lumajang hari ini

Nikmatnya Kerak Telor Betawi di Perempatan Toga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Bagi pemburu dan pencita kuliner Indonesia, kini di Perempatan Jalan Toga Lumajang telah ada makanan khas betawi "Kerak Telor". Jadi para pecinta makanan Nusatara khas orang Jakarte gak perlu jauh-jauh datang ke Ibu Kota Indonesia. Kerak telor yang berada di timur perempatan toga dikenal sangat enak dan nikmat. Untuk harga sangat terjakau, untuk  Kerak Telor Ayam di patok Rp. 13 ribu dan Kerak Telor Bebek Rp. 15 ribu. "Silakan yang ingin menikmati makanan khas betawi yang disukai Si Pitung dan Benyamin S ke Perempatan Toga," ujar Ipunk Dani selakuk owner dari Kerak Telor di Toga itu. Dalam sejarahnya, Makanan yang memiliki rasa gurih dan legit ketika Anda makan ini memang sejak lama menjadi kebanggaan warga Jakarta. kuliner yang terkenal lezat ini bahkan pada masa kolonial Belanda sempat menjadi primadona di kota yang dahulu bernama Batavia ini. Kerak telor bisa dikatakan sebagai fast food-nya warga Jakarta. Tidak perlu memakan waktu lama untuk menyajikannya, hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit maka Anda sudah bisa menyantap kerak telor hangat yang nikmat.  Kuliner yang sering dijajakan saat adanya Pekan Raya Jakarta ini terbuat dari bahan-bahan seperti, beras ketan putih, telur ayam/bebek, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabe merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Ada yang unik dari cara memasak kerak telor. Telor dimasukkan kedalam wajan tanpa menggunakan minyak, ketika telor setengah matang, maka wajan akan dibalik menghadap panas arang dari anglo lalu dibiarkan sehingga menjadi kerak.  Setelah permukaan telor agak sedikit gosong, kerak telor diangkat dan diberi bumbu lalu siap dihidangkan. Kerak telor sama sekali tidak menggunakan kompor, melainkan anglo dan arang. Cara memasak dengan anglo ini digunakan untuk menjaga rasa khas dari kerak telor yang gurih dan legit. Walaupun kini banyak fast food yang hadir di Jakarta, kerak telor tetap mempunyai tempat di hati warga Jakarta. Hal ini dibuktikan setiap kali ada acara-acara besar di Jakarta seperti Pekan Raya Jakarta, kerak telor selalu laris manis menjadi santapan yang diserbu warga yang hadir disana.(ls/red)

IKA-PMII Lumajang Segera Gelar Konsolidasi dan Muscab II di Pendopo Kabupaten

Lumajang(lumajangsatu.com) - Konsolidasi Ikatan Alumi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Lumajang ke 2 dan Sekaligus Musyawarah Cabang (Muscab) untuk memilih nahkoda baru akan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015, di Pendopo Kabupaten Lumajang. Konsolidasi kali ini, untuk mempererat silaturahmi antara kader aktif dengan almuni. "Muscab kali ini harapnya, ada hubungan lebih erat lagi antara kader aktif dengan almuni," kata Babun Wahyudi, ketua pelaksaan Konsolidasi dan Muscab II IKA-PMII Lumajang. Masih kata dia, segala persiapan Muscab sudah mencapai 100 persen, namun demi suksesnya acara adalah kehadiran para kader dan alumni PMII. Pasalnya, konsolidasi kali ini yang utama bukan memilih ketua, tetapi menggedepankan distribusi kader dan tantangan aktivis PMII ke depan. "Tantangan kali yang paling adalah adanya MEA, jadi aktivis bukan hanya pandai mengkritik, tetapi harus terlibat dalam pembangunan di LUmajang dan bermitra dengan Pemerintah baik Pusat dan Daerah," jelas Alumni PMII STIH Lumajang itu. Dalam Konsolidasi dan Muscab akan dihadiri oleh alumni PMII baik lokal dan lintas dengan memberikan pemaparan tantangan kedepan aktivis PMII untuk Bangsa, Negara dan Agama. Pemateri dalam Konsolidasi dan Muscab, Saiful Bahri Ansori (Anggota DPR RI Fraksi PKB/ Anggota Komisi 1), H. Muhammad Nur Purnamadisi (Anggota DPR RI Fraksi Golkar/ Anggota Komisi VIII), Thoriqul Haq (Anggora DPRD Jawa Timur. Ketua Komisi C) dan Nur Hidayati (Anggota DPRD Lumajang Fraksi Nasdem/ Ketua Komisi A). "Saya sebagai panitia sangat bangga menjadi alumni aktivis PMII dan berharap dalam Konsolidasi serta Muscab bisa dihadiri sekitar 500 peserta," jelasnya. Melalui berita ini, adalah Undang terbuka bagi kader dan alumni PMII untuk hadir dalaam kegiatan ini.(ls/red)

