ekonomi

Menjelang Idul Fitri, Makanan Ringan Mulai di Pasarkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Berbagai macam makanan ringan sudah mulai dipasarkan kepada masyarakat, di Pasar Baru Lumajang. Stand Bu Sukrimah yang berjualan makanan ringan di E17 Pasar Baru Jl. Fatahillah Lumajang, menjual berbagai macam makanan ringan khas perayaan hari raya idul fitri sejak beberapa pekan terakhir, Jumat (04/07/2014). Siti Fatimah, salah satu pembeli asal Desa Bulaktal Yosowilangun, mengatakan, ia sengaja membeli makanan ringan di pasar baru lumajang untuk persiapan suguhan yang akan diberikannya kepada para tamu ketika hari raya idul fitri mendatang. "Ya buat sanak saudara yang datang kerumah nanti mas," paparnya. Kue yang dijual di Pasar-pasar di Lumajang berbagai macam makanan ringan, mulai dari makaroni, kacang, kacang atom dan banyak lagi yang lainnya. "Saya beli makaroni mas, sebab keponakan saya banyak yang suka makaroni," tambahnya. Dalam adat masyarakat muslim di Lumajang khususnya, suguhan makanan ringan dalam menyambut hari raya idul fitri merupakan kebiasaan masyarakat muslim, sebab dalam momentum hari raya idul fitri dijadikan sebagai momentum berma'af-ma'afan dalam menebus dosa di masa lampau. (Mad/red)

Lokalisasi Dolly Dirintis Orang Asal Lumajang ?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Semua tulisan tentang lokalisasi Dolly menyebut Dolores Anusion Chavid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Dolly adalah seorang mucikari.Bahkan, dialah yang disebut-sebut sebagai orang pertama sekaligus pelopor berdirinya pusat bisnis esek-esek di kawasan Kupang Gunung.Berita-berita media massa, jurnal penelitian, dan  buku-buku selama ini menulis bahwa Dolly-lah sosok yang paling bertanggungjawab atas perkembangan lokalisasi yang kabarnya terbesar se-Asia Tenggara itu.Sosok Dolly digambarkan sebagai wanita keturunan Belanda. Nama lengkapnya Dolly van der Mart.  Ia mucikari yang menyediakan perempuan-perempuan penghibur, utamanya untuk para pelaut asing yang singgah di Surabaya.Surya lalu melacak sosok Dolly melalui keluarga yang masih tersisa di Surabaya.Dolly memiliki dua adik yang lahir dari ayah berbeda. Ayah Dolly meninggal, lalu menikah lagi dan memiliki dua anak. Handoyo satu di antaranya.Dia tinggal di kampung padat penduduk di kawasan Jl Adityawarman, sekitar dua kilometer dari lokalisasi Dolly.Tidak banyak yang tahu jatidiri  Handoyo sebagai adik Dolly, tokoh yang terkenal itu.”Warga di kampung ini juga tidak tahu. Mungkin Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) juga tidak tahu saya adiknya Dolly,” ungkap Handoyo dilansir dari tribunnews.com.Nah, dari keluarga Dolly inilah, cerita versi lain tentang sosok Dolly  muncul.“Zus (kakak) Dolly bukan mucikari, apalagi PSK. Dia sama sekali bukan,” tutur HandoyoMenurut Handoyo, pelopor pendirian lokalisasi Dolly dan Jarak yang sebenarnya Tan N  Beng, perempuan keturunan Tionghoa asal Lumajang.Di dunia prostitusi, perempuan bertubuh ceking itu akrab disapa Mami Beng.Dolly sendiri, menurut Handoyo, hanyalah menyewakan rumah pada Mami BengJejak Dolly menjadi label prostitusi dimulai awal 1960-an. Ketika itu Dolly membeli tanah di kawasan Kupang Gunung. Ini lokasi yang kemudian dikenal dengan Gang Dolly.Handoyo sendiri  sempat membeli sebidang tanah tak jauh dari lokasi milik kakaknya.”Tetapi saya pikir kok situasi di sana tidak baik untuk keluarga dan anak-anak. Jadi saya tinggalkan saja. Tetapi, kakak saya tetap membangun rumah yang kemudian disewa Mami Beng.  "Nah, kamar-kamar di rumah itulah yang dipakai untuk kencan PSK,” ungkapnya.Sebelum membangun rumah di Kupang Gunung, Dolly dan Mami Beng  menjalin kerjasama serupa di kawasan Cemoro Sewu.Lokasinya sekitar Jalan Ronggowarsito atau makam Tionghoa Kembang Kuning.  Selain di daerah itu, ada pula lokalisasi di Jalan Banyuurip dekat Masjid Rahmad.Dua lokalisasi itu lantas digusur dan tidak lagi meninggalkan jejak.Begitu dua lokalisasi itu digusur, kawasan Kupang Gunung (Gang Dolly) menjadi ramai.Pengusaha lain kemudian ikut membuka dua wisma. Namun, PSK binaan Mami Beng yang paling dicari.(Tribunnews/red)

