lumajang hari ini

Musrenbang 2015, Pemkab Lumajang Kebanjiran Usulan Bidang Infrastruktur

Lumajang(lumajangsatu.com) - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lumajang 2016 yang digelar di Gedung Sudjono, Kamis(19/03) siang, ternyata masukan dari masyarakat bawah mulai Musrenbang tingkat RT, RW, Dusun, Desa dan Kecamatan, banyak yang meminta dibidang infrastruktur jalan. "Memang banyak minta infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan irigasi, masih berkutat disitu, padahal bukan untuk itu saja dalam memajukan Lumajang," ujar Indah Amperawati Masdar, Kepala Bappeda Lumajang. Data di Bappeda usulan dari bawah RT hingga ke Kecamatan didapatka untuk Bidang Fisik mencapai Rp. 334.575.919.767, Bidang Ekonomi Rp. 44.364.150.500 dan Bidang Sosial Budaya Rp. 142.505.077.450. Jadi total usulan dari bawah akan memakan anggaran sebesar Rp. 521.445.147.717. Sedangkan melalui Forum SKPD dilakukan penyelarasan dengan usulan dari Kecamatan diperoleh 459 Program dengan 2.111 kegiatan. Usulan Fisik Rp. 440.203.555.925, Bidang Ekonomi Rp. 66.868.905.425 dan Bidang Sosial Budaya, Rp. 481.046.443.5961,- Sehingga jumlah usulan keseluruhan mencapai Rp. 988.118.904.946. Semua usulan akan dibahas melalui Musrenbang dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Lumajang 2015-2019. (ls/red)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Lumajang Meningkat, Sektor Pariwisata Mengeliat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang terus meningkat, seiring berkembangan bidang pariwisata. Sehingga, daya beli masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Lumajang masih banyak. "Sektor pariwisata bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, kini mulai mengeliat. meski sektor perdagangan masih mendominasi," ungkap, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lumajang, Indah Amperawati, di Gedung Sudjono saat membuka Musrenbang. Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang dalam 5 tahun terakhir sudah mencapai 6,63 persen ditagetkan bisa mencapai 6,69 persen. Apalagi Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) sudah mencapai 71,1 persen target ditingkatkan 71,9 persen. Untuk Angka kemiskinan dari 12,9 persen harus bisa turun 11 persen dari jumlah penduduk Lumajang Dari Produk Domestrik Bruto (DPRD), sektor pertanian masih tertinggi dengan 32 persen. Sektor perdagangan di usaha perhotelan dan restoran 28 persen dan Industri pengolahan mencapai 14 persen. "Sektor pengembangan pariwisata di kawasan B-29 dan sekitarnya, dikucurkan anggaran 35 Milyar, ini untuk bisa menyedot wisatawan datang," jelasnya. (Ls/red)

Dua Guru Sukwan Cantik Ditodong Pistol dan Diacam Celurit, Begal Gondol Beat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua guru sukwan cantik yakni, Dwi Siksawati (21) dan Endang (35) saat berboncengan mengendarai motor Beat Putih di begal di Jalan Desa Meninjo Kecamatan Ranuy0so, Kamis(19/03) pagi. Keduanya, hendak mengajar di SD Jenggrong tiba-tiba ditendang  2 pelaku begal. Pelaku bukan hanya menendang kedua guru Sukwan, bahkan ditodong sejenis pistol dan diancam dengan celurit. Saya kaget jadi korban begal, padahal biasa lewat disini, terangnya salah satu korban. Dua guru sukwan sangat shock dengan jadi korban begal yang sangat nekat dan kasar. Saat kejadian, kondisi jalan sangat sepi dan membuat 2 pelaku begal dengan mudah mengondol motor Beat korban. Kapolsek Ranuyoso, AKP Sueb mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan ke korban untuk menjelaskan ciri-ciri pelaku.Mengenai pelaku memakai pistol, pihaknya belum bisa memastikan apakah asli atau mainan. Kita selidiki dulu, karena lokasi kejadian memang sepi rumah penduduk, jelasnya.(Mad/Ls/red)

