Lumajang (lumajangsatu.com) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwalsu) Lumajang memeriksa dua orang warga Jatimulyo Kecamatan Kunir. Paslanya, kedua orang tersebut diduga menyebarkan uang dengan nominal 50 ribu agar warga memilih salah satu pasangan calon Bupati Lumajang 2018.Dari pantauan lumajangsatu.com, sekitar jam 10.00 wib hari Senin (25/06) tim Gakumdu datang dengan membawa dua orang yang dimankan oleh warga. Polisi dan Panwaslu juga membawa saksi yang menerima uang yang diduga sebagai money politik yang ikut dilakukan pemeriksaan.Hingga siang hari, Selasa (26/06/2018) Gakumdu masih terus melakukan pemeriksaan kepada saksi dan orang yang diduga membagikan uang. Panwaslu juga belum memberikan keterangan resmi data dua orang diperiksa dan hasil pemeriksaan tersebut."Kita masih lakukan pemeriksaan, nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan," ujar Akhmad Mujaddid, komisioner Panwaslu Lumajang.Tak hanya orang yang diduga menyebar money politik, satu orang warga Kedungmoro diantar oleh kepala desanya menyerahkan uang salah satu paslon. Warga tersebut diberi uang sebesar Rp. 1.200.000 agar disebarkan kepada warga untuk memilih salah satu paslon degan target 20 kepala keluarga."Saya antar warga saya yang diberi uang dari salah satu paslon agar disebar ke warga lain. Kita serahkan uangnya kepada Panwaslu," ujar Kades Kedungmoro.(Yd/red)
Peristiwa
Lakalantas Jalur Mudik dan Balik Lumajang Turun Drastis
Lumajang (lumajangsatu.com) - Selama operasi ketupat pengaman arus mudik dan balik, kecelakaan lalulintas mengalami penurunan drastis. Tercatat, 2017 ada 19 kejadian lakalantas dan tahun 2018 hanya ada 7 kasus, dengan 1 korban meninggal, 2 luka berat, 9 luka ringan dan Rp. 2.800.000 kerugian material."Alhamdulillah pada tahun 2018 untuk lakalantas pada musim mudik dan balik mengalami penurunan sangat signifikan," ujar Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Selasa (26/06/2018).Dari sekian kasus kecelakaan fantor utamanaya adalah kesalahan manusia. Penegedara biasanya dalam kondisi capek sehingga tidak konsentrasi yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan."Faktor utama dalam lakalntas di jalur mudik dan balik adalah kesalahan manusia. Kondisi capek masih memaksakan mengemudi dan terjadilan kecelakaan," paparnya.Lokasi kecelakaan juga bukan di lokasi black sport atau lokasi yang memang rawan kecelakaan. Lokasinya adalah jalan normal, yang dimungkinkan pengedara lengah dan tidak waspada."Di jalur mungkin pengedara lebih berhati-hati. Tapi di jalur norman pengedara malah lebih lengah yang mengakibatkan kecelakaan," pungkasnya.(Yd/red)
Longsor, Masjid di Desa Tamanayu Hanya Berjarak 1 Meter dari Jurang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat hujan deras terus menerus, tebing di jalan Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiwo longsor. Lonsor sedalam 12 meter dan panjang 29 meter sudah mendekati jalan utama serta bangunan masjid.Pitoyo, salah seorang warga menyatakan, jarak longsor dengan jalan sekitar 3 meter, sedangkan dengan masjid sekitar 1 meter. Longsor juga mengakibatkan puluhan pohon salah jebol dan terbawa masuk ke dalam jurang."Akibat hujan deras mulai pagi hingga mala, akhirnya terjadi lonsor di telengsengan jalan dan masjid," ujar Pitoyo, Sabtu (23/06/2018).Warga bersama dengan polisi, TNI, perangkat Desa dan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan kerja bhakti. Warga membuat jalan untuk air yang berasal dari jalan dan juga masjid."Kita bersama-sama melakukan kerja bhakti untuk membuat jalan air hujan agar tidak menambah longsoran lagi," paparnya.Telengsengan penahan yang dibanguan dipinggir jalan tersebut baru saja dibangun sekitar satu tahun. Namun, karena kondisi tanah labil sehingga telengsengan tersebut sudah ambrol. "Telengsengan ini baru tahun lalu yang dibangun mas," pungkasnya.(Yd/red)
Hujan 2 Hari, Aliran Sungai dari Semeru Banjir Lahar Dingin
