Peristiwa

Geram, Warga Blokade Jalan Jugosari dari Truk Tambang Pasir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jugosari dan Jarit Kecamatan Candipuro akhirnya sampai pada puncak kemarahannya. Sejak Kamis sore (03/05/) warga melakukan blokade jalan dari angkutan tambang pasir yang meresahkan warga.Tak hanya mengakibatkan jalan rusak, truck penganggkut pasir juga sempat menabrak warung, terjadi kecelakaan. Warga semakin kesal, karena sopir truck yang menabrak warung melarikan diri dan tidak bertanggung jawab."Awalnya ada truck pasir menabrak warung mas, ada juga kecelakaan melibatkan warga dan truck pasir. Namun, sopir tidak tanggung jawa dan melarikan diri. Akhirnya kita blokir," ujar Alfan Habibi, salah seorang warga, Jum'at (04/05/2018).Warga menghentikan truck pasir yang melintas dan menurunkan paksa pasir yang diangkut. Warga menumpahkan pasir dan batu di tengah jalan, sebagai bentuk protes atas keresahan warga.Sementara itu, Sugiono, Humas Pasirindo Perkasa menyatakan ada lima perwakilan pemilik tambang ke Pemkab Lumajang. Pemilik tambang ingin menanyakan kepastian perbaikan jalan Jugosari, baik perbaikan darurat dan juga perbaikan permanennya."Kita ingin tahun kapan jalan yang rusak itu dibangun. Kalau permanennya tahun 2019, namun kita ingin agar dilakukan perbaikan darurat, agar kita pemilik tambang tenang dan warga juga nyaman," jelas Sugiono di halalam Pemkab Lumajang.Ditanya soal tanggung jawab pemilik tambang atas kerusakan jalan, Sugiono berdalih bahwa pemilik tambang sudah membayar pajak dan juga CSR. Ada 4 pemilik tambang dari Jogosari dan 1 pemilik tambang dari Gondoruso yang melintas dijalan tersebut."Kalau kita kan sudah bayar pajak dan CSR, ada lima pemilik tambang yang lewat jalan itu, Pasirindo, Mutiara Pasir, CV Nur Mubarok, dan PT LJS," pungkasnya.(Yd/red)

Diserbu Tupai, Kakau dan Durian Tempursari Gagal Panen

Lumajang (lumajangsatu.com) - Petani Tempursari dibikin pusing karena gagal panen akibat serangan bajing atau tupai. Hewan kecil dan gesit itu menghabiskan buah kakau (coklat), durian dan milik warga."Dua tahu terkahir kita gagal panen mas, kakau dan durian kami tidak bisa panen karena habis diserbu tupai," ujar Abdur Rohman, salah seorang warga Tempursari, Selasa (01/05/2018).Kondisi serangan tupai semakin diperparah karena faktor cuaca yang terus menerus hujan. Alhasil, banyak buah kakau dan dirian milik warga yang tinggal sedikit dipohonnya dan sisanya langsung dihabiskan oleh kawanan tupai."Kan cuacanya hujan terus mas, jadi sisa-sisa buah durian dan kakau yang tidak rontok malah dimakan tupai," jelasnya.Meski sudah diburu oleh petani, populasi tupai tetap banyak dan bersembunyi dihutan dan kebun-kebun warga yang tidak terawat. Karena gesit, jadi sangat sulit sekali untuk diburu oleh para petani.Kondisi hutan yang sudah beralih fungsi juga menjadi salah satu faktor turun ke ladang warga. Bahkan, tak hanya tupai, gerombolan monyet juga terkadang turun dan memakan buah-buahan yang ditanam oleh warga."Karena persediaan makanan dihutan sudah habis mungkin mas, sehingga tupai dan monyet sampai turun ke ladang-ladang warga," pungkasnya.(Yd/red)

Rusak dan Berumur Tua, Forum Lalulintas Cek Jembatan di Lumajang

Lumajang (lumajangstau.com) - Forum Lalulintas Kabupaten Lumajang melakukan kroscek kelayakan sejumlah jembatan dijalan nasional. Hal itu dilakukan agar kejadian jembatan ambruk di Tuban tidak sampai terjadi di Lumajang.AKP Hendry Ibnu Indarto, Kasatlantas Polres Lumajang menyatakan bahwa pengecekan jembatan itu dilakukan untuk memastikan jembatan masih layak dilintasi. Dari hasil pengecekan, ditemukan banyak jembatan yang sudah sangat tua, ada yang rusak, karena tidak kuat menahan beban yang melintas."Harapan kita dengan cek ini forum lalulintas ini memberikan rekomendasi apa saja yang diperlukan kerusakan jembatan. Yang jelas, kita temukan ada jembatan yang sudah tua dan temuan jembatan yang rusak dan perlu adanya perawatan dan perbaikan," jelasnya.Heru Purwanto, Kasi Managemen dan Rekayasa Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang menyatakan, angkutan dengan muatan berat sangat berpengaruh pada tiang jembatan. Dishub akan memasang rambu agar kendaraan bermuatan berat tidak meintas secara bersamaan."Nanti selain rambu-rambu, kalau kendaraan berat itu harus satu-satu dan batas kecepatannya juga tidak boleh lebih dari 20 kilo meter per jam. Intinya sosialisasi dan penegakan hukum bersama forum lalulintas akan kita lakukan," pungkasnya.(Yd/red)

Dilalap Sijago Merah, Gudang Dupa di Kunir Porak-Poranda

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sijago merah Selasa dini hari (17/04/2018) melalap habis gudang pembuatan dupa, di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir. Gudang dupa milik Muhamat Anis Fuad (36) harus mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat kebakaran tersebut.Awalnya, sekitar jam 01.45 wib percikan api terlihat oleh Sumo ketua RT/01-RW/05 melihat percikan api ditengah gudang dupa. Saksi yang melihat percikan api langsung meminta tolong kepada warga dan melakukan pemadaman seadanya."Awlanya percikan api terlihat oleh ketua RT dan langsung memita tolong dan melakukan pemadaman seadanya," ujar Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.Petugas dari Polsek dan Koramil Kunir datang ke lokasi dan menghubungi pemadam kebakaran. Jam 03.00 wib 2 unit mobil pemadam kebakaran dan TRC BPBD tiba di lokasi dan langsung melakukan menjinakkan api yang semakin membesar.Pemadaman api diyantakan tuntas jam 07.45 wib dengan kondisi gudang dupa sudah porak poranda. "Kerugian sekitar 400 juta dan kondisi gudang pembuatan dupa hancur akibat kebakaran tersebut," pungkasnya.(Yd/red)

Tabrakan Maut Jalan Randuagung, Dua Orang Tewas Ditempat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecelaan tragis terjadi dijalan raya Desa Tunjung Kecamatan Randuagung jam 04.00 wib, Sabtu (14/04/2018). Kendaraan Izuzu Elf Nopol DK-132-OP dikedarai Suprapto warga Banyuwangi bertabrakan dengan Izuzu Elf Nopol P-7012-LX yang dikendarai Jumari warga Yosorati-Jember.Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang menyatakan, dalam tabrakan maut itu ada dua penumpang tewas ditempat. Korban tewas atas nama Suwandi dan Misrin, keduanya warga Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul-Jember."Dalam kecelakaan maut itu dua korban tewas ditempat dan sisanya luka-luka," ujar Dimas kepada lumajangsatu.com.Kronologis kecelakaan berawal saat kendaraan Nopol DK melajau dari arah utara keselatan dengan kecepatan tinggi dijalan yang menurun. Saat sampai ditikungan ke kiri, kendaraan tidak bisa dikendalikan sehingga masuk jalur berlawanan.Nahas, dari arah selatan muncul kendaraan bernopol P, sehingga terjadilkan benturan antar kedua kedaraan dibagian depan. Kendaraan Nopol P terguling sedangkan kendaraan Nopol DK terperosok ke sebelah kanan jalan."Kendaraan dari selatan terguling karena dibentur keras sedangkan yang dari utara terperosok kesisi kanan jalan," jelasnya.

Overdosis Obat Kuat, Pria Tua Tewas di Eks Lokalisasi Kabuaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Diduga overdosis obat kuat, seorang pria paruh baya tewas di eks lokalisasi Bebekan Desa Kabuaran Kecamatan Kunir, Jum'at malam, (13/04/2018). Sumiran (58) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono tewas diwarung Bu Priyo sebelum bertanding dengan Para Pekerja Seks Komersial (PSK).AKP Khuzaini, Kapolsek Kunir menyatakan tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban. Sehingga hampir bisa dipastikan penyebab kematian korban karena overdosis obat kuat yang diminum oleh korban."Pria tua itu tewas diduga karena overdosis obat kuat. Kemungkinan kondisi kesehatannya tidak vit, sehingga saat minum obat kuat berakibat fatal pada jantungnya," jeas Khuzaini.Untuk kepentingan penyelidikan, mayat korban dibawa ke RSUD dr. Haryoto untuk dilakukan otopsi. Eks lokalisasi Bebekan memang sudah ditutup, namun masih ada penghuninya yang melayani para lelaki hidung belang secara diam-diam.Pihak dari polisi dan Satpol PP sudah sering melakukan razia ke eks lokalisasi tersebut. Namun, setiap kali razia, para petugas tidak menemukan banyak para PSK, karena diduga razia sudah bocor duluan.(Mad/yd/red)

Teror Bandit Maling Sapi Kembali Beraksi, Satu Malam di Ranuyoso 9 Ekor Amblas

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi teror maling sapi kembali menghantui warga Ranuyoso Kabupaten Lumajang, Selasa (03/04/2018). Betapa tidak, dalam semalam 9 ekor sapi dicuri dari tiga kandang di dua Desa di Kecamatan Ranuyoso.Warga yang melakukan pengejaran sukarela hanya bisa mengejar dua ekor sapi saja dan 7 lainnya sudah raib digondol para bandit maling sapi. Aksi pencurian hewan (curwan) di wilayah Lumajang utara sudah terjadi bertahun-tahun.Bahkan, dalam satu desa selama 1 tahun, ada sekitar 100 ekor sapi yang hilang. Salah satu korban adalah Bsuki (52) warga Desa Ranuyoso, dalam semalam 4 ekor sapinya raib dari kandagnya.Kejadian serupa menimpa Sa'ir (33) warga Desa Penawungan Kecamatan Ranuyoso, dua ekor sapinya juga hilang di malam yang sama. Nayari (55) warga Dusun Krajan Desa Penawungan juga bernasib sama, 3 ekor sapinya digondol bandit maling sapi."Mau masak dini hari, tahu kalau gak ada sapinya karena pintunya dibuka, 4 ekor sapi hilang, masuknya dari samping terus buka pintu kandang," ujar Sugihati, salah seorang korban.Satu ekor sapi jantan yang hiang tersebut sempat ditawar 21 juta rupiah. Sedangkan satu ekor sapi yang dicuri setelah dilakukan pengejaran berhasil ditemukan oleh puluhan warga yang secara sekarela melakukan pengejaran.Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Ranuyoso mengaku kewalahan atas teror maling sapi sapi tersebut. Kerana medan yang pegunungan dan jumlah persoenal polsesk sangat terbatas, sehingga hanya bisa melakukan patroli secara terbuka."Kami sebagai dari polsek sudah mapping tentang jam rawan terkait cursapi dan juga cur lain. Kalau cur sapi ini rata-rata dini hari, bahkan pada saat dini hari anggota kita sudah dilapangan ya karena disini itu ada 11 desa ya bahkan yang rawan itu sudah kita antisipasi namun demikian masih seperti ini, ya tentunya kita akan galakkan untuk patrol selanjutnya," pungkasnya.(Mad/red)