Subbahanallah, Nabi Muhammad SAW Disebut-sebut di Kitab Veda

Lumajang(lumajangsatu.com) - Seorang professor bahasa dari Alahabad University, India, dalam salah satu buku berjudul Kalky Autar (Petunjuk Yang Maha Agung), memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Waid Barkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri Kalky Autar sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama VISHNUBHAGAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata VISHNUBHAGAT adalah paduan dua kata yaitu VISHNU artinya ALLAH sedangkan BHAGAT artinya hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN. Dengan demikian kata VISHNUBHAGAT artinya "ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH". Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam. Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra Miraj, dimana Rasullah mengendarai Buroq. (inilah.com)

Naryo, Maling Spesialis Pinggir Sawah Ditangkap Polsek Pasirian

Pasirian (Lumajangsatu.com) - Jajaran Polsek Pasirian berhasil ungkap pencurian motor spesialis memutus kabel kunci kontak, Imam Sunaryo (30) warga Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian. Pelaku ditangkap usai mencuri motor milik, Sudir (30) warga Desa Bades Kecamatan Pasirian saat diparkir dekat sawanya. Kasubag Humas Polres Lumajang, AKP Sugianto mengatakan, modus  pelaku mengambil sepeda motor yang diparkir dipinggir sawah dengan cara pelaku memutus kabel kontak. Berdasarkan penyelidikan dan informasi yang di dapat dari hasil pemeriksaan dan interogasi saki-saki dan saksi korban petugas memperoleh informasi sebagai pelakunya. "Pelaku bisa diamankan oleh petugas di rumahnya.karena banyak saksi yang mengetahui aksinya," terangnya.  Barang bukti yang berhasil disita dari tangan pelaku adalah 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha warna Merah. Pelaku dijerat dengan pasal 363 (1) KUHP dengan ancaman hukuman Pidana paling lama tujuh tahun.(ls/red)

Air Terjun Pronojiwo Enaknya Dinamakan, Pancoran, Coban, Tancak, Antrukan, Tumpak, Grojogan, Trap?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Nama dari air terjun di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo yang kini populer dan mendunia, hingga menarik wisatawan untuk berkunjung. Ternyata, menjadi perdebatan dikalangan pemerhati wisata di Lumajang. Kalau kami menamakan Tumpak Sewu, kata Gawat Sudarmanto, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Menurut dia, terserah masyarakat atau media massa menambakan itu Cuban, Tanjak, Antrukan atau Trap Sewu. Dirinya bersama pejabat Pemkab, khususnya Dinas Pariwisata akan menamakan Tumpak Sewu. Kami konsisten di nama Tumapk Sewu, jelasnya. Nama coban/ cuban memang populer dikalangan masyarakat Malang dan perbatasan Malang untuk sebutan air terjun. Sedangkan di Lumajang, masyarakat menamakan air terjun dengan sebutan Atrukan. Sedangkan masyarakat Jember menyebut air terjun dengan Tancak. Namun, air terjun yang berada di aliran sungai Semeru yang kerap terjadi lahar dingin, masyarakat Pronojiwo menamakan Trap Sewu. Kalau kami menamakan kawasan itu, Trap Sewu, ungkap Mustaqim, warga Pronojiwo. Dengan perbedaan nama dan penyebutan air terjun yang dikini populer, masyarakat Lumajang khususnya setuju dengan sebutan nama apakah, Atrukan Sewu, Trap Sewu, Coban Sewu, Pancoran Sewu, Tancak Sewu atau Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu ?. (ls/red)