Si Jago Merah Terus Melalap Pabrik Kayu WCN

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pabrik Kayu Wana Cahaya Nugraha (WCN) di Dusun Krajan Timur Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe Lumajang ludes dilalap si Jago Merah sejak dini hari tadi, Jumat (22/05/2015). Pasalnya api terus menjalar kesemua bagian pabrik lantaran banyak bahan pabrik yang mudah terbakar. "Masih cukup besar mas, soalnya dalam pabrik ini banyak kayu olahan yang mudah terbakar," papar Kapten Sumarno Komandan Koramil 0821 Pasrujame saat ditanya lumajangsatu.com. Belum diketahu  pasti penyebab kebakaran, namun diduga kuat kebakaran bermula dari sampah pabrik yang mengerik hingga akhirnya membesar dan melalap semua bagian. "Saya gak tahu mas, tapi katanya api itu berasal dari sampah belakang pabrik," ungkap Sukadana salah satu karyawan. Tim PMK terus berupaya memadamkan kobaran api dengan mengerahkan 4 unit mobil pemadam kebakaran, dan 3 mobil tangki milik BPBD Lumajang untuk menyuplai air. Sedikitnya terdapat 3 lokal pabrik yang ludes di lalap sijago merah, termasuk mesin dan kendaraan pabrik. Meski begitu sebagian karyawan pabrik terus berupaya mengamankan kayu olahan yang sudah jadi agar tidak ikut terbakar. Sementara pihak kepolisian setempat belum bisa melakukan oleh TKP lantaran panasnya kobaran api, pihaknya hanya bisa membantu memadamkan api, serta memasang garis polisi. "Kami belum olah TKP mas, jadi belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran," ujar AKP Sutiyo Kapolsek Pasrujambe. Meski tidak ada korban jiwa, namun hingga kini petugas PMK terus berupaya memadamkan kobaran api agar tidak merambat ke permukiman warga setempat. (Mad/red)

Fraksi Golkar Berharap Bupati Setuju Pasar igenis Jadi Sentra Perdagangan Batu Akik

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketua DPD Golkar, Sujatmiko berharap ada sentar perdagangan batu akik di Lumajang. Pasalnya, batu akik di Lumajang mulai diburu oleh kolektor. "Saya sudah minta ke Pak Bupati, agar pasar higenis tidak berfungsi jadi sentra penjualan batu akik," ungkapnya pria yang juga ketua Fraksi Golkar itu. Batu akik Lumajang yang paling populer seperti bulu macan terus diburu dan menjadi primadona. Selain itu, batu Semeru stone juga menjadi unggulan di Lumajang. "Eman, kalau tidak ada sentra, karena banyak pemburu batu akik berdatangan ke Lumajang," jelasnya. DPD Golkar bersama Kopbal (komunitas Pedagang Batu Akik Lumajang) berharap ada perhatian pemerintah. Apalagi, sentra batu akik bisa menjadi magnet orang luar datang ke Lumajang. "Batu akik sudah menjadi identitas manusia, bukan hanya buat gaya-gayaan, tetapi sesuatu yang luar biasa bila dipakai dijari pemakainya," jelasnya.(ls/red)

Diburu Kolektor, Akik Bulu Macan Lumajang Makin Langka dan Harga Capai Milyaran

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aki bulu macan khas Lumajang mulai terus diburu dan harganya mencapai ratusan juta serta milyaran rupiah. Ketersediaan bahan baku, membuat batu akik bulu macan jadi primadona. "Waduh, sekarang bahan bakunya terbatas, hargapun gila-gila-an," ungkap Samad, salah satu pemburu batu akik asal Jakarta. Menurutnya, batu akik Bulu macan lumajang memiliki ke-khasan yang luar biasa. Karena jenis dan motifnya berbeda dengan batu akik lainya. "Kalaupun ada sekarang harganya yang ukuran kecil diatas satu juta," terangnya. Demikian juga, ungkap Hanafi, kolektor akik asal Jogyakarta, batu akik bulu macan tersebar di perkenunan tebu Jatiroto. Untuk bisa mendapatkan sangat sulit dan perlu perjuangan keras. "Ibaratnya dapat, itu keberuntuangan luar biasa," jelasnya. Akik bulu macan terus diburu oleh kolektor batu akik di Nusantara. Ketersediaan bahan baku yang terbatas, harga akik jenis ini terus mengalami kenaikan harga luar biasa."Kalaupun ada, jangan cari motif,karena batu seperti jarang sekali di Indonesia," paparnya.(ls/red)

