Lumajang (lumajangsatu.com) - 20 ribu santri dan murid Madrasah Diniyah (Madin) TPQ, dan sekolah di musholla dan masjid aksi di depan gedung DPRD Lumajang. Aksi dilakukan untuk menolak Permendikbud 23 tahun 2017 yang didalamnya ada full day school yang menerapkan 5 hari sekolah.
Dispendik
5 Hari Sekolah, 3 Juli Pemkab Lumajang Sudah Edarkan Surat Penundaan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Munculnya Permendikbud 23 tahun 2017 soal 5 hari kerja terus menuai penolakan. Bahkan, Gubernur Jatim melaui surat tertanggal 16 Juni nomor 188/1872/013.1/2017 sudah memerintahkan penundaan sekolah 5 hari.
Peduli Pendidikan, BAZIS SMAGA Serahkan Beasiswa Siswa Kurang Mampu
Lumajang (Lumajangsatu.com). Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (BAZIS) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) SMA Negeri 3 Lumajang (SMAGA), Kamis (20/07/2017) menyerahkan bantuan bagi alumni tahun ajaran 2016/2017 berupa biaya hidup di Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 14 anak masing-masing mendapatkan Rp. 2.500.000, bantuan seragam 4 stel kepada 41 siswa baru, beasiswa siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu kepada 2 siswa dan bantuan sepeda angin kepada 2 siswa baru.
Inilah Poin Penilaian PPDB dan 5 Zona di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 ada yang beda dengan penerapan sitem zona. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan sekolah favorit dan memberikan hak yang sama bagi anak didik.
PPDB Masuk SMP, Tes Akademik Digelar Serentak Hari Kamis
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017 di klaim lancar. Meski menerapkan aturan baru yakni zona, namun tidak ada persoalan di sekolah yang menggelar PPDB.
Inilah 10 Besar Nilai UN SMP se-Kabupaten Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMP sederajat sudah tuntas. Kabupaten Lumajang dinyatakan lulus seratus persen dengan nilai yang memuaskan.Agus Salim, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang menyatakan tahun 2017 ada dua model pelaksanaan UN. Yakni Ujian Nasinal Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kerbasis Kertas dan Pensil (UNKP).Awalnya, karena UNBK baru pertama kali digelar ada kekhawatiran dari para guru dan wali murid hasil nilai UN akan jeblok. Namun, nyatanya para perai 10 besar nilai UN diraih oleh peserta UN yang menggunkan komputer."Kita berharp 2018 semua sekolah SMP sederajat baik negeri maupun swasta akan menggunkan UNBK untuk menuju sekolah yang berintegritas," ujar Agus, Rabu (07/07/2017).Berikut peringkat 10 besar siswa hasil Ujian Nasional SMP Tertinggi se-Kabupaten Lumajang tahun 2017.1. AMIRAH FARAH ZULVARIG, SMPN 1 LUMAJANG, 383.502. DINDA FAHRUN NISA, SMPN 1 SUKODONO, 378.503. ATRAS YANDA FARISI, SMPN 1 YOSOWILANGUN, 377.004. QURROTHUL DURIAINI, SMPN 1 LUMAJANG, 375.504. YONGKI WILLIAM, SMPN 1 LUMAJANG, 375.505. HANANTO ADITIYA, SMPN 1 LUMAJANG, 374.506. CHRYSANTA ALDORA, SMPK BHARAWIDYA LUMAJANG, 374.007. EKA SAFRILIA W, SMPN 1 LUMAJANG, 373.508. VAFFADARIS MAHENDRA, SMPN 1 LUMAJANG, 373.008. NADIYA WAHYU OKTA, SMPN 1 SENDURO, 373.008. ANUGRA SAHZA, SMPN 1 LUMAJANG, 373.009. NUR VILLASARI, SMPN 1 LUMAJANG, 372.00."Memang peraih hasil ujian tertinggi ini berasal dari sekolah yang dianggap favorit," pungkasnya.(Yd/red)
Dipalak Tukang Kebun, Siswa SDN 02 Banyuputih Lor Takut Sekolah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejumlah siswa SD Negeri 02 Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung takut masuk sekolah. Pasalnya, para siswa diduga menjadi korban penganiyaan oleh oknum tukang kebun sekolah.Para siswa yang bolos adalah ND (8) dan FL (8) putri dari pasangan Ipung dan Titik Yulia warga dusun Kebon Telo desa Banyuputih Lor. Kepada orang tuanya, para korban ini mengaku trauma masuk sekolah karena sering dimintai uang oleh oknum tukang kebun.Bahkan, jika tak memberikan uang yang diminta para anak ini tak jarang ditampar dan disekap dalam kamar mandi sekolah. "sama bu Sis, pertamanya 10 ribu, keduanya 20 ribu terus disuruh ambil 50 ribu, tapi aku gak mau takut dipotong tangannya karena katanya bu guru berdosa kalau ngambil uangnya orang tua," ujar ND, Sabtu (29/04/2017).Orang tua korban merasa tidak terima dan melapor ke Polsek Randuagung. Namun, para korban harus kecewa karean polisi meminta datang hari Senin untuk kembali melakukan laporan."Kami sebagai wali murid, bukan saya saja malah semua secara otomatis gak terima mas. Yang membuat hati kami miris juga anak-anak kami disekolah sama gurunya diajari baik tapi pak kebun dan bu kebun malah nyuruh anak kami mencuri," terang Ipung.Sementara itu, pihak sekolah enggan menemui awak media saat sejumlah wartawan mendatanginya. Bahkan, saat ditelfon kepala sekolah tidak memberikan respon atas aksi yang dilakukan oleh petugas kebersihan atau tukang kebun sekolah.(Mad/yd/red)
