Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang berhasil meringkus tiga oknum fotografer cabul. Kasus tersebut bermula dari media sosial yang ramai dengan aksi hunting foto bugil yang dilakukan oleh para fotografer dengan adegan memegangi alat vital talentnya.AKP Hasran, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan, awal pengungkapan karena ada laporan salah satu pelaku atas nama Masrur pemilik akun Mastenk SangMaster. Akhirnya, polisi meringkus dua pelaku lain bernama Ahmad Nuril Anwar dan Ahmad Rustadi atau pemilik akun Ahmad R alias Kraishoot.foto bugil"Awalnya ada penyebaran foto bugil di media sosial. Kemudian ada yang laporan salah satu pelaku sehingga kita tangkap semua pelaku tersebut," ujar Hasran, Senin (20/08/2018).
life style
35 Juta Rupiah dari Goweser Lumajang Untuk Korban Gempa Lombok
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komunitas Goweser Lumajang menggelar gowes bareng bertajuk Goweser Lumajang Peduli Lombok. Dari hasil pengumpulan donasi terkumpul uang 35 juta rupiah yang akan didistribusikan pada korban gempa Lombok.
Aksi Menggemaskan Siswa SD Saat Ikuti Karnaval di Desa Besuk
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kegiatan Karnaval untuk memperingati HUT RI ke-73 tahun dipenuhi dengan asksi anak-anak yang menggemaskan. Bocah-bocah berbalut berbagai kostum menghiasi ruas jalan Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, Sabtu (18/08/2018).Ada yang memakai kostum rumbai-rumbai dari tali rafia, ada pula yang mengenakan baju ala berbagai macam hewan seperti kupu-kupu, pinguin dan banyak lagi. Anak-anak ini tengah mengikuti karnaval dalam rangka memeringati HUT Kemerdekaan RI yang ke-73 khusus Sekolah Dasar (SD).karanaval desa besuk"Ada 45 tim yang ikut dalam karnaval khusus tingkat Sekolah Dasar di Desa Besuk ini dilombakan," kata Firda guru SDN 03 Besuk. Rute karnaval ini tidak jauh, start dari SDN 1 Besuk dan finis di Jalan Raya Besuk. Meski masih anak-anak, penampilan mereka cukup menyedot perhatian masyarakat. Tentu saja rute yang dilewati bocah-bocah ini dipadati warga yang ingin menyaksikan penampilan menggemaskan anak-anak ini.Sayangnya ada peserta yang menangis, Juma'ati (57) Warga Dusun Darungan Desa Besuk mengaku bahwa cucunya menangis itu karena kecapekan dan kepanasan. "Biasa anak kecil tidak pernah jalan jauh dan kepanasan jadi capek, sebenarnya ibu dia yang mendampingi karnaval namun dia tidak mau, karena keseringan sama saya setiap harinya," jelasnya.(Ind/red)
Hunting Foto Bugil Gegerkan Warganet Lumajang
Lumajang (lumajangstau.com) - Para netizen di Lumajang dibikin geger dengan beredarnya hunting foto bugil seorang talent. Bahkan, dalam foto yang beredar di media sosial, ada percakapan yang mengarah kepada aksi lebih dari sekedar foto saja.Tak ayal, banyak komentar yang muncul dari warganet yang membuat pemilik akun Mastenk Sang Master gerah. Akhirnya, Mastenk datang ke Polres Lumajang untuk melaporkan pencemaran nama baiknya, karena foto hunting talent bugil yang dia lakukan beredar di media sosial.foto mastenkMenurut Mastenk, talent yang di foto berinisial M warga Tanggul-Jember yang masih berumur 15 tahun. Saat hunting itu, ada tiga fotografer yakni Mastenk, AN dan AR atau yang dikenal dengan sebutan kraishoot."Saya ambil foto bersama tiga orang, saya sendiri, kraishoot dan Anwar," ujar Mastenk saat berada di Polres Lumajang, Sabtu (18/08/2018).Ia mengaku aksi hunting foto bugil hanya untuk koleksi sendiri dan tidak ada niatan lain. Namun, tiba-tiba foto-foto tersebut beredar di media sosial sehingga mencemarkan nama baiknya. "Hanya untuk koleksi sendiri saja," jelasnya.Kasus foto bugil tersebut saat ini sudah dalam penanganan pihak Polres Lumajang. Polisi belum memberikan rilis, karena masih dilakukan penyelidikan apakah ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.(Yd/red)