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang selama dua hari diguyur hujan yang hampir merata di seluruh Kecamatan. Akibatnya, sejumlah aliran suangai yang berasal dari gunung Semeru mengalami banjir lahar dingin dengan membawa ribuan kubik material pasir.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan hujan deras terjadi di lereng gunung Semeru. Banjir lahar dingin terjadi mulai Jum'at dini hari hingga pagi hari."Akibat hujan deras, terjadi banjir lahar dingin di aliran sungai yang bersumber dari lereng gunung Semeru," jelas Adiarto, Jum'at (22/06/2018).BPBD menghimabau kepada warga yang berada di aliran sungai Semeru untuk selalu waspada. Sebab, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan masih akan terjadi selama satu minggu kedepan.Warga yang berada di daerah rawan longsor juga diminta waspada, karena saat hujan potensi longsor sangat besar. "Kita selalu menghimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk selalu waspada. Untuk penambang pasir juga diminta tidak melakukan aktifitas jika cuaca buruk," pungkasnya.(Yd/red)
Ini Kronologi Kecelakaan di B-29, 2 Korban Tewas di Tempat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Duo orang wisatawan yang datang ke B-29 meninggal karena kecelkaan. Hal itu diakibatkan karena rem blong, saat turun dari B-29 tepat diatas masjid di Dusun Gedok Desa Argosari, Selasa (19/06/2018).Ismaida, salah seorang pengelola wisata B-29 menyatakan, kedua korban berboncengan menggunkan sepeda motor metic beat sampai di B-29 Selasa dini hari. Saat hendak pulang, kondisi rem pansa dan tidak berfungsi dijalan menurun, sehingga motor orban menabrak rumah warga.Kedua korban langsung meninggal ditempat, karena luka yang parah dibagin kepala. "Kedua korban ini mengalami kecelakaan dalam perjalan pulang dari B-29 tepat diatas masjid Dusun Gedok di jalan yang menurun tajam," ujar Ismaida.Korban adalah Alfian Hanzah (18) warga Dusun Jedugan Desa Mojosari Kecamatan Puger-Jember yang membonceng temannya M. Mukhid (18). Informasinya, korban Alfian adalah salah satu santri Ponpes Miftahul Ulum Desa banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang.Pihak pengelola dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah memasang papan himbauan agar sepeda matic tidak digunkan naik ke B-29. Sebab, sepeda matic saat berbahaya karena remnya bisa blong jika kondisi pansa saat melintas di jalan yang menurun."Dinas Pariwisata dan pihak pengelola dari Desa sudah memasang papan pengumumnan bahwa sepeda matic sangat berbahaya jika lewat jalan menurun. Tapi mungkin kedua korban tidak mengindahkan," pungkasnya.(Yd/red)
Innalillah, Sakit Tak Kunjung Sembuh Seorang Kakek Gantung Diri
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sakit tak kunjung sembuh, seorang kakek warga Yosowilangun Lor nekat menghabisi nyawanya sendiri. Seniman (74) warga Dusun Bulaktal, Desa Yosowilngun Lor gantung diri menggunkan sarung yang telah diiris.AKP Hasran, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan, korban diduga depresi karena sakit tak kunjung sembuh. Bahkan, korban sudah beberapa kali hendak bunuh diri, namun berhasil ditemukan oleh pihak keluarga."Iya, hari Senin (11/06) ada orang gantung diri karena depresi akibat sakit tak kunjung sembuh," ujar Hasaran, Selasa (12/06/2018).Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan jasad korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga langsung meminta agar korban segera dikebumikan karena tidak ada tanda-tanda kekerasan."Dari hasil oleh TKP dan pemeriksaan jasad korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," paparnya.Korban ditemukan pertama kali oleh anaknya sendiri bernama Masturi. Saat korban tidak ditemukan dikamarnya, Masturi mencari keberadaan korban dan ditemukan sudah tergantung dalam kondisi sudah tidak bernyawa.(Yd/red)
Dilewati Ratusan Truck Pasir, Jembatan di Desa Jarit Jebol
Lumajang (lumajangsatu.com) - Angkutan tambang pasir yang mencapai ratusan mulai berdampak pada ruskanya jalan di Desa Jarit dan Jugosari Kecamatan Candipuro. Bahkan, ada jembatan kecil yang jebol, sehingga mengganggu aliran air ke lahan pertanian milik warga.