Inilah Ilmu Kehidupan

Lumajang (lumajangsatu.com) - BELAJAR tentang kehidupan tidak akan pernah menemukan titik, selalu saja ada sesuatu yang baru dan belum diketahui sebelumnya. Mungkin karena itulah mencari ilmu diperintahkan tanpa batasan lama dan usia. Walau pendidikan formal memiliki tingkatan akhir, pendidikan kehidupan tidak mengenal akhir. Meskipun demikian di setiap kurun ada saja orang yang menginginkan ringkasan atau kesimpulan dari semua ilmu. Di zaman nabi Isa, beberapa muridnya ada yang memohon kepada Nabi Isa: "Ajarkan kepada kami ilmu yang paling agung." Di zaman Nabi Muhammad,: "Apakah sesungguhnya esensi Islam itu." Di masa sahabat dan tabiin ada juga yang bertanya dengan kalimat yang hampir serupa. Barangkali pada zaman ini ada di antara kita yang memiliki pertanyaan yang sama, yakni untuk mendapatkan kesimpulan ilmu kehidupan dengan cepat, akan sangat perlu membaca dan merenungkan hikmah perjalanan pencarian ilmu seorang alim dan shaleh yang bernama Hatim al-Asham (Hatim Si Tuli). Kisah ini sangat populer di dalam kitab-kitab yang berbicara tentang akhlak dan tashawuf, salah satunya dalam kitab Risalah Ayyuha al-Walad yang ditulis oleh Imam al-Ghazali. Hatim adalah seorang ulama yang pernah berguru kepada Syekh Syaqiq al-Balkhi selama 30 tahun. Di penghujung akhir masa berburu kepada Syekh Syaqiq, sang guru bertanya kepadanya: "Wahai Hatim, engkau telah bersamaku selama 30 tahun. Apa yang kau dapatkan selama ini?" Hatim menjawab: "Wahai Guru, ada delapan (8) faidah ilmu yang saya dapatkan dan saya menganggapnya itu sudah cukup bagiku untuk menghantarkan aku kepada keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat nanti." Syekh Syaqiq kaget mendengarnya karena masa studi selama 30 tahun itu hanya menghasilkan delapan hal. Padahal adalah lumrah pada masa itu untuk memiliki bertumpuk-tumpuk kitab yang pernah dikaji selama 30 tahun itu. Sang guru dengan penuh penasaran bertanya: "Apa saja delapan hal itu, tolong sebutkan." Hatim menjawab dan memerinci satu persatu kedelapan hal itu. Pertama, kata Hatim, "Saya melihat dan mengetahui bahwa setiap orang pasti memiliki sesuatu yang dicintai dan yang dirindukan. Sebagian yang dicintainya hanya akan bersamanya sampai dia mati atau menghantarkannya sampai di lobang kubur. Semuanya akhirnya kembali dan meninggalkannya sendirian di dalam kubur dan tidak ada satupun yang mengikutinya masuk ke kubur. Maka aku berfikir bahwa sesuatu yang paling baik untuk dicintai adalah sesuatu yang akan mengikutinya masuk ke alam kubur dan menghiburnya serta menyenangkannya. Sesuatu itu adalah amal shaleh. Karena itulah maka aku memilihnya agar ia menjadi cahaya bagiku di alam kubur yang gelap dan menjadi teman yang menyenangkan bagiku." Kedua: "Saya melihat banyak manusia mengikuti hawa nafsunya dan begitu menggebu untuk mendapatkan keinginan-keinginan dirinya. Maka saya renungkan firman Allah: "Barang siapa yang takut kepada Tuhannya, dan mencegah dirinya dari mengikuti hawa nafsunya, maka surga adalah tumpat kembalinya. (an-Naziat ayat 40) Al-Quran pasti benar, maka aku ikuti." Ketiga: "Saya melihat setiap orang berusaha keras mencari harta dunia dan kemudian menggenggamnya erat-erat. Maka aku renungkan firman Allah: "Apa yang ada pada dirimu pasti akan musnah, sementara semua yang ada di sisi Allah pasti akan kekal. (An-Nahl ayat 96). Maka aku kemudian berusaha untuk mendapat ridla Allah, dan kemudian aku distribusikan kepada fakir miskin agar menjadi investasi dan deposito saya di sisi Allah." Keempat: "Saya melihat, sebagian manusia menyangka bahwa keagungan dan kemuliaan itu adalah terletak pada banyaknya pengikut dan pendukung, akhirnya mereka tertipu karenanya; sebagian yang lain menganggapnya ada pada banyaknya harta dan banyaknya anak sehingga mereka menyombongkan diri karenanya; sebagian yang lain menganggap keagungan itu adalah apabila mereka melakukan korupsi dan manipulasi, pembunuhan dan penganiayaan pada manusia yang lain; sebagian yang lain menganggap bahwa keagungan dan kemuliaan itu adalah apabila ia bisa menghambur-hamburkan uang dan harta bendanya. Maka saya merenungkan firman Allah: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian menurut Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kalian. (Al-Hujurat ayat 13)" Maka saya pilih taqwa, dan beranggapan bahwa prasangka mereka semua adalah salah." Kelima: "Saya melihat, sebagian manusia saling menghina satu dengan lainnya dan berghibah satu dengan yang lainnya. Dan saya melihat bahwa semua itu sumbernya adalah iri dengki karena harta, pangkat dan ilmu. Maka saya renungkan firman Allah: "Kamilah yang membagi kehidupan mereka di dunia ini. (Az-Zakhraf ayat 32). Maka saya terima pembagian Allah pada saya, dan saya tidak iri kepada orang lain." Keenam: "Saya melihat manusia bermusuhan satu dengan yang lainnya karena suatu tujuan dan sebab. Maka saya merenungkan firman Allah: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh. (Al-Fathir ayat 6) Maka saya tidak akan bermusuhan kecuali dengan syaitan." Ketujuh: "Saya lihat banyak manusia begitu ngoyo, berusa keras untuk mendapatkan makanan dan penghidupan, sampai tidak peduli lagi dengan haram dan syubhat, tidak peduli lagi dengan harga dirinya. Maka saya renungkan firman Allah: "Tidak satupun binatang melata di muka bumi ini kecuali rizkinya sudah dijamin oleh Allah. (Hud ayat 6) Maka saya tinggalkan ketamakan dan saya beribadah kepada Allah dengan tenang." Kedelapan:" Saya melihat setiap orang berpegang kepada makhluk, seperti uang, harta, jabatan, kekuasaan, berhala dan makhluk yang lain. Maka saya merenungkan firman Allah: "Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya, Allahlah yang menyelesaian permasalahannya, setiap sesuatu telah dibuatkan ketentuannya olehNya. (At-Talaq ayat 3). Maka saya bertawakkal kepada Allah." Mendengar penjelasan sang murid, Syekh Syaqiq berkata: "Ya Hatim, Allah telah memberikan taufiq kepadamu. Menurutku, Taurat, Injil, Zabur dan Quran semuanya adalah berputar kepada delapan faidah yang kau sebutkan. Barang siapa yang melakukannya maka ia berarti telah melaksanakan kitab suci yang empat itu." Indahnya untaian delapan kesimpulan berdalil kuat al-Quran itu. Manusia yang mampu melaksanakannya adalah manusia berhati bening yang layak menjadi guru bangsa, rujukan etika dan "kitab kehidupan" bagi yang lainnya. Kegelisahan hidup dan penderitaan batin serta kegalauan pikiran dan kesumpekan rasa adalah karena kita menghapus Allah dari kehidupan kita. (inilah.com/red)