Gelar Karnaval, Jalan Raya Terminal Wonorejo Kedungjajang Akan Ditutup Total
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecamatan Kedungjajang akan menggelar karnaval dalam rangka HUT RI ke-73 tahun. Karnaval akan digear hari Sabtu 18 Agustus 2018, start di KWT dan finish di pertigaan uji kir mobil.AKP Sugianto SH, Kapolsek Kedungjajang menyatakan mulai jam 08.00 wib jalan dari KWT hingga tempat uji kir mobil akan ditutup total. Arus lalulintas akan dialihkan ke jalan baru baik dari arah Jember, Lumajang dan arah utara Klakah.karnaval kedungjajang"Mulai pagi kita akan tutup jalan dari pertigaan Wonorejo hingga pertigaan uji kir mobil di utara mas," ujar Sugianto, kepada lumajangsatu.com, Jum'at (17/08/2018).Tak hanya kendaraan pribadi, bus angkutan umum juga tidak akan berhenti di terminal Minak Koncar. Bus akan langsung menuju jalan baru, baik arah Jember atau Probolinggo."Besok itu kita akan tutup total untuk semua kendaraan baik kendaraan umum atau angkutan umum," jelasnya.Panitia meminta ma'af kepada semua pengguna jalan karena hari Sabtu perjalanan akan sedikit terganggu. "Kami mewakili panitia meminta ma'af karena perjalanan masyarakat akan sedikit terganggu," pungkasnya.Dari informasi yang dihimpun, di Kecamatan Randuagung hingga Desa Tunjung akan ada acara baris berbaris mulai pagi. Pengedara bisa menghidari jalur tersebut, karena kemungkinan akan terjadi kemacaten.(Yd/red)
NU Lumajang Galar Upacara Dalam Keberangaman di Situs Kandangan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan HUT RI ke-73 tahun, PC NU Lumajang dan MWC NU Senduro menggelar upacara di Situs Kandangan. Yang menarik, para santri NU berseragam sarung bersama dengan warga sekitar yang menggunakan pakaian adat.Fathur Rozi, Ketua Rois Syuriah MWC NU Senduro menyatakan bahwa kegaiatan upacara HUT RI disambut antusias oleh warga. Disamping untuk memperingati kemerdekaan, kegaiatan tersebut untuk menjaga keberagaman dan toleransi beragama yang selama ini masih terjaga baik.nu senduro"Ini adalah upacara dalam keberagaman. Kita sebagai warga NU upacara pakai sarung dan warga sekitar yang beragama Hindu menggunakan pakaian adat," ujar Rozi, Jum'at (17/08/2018).Imrom Al-Rosyid, panitia pelaksana kegaitan upacara HUT RI ke-73 tahun menyatakan, tak hanya upacara para kader NU juga melakukan bersih-bersih situs Kandangan. Harapannya, situs tersebut tetap bisa bertahan ditengah banyaknya vandalisme."Usai upacara kita melakukan bersih-bersih situs. Ini bagian upaya dari warga NU untuk tetap menjaga sejarah Lumajang dan Indonesia," terangnya.NU Lumajang juga melakukan penggalangan dana untuk warga Lombok yang terkena bencana gempa. Hasil penggalangan dana akan diberikan kepada PW NU Jatim untuk kemudian disalurkan ke Lombok.(Yd/red)
Nobar Kebangsaan Bersama GSNI dan Veteran Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam Rangka menyambut Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 73. Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Cabang Lumajang mengadakan "Dialog dan Nobar Kebangsaan" dengan tema Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah atau disingkat ‘JAS MERAH’. Acara ini bertempat di Taman Hutan Kota, Jl. Gajah Mada, Kepuharjo, Lumajang (16/08).Turut mengundang Letkol H.M. Djuremi (Mbah Djuremi). Beliau adalah pejuang ’45 Kompi Abdul Djalal yang bergerilya bersama Kapten Kyai Ilyas dalam melawan penjajah di Lumajang. Serta Nur Cholidah selaku penulis buku "Menelusuri Jejak Perjuangan Kapten Kyai Ilyas". gerakan siswa nasional indonesiaAcara ini sendiri, bertujuan untuk mengajak Generasi