Antara Intelektual Organik dan Teknokrat

Pendidikan sangat penting dalam membentuk manusia intelektual dibidang ilmu pengetahuan. Tak salah bila Hos Cokroaminoto melalui Sarekat Islam mencanangkan ada pendidikan 12 tahun sebelum kemerdekaan Indoensia dari Bangsa Kolonial dalam bentuk Koorporasi Ekonomi VOC-nya. Belajar dari Cokro, pendidikan sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat itu. Karena bangsa ini hanya dijadikan kaum buruh yang bergelut dengan pekerjaan yang keras. Sedangkan, VOC bersama para ningkrat/ kelompok priyayi kerajaaan jawa mengekploitasi tenaga bangsa ini tanpa menggunakan intelektualnya (Otak). Istilah intelektual di Indonesia sudah dikenal sebelum Kemerdekaan saat di Proklamasikan oleh Bung Karno yang tak lain murid dari Cokro. Dulu intelektau putra bangsa ini, dimasa sebelum kemerdekaan ada yang memilih bekerja pada VOC (Kolonial) dibadingkan memperjuangkan kebebasan bangsaanya. Michael Faulcount membagi dua Intelektual yakni Organik dan Teknokrat. Pasalnya, perjuangan duo intelektual ini berbeda dalam pemahaman keilmuan dan aplikasi di lapangan. Intelektual organik memilih kemampuannya untuk kepentingan bangsan dan rakyatnya. Tak jarang intelektual jenis ini, kerap turun dijalanan dan mengkritik pemerintah serta keilmuan yang didapat dalam bangku sekolah. Tak jarang mereka jadi korban dari perjuangan dan terbunuh dalam memperjuangan rakyat yang tertindas dari pemerintah. Sedangkan intelektual Teknokrat adalah mereka yang menggunakan kemampuanya membantu pemerintah dan koorporasi liberal serta kapitalis. Mereka juga lahir dari institusi pendidikan yang mulai, tapi mereka menggunakan keilmuannya untuk perutnya. Intelektual organik dan teknokrat bisa hadir sebuah organisasi pergerakan dengan tujuan memuliakan keilmuan. Pertarungan dua intelektual ini kerap keras dan bersinggung mulai jaman sebelum kemerdekaan dan kekinian. Di Lumajang kaum terpelajar yang intelektual terus hadir dalam roda kemajuan zaman. Bahkan, pertarungan kaum intelektual ini masih jauh dalam memberikan pengaruh dimasyarakat untuk bersama-sama menjadikan Lumajang sejahtera dan bermartabat. Namun, harapan mulai tumbuh seiring, munculnya komunitas anak muda yang ada dimedia sosial ke dunia nyata.  Gerakan anak muda ini sangat memberikan efek luar biasa dalam kemajuan Lumajang. Bahkan, sebuah gerakan progresif memajukan Lumajang terus mengalir dari dalam lubuk hati mereka. Gerakan anak muda Lumajang yang lahir dari institusi pendidikan sebagai intelektual muda, hadir ditengah masyarakat dalam mengawal pembangunan kontrol sosial di media sosial. Perjuangan anak muda di Lumajang tercatat dalam mengukuhkan identitasnya dari sejarah, wisata, teknologi dan kemanusiaan. Perjuangan para komunitas yang lahir dari kultural lebih menggema dibanding struktural yang ada di tangan pemerintah. Kini, anak muda Lumajang yang dikenal sebuatan Wirabhumi (Daerah Kesatria) terus melakukan inovasi dengan kemajuan teknologi informasi. Pemkab Lumajang kini memiliki pesaing yang tidak terlihat dan terasa, mereka muda, beda dan berbahaya. Semakin diawasi, mereka semakin menunjukan eksistensinya dalam memberikan pencerahan pada masyarakat. Selamat datang para komunitas di Negeri Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Tanah Kalian, Ini Bumi Kalian dan Ini Panggilan Perjuangan Kalian.  Jayalah Lumajangku ditangan Kalian.(red)