Iblis dan Setan Takut Pada Manusia Ber-Ilmu, Ini Buktinya!

Lumajang (lumajangsatu.com) - Diriwayatkan bahwa seseorang ahli ibadahdari kalangan Bani Israil beribadah kepada AllahSubhanahu wa Taaladi biaranya yang terletak di atas gunung. Pada suatu hari sebagaimana bisa dia keluar dari tempat ibadahnya untuk berkeliling merenungkan kekuasaan AllahSubhanahu wa Taaladi sekitar tempat ibadahnya. Di sela-sela dia berkeliling ini, dia melihat di jalan sesosok manusia yang menebarkan bau tidak sedap darinya. Ahli ibadah itu berpaling menuju ke tempat lain, sehingga dia terlindungi dari tercium bau ini. Ketika itu setan menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki shalih yang memberi nasihat. Setan berkata kepadanya, "Sungguh amal-amal kebaikanmu telah menguap (sirna), dan persediaan amal kebaikanmu tidak dihitung di sisi AllahSubhanahu wa Taala." Lantas si ahli ibadah bertanya, "Mengapa?" Dia menjawab, "Karena engkau enggan mencium bau anak cucu Adam semisal kamu." Ketika wajah si ahli ibadah terlihat sedih, setan pun pura-pura merasa kasihan dan memberinya nasihat, "Jika engkau ingin agar AllahSubhanahu wa Taalamengampuni kesalahanmu, saya akan memberi nasihat kepadamu agar engkau mencari tikus gunung, lalu engkau gantungkan tikus itu di lehermu seraya beribadah kepada AllahSubhanahu wa Taalasepanjang hidupmu. Si ahli ibadah yang bodoh ini pun melaksanakan nasihat setan yang sengaja mencari kesempatan ini. Selanjutnya, si ahli ibadah memburu tikus gunung. Dia pun terus-menerus beribadah dengan membawa najis dari enam puluh tahun sampai dia meninggal dunia (semua ibadahnya pun tidak sah). Terdapat riwayat bahwa Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda mengomentari kisah tersebut, "Suatu masalah ilmiah atau majelis ilmu- lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun." dilansir dari inilah.com, Rabu(18/03/2015). Diriwayatkan dari Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniradhiyallahu anhubahwa pada suatu hari beliau sedang berjalan di tempat lapang, tiba-tiba muncul cahaya terang di ufuk, kemudian dia mendengar suara memanggil, "Wahai Abdul Qadir saya adalah Rabbmu. Sungguh, telah aku halalkan untukmu semua hal-hal yang haram." Abdul Qadir berkata, "Enyahlah kau, wahai makhuk terkutuk!" Seketika itu, cahaya tersebut berubah menjadi gelap. Tiba-tiba muncul suara mengatakan, "Wahai Abdul Qadir! Sungguh, engkau telah selamat dariku lantaran pengetahuanmu tentang Rabbmu dan ilmu fikihmu. Sesungguhnya aku telah menyesatkan tujuh puluh orang dari kalangan ahli ibadah senior dengan cara seperti ini. Seandainya tidak karena ilmu, pastilah aku dapat menyesatkanmu seperti mereka." Diriwayatkan bahwa Nabi Isaalaihissalampada suatu hari berdiam di atas gunung. Lantas Iblis mendatanginya dan berkata kepadanya, "Bukanka engkau mengatakan bahwa manusia yang telah dikehendaki mati oleh AllahSubhanahu wa Taala, pastilah dia mati?" Nabi Isaalaihissalammenjawab, "Iya." Iblis bertanya lagi, "Kalau tidak?" Dia menjawab, "Tidak akan mati." Ketika itu Iblis laknat Allah atasnya- berkata kepada Nabi Isaalaihissalam, "Kalau demikian, lemparkanlah dirimu dari atas gunung. Apabila AllahSubhanahu wa Taalamenghendaki engkau mati, amak engkau akan mati. Dan jika Dia tidak menghendaki, maka engkau tidaka kan mati." Nabi Isa berkata kepadanya, "Enyahlah kau, wahai makhluk terkutuk! Sesungguhnya Allah-lah yang menguji hamba-Nya. Sedangkan hamba-Nya tidak berhak menguji-Nya." Diriwayatkan