Ban Pecah, Tabrakan Beruntun Tak Terhindarkan di Jalan Raya Sumbersuko

Lumajang (lumajangsatu.com) - Minibus B-8224-N yang dikemudikan Miftahus Surur oleng yang mengakibatkan kecelakaan beruntun. Kecelakaan terjadi di jalan raya Sumbersuko, Rabu (28/03/2018).Beruntung tidak memakan korban jiwa, namun dua pengendara sepeda motor mengalami luka-luka. Saat itu minibus melaju dari arah selatan menuju Lumajang kota.Tak disangka saat mobil akan melewati jembatan jalan raya Sumbersuko mengalami oleng akibat ban pecah. Dari arah berlawanan muncul pengendara motor, sehingga mobil minibus langsung menghantam pengendara motor.Dari belakang mobil minibus, melaju truk yang langsung menabrak body belakang mobil. Akibatnya body belakang  mengalami rusak yang cukup parah. Pengendara motor yang tepat berada dibelakang truk ikut menabrak body truk dan terjadilan tabrakan beruntun."Tidak sempatnya menghindar dan mengendalikan motor karena jarak yang terlalu dekat saat peristiwa kecelakaan terjadi, membuat motor terhantam oleh mobil minibus yang oleng ke kanan saat itu," ujar Muhamad Yasin Wahyudi salah satu korban.Dari pantauan setelah tak lama berselang terjadinya peristiwa kecelakaan beruntun itu, pihak petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara kecelakaan diduga akibat kelalaian pengemudi minibus karena mobil ban sudah tidak layak pakai mengalami pecah yang kemudian mengakibatkan pengendara lain terluka.(Yd/red)

Begal Sadis Beraksi, Bacok dan Bunuh Warga Yang Hendak Menolong Korban

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kejadian penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal yang dilakukan para begal sadis kembali terulang, Selasa malam (27/03/2018) di jalan raya Ranuyoso-Probolinggo. Mattasan (55) dan anaknya Ansori (23) warga Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso bernasib malang.Mattasan meninggal dengan luka parah dan Ansori kritis dengan luka disekujur tubunya dan jari tangnnya putus. Kejadin itu bermula saat kedua korban hendak menolong seorang warga yang dibegal di utara pasar Ranuyoso.Andrean (24) dan Kholik (27) warga Banyuanyar Kabupaten Probolinggo dihadang oleh kawanan begal. Korban yang melihat hendak menolong, namun apes para kawanan begal sadis langsung membacok korban dengan membabi buta.Mattsan mati karena luka bacok di punggung dan perutnya, sedangkan anshori luka parah dan kritis. Pelaku langsung melarikan diri ke arah Lumajang dan gagal membawa motor milik korban."Warga saya itu maunya menolong sama anaknya tahu-tahu dia dibacok dari belakang mengenai punggung ke paru meninggal kalau anaknya tagannya yang putus," ujar Sunandar Kepala Desa Wonoayu.Aksi pembagalan dijalur tersebut memang kerap terjadi, dalam satu minggu terakhir sudah dua kali terjadi aksi pembegalan. Kasus pembegalan dan pembunuhan tersebut saat ini sudah ditanagi oleh Polsek Ranuyoso."Benar ada perampasan sepeda motor yang intinya orang yang mau nolong justru yang menjadi korban. Karena perampasan ini barang bukti dan korban begalnya sudah kita amankan untuk yang satu meninggal dan yang anaknya sudah dibawa ke rumah sakit," jelas AKP Sutiyo, Kapolsek Ranuyoso.(Mad/Red)