Waduh, Pemain Layangan Di Jembatan Gambiran Bisa Sebabkan Kecelakaan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Bermain layang-layang tidak hanya di sukai anak-anak, tapi juga orang dewasa. Ini terlihat di Jembatan Gambiran di Kelurahan Jogoyudan setiap sore  hari. Pemandangan yang asyik dengan ada pemain layang-layang saling memutuskan dan dibawah jembatan di Sungai Kali Asem anak kecil berebut layang putus. Para pemain layang-layang lupa keselamatan, karena Gladak Gambiran sangat ramai lalu lintas dan berbahaya untuk menimbulkan kecelakaan. "Waduh, main layangan di Gambiran ramai, tapi rawan kecelakaan lalu lintas," ujar Usman, pengendara asal Boreng. "Mainan layangan memang senang, tapi mereka tidak memperhatikan bahaya lalu lintas," ungkapnya. Permainan layang-layang di Jembatan Gambiran menjadi pemandangan setiap sore hari. Bahkan, para pemain layangan terus bertambah dan sore hari lalu lintas di Gladak Gambiran sangat ramai.(ls/red)

Tak Mau Larut Dikisruh PSSI-Menpora, Lumajang Fokus Pembinaan Usia Dini

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pengurus Assosiasi PSSI Lumajang tidak mau larut dalam konflik antara PSSI dan Menpora. Para pengurus organisasi sepak bola di Kaki Gunung Semeru, memilih fokus dalam pembinaan usia dini. Ketua Assosiasi PSSI Lumajang, Ngateman mengatakan, pihaknya akan fokus dalam pembinan usia dini mulai U-14, U-17 dan U-20. Sehingga, lumajang dalam mengikuti kejuaraan yang diadakan oleh PSSI, KONI dan Kanpora sudah siap pemain berkualitas. "Jadi tidak lagi ada seleksi," ungkapnya. Menurutnya, untuk menyukseskan program pembinaan usia dini, PSSI akan mengumpulkan pelatih. Sehingga, program pembinaan pemain terfokus dan semua pelatih di Lumajang terlibat. "Jadi bukan hanya pemain, pelatih, pssi, tetapi orang tua harus mendukung," jelasnya. PSSI Lumajang berharap pemain lokal bisa tampil menjadi tuan rumah bila PSSI berlaga dikompetisi Nasional.(ls/red)

HMI Kritik Program Bupati, Plt Sekda Segera Panggil Pejabat Terkait

Lumajang(lumajangsatu.com) - Plt Sekda Lumajang, Imam Suryadi yang belum genap sebulan menjabat mendapati kritikan dari Himpunan Mahasiswa Islam soal Program Bupati. Plt Sekda akan memanggil pejabat terkait mengenai adanya kritikan kinerja terhadap dinas. "Saya akan panggil dan koordinasi dengan teman-teman," ungkapnya saat ditemui Lumajangsatu.com di lobi Pemkab, Rabu(20/05) sore. Menurut dia, kritikan dari mahasiswa sangat baik dalam meningkat kinerja pejabat dan PNS Pemkab. Sehingga, program Bupati bisa dirasakan oleh masyarakat. "Ini baik karena kritikannya ada kajian,"jelasnya. Plt Sekda mengaku sangat senang ada kritikan terhadap Pemkab, karena Mahasiswa ikut Memiliki Lumajang.(ls/red)

HMI Kritik Program Bupati Lumajang Tak Jelas dan Diskriminasi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lumajang mendatangi Pemkab untuk menyampaikan hasil kajian pemerintah dibidang Pariwisata dan Pendidikan. Mahasiswa menilai pemerintah tidak fokus dalam mengarap Pariwisata dan Ada diskriminasi didunia pendidikan. Ketua Komisariat HMI Lumajang, Danar mengatakan, pihaknya menilai pemerintah tidak fokus dalam pengembangan wisata. Seharusnya, ada satu wisata unggulan yang bisa menjadi ikon Lumajang. "Kalau tidak fokus, bisa-bisa obyek wisata di Lumajang terbengkalai, tahun ini obyek wisata ini, tahun depanya baru obyek wisata satunya dan seterusnya," jelasnya usai melakukan pertemuan dengan Plt Sekda, Imam Suryadi. HMI menilai seharusnya pemerintah fokus di Selokambang dan mengembangkan sebagai tujuan wisata keluarga. Pasalnya, Selokambang memiliki potensi yang lebih bisa dikenalkan. Sedangkan didunia pendidikan, HMI menilai 9 program politik bupati, satu kecamatan satu sekolah dasar unggulan ada diskriminasi terhadap lembaga pendidikan. Karena semua sekolah dasar di kecamatan memiliki hak yang sama untuk pelayanan dari Pemkab. Selain itu, ada 5 kecamatan yang belum memiliki sekolah menengah atas. Sehingga, pemerataan pendidikan di Lumajang belum bisa dikatakan berhasil. "Pantauan kami 5 kecamatan yang tidak ada sekolah menengah yakni, Sumbersuko, Sukodono, Gucialit, Padang dan Ranuyoso," jelasnya.(ls/red)