Peristiwa

Polisi Antisipasi Konflik Sunny-syiah Tidak Merembet ke Lumajang

Lumajang-Konflik Sunni-Syiah di Puger, Jember yang kembali memanas, membuat Polres Lumajang melakukan pendekatan terhadap sejumlah tokoh agama di Lumajang agar tidak terpancing dan ikut-ikutan. Pasalnya, dari informasi yang beredar, kalangan sunni dari luar puger dikabarkan akan mengeluruk ke komunitas Syiah.

Warga Keluhkan Banyaknya Banjir Genangan

Lumajang-Rusaknya saluran irigasi di tengah kota Lumajang membuat air hujan tidak bisa mengalir ketempat pembuangan dengan cepat. Akibatnya, menyebabkan banyak banjir genangan disejumlah titik jalan Protokol seperti Jl. Panglima Sudirman, Jl. Hos Cokroaminoto dan Jl. Brigjend Katamso. Rusaknya saluran drainase dan gorong-gorong dikeluhkan warga pemukiman, pemilik toko dan pengguna jalan. Pasalnya, tidak ada langkah konkrit dari Pemkab Lumajang untuk segera memperbaiki.

Warga Kedungjajang Ancam Demo Kantor PDAM Lumajang

Kedungjajang- Warga Dusun Darungan Kidul Desa Kedungjajang Kecamatan Kedungjajang, mengancam negeluruk kantor perusahaan daerah air minum (PDAM) Lumajang. Pasalnya, warga mengeluh sering matinya air PDAM di dusunnya. "kami akan demo kator PDAM jika keluhan kami tidak segera ditanggapi, dan tidak ada kualitas perbaikan saluran air PDAM," Ujar S. Partono salah seorang warga Dusun Darunga  Kidul. Sementara itu,keluhan warga langsung mendapat tanggpan Samsudin Nabila, Sekretrais Dewan pengawas PDAM Kabupaten Lumajang. Menurutnya,Dewan pengawas mengaku melakukan teguran terhadap para pegawai PDAM, agar terus meningktakan pelayan kepada masyrkat. Segala keluhan yang masuk, agar segera ditanggapai dan tidak alergi dengan yang namanya kritikan. "Kami Dewan Pengawas terus melakukan teguran keinternal PDAM," Ujar Udin sebutan akrabnya. Kamis (17/01/2013) Dewan pengawas juga telah memerintahkan internal PDAM agar segera menyelesaikan persoalan di Kecamatan Kedungjajang dan dibeberapa tempat yang lainnya. Sering matinya air diwilayah utara harus segera dicarikan solusi. Disamping itu, juga dicari masalhanya, apkah kerena saluran atau kerena debit air yang semakin mengecil. "Pesolan itu harus dicari solusinya," Tandasnya. Ia berjanji dalam waktu dekat akan turun sendiri melihat langsung air PDAM yang sering mati di kawasan kedungjajang. Pihaknya juga telah menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak PDAM. Dewan pengawas juga membrikan tenggang waktu untuk bisa menyelesaikan persolan itu. Ia juga membenarkan bahwa dikawasan Kedungjajang masyarakat mengalami kekurangan air. Sebab, air sehari hidup dan sehari lagi mati. "tidak sampai seminggu saya kan melihat langsung," Janjinya.(Yd/red)

PMII Lumajang Demo KPU dan Panwaslu

Lumajang-Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lumajang Mengecam setiap bentuk gerakan yang akan yang akan merongrob kinerja KPU dan jajaran dibawahnya, untuk mensukseskan Pilkada Lumajang. Untuk memberikan dukungan moral, PMII melakukan aksi di depan kantor KPU dan Panawslu. Senin (14/01/2013)

PMII Minta KPU Selenggarakan Pilkada Damai

Lumajang-Puluhan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lumajang, Senin (14/01/2013) melakukan aksi damai di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang. PMII mendesak KPU untuk tetap netral dalam pelaksanaan Pilkada 29 Mei 2013 Mendatang.

