Peristiwa

Innalillah, H. Wahyono Angota DPRD Lumajang Fraksi PDIP Meninggal

Lumajang (lumajangsatu.com) - H. Wahyono, anggota DPRD Lumajang fraksi PDI Perjuangan meninggal. Almarhum sempat dibawa kerumah sakit dan akhirnya meninggal sekitar jam 05.00 wib.H. Akhmad, anggota DPRD dari fraksi PPP menyatakan, almarhum terlihat sehat dan tanggal 01 Juni masih ikut upacara hari lahir pancasila. Selama ini, keluhan kesehatan almarhum adalah darah tinggi."Kami juga kaget mas, kemarin almarhum masih ikut upacara di Alun-alun. Kemungkinan darah tingginnya kambuh, selama ini beliau sering darah tinggi," ujar Akhmad, Sabtu (03/06/2017).Alm. H. Wahyono dikenal sangat supel dan mudah bergaul dikalangan anggota DPRD Lumajang. Alm. Wahyono juga getal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Lumajang dan khusunya dapil 5.Terbukti, alm. Wahyono merupakan anggota DPRD Lumajang 3 periode. Teman-teman di anggota dewan merasa kehilangan dengan kepergian Wahyono untuk selamanya."Beliau sangat konsisten dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Hal itu terbukti beliau jadi anggota DPRD 3 kali," pungkasnya.(Yd/red)

Banser Antarkan Ketua PC NU Lumajang Samsul Huda ke Peristirahatan Terakhir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan ratusan warga dan sejumlah tokoh di Lumajang mengantar alm. Drs. H. Samsul Huda, M.Pd ke peristirahatan terakhir. Almarhum di makamkan di TPU Srebet Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko yang merupakan tempat kelahirannya.Hidayat adik almarhum mengaku semua pihak keluarga sangat terkejut dengan kepergian Samsul Huda untuk selamanya. Pasalnya, Samsul Huda tidak sakit dan berada di Malang setelah menghadiri acara di UIN Malang dan beristirahat dirumah anaknya yang ke-3."Kami sangat kaget sekali mas, kakak saya tidak mengeluh sakit apa-apa, tiba-tiba saya dengar kakak sudah meninggal," ujar Hidayat dirumah duka Perum Tukum Indah, Kamis (25/05/2017).Dari cerita keluarga, almarhum sekitar sore hanya mengeluh sakit dan batuk-batuk saat masuk kemar mandi. Namun, almarhum tidak kunjung keluar dan setelah dilihat di kamar mandi sudah tidak bergerak lagi.Almarhum Samsul Huda memang memiliki riwayat pernah menjalani operasi karena kanker. Namun, setelah dilakukan perawatan, almarhum Samsul Huda kembali sehat dan aktif menjadi ketua PC NU Kabupaten Lumajang sejak tahun 2012."Kakak saya memang pernah menjalani operasi karena kangker, namun sudah sehat lagi dan aktif diorganisasi," terangnya.Haris, anggota Banser Lumajang mengaku sangat kehilangan dengan kepergian pimpinan NU Lumajang. Samsul Huda adalah sosok pemimpin yang berjuang untuk kemanjuan NU, sehingga ada banyak prestasi yang diperoleh oleh NU Lumajang."Kami keluarga besar Banser sangat kehilangan, pak Samsul adalah sosok pimpinan yang mengabdikan waktunya untuk NU. Sejumlah penghargaan didapat NU dalam kepengurusannya," pungkasnya.(Yd/red)

Dibungkus Tas, Bayi Perempuan Dibuang Beserta Surat Ijin Tidak Masuk SMKN

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bayi jenis kelamin perempuan dibuang oleh orang tak bertanggung jawab di Amben Bambu di depan rumah Matalim warga Klumprit Kecamatan Sumbersuko. Saat ditemukan, bayi dibungkus tas punggung warna biru merk The Mirage.AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan, penemuan bayi berawal saat seorang warga bernama Matalim pulang mencari rumput sekitar jam 08.00 wib. Curiga dengan tas di depan rumahnya, Matalim kemudian melihat dan terkejut karena di dalam tas berisi bayi yang masih hidup.Matalim kemudian memberi tahu warga dan melapor ke Polsek Sumbersuko. Setelah dilakukan pengecekan, bayi tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Sumbersuko untuk mendapatkan perawatan.Seteleh dilakukan pengecekan, bayi perempuan tersebut memiliki berat 2,3 kg, panjang 49 cm. Diperkirakan, bayi masih berumur 1 hari dan tidak mendapatkan pelayanan medis saat proses persalinan karena tali pusarnya masih melekat dan tidak dijepit."Benar mas, ada penemuan bayi perempuan di desa Klumprit, kondisinya hudup dan sedang dalam perawatan medis di Puskesmas," ujar Tinton, Selasa (23/05/2017).Saat ditemukan, tas warna biru berisi sejumlah barang-barang yang diduga milik orang yang membuang bayi. Antara lain, 2 bungkus nasi, 1 kain batik warna putih biru, 1 kain krudung warna coklat, 1 kain bali warna ungu, peralatan tulis menulis, 1 tisu basah merk mitu warna hijau, 3 bungkus pembalut merk cham (baru), 1 botol cairan softlense merk oxigen, 1 lembar surat ijin tidak masuk yang dikeluarkan oleh SMKN 2 Lumajang."Ada beberapa barang-barang yang diduga milik orang yang membuang bayi. Namun kita tidak bisa menerka-nerka sebelum ada bukti yang kuat mas," pungkasnya.Saat ini, polisi telah melakukan olah TKP dan mencari informasi ibu dari bayi malang tersebut. Polisi meminta masyarakat ikut memebrikan informasi jika memiliki informasi siapa ibu bayi tersebut.(Yd/red)

Jelang Mudik 2017, Jalur Nasional di Lumajang Masih Banyak Rusak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jelang musim mudik 2017, jalur nasional yang ada di Lumajang kondisinya masih cukup memprihatinkan. Pasalnya, masih banyak jalur yang kondisinya rusak seperti bergelombang dan berlubang.Dari pantauan, jalur Lumajang-Kedungjajang-Klakah dan Ranuyoso masih banyak yang bergelombang dan berlubang. Hal itu menjadi salah satu penyebab kemacetan hingga kecelakaan bagi para pengguna jalan.Hadi Prayitono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) menyebut bahawa kondisi jalan nasional memang banyak yang rusak. Namun, saat ini dari balai besar Jawa Timur sudah melakukan pemeliharaan seperti dari jalur Tempeh hingga Lumajang."Memang banyak yang rusak ya, tapi saat ini sudah dilakukan perbaikan yang sifatnya pemeliharaan rutin bukan peningkatan," jelasnya.Untuk penyebab jalan berlubang dan bergelombang, diakibatkan banyak kendaraan besar yang melebihi tonase. Sehingga jalan tidak kuat menahan beban dan akhirnya bergelombang atau berlubang."Kalau bergelombang, karena jalan tidak mampu menahan beban yang melintas diatasnya. Tentunya karena kendaraan yang melebihi tonase," terangnya.Sementara itu, AKP Ridho Tri Putranto, Kasatlantas Polres Lumajang menyabut jalan rusak menyumbang angka kemacetan dan kecelakaan. Polisi juga telah mengirim surat kepada instansi terkait untuk titik rawan kecelakaan dan macet karena jalan rusak berlubang dan bergelombang."Kita sudah melakukan upaya untuk menekan angka kecelakaan dan kemacetan yang diakibatkan jalan rusak dengan berkoordinasi melalui instansi terkait," pungkasnya.(Yd/red)