Kreatif, Warga Lumajang Jual Sari Tebu Dengan Mesin Tradisional

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah-tengah turunnya harga gula produksi Pabrik Gula di Lumajang, Masyarakat berinisiatif berjualan tebu di Jl.A.Yani Lumajang depan makam pahlawan dengan harga yang murah, Selasa (10/06/2014). H. Inisial penjual es sari tebu mengaku masih baru memulai berjualan sejak bulan Mei 2014 kemaren, sehingga ditengah turunnya harga gula tebu banyak dijual oleh petani dengan harga yang lebih tinggi. "Saya beli tebunya Rp.20.000/Bendel dari petani mas," ungkap pria yang namanya enggan disebutkan itu. Pembeli air sari tebu lumayan tinggi, sebab banyak masyarakat yang suka air tebu itu, namun kalau memakan tebunya secara langsung mereka merasa kesulitan. "Dari pada makan tebunya, mending saya beli es disini saja mas, lebih murah lebih banyak dan lebih nyaman," ujar Sarwono salah satu pelanggan es sari tebu. Sementara ide unik penjual air sari tebu itu mengaku senang karena bisa meraup penghasilan di atas Rp.20.000/Hari. "Alhamdulillah kadang rame mas," tambahnya.(Mad/red)

Demi Sesuap Nasi, Misto Bertahan Menjadi Pedagang Sepeda Ontel

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah-tengah arus globalisasi dan gaya hidup yang serba mesin, masyarakat Desa Klakah Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang masih setia dengan profesinya sebagai bengkel sepeda ontel, selasa (10/06/2014). Misto, salah satu pedagang sepeda ontel mengaku, ia mencari sesuap nasi dengan berprofesi sebagai pedagang sepeda ontel selama 20 tahun. "Saya berjualan sepeda ontel ini sejak tahun 1995 mas," ungkap misto saat ditemui di tempat kerjanya di Jl.G.Ringgit Stand Pasar Klakah Lumajang. Pendapatan yang berhasil dikumpulkan misto relatif cukup untuk bertahan hidup dengan keluarganya, dalam seminggu kadang ia bisa menjual sebanyak 3-5 sepeda dengan harga yang berbeda. "Yang kecil saya jual Rp.125.000 kalau yang besar saya jual Rp.250.000,"  tambahnya. Sepeda ontel yang banyak diburu oleh masyarakat masih disominasi sepeda mini atau sepedanya anak-anak. Pasalnya sepeda itu digunakan untuk alat transportasi sekolah para siswa/i di Pedesaan Kecamatan Klakah dan Ranuyoso. "Yang banyak diburu masyarakat adalah sepeda mini mas, untuk kendaraan kesekolah sebab kalau bawa sepeda motor kalau didaerah  sini rawan perampasan," ujarnya.(Mad/red)

Jualan Pil Anjing Untuk Teler, 3 Pemuda Penganguran DIbekuk

Lumajang(lumajangsatu.com) -Tiga pengedar pil koplo di bekuk satuan reskoba polres lumajang. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan ratusan pil obat anjing gila ini. 3 pelaku yakni, Komar (19) Warga Aelok Anyar-Pasirian, Rosul (22) warga Pandan Arum dan Dany warga Besuk-Tempeh di gelandang ke ruang Reskoba Polres Lumajang. Kasat Reskoba Akp amin sudjandono mentakan,  penangkapan tesrangka ini berkat kecerdikan anak buahnya. Karena banyak peredaran barang-barang terlarang ini diwialayah tempeh, untuk pil anjing untuk teler. "Mereka ini sangat rapi dan dijual antar teman, untung bisa diketahui, bisa-bisa korbannya banyak," ungkap Amin. Dari hasil penyelidikan, barang yang digunakan untuk anjing gila ini berasa dari ketiga tersangka. Polisi yang menyamar sebagai pembeli ini, menangkap tesangka di rumahnya. "Pengakuan para tesrangka/ barang-barang ini berasal dari wilayah pasirian," jelasnya. Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan ratusan pil koplo jenis obat anjing gila. Kini tersangka akan dijerat dengan uu kesehatan dan  ancaman hukumannya diatas lima tahun penjara.(ray/red)

Awal Musim, Harga Nangka Meroket

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pedagang buah di sepanjang jalan Raya Klakah Desa Mlawang Kecamatan Klakah menjual nangka dengan harga tinggi. Pasalnya buah nangka yang dijual adalah buah nangka pertama dari musim tanun ini, Senin (09/06/2014). Nari, salah satu pedagang yang memasang stand jualan di sisi jalan Raya itu mengaku, buah nangka yang dijual dengan harga tinggi karena nangka masih langka. "Nangkanya langka mas, jadi mahal," ungkapnya. Harga nangka yang dijual oleh pedagang bervariasi, mulai dari Rp.50.000 sampai Rp.100.000/Buah. Namun kalau sudah banyak buah nangka yang masak, maka harga nangka pun menurun. "50 ribu yang kecil, kalau yang besar 100 ribu lebih mas. Tapi kalau pas musiman ada yang 10 ribu sampai 15 ribu/buah," tambah pria yang sudah 10 tahun berjualan. Bahrul, salah satu pengguna jalan yang hendak membeli mengaku, nangka yang dijual di jalan itu mahal. Padahal ia sangat menginginkan buah nangka untuk dijadikan oleh-oleh ke kerabatnya yang dirumah. "Padahal saya ingin beli nangka, tapi tidak jadi wes, mahal," ungkapnya. mereka berharap, pihak pemerintah daerah mematok harga yang pas untuk buah nangka sebab, nangka merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat. "Ya kalau nangkanya murah enak, soalnya saya suka sekali sama nangka," tambahnya.(Mad/red)

Menyambut Piodalan Pura Senduro, Warga Pasang Stand Jualan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyambut upacara piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung Jl. Raya Senduro Utara No.150 Senduro Lumajang, warga Desa Senduro mulai  pasang stand jualan di sekitar pura, Jumat (06/06/2014). Pasalnya umat hindu dari berbagai penjuru di Indonesia akan datang melakukan upacara Piodalan. Sukri (31), salah satu warga mengaku, upacara piodalan umat hindu membawa berkah tersendiri, sebab akan ada ribuan umat hindu yang datang ke pura tersebut. dengan begitu warga memanfaatkan momentum itu untuk berjualan. "Saya setiap tahun jualan mas," ungkapnya. Stand jualan yang dibangun berbagai macam, mulai dari baju, sandal, asesoris dan kebutuhan upacara lainnya. "Saya jualan baju khas Lumajang mas," tambahnya. Tidak hanya itu, warga juga banyak yang mendirikan warung-warung dan menyediakan penginapan untuk mereka. "Di belakang rumah, saya bangun kamar-kamaran kecil mas, sebab katanya umat hindu itu akan menginap di Lumajang selama 1 bulan," Ujar Subhan warga desa Senduro.(Mad/red)

Putra Sampoerna Fondation (PSF) Gelar Pameran Pendidikan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Putra Sampoerna Fondation (PSF) dan PT.HM Sampoerna Tbk. bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Gelar Pameran pendidikan dan Education Sharing Network di Gedung Sujono Jl.Alun-alun Selatan Lumajang, Senin (02/06/2014). Anang Uji Dwiyanto, ketua panitia kegiatan mengaku, Kegiatan yang diikuti oleh 5 SMA di antaranya SMAN 1 Lumajang, SMAN 2 Lumajang, SMAN 3 Lumajang, SMAN Kunir dan SMAN Klakah serta 4 SMKN diantaranya SMKN 1 Lumajang, SMKN 2 Lumajang, SMKN Klakah, dan SMKN Tempursari berjalan meriah. "Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara pameran ini sehingga berjalan lancar," ungkapnya. Kegiatan pameran pendidikan itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Lumajang, H.As'at Malik. Beliau mengaku sangat senang dapat bekerjasama dengan PSF demi meningkatkan kualitas pendidikan di Lumajang. "Saya senang PSF berkenan bekerjasama dengan kami, semoga kerjasama ini dapat dilanjutkan, dan dilanjutkan," ujar orang no.2 di Kabupaten Lumajang itu saat sambutan. Aditya Dharma, Program Leader PSF mengaku, target dari kegiatan Pameran itu agar pendidikan di lumajang meningkat serta dalam rangka membantu penerapan kurikulum 2013 yang lebih mengerucut pada kebutuhan serta potensi wilayah tertentu. " Targetnya membuat pembelajaran itu lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan wilayahnya masing-masing," ungkap pria tinggi putih itu pada lumajangsatu.com.(Mad/red)

Ingin Naik Haji, Petani Lumajang Tanam Sengon Laut

Lumajang(lumajangsatu.com)- Masyarakat pegunungan meliputi kecamatan kedungjajang, Klakah dan Ranuyoso lebih memilih bertani sengon. Pasalnya pohon sengon merupakan tanaman kayu yang menjanjikan dan dapat untuk tabungan masa depan. Badri (43), Salah satu warga Desa Sawaran Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, mengaku, lebih memilih menanam sengon dari pada kayu yang lainnya. "Kalau sengon  5 tahun sudah bisa di panen mas," ujarnya pada lumajangsatu.com saat dikonfirmasi, sabtu (31/05/2014). Jenis Sengon Laut banyak diminati oleh masyarakat Lumajang, selain lebih kuat dibanding dengan jenis sengon tekek dan buto sengon laut juga lebih banyak manfaatnya. "Perawatannya juga tidak ruwet mas," tambahnya. Bertani sengon merupakan tabungan untuk bisa berangkat ke tanah suci bagi masyarakat pedesaan. "Rencananya untuk naik haji mas, ya semoga saja terkabulkan," tegasnya.(Mad/red)

Ketua Komisi C Berdiskusi Soal Potensi PAD Lumajang Bareng Wartawan

Lumajang(lumajangsatu.com) -  Caleg terpilih Golkar, Suigsan dari daerah pemilihan II DPRD LUmajang melakukan diskusi dengan wartawan di warung kembang (Warkem) di Jl. Gajah Mada. Suigsan yang kini masih menjabat sebagai ketua Komisi C DPDR berdiskusi soal bagaimana pendapatan asli daerah di Lumajang meningkat dengan insan pers. "Jumlah sangat banyak potensi pendapatan yang perlu di garap serius oleh pemerintah, tapi belum maksimal," ujar politisi Golkar itu. Menurut dia, pendapatan asli daerah Lumajang masih dipasok dari orang sakit yakni di RSUD Dr. Haryoto. Selebihnya dari pendapatan retribusi pajak bumi dan bangunan. "Potensi SDA, Wisata dan Tempat Hiburan masih belum digarap maksimal," ungkapnya. Suigsan berharap insan pers ikut memantau dan mengawasii dalam pendapatan asli daerah. Karena ada pertambangan pasir galian C (Semeru) dan Galian B (Pasir besi) masih naik turun. "Kita seperti ayam mati dilumbung padi," paparnya. Arif JTV berharap kerja DPRD lumajang khususnya Komisi C memantau adanya kebocoran di pendapatan daerah. Pasalnya, sangat sulit bagi DPRD dan Masyarakat memantau serta mengontrol bila ada kebocoran pendapatan. "Ini perlu diperhatikan juga," jelasnya. Babun Wahyudi Gloria mengungkapkan, perlu adanya pengawasan yang lebih detail dari DPRD agar roda pemerintah benar-benar berjalan sesuai aturan. "DPRD harus bekerja sesuai tupoksinya, agara kepercayaan masyarakat terjaga," terangnya. (ray/red)