bahwa Imam Syafii pada suatu hari sedang duduk di majelis pengajiannya. Tiba-tiba Iblis laknat Allah untuknya- ikut duduk di antara murid-murid Imam Syafii dalam rupa seorang laki-laki seperti mereka, kemudian dia mengajukan pertanyaan sebagai berikut, "Bagaimana pendapatmu mengenai Dzat yang menciptakanku sesuai kehendak-Nya dan Dia menjadikanku sebagai hamba sesuai kehendak-Nya. Setelah itu, jika Dia berkehendak, Dia memasukanku ke dalam surga. Jika Dia berkehendak, Dia memasukanku ke dalam neraka. Apakah Dia berbuat adil atau berbuat zhalim dalam hal tersebut?" Berkat cahaya dari AllahSubhanahu wa Taala, Imam Syafii dapat mengenali Iblis, lantas beliau menjawabnya dengan mengatakan, "Hai kamu! Jika Dia menciptakanmu sesuai apa yang engkau kehendaki, maka Dia berbuat zhalim kepadamu. Jika Dia menciptakanmu sesuai apa yang Dia kehendaki, maka AllahSubhanahu wa Taalatidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya." Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil berpuasa selama tujuh puluh tahun. Setiap tahunnya hanya tujuh hari dia tidak berpuasa. Lantas dia memohon kepada AllahSubhanahu wa Taalaagar diperlihatkan bagaimana setan menggoda manusia. Ketika sampai waktu yang cukup lama dia masih saja tidak melihat hal tersebut, maka dia berkata, "Seandainya saya meneliti kesalahan-kesalahanku dan dosa-dosaku kepada Rabbku niscaya lebih baik dari apa yang saya mohon ini." Kemudian AllahSubhanahu wa Taalamengutus malaikat kepadanya, lalu malaikat berkata, "Sesungguhnya AllahSubhanahu wa Taalamengutusku. Dia berkata kepadamu, Sesungguhnya perkataan yang baru saja engkau ucapkan lebih Kucintai dari pada ibadahmu yang telah lalu. Sungguh, AllahSubhanahu wa Taalatelah membuka tabir matamu, maka lihatlah!." Lalu dia pun dapat melihat. Ternyata bala tentara Iblis mengelilingi bumi. Dengan demikian, tidak ada seorang pun melainkan dikerubuti setan sebagaimana lalat mengerubuti bangkai. Lantas dia berkata, "Wahai Rabbku! Siapakah yang dapat selamat dari hal ini?" Rabb menjawab, "Orang yang mempunyai sifat wara dan lemah lembut." Dikatakan bahwa di pagi hari Iblis mengumumkan kepada bala tentaranya di bumi. Ia berkata, "Barangsiapa menyesastkan seorang muslim, maka saya akan memakaikan mahkota kepadanya." Lalu salah satu dari bala tentara setan berkata kepadanya, "Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia menceraikan istrinya." Iblis berkata, "Ia hampir menikah." Bala tentara lain lapor, "Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia durhaka kepada orang tuanya." Iblis berkata, "Dia hampir berbakti kepada kedua orang tuanya." Bala tentara lain lagi berkata, "Saya terus menerus menggoda si fulan sehingga dia berbuat zina." Iblis berkata, "Bagus kamu." Bala tentara lain lagi berkata, "Saya terus menerus menggoda si fulan sehingga dia minum arak." Iblis berkata, "Bagus kamu." Bala tentara lain lagi berkata, "Saya terus-menerus menggoda si fulan sehingga dia membunuh." Iblis menjawab, "Bagus, kamu, kamu." Dikatakan bahwa setan berkata kepada seorang perempuan, "Kamu adalah separuh dari bala tentaraku. Kamu adalah anak panah yang saya lemparkan yang tidak akan pernah meleset. Kamu adalah tempat rahasiaku. Kamu adalah utusanku untuk memenuhi kebutuhanku." Al-Hasan menceritakan bahwa ada sebuah pohon yang disembah selain AllahSubhanahu wa Taala, lalu seorang laki-laki mendatangi pohon tersebut seraya berkata, "Sungguh, saya akan menebang pohon ini." Dia