Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua remaja di desa Bades, Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang nekad mencabuli tetangganya sendiri, di sebuah bukit di Desa Bades. Dimas Prasada (19) dan Rayik (24) nekad mencabuli Bunga (15) secara bergantian, setelah menonton video porno milik dimas. Setelah mendapat laporan dari Orang Tua korban, Polisi segera mungkin melakukan visum di Rumah Sakit Setempat. setelah dianggap cukup bukti Polisi pun langsung meringkus tersangka di rumahnya. Tersangka mengaku, melakukan perbuatan hina itu hanya sekali ini, bahkan tersangka memastikan hubungan intim yang dilakukan ini atas dasar suka sama suka. "Kita melakukannya karena sama suka, karena tidak tahan setlah menonton film porno," ujar Dimas saat diperiksa di Mapolsek Pasirian, Jum'at (09/05/2014). Guna untuk kepentingan penyidikan, polisi masih terus mengumpulkan bukti-bukti serta akan memeriksa sejumlah saksi. Keduanya akan dijerat sesuai dengan Undang-undang Perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(Yd/red)
lumajang hari ini
Ganggu Kenyamanan Pasien, Perawat RSUD Hariyoto Tangkap Kucing Liar
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang peringatan hari Perawat Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Mei, puluhan perawat di Kabupaten Lumajang melakukan penangkapan kucing liar yang berada di Rumah Sakit Umut Dr Hariyoto. Selain itu, para pwrawat juga melakukan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pemberian sembako kepada sejumlah abang becak, Jum'at (09/05/2014). Dalam penangkapan kucing liar di RSUD Hariyoto, berhasil ditangkap 5 kucing yang kemudian dilepas diluar area rumah sakit. Saat melakukan penagkapan, salah seorang terluka dibagian tangannya, karena terkena cakaran kucing liar. Para perawat terpaksa menagkap kucing yang berkeliaran di RSUD Hariyoto, karena keberadaan kucing-kucing tersebut bisa menularkan virus dan mengganggu kenyamanan para pengunjung dan pasien rumah sakit. " Keberadaan kucing liar ini bisa menyebarkan virus dan mengganggu kenyamanan para pasien," papar Suyanto, Ketua Komite Keperawatan Lumajang. Usai melakukan penagkapan kucing liar, para perawat langsung membagikan sembako kepada para abang becak yang biasa mangkal di depan RSUD Hariyoto. "Kita juga melakukan bakti sosial kepada para abang becak," pungkasnya.(Yd/red)
Tahun Politik, Pedagang Durian di Ranuyoso Untung Besar
Lumajang(lumajangsatu.com)- Para pedangan durian yang berada di jalan raya Klakah hingga Ranuyoso mendapatkan rejeki melimpah. Pasalnya, setiap hari banyak pengendara yang melintas dijalan Nasioanl itu sering membeli dalam bentuk banyak. "kalau momentum politik seperti ini banyak yang membeli banyak untuk dibuat oleh-oleh," ujar Saiful (36) salah seorang pedagang durian di Jalan Raya Ranuyoso. Ia mengaku, durian dagangannya banyak di buru oleh orang-orang yang melintas di Jalan raya, terutama para pelaku politik seperti saat ini "Terkadang orang partai yang membeli durian saya," ujar pedagang asal desa tegalbangsri Ranuyoso Lumajang tersebut, Jumat (09/05/2014) saat di temui di tempat. Selama berdagang selama 3 tahunan, ia mengaku baru tahun 2014 ini dapat meraup untung yang besar, sebab banyak orang-orang luar kota yang berdatangan ke Lumajang untuk mengawal calonnya di kancah politik. Perharinya Saiful dapat menjual 3-4 bendel dengan harga yang relatif murah, mulai dari Rp.45.000 sampai Rp.50.000 per bendelnya. "Rata-rata 3-4 perharinya mas" tambahnya.(Mad/Red)
Minimkan Kecelakaan, PT KAI Lakukan Perbaikan Rel Kereta di Jalan Klakah
Lumajang(lumajangsatu.com)- PT. Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan perawatan Rel Perlintasan di Jalan Raya Klakah. Perbaikan tersebut dilakukan untuk mengembalikan Rel Kereta yang bergeser dan tenggelam akibat Kereta Api yang melintas, Jumat (09/05/2014). Perbaikan yang dilakukan dengan mesin khusus yang bernama Plasser and Theurer Ballast Tamping Machine, sempat mengejutkan masyarakat. pasalnya mesin yang melakukan perbaikan itu di duga gerbong kereta yang macet. "Saya kaget, saya kira ada gerbong yang macet atau terlepas dari keretanya ternyata mesin perbaikan Rel," ungkap Slamet (26) salah seorang pengguna jalan. Informasi yang berhasil dihimpun, perbaikan itu dilakukan untuk mensejajarkan kembali Rel Perlintasan kereta yang bergeser dan tenggelam "Mensejajarkan kembali agar rata mas" ujar petugas penjaga Rel di Jalan Raya Klakah. "Syukurlah, dengan begitu semoga saja kecelakaan Kereta Api tidak terjadi lagi" Ungkap Suyono pedagang pasar klakah.(Mad/Red)
Supporter Nyanyi Bonek-Arema Jancok, Persida dan Deltras di Sanksi PSSI
Surabaya (lumajangsatu.com) - Persida Sidoarjo tertimpa masalah menjelang pertemuan kontra tuan rumah Persete Tulungagung, Sabtu (10/5/2014) besok sore. Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan Laskar Jenggolo dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa denda Rp 50 juta.Hasil sidang Komdis di Jakarta, Kamis (8/5/2014) kemarin menelurkan 25 keputusan. Salah satunya hukuman untuk Panpel Persida. Persida dihukum karena ulah suporternya yang menyanyikan lagu rasis yakni 'Arema Jancok' di pertandingan lawan Deltras, 29 April lalu.Selain itu, suporter Persida yang melakukan pelemparan botol dan menyalakan kembang api. Atas tindakan Sadamania, suporter setianya, Persida harus dihukum denga Rp 50 juta. Denda itu harus dibayar paling lambat 8 Juni mendatang. Hukuman serupa harus diterima manajemen Deltras Sidoarjo karena suporternya Deltamania, menyayikan lagu berbau rasis, yakni 'Bonek Jancok', melakuan pelemparan botol dan menyalakan kembang api.Yono Karpono, asisten pelatih Deltras juga dihukum karena dianggapo melakukan tingkahlaku buruk dan tidak patut. Yono memaki wasit dengan, 'Wasit Malang Semua', pada pertandingan lawan Persida, 29 April lalu di Stadion Gelora Delta.Yono dihukum berupa larangan memasuki stadion selama tiga kali pertandingan dalam kompetisi DU 2014 dan hukuman denda sebesar Rp 50 juta. Denda tersebut dibayarkan paling lambat 8 Juni 2014.Sementara itu, terkait pertandingan lawan Perseta di Stadion Rejoagung, Sabtu (10/5/2014) besok sore, Persida mengaku sudah menemukan strategi yang pas untuk meredam tuan rumah. Pelatih Freddy Muli menegaskan akan menguatkan lini tengah."Strategi saat pertandingan home dengan away jelas berbeda. Kami harus fokus di lini tengah agar tidak kalah bola dari Perseta," tutur Freddy.Dalam lawatannya ke ke Tulungagung, Persida memboyong sebanyak 18 pemain. Dari daftar yang diterima wartawan, Freddy Muli memboyong para pemain andalannya, seperti kiper Agung Prasetya, Mat Halil, