Lumajang (Lumajangsatu.com)- Mendengar kata seblak sudah tak asing lagi di telinga terutama orang Lumajang. Seblak adalah makanan yang sangat diminati oleh banyak orang. Makanan berbahan dasar kerupuk ini sangat mudah ditemukan di Kota Pisang. Rasanya yang pedas dan gurih ini membuat orang ketagihan untuk memakan lagi. Kini seblak bukan terbuat dari kerupuk saja, seblak telah di inovasi oleh beberapa penjual seperti ditambahkan ceker, siomay, makaroni, sayuran dan lain-lain.
Kuliner Lumajang
Menikmati Pedas dan Gurih Kuliner Ikan Manyung
Lumajang (Lumajangsatu.com) -Siti Muniroh (43) pemilik Warung Bu Hadi menerangkan, masakan ikan Manyung banyak digemari masyarakat. Menurutnya, tidak ada resep khusus untuk memasak menu kepala manyung.Ia mengatakan, seperti halnya orang lain memasak. Bumbunya terdiri dari rempah-rempah seperti jahe, kencur, kemiri, daun salam, laos, kemiri, bawang merah/putih, cabe dan lainnya.“Namun, yang menjadi beda masakan ini saya mengolah kepala mayung dengan cara yang berbeda khususnya untuk menghilangkan rasa amis pada ikan manyung,” terangnya (05/09/2019)Beberapa tips pun dia jelaskan untuk menghilangkan bau amis pada ikan olahannya. Pertama, kapala manyung di cuci dengan air lemon kemudian ditiriskan dan disiram air hangat tujuannya biar tidak amis. Setelah itu masuk proses pencampuran bumbu-bumbu yang sudah di siapkan.“Kurang lebih 30 menit untuk memasak ikan manyung ini,” imbuhnya.Adapun menu kepala manyung dijual dengan harga Rp 30.000/porsi ditambah nasi dan es teh. Jika hanya kepala manyung saja dibanderol Rp 20.000 .Ia mengatakan, membuat menu ini hanya berbekal pengalaman. Dia menceritakan, sebelum berjualan di lingkungan pegawai, ibu tiga anak ini sudah berjualan kurang lebih 20 tahun di lingkungan rumahnya di Desa Jokarto. “Sudah 19 tahun lebih saya jualan menu kepala manyung di rumah. Alhamdulillah ramai, biasanya Sabtu dan Minggu pesanan banyak,” ucapnya.Selain menyediakan menu spesial kepala manyung, juga disediakan menu lain seperti belut, udang, cumi, gurami dan lainnya. Rio salah satu pegawai mengaku, menu kepala manyung yang disediakan oleh bu Siti di warung belakang Pemandian Joyokarto sangat enak dan gurih.“Rasanya beda dari yang lain. Selain gurih dan enak kelapa manyung ini rasanya pedas dan murah. Terlebih dinikmati siang-siang hari jam istirahat,” tandasnya. (Ind/red)
Segernya Asinan Jagung Bakar Pak Asir
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Kota Lumajang dikenal dengan ragam kulinernya. Banyak sajian kuliner khas kota pisang yang dapat dicoba diantaranya adalah asinan Lumajang yang tidak hanya popoler di kalangan masyarakat namun juga bagi kalangan wisatawan.Asinan Lumajang adalah kuliner olahan buah yang disajikan dengan kuah campuran antara garam dan gula dengan rasa ciri khas pedes, asem dan manis yang tentunya seger di lidah dan kerongkongan. Asinan jagung bakar pak Asir beralamatkan di Dusun Clarak Desa Jokarto, sesuai namanya Jagung Bakar Pak Asir khusus menjual asinan jagung bakar. Menurut Asir kuliner ini sudah ada semenjak empat tahun lalu dan menjadi satu-satunya pedagang yang khusus menawarkan asinan jagung bakar."Ini ide racikannya dari bapak saya turun temurun sejak 1968 dagangnya, terus sama saya diterusin dapat 4 tahun," ujar pria 52 tahun itu saat ditemui di lapak miliknya Asir menjajakan dagangannya dengan cara sederhana di depan pertokoan menggunakan gerobak. Asinan dapat dinikmati langsung di lapaknya ataupun dibungkus sebagai oleh-oleh.Satu porsi asinan Jagung Bakar ini terdiri atas Jagung Bakar yang telah diiris-iris, kuah dengan bumbu garam, gula dan cabe merah. Sepiring jagung bakar dibanderol dengan harga Rp20.000 dan Rp.30.000 jika ditambah kerupuk."Asinan banyak tapi dijamin asinan saya ini beda karena jagungnya yang manis, dibakar dengan arang dan racikannya beda, seger dan pedes pokoknya," kata AsirDalam satu hari rata-rata Sabur bisa menghabiskan 60 buah jagung dengan berjualan sejak pukul 10.00 hingga 17.00 WIB."Sehari rata-rata bisa ngabisin 60 potong jagung, satu potong jagung itu untuk satu porsi. Tapi yang namanya jualan pendapatan itu tidak tetap kadang lebih 60 atau kadang kurang," pungkasnya. (Ind/red)
Lezat..! Festival Rujak Otek Gunung Wayang Diburu Pengunjung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Menyambut 1 Muharram 1441 H , Desa Sumberwuluh menggelar festival rujak otek di Gunung Wayang, Sabtu (31/08/2019). Rujak otek menggunakan petis Madura, karena kebanyakan warga Sumberwuluh adalah orang Madura.
Pedas Mantap Bebek Galak di Warung Mbak Reni
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Sepulang kerja perut pasti terasa lapar. Cocoknya dibasmi dengan bebek goreng plus nasi uduk yang gurih. Apalagi kalau dicocol ke dalam sambal rawitnya. Wah, sensasi pedas nonjok dijamin bikin keringat jadi bercucuran. Huah-huah!
Hangatnya Segelas Kopi Bandrek di Warung Pak Cipto
Jatiroto (Lumajangsatu.com) - Tidak berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa bandrek pernah menjadi begitu prestise pada masanya. Pada setiap seruput bandrek yang kita teguk, terkandung begitu banyak nilai sejarah layaknya hikayat merantau yang terdapat pada setiap suap nasi padang yang bisa kita temui diseluruh Indonesia.
Yummy, Nikmatnya Ikan Bakar di Warung Soponyono
Lumajang (Lumajangsatu.com) - Nikmat nya ikan bakar di Warung Soponyono di Desa Selok Awar Awar Kecamatan Pasirian. Selain itu para pengunjung bisa langsung melihat pemandangan pantai. Jaliban pemilik warung terinspirasi dari beberapa rumah makan yang ada di Jimbaran Bali. Dia berpikir kenapa tidak membuat saja di Lumajang? Akhirnya dia menyajikan menu berbagai macam jenis ikan termasuk juga udang dan cumi. Dia j uga meletakkan kursi dan meja yang di tata langsung di atas pasir agar anak-anak yang datang bisa langsung bermain."Biasanya kalau yang datang sekeluarga ya anaknya langsung main pasir dan makannya jadi banyak" ujar Jaliban (50)Pria ramah itu mengatakan, warung yang ada di pantai ini menyajikan menu ikan bakar hasil tangkapan sendiri. Karena sebelumnya telah dilatih oleh Dinas Perikanan cara mengolah ikan bakar dengan higienis.Tak hanya dilatih sekedar membakar saja, tapi mereka juga diajari bagaimana menjadikan ikan bakarnya berkualitas.Mulai dari cara membersihkannya, membakar, membumbui dan menyajikan ikan bakarnya ala restoran. (Ind/red)
Puas Makan Aneka Olahan Ikan Laut Cuma di Sunrise Seafood Lumajang
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Warung sunrise seafood terkenal dengan aneka hidangan seafood murah dan enak. Lokasi di timurnya Masjid Al huda Lumajang (depan 212 mart) Jalan KH. Wahid Hasyim No.71,Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang. Warung seafood terkenal ini, menyajikan aneka menu hidangan laut segar, sampai nasi uduk hangat. Tempatnya memang sederhana, hanya ada meja dan kursi plastik tapi cukup banyak, sehingga pembeli tak perlu antre untuk mendapatkan tempat duduk. Pilihan seafoodnya ada ikan nila, kakap, kerapu, dan gurame. Juga tersedia cumi, udang, kerang, dan kepiting.Pilihan sausnya tak beda dengan warung seafood umumnya. Ada saus asam manis, mercon, saus Padang, saos tiram, lada hitam, hingga cah tauco. Sebagian besar seafood sudah dimasak sehingga waktu penyajiannya lebih singkat.Kami langsung tertarik untuk mencoba beberapa menu yang populer di sini. Pertama kami memesan Kepiting Saos Padang Rp.45000, yang disajikan bukan kepiting telur, melainkan kepiting jantan biasa."Kalau di sini, ciri khasnya itu makanannya disajikan tepat diatas meja tanpa piring" Finda (25) ujar pengunjung Sebelum dimasak dengan saus Padang, kepiting ini lebih dulu direbus sehingga bagian dagingnya sudah empuk dan bau amisnya tak tercium. Meski ukuran kepiting jantannya tak terlalu besar, tapi tergantikan dengan rasa enak dari racikan saus Padang.Saus Padangnya melumuri hingga ke bagian dalam daging, sehingga tak perlu repot untuk membuka cangkang kepitingnya. Dominan rasa pedas, dan sedikit asam dari saus tomat serta manis gurih dari tiram terasa di setiap suapan. Tekstur sausnya cukup kental, dengan tambahan irisan cabe rawit pedas yang semakin menambah selera.Kemudian ada Kerang Saus Tiram (Rp 25.000), yang punya porsi rebih royal. Sama seperti kepiting, kerang ijo ini sudah direbus hingga matang, dan ditumis kembali dengan saus tiram yang pekat. Berbeda dengan kerang dara yang aromanya lebih kuat, kerang ini tak memiliki aroma amis. Tekstur daging kerangnya juga empuk. Cocok dipadukan dengan nasi putih hangat, dan sisa kuah kepiting.Terakhir ada Ikan Gurame Asam Manis Rp 40.000 yang tampil menarik karena aroma hurihnya yang kuat. Sebelum dimasak, ikan baronang lebih dulu diberikan taburan garam, kemudian digoreng hingga garing."Kalau ikan gurame, digoreng dulu sampai garing, hingga renyah bagian luarnya. Baru kita masak dan bumbui lagi pakai saus, salah satunya pakai saus asam manis ini. Nanti bumbu saus ini meresap hingga ke bagian daging, dari sayatan ikan yang ada," jelas Linda Owner Sunrise seafoodRasanya benar tak mengecewakan, tekstur ikan gurame yang renyah di luar dan lembut di dalam jadi nilai tambah. Apalagi saus asam manis yang cukup ringan, membuat kita menyantapnya jadi semakin lahap. Cocok bagi para penggemar ikan goreng.(Ind/red)
Enaknya Sego Tiwul Masakan Khas Tradisional
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Lumajang memiliki beberapa kuliner jadul yang patut anda coba, salah satunya adalah Sego Tiwul atau Nasi Tiwul. Sego Tiwul terbuat dari gaplek atau singkong kering. Makanan ini kini sudah jarang ditemui. Karena banyak warga mengasumsikan hidangan ini sebagai makanan ndeso alias kampung.
Yummy, Lezatnya Masakan Sunrise Seafood Bikin Ngiler
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Linda Han mengenalkan masakan sari laut di Lumajang. Perempuan yang akrab disapa Linda itu melihat warung yang menjual sari laut di Lumajang masih sedikit sehingga dianggap sebagai peluang usaha yang bagus.