datang untuk meneabgn pohon ini dengna penuh amarah murni karena AllahSubhanahu wa Taala. Lantas Iblis menemuinya dalam bentuk manusia, lalu dia berkata, "Apa yang engkau inginkan?" Lelaki tersebut menjawab, "Saya ingin menebang pohon yang disembah selain AllahSubhanahu wa Taala." Iblis berkata, "Jika engkau tidak menyembah pohon ini, maka apakah orang yang menyembahnya mengganggumu?" Dia menjawab, "Sungguh, saya akan menebangnya." Lalu setan berkata kepadanya, "Apakah kamu mau sesuatu yang lebih baik buatmu, yaitu kamu tidak menebangnya dan setiap hari kamu mau sesuatu yang lebih baik buatmu, yaitu kamu tidak meneabngnya dan setiap hari kamu mendapati dua dinar di bantalmu di pagi hari." Dia bertanya, "Dari siapa dua dinar tersebut?" Setan menjawab, "Dariku untukmu." Selanjutnya dia pulang. Dia pun menemukan dua dinar di bantalnya. Setelah itu, keesokan harinya dia tidak menemukan apa-apa di bantalnya, lalu dia bangkit dengan penuh emosi hendak menebang pohon. Lantas setan menjelma dalam bentuk manusia berkata, "Apa yang engkau inginkan?" Dia menjawab, "Saya ingin menebang pohon yang disembah selain AllahSubhanahu wa Taala." Setan berkata, "Kamu bohong. Kamu tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya." Dia masih tetap pergi untuk menebang pohon, lalu setan membantingnya ke tanah dan mencekiknya sampai hampir mati. Lalu setan dengan penuh emosi murni karena AllahSubhanahu wa Taala, maka saya tidak mempunyai kemampuan untuk mengalahkanmu, maka saya menipu kamu dengan dua dinar, lalu aku tidak memberikan lagi. Ketika engkau datang dengan penuh emosi karean dua dinar, maka saya dapat menguasai kamu." Diceritakan bahwa Iblis laknat Allah atasnya- pernah muncul di hadapan Firaun dalam bentuk seorang laki-laki ketika Firaun sedang di kamar mandi. Namun, Firaun tidak mengenalinya. Lantas Iblis berkata kepadanya, "Celaka kamu! Kamu tidak mengenaliku? Padahal engkaulah yang menciptakanku? Bukankah engkau adalah orang yang berkata, Saya adalah Rabb kalian yang Maha Luhur?" Iblis pernah muncul di hadapan Nabi Sulaimanalaihissalam. Lalu Nabi Sulaiman berkata kepadanya, "Perbuatan apakah yang paling kamu sukai dan paling dibenci oleh AllahSubhanahu wa Taala, pastilah saya tidak akan menyampaikan kepadamu bahwa saya tidak tahu apa ada sesuatu yang lebih saya sukai dari pada homoseks antara laki-laki dengan laki-laki lain dan lesbian antara perempuan dengan perempuan lain. Ada seseorang yang melaknat Iblis setiap hari seribu kali. Pada suatu hari ketika dia sedang tidur, dia didatangi seseorang yang membangunkannya. Dia berkata kepadanya, "Bangunlah, dinding ini akan roboh menimpamu." Lalu orang tersebut berkata kepadanya, "Siapakah Anda? Kenapa Anda merasa kasihan kepada saya seperti ini?" Ia menjawab, "Saya adalah Iblis." Dia berkata kepada Iblis, "Bagaimana bisa seperti ini padahal saya melaknatmu setiap hari seribu kali?" Iblis berkata, "Hal ini lantaran saya tahu kedudukan orang-orang yang mati syahid. Makanya, saya khawatir kamu termasuk di antara mereka sehingga engkau memperoleh kedudukan seperti mereka." Catatan: orang yang terkena reruntuhan dinding atau mati tergencet di bawah bangunan, maka dia dianggap mati syahid berdasarkan sabda Nabishallallahu alaihi wa sallam, "Orang-orang yang mati syahid ada lima, yaitu orang-orang yang terkena penyakit pes, orang yang sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan AllahSubhanahu wa Taala." (HR. Muslim).(inilah.com/red)