Asyik Main HP, Maulana Tewas Tersambar KA Logawa di Kaliboto Lor
Lumajang (lumajangsatu.com) - Nasib nahas di alami oleh Maulana (15) warga Krajan Desa Kaliboto Lor Kecamatan Jatiroto. Pasalnya, Maulana tewas tersambar kereta api (KA) Logawa jurusan Surabaya-Jember.Kejadian itu sekitar jam 19.30 wib, di jalan Dr. Soetomo Desa Kaliboto Lor-Jatiroto. Korban Maulana hendak pergi taraweh dan asyik bermian HP sehingga tidak menyadari jika ada kereta api melintas.Karena tidak tahu ada kereta melintas, korban akhinya tersambar kereta api Logawa dan terpental hingga 5 meter. Korban langsung meninggal di tempat, dengan luka yang sangat parah dibagian kepala dan kakinya putus."Korban luka parah dibagian kepala dan kaki putus," ujar Adianrto, komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Selasa (05/06/2018).Mayat korban langsung dibawa oleh pihak keluarga. Kecelakaan maut itu saat ini sudah ditangani oleh polisi dari Polsek Jatiroto.(Yd/red)
Jaga Toleransi, Umat Hindu Senduro Bagi-bagi Takjil
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang terus menjaga kerukunan antar umat beragama. Umat Hindu Senduro, membagikan takjil bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa.Wira Dharma, Ketua Pemuda Hindu Dharma Lumajang menyatakan, kerukunan antar umat beragama di Senduro harus tetap dijaga. Saling menghormati antar umat beragama, sudah terjaga lama di Senduro dan akan terus di pertahankan."Kemarin warga Hindu Desa Kandangan membagikan takjil kepada umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa," ujar Wira, Senin (21/05/2018).Hingga kini, kehidupan warga Senduro yang plural tetap bisa hidup berdampingan dan gotong royong. Setiap kegiatan sosial pasti akan didukung oleh semua elemen masyarakat meskipun berbeda agamanya."Hingga kini tetap hidup rukun dan kita bisa saling menghargai meskipun kita beda secara keyakinan," jelasya.Dalam waktu dekat, Muspika dan umat Hindu akan kembali membagikan takjil di depan Pura Mandara Giri Semeru Agung. "Sekitar minggu depan kita akan bagi-bagi takjil lagi di depan Pura Madara Giri Semeru Agung bersama Muspika Senduro," pungkasnya.(Yd/red)
Mayat Seorang Pria Mengambang di Dam Sungai Tekung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Tekung dibuat geger dengan penemuan mayat yang mengambang di dam sungai Tekung, Senin (21/05/2018). Polsek Tekung dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang langsung melakukan evakuasi.Warga yang penasaran memadati lokasi penemuan mayat yang ditemukan tanpa identitas itu. Mayat juga mulai mengelaurkan bau busuk, namun wajahnya masih tidak rusak dan bisa dikenali."Tadi sore ditemukan mayat Mr. X, yakni mayat tanpa identitas yang mengambang di dam sungau Tekung," ujar Adiarto, Komandan TRC BPBD Kabupaten Lumajang.Sekitar jam 15.20 mayat berhasil di evakuasi dan langsung dibawa ke RSUD dr. Haryoto untuk kepentingan otopsi. Kasus penemuan mayat itu sudah ditangani oleh pihak Polres Lumajang."Kasusnya sudah ditangani oleh Polres Lumajang, BPBD hanya membantu melakukan evakuasi saja," pungkasnya.(Yd/red)