Musim Hujan, Lumajang Siaga Banjir

Lumajang-Intensitas yang mulai meningkat membuat Tim SAR kabupaten Lumajang menetapkan status siaga banjir. Pasalnya, hujan yang menguyur menyebabkan sejumlah wilayah rawan bencana dalam kondisi mengkhawatirkan. Komandan SAR Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko mengatakan, semejak hujan menguyur setiap hari disejumlah wilayah, 30 personil siaga on call dan 2 hingga 4 petugas siaga posko. Sehingga, bila ada kejadian penangganan bencana yang membahayakan jiwa manusia, SAR siap turuk untuk dikerahkan. "Jadi kami siaga dengan memantau tituk kawasan bencana," ujar pria berambut putih ditemui wartawan diruang kerjanya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, SAR Lumajang sudah melakukan penanggan banjir genangan yang disebabkan luapan sungai di Desa/ Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, air merendam pemukiman dan lahan pertanian warga setinggi 30 centi meter. "Jadi kami melakukan penyudetan dan pembuangan air bersama warga," paparnya. Sementara, untuk tanah longsor di kawasan Kecamatan Pronojiwo di Desa Taman Ayu yang menutup jalan dilakukan pembersihan bersama warga beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan alat seadanya, longsor tanah bisa dibersihkan daru badan jalan.(Yd/red)

Akibat Hujan Deras, Dua Desa di Tempursari Terendam

Tempursari- Akibat Hujan yang menguyur terus menerus diwilayah Tempusari ditambah gelombang pantai selatan yang besa, Ternyata berakibat banjir genangan di Desa Bulu Rejo Dan Tegal Rejo. Tak hanya itu, banjir genangan juga merendam pemukiman dan lahan pertanian warga. Banjir genangan yang akibat luapan sungai Rawa'an dikenal dengan "Jabek" merendam wilayah Desa Tegal Rejo 20 hektar, Desa Bulu Rejo, 183 hektar. Bahkan kebun buah naga 3,5 hektar tegal rejo juga terendam dan bisa gagal panen. " Bila tujuh hari kebun buah naga terendam dan tidak bisa teratasi, kerugian 601 juta," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan dikantornya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, dengan meluapkanya sungai rawaan dan terjadi pasang pantai selatan. Sehingga material pasir menutupi jalur sungai, air tidak bisa masuk ke Laut. "Jadi air mengenang dan merusak lahan pertahian warga dan infrastruktur," ungkapnya. AKibat air sungai Rawa'an tidak bisa masuk ke Pantai Selatan. Warga Was-was ada kiriman debit air sungai dari Gunung yang bisa merendam rumah warga. "Warga di pesisir pantai takut, pasir di muara sungai meninggi dan air sungai debitnya meningkat," papar Rochani. Banjir genangan setinggi mata kaki atau 30 centi meteryang menimpa puluhan kepala keluarga, tambah Rochani, warga tidak bisa beraktifitas dan bekerja di lahan pertaniannya. "Warga hanya berdiam diri, mau melaut tak bisa dan hanya menunggu bantuan," ungkapnya.(Yd/red)

Atasi Banjir, Warga Gotong Royong Sudet Muara Yang Mampet

Tempursari-Banjir genangan yang disebabkan meluapnya sungai Rawa'an Di Kecamatan Tempusari berakibat Desa Bulu Rejo dan Tegal Rejo terendam. Puluhan warga bersama muspika dan BPBD Lumajang melakukan kerja bakti dengan menyudet pasir yang menumpuk di Muara sungai. Dengan menggunakan alat pertanian seperti cangkul, caluk, sabit dan sekop, warga bahu membahu membuat saluran air pembuangan untuk mengurangi genangan. Hal ini dilakukan, agar genangan tidak semakin meluas. "Semoga dengan penyudetan ini, bisa mengurangi titik genangan," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan, Rabu(09/01/2013). Dia menambahkan, penyudetan adalah langkah awal untuk mengurangi genangan, meski ombak yang besar bisa menutup kembali dengan pasirnya. Namun, warga diminta untuk terus melakukan penyudetan tiap hari.