong-Jember tenggelam di sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun, Minggu (19/08/2018).Adiarto, komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan korban bermain di sungai bersama 3 orang temannya. Awalnya, ke-4 santri tersebut menyebrang sungai menggunakan tali tambang penarik perahu. pencarian santri tenggelamSaat kembali, ke-4 santri berenang ditengah derasnya arus sungai Bondoyudo. Namun apes, Hamim tidak kuat berenang dan tenggelam meski sempat ditolong oleh teman-temannya. "Korban bernama Hamim ini berenang bersama dengan teman-temannya yakni Hikam, Fatah dan Thoib. Mereka berenang di sungai Bondoyudo dan Hamim terbawa arus dan belum bisa ditemukan," ujar Adiarto. Tim BPBD bersama Koramil, polisi dan warga ikut melakukan pencarian. Sejumlah perahu dikerahkan untuk menyisir sepanjang sungai Bondoyudo yang memiliki arus yang deras. "Kejadiannya sekitar jam 15.00 wib dan tim TRC BPBD datang ke lokasi sekitar jam 16.30 tiba dilokasi korban tenggalam dan terus melakukan pencarian," pungkasnya.(Yd/red)
Hunting Foto Bugil Gegerkan Warganet Lumajang
Lumajang (lumajangstau.com) - Para netizen di Lumajang dibikin geger dengan beredarnya hunting foto bugil seorang talent. Bahkan, dalam foto yang beredar di media sosial, ada percakapan yang mengarah kepada aksi lebih dari sekedar foto saja.Tak ayal, banyak komentar yang muncul dari warganet yang membuat pemilik akun Mastenk Sang Master gerah. Akhirnya, Mastenk datang ke Polres Lumajang untuk melaporkan pencemaran nama baiknya, karena foto hunting talent bugil yang dia lakukan beredar di media sosial.foto mastenkMenurut Mastenk, talent yang di foto berinisial M warga Tanggul-Jember yang masih berumur 15 tahun. Saat hunting itu, ada tiga fotografer yakni Mastenk, AN dan AR atau yang dikenal dengan sebutan kraishoot."Saya ambil foto bersama tiga orang, saya sendiri, kraishoot dan Anwar," ujar Mastenk saat berada di Polres Lumajang, Sabtu (18/08/2018).Ia mengaku aksi hunting foto bugil hanya untuk koleksi sendiri dan tidak ada niatan lain. Namun, tiba-tiba foto-foto tersebut beredar di media sosial sehingga mencemarkan nama baiknya. "Hanya untuk koleksi sendiri saja," jelasnya.Kasus foto bugil tersebut saat ini sudah dalam penanganan pihak Polres Lumajang. Polisi belum memberikan rilis, karena masih dilakukan penyelidikan apakah ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.(Yd/red)
Sukses Kibarkan Bendera, Paskibra Lumajang Menagis Haru dan Bahagia
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) menangis terharu setelah sukses mengibarkan Bendera Merah Putih pada perayaan HUT RI-73 di Alun-alun Lumajang, Jumat (17/8/2018).
Puluhan Pelajar Pingsan Saat Ikuti Upacara 17-an di Alun-alun Lumajang
Lumajang (Lumajangsatu.com) - Puluhan siswa-siswi SMA/SMK pusing-pusing dan jatuh pingsan saat Upacara HUT RI ke-73 dimulai di Alun-alun Kabupaten Lumajang,, Rabu (17/8/2018).
Upacara HUT RI ke-73 di Miftahul Ulum, Thoriqul Haq : Santri Harus Siap Jadi Pemimpin
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ribuan santri Pondok Pesantren Miftahul Ulul Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menggelar upacara HUT RI ke-73 tahun. Upacara pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh para santri dengan menggunakan sarung sebagai ciri khas kaum santri.Upacara berjalan dengan lancar, yang dihadiri oleh H. Thoriqul Haq MML, Bupati Lumajang terpilih 2018-2023. Thoriqul Haq bertindak sebagai inspektur upacara memimpin para santri melakukan upacara kemerdekaan dengan khidmad.Pria yang akrab disapa cak Thoriq itu memberikan semangat kepada para santri untuk giat menuntut ilmu guna mempersipkan diri menjadi pemimpin. Sudah waktunya, santri tampil dan mengabdi untuk bangsa dan negara.hut ri miftahul ulum"Santri harus siap mengabdi kepada bangsa meski tidak harus menjadi pemimpin. Tapi ketika sudah dipanggil untuk menjadi pemimpin, maka tidak ada kata tidak bagi santri harus siap," jelasnya.Santri harus mempersiapkan diri sejak berada di pesantren untuk mengabdi kepada negara. Saat ini, sudah banyak para pejabat dan pimpinan negara berasal dari kaum santri dan nayatanya santri mampu memimpin negara."Sejak dari pesantren, santri sudah harus mempersiapkan diri untuk mengabadi kepada negara. Banyak pejabat dan pemimpin yang berasal dari kaum santri. Santri mampu dan bisa menjadi pemimpin," terangnya.H. Maksum Madiari, Ketua Yayasan Miftahul Ulum Banyuputih Kidul menyatakan bahwa saat ini banyak faham-faham radikal atas nama agama. Santri harus menjadi benteng negara dari gerakan-gerakan radikal yang ingin mengganti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhenika Tunggal Ika."Dalam setahun kita melakukan upacara bersrung sebagai ciri khas santri. Yakni 17 Agustus HUT RI dan 22 Oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional (HSN)," pungkasnya.(Yd/red)
Bersarung, Ribuan Santri Miftahul Ulum Bakid Upacara HUT RI ke-73
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ribuan santri Pondok Pesantren Miftahul Ulul Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menggelar upacara HUT RI ke-73 tahun. Upacara pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh para santri dengan menggunakan sarung sebagai ciri khas kaum santri.Upacara berjalan dengan lancar, yang dihadiri oleh H. Thoriqul Haq MML, Bupati Lumajang terpilih 2018-2023. Thoriqul Haq bertindak sebagai inspektur upacara memimpin para santri melakukan upacara kemerdekaan dengan khidmad.hut ri mifulSantri, kyai dan pesantren adalah element bangsa yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pesantren merupakan basis pendidikan tertua di Indonesia telah melahirkan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia."Pesantren adalah basis pendidikan yang telah ada sejak Indonesia belum merdeka. Kaum santri juga memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mereka adalah pahlawan. Mari kita do'akan para pejuang yang telah memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia," ujar Thoriqul Haq, Jum'at (17/08/2018).H. Maksum Madiari, Ketua Yayasan Ponpes Miftahul Ulum Bakid menyatakan upacara dilakukan dua kali dalam setahun. Yakni saat peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus dan Hari Santri Nasional (HSN) tanggal 22 Oktober."Kita ingin memupuk rasa nasionalisme para santri. Tantangan santri kedepan semakin berat dengan munculnya radikalisme mengatasnamakan agama. Ponpes Miftahul Ulum harus bisa mencetak satri yang nasionalis dan relegius," pungkasnya.(Yd/red)