Kakek Ngatmanu Nekat Curi Kedelai, Lantaran Nagih Hutang Tak Pernah di Bayar

Sukodono (lumajangsatu.com) - Kasus pencurian kedelai 2,5 kg yang dilakukan, Ngatmanu (73) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono pada tetanggnya, Haryanto. Ternyata diawali tidak memiliki lauk pauk untuk dimasak, saat menagih hutang ke Haryanto tidak diberi. "Bapak itu, kesal bolak balik menagih hutang tidak dibayar oleh Haryanto, bapak emosi saat tidak memilik lauk pauk untuk dimasak, jadi mengambil 2,5 kg untuk dimasak," ujar Hikmah, anak Ngatmanu. Maklum saja, Ngatmanu hanya tinggal bersama istrinya, Miswah dirumah sederhana. Karena 3 anaknya berada diluar kota untuk bekerja bersama suaminya. "Mungkin bapak saat itu tidak memiliki peghasilan sebagai buruh tani, jadi nekat mengambil kedelai milik Haryanto yang memiliki hutang padanya," jelasnya. Bahkan, untuk penyelesaian kasus pencurian, pihak keluarga berulang kali minta maaf, baik Ngatmanu, Istri dan anaknya. Namun, keluarga Ngatmanu mengaku kaget proses hukum tetap berlanjut. "Bapak sudah 9 hari masuk sel tahanan, saat ditangani kejaksaan, kami binggung minta tolong ke siapa, lha wong kedelai 2,5 kg hanya hanya 22 ribu," papar Hikmah.(Mad/Ls/Red)

Astafirullah.. Disangka Curi Kedelai 2,5 kg, Kakek 73 Tahun Asal Dawuhan Lor Dibui

Sukodono (lumajangsatu.com) - Sungguh malang nasib kakek berusia 73 tahun, Ngatmanu warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono, gara-gara disangka mencuri kedelai 2,5 kg rendam untuk membuat tahu miliki tetangganya, Haryanto. Kini Ngatmanu harus mendekam di sel tahanan Lapas Kelas 2 B Lumajang oleh Kejaksaan Negeri. Ngatmanu nekat mencuri kedelai lantaran untuk mebeli lauk pauk tidak punya uang. Saat menagih uang ke tetangganya, Haryanto tidak diberikan. Lantaran kelaparan, Ngatmanu nekat mencuri kedelai rendam milik Haryanto untuk membuat tahu. "Jadi bapak terpaksa, karena nagih hutang tak dikasih, dia nekat mengambil kedelai rendam tetangga," ungkap Miswan, istri korban pada wartawan dirumah sederhanya, Rabu(18/03). Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum tidak melanjutkan proses hukumnya. Lantaran, nilai kedelai terlalu sedikit dibanding dengan utang Haryanto ke bapaknya. "Kami sudah meminta maaf, maklum bapak hanya tinggal sama ibu yang sudah tua," ujar anak perempuan korban. Tindakan Ngatmanu hingga berujung ke sel tahanan saat mengambil kedelai rendam milik Haryanto 8 bulan lalu. "Kami berharap hukum di Indonesia memihak rakyat kecil," harap anak Ngatmanu. Pihak Kejaksaan Negeri Lumajang, Kasi Pidum, Purwanto belum bisa dihubungi oleh Lumajangsatu.com. Pasalnya, saat berita ini ditulis, telepon belum diangkat.(Mad/ls/red)