Milenial khususnya pelajar dan Masyarakat Lumajang untuk lebih mengenang serta menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur membela sekaligus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Turut hadir Bapak Eko selaku BINMAS polres Lumajang, Kartini Ayu, GMNI Lumajang, dan perwakilan pelajar seperti SMKN 1 Lumajang ,SMKN 2 Lumajang, SMK Muhammadiyah Lumajang, SMAN Tempeh, SMAN 3 Lumajang, serta masyarakat umum. Dalam sambutannya, Ananda Kenyo selaku ketua panitia mengatakan jika saat ini banyak pemuda terutama pelajar yang sudah terkena virus Hedonisme. Mereka lebih senang nongkrong di cafe, pacaran, nonton bioskop, dan meniru budaya luar dibandingkan harus mempelajari sejarah perjuangan bangsanya sendiri. Padahal jika bukan kita selaku generasi muda yang cikal bakalnya menjadi penerus bangsa maka siapa lagi yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan. H.M. Djuremi atau akrab disapa Mbah Djuremi adalah Veteran saksi hidup heroiknya perjuangan para Bunga Bangsa mengusir penjajah di bumi Lamajang bersama Kapten Kyai Ilyas. Beliau Bergerilya bersama dengan Kapten KYAI ILYAS dalam merjuangkan Kemerdekaan Indonesia diwilayah Kabupaten Lumajang. Saat ini, mbah Djuremi berumur 91 Tahun dan tinggal bersama keluarganya di salah satu Perumahan yang berada di Desa Sumberjo, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan Dialog dan Nobar kebangsaan pada malam ini. Karena mengundang bintang Tamu pejuang asli Lumajang yang murni pada saat itu berjuang untuk melawan penjajah di Indonesia khususnya Lumajang. Nah ini bisa jadi refleksi untuk generasi muda agar paham betul tentang bagaimana perjuangan pahlawan-pahlawan dalam merebut serta mempertahankan Kemerdekaan," ujar Kartini Ayu. Polres Lumajang juga mempertontonkan video dokumenter tentang bagaimana potret generasi muda Lumajang saat ini. Banyak dari mereka yang mengotori kemerdekaan dengan cara mabuk-mabukan, Narkoba dan Sex bebas. Polres Lumajang juga menghimbau masyarakat khususnya generasi muda untuk selalu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif karena pemuda adalah sebagai tonggak jati diri suatu bangsa. Bapak Djuraemi berpesan untuk para pemuda untuk tetap jaga persatuan dan kesatuan NKRI, jangan mau diaduh domba oleh pihak manapun dan siapapun. Dan jangan kotori kemerdekaan dengan hal-hal yang tidak berguna. MERDEKA!.(Red)Jurnalis Pelajar : Ananda Kenyo, Siswi SMK Muhammadiyah Lumajang
Barisan Maling, Pasukan Khusus Dibawah Pimpinan Kapten Kyai Ilyas
Lumajang (lumajangsatu.com) - 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan tak lepas dari jasa para pejuang, baik yang tercatat dalam sejarah bangsa atau yang tidak tercatat.Rakyat Lumajang juga memiliki andil besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan barisan laskar-laskar yang dimpimpin oleh para kyai. Salah satu pahlawan dari Lumajang adalah Kapten Kyai Ilyas dari Dusun Galingan Desa Boreng dengan para pasukannya.nama pahlawan lumajangYang menarik, dalam buku berjudul "Perjuangan Rakyat Lumajang Dalam Merebut dan Mempertahankan Keredekaan (1942-1949) edisi I disebutkan pejuang barisan maling dibawah pimpinan Kyai Ilyas. Pimpinan barisan maling bernama Bennu yang kemudian dirubah namanya menjadi Danoe seperti tertulis di dinisan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa Lumajang.Kadar Sriyono, ketua Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan dan Kejuangan '45 menyatakan bahwa Bennu adalah seorang maling yang berasal dari Desa Boreng. Kyai Ilyas kemudian merekrutnya menjadi pasukannya dengan keahlian dan kesaktian yang dimiliki Bennu.Bersama barisan maling lainnya, Bennu bertugas mencuri senjata api dari gudang penyimpanan milik Belanda. Kisahnya, Bennu adalah orang yang sakti, bisa menghilang, punya ilmu sirep atau ilmu yang bisa membuat orang tertidur pulas.Dari hasil barisan maling itu, pasukan Kyai Ilyas memiliki senjata api untuk melawan pasukan belanda. Bennu kemudian direkrut menjadi tentara dibawah pimpinan Kapten Kyai Ilyas."Bennu ini ceritanya sakti. Oleh Kyai Ilyas direkrut untuk mencuri senjata Belanda bersama barisan maling yang lainnya," jelas Kadar Sriyono.Bennu sendiri meninggal bukan karena perang, namun karena sakit titanus. Bennu juga berhenti mencuri dan berjualan tempa usai perjuangan mengusir penjajah sudah berakhir."Bennu dan teman-temannya insaf dan tidak mencuri lagi. Meskipun tetap disebut barisan maling karena memang tugasnya mencuri senjata Belanda," jelasnya.Setelah meninggal dunia, Bennu kemudian dimakamkan di TMP Kusuma Bangsa Lumajang dengan nama Danoe blok II jalur G.(Yd/Red)
Inilah Buku Sejarah Perjuangan Rakyat Lumajang untuk Kemerdekaan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan dan Kejuangan '45 kembali menerbitkan buku sejarah perjuangan. Buku terbitan ke-II itu berjudul "Perjuangan Rakyat Lumajang Dalam Merebut dan Mempertahankan Keredekaan (1942-1949).Kadar Sriyono, Ketua DHC '45 Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa buku pertama terbit tahun 2007 dan tahun 2018 sudah habis terjual. DHC '45 akhirnya menerbitkan kembali buku yang sama, namun ada sejumlah penyempurnaan foto-foto para pejuang Lumajang."Buku pertama kita cetak tahun 2007 dan dalam setahun sudah habis. Kita cetak lagi tahun 2018 sebanyak 1.000 buku," ujar Kadar kepada lumajangsatu.com, Kamis (16/08/2018).taman makam pahlawanCover buku bergambar monumen Soekartijo dan banyak bercerita tentang heroiknya perjuangan rakyat Lumajang. Buku setebal 194 halaman itu bercerita tentang agresi militer Belanda dan pasukan dan laskar di Lumajang tidak tinggal diam dan terus mengusir penjajah dari kaki Gunung Semeru."Kita berharap generasi muda tidak lupa akan jasa-jasa para pahlawannya. Kita mencoba menyajikan bagaimana rakyat Lumajang berjuang mengusir penjajah, sehingga kita saat ini bisa menikmati udara kemerdekaan," jelasnya.Buku setebal 194 halaman itu dijual seharga 50.000 sebagai ganti cetak saja. Bagi yang berminat, bisa menghubungi Kadar Sriyono nomor HP 0822-3491-3003 atau WA di 0812-3451-014."Alhamdulillah sejak kita launching sudah terjual 100 lebih mas. Dan paling banyak yang membeli dari MA Putri Nurul Masitoh, ada juga guru dan masyarakat umu," pungkasnya.(Yd/red)
LazisNU Lumajang Juga Galang Dana Untuk Korban Gempa Lombok
Lumajang (lumajangsatu.com) - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh Nahdaltul Ulama (LazisNU) Lumajang ikut menggalang donasi untuk korban gempa Lombok. Donasi dikumpulkan dari berbagai pihak, terutama lembaga penidikan NU, Badan Otonom NU dan lainnya.Ustadz Qomar, Manager LazisNU Lumajang menyatakan bahwa penggalangan donasi dilakukan oleh lembaga penididkan dan lainnya. Saat ini, sudah terkumpul dana sekitar 5 juta lebih yang akan disumbangkan ke korban gempa Lombok.LazisNU dan PMII"Dari lembaga penididkan, Banom NU dan masyarakat Lumajang dikumpulkan ke LazisNU dan tercatat ada dana 5 juta rupiah lebih," jelas Qomar, Rabu (15/08/2018).Distribusi bantuan akan dikumpulkan di PW LazisNU Jawa Timur untuk kemudian diberikan kepada LazisNU Lombok untuk disalurkan. Hari Jum'at tanggal 17 Agustus 2018, PB NU juga mengeluarkan instruksi agar masjid-masjid NU hasil kotak amalnya disumbangkan ke korban bencana gempa Lombok."Kita masih menunggu hasil donasi dari kotak amal di masjid hari Jum'at ini. PB NU sudah mengistruksikan agar hasil amal hari Jum'at diberikan kepada korban bencana gempa Lombok," pungkasnya.(Yd/red)