Pelajar SMAK Mgr. Soegija pranata Lumajang Belajar Menjahit
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tata busana adalah ekstrakurikuler menjahit yang di bimbing oleh ibu Heny Tri silawati. Tujuan diadakannya ekstrakurikuler tatabusana agar anak bisa terampil menggunakan alat–alat jahit dan dapat menjahit, baik jahitan sederhana maupun rumit. Hal yang pertama diajarkan dalam tatabusana adalah mengukur.Alat–alat yang dibutuhkan dalam tatabusana yang paling penting adalah mesinjahit. selain itu dibutuhkan juga berbagai alat jahit lainnya seperti jarum, benang, penggaris, gunting, karbo, meteran, rader, dedelan, dan sebagainnya. Alat–alat tersebut semuanya sudah tersedia di sekolah, sehingga ibu Heny tidak perlu repot mengurus anak yang tidak mau membawa alat dan bahan.Bila ada siswa yang tetap tidak bisa meski sudah di bimbing berulang kali, Bu Heny akan menyuruh anak tersebut untuk mengulang apa yang telah diajarkan dengan bantuan atau panduan dari teman yang sudah mahir.Menurut ibu Heny, kendala dalam menjahit adalah saat membuat pola, karena harus membagi seperempat lingkar pinggang ditambah dua seperti rumus yang ada di buku panduan menjahit. Selain itu, kesusahan juga di dapat saat membentuk kerah leher dan lengan.Salah satu peserta merasa senang mengikuti tatabusana karena bisa menambah pengalaman dan juga bisa berkreasi dalam membuat baju. Menurutnya, selama mengikuti tatabusana dia mendapat pelajaran agar bisa lebih mahir dalam menjahit, membuat pola, dan juga dapat membuat baju yang rumit.(Red)Jurnalis pelajar : Cicilia Julieta
Dirikan Taman Baca Pondok Ilmu, GSNI Lumajang Gugah Budaya Membaca Anak Muda
Lumajang (lumajangsatu.com) – Guna menumbukan minat baca dikalangan anak-anak di kabupaten Lumajang, puluhan pelajar yang tergabung dalam Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) cabang Lumajang, Minggu (2/4) dirikan taman baca “pondok ilmu” yang beralamatkan di jalan Gajah Mada No. 23 (Taman Toga) Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang."pendirian taman baca ini kami lakukan sebagai program kerja GSNI untuk mengabdi kepada masyarakat serta mendukung program pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Lumajang sebagai kota literasi”, ujar M. Agil Zawawi ketua umum DPC GSNI LumajangPendirian taman baca ini diawali dengan penyerahan buku secara simbolis dari Bambang Susanto selaku Dewan Kehormatan kepada M. Alawi Maulana selaku ketua panitia.Penyerahan simbolis ini merupakan sebagai tanda dibukanya taman baca “pondok ilmu” GSNI Lumajang. Dengan dibukanya taman baca ini, nantinya akan diadakan beberapa kegiatan yang bekerjasama dengan pemerintah desa untuk melakukan pelatihan meresume sebuah buku kepada anak-anak yang kemudian dipresentasikan dan nantinya akan diakhiri dengan beberapa permainan outbound."kedepannya kami akan adakan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah desa untuk melakukan pelatihan resume buku dan nantinya akan diakhiri dengan permainan outbound”, pungkas ketua pelaksanaPada kesempatan ini, kami juga mengadakan pelatihan cipta dan baca puisi yang diikuti sejumlah 16 anggota GSNI Lumajang. Dengan adanya kegiatan ini, hasil karya puisi mereka akan dibukukan dalam bentuk bunga rampai. Selain itu nantinya puisi tersebut akan dimuat di majalah suara PGRI serta 6 puisi terbaik akan ditampilkan di Radio Suara Lumajang FM pada acara Sastra (SISASINDO) pukul 18.00 – Selesai."hari ini kami juga adakan pelatihan cipta dan baca puisi. Dimana hasil puisi tersebut akan dibukukan, dimuat di majalah suara PGRI, serta ditampilkan di Radio Suara Lumajang FM”, terangnyaKegiatan pelatihan ini, disambuat baik oleh para anggota GSNI Lumajang, karena dengan adanya kegiatan ini mereka mendapatkan wawasan baru tentang cipta dan baca puisi, meningkatkan jiwa nasionalisme. Sehingga mereka berharap akan ada kegiatan-kegiatan semacam ini."saya sangat senang dengan kegiatan ini, karena saya dapat mengetahui tentang cipta dan baca puisi serta meningkatkan jiwa nasionalisme. Saya berharap tetap ada kegiatan semacam ini kedepannya”, ungkap Deo Darmawansya, Komisariat SMK Negeri 2 LumajangBambang Susanto, selaku Dewan Kehormatan mengucapkan terima kasih kepada adik-adik yang masih memiliki jiwa-jiwa nasionalis semacam ini sehingga adik-adik ini masih berkarya dan berjuang untuk mewujudkan pelajar yang berguna bagi nusa dan bangsa."saya sangat berterima kasih kepada adik-adik yang masih memiliki jiwa nasionalis. Sehingga saya harapkan adik-adik dapat menjadi generasi penerus yang berguna bagi nusa dan bangsa”, pungkas Bambang Susanto.(Red)Jurnalis Pelajar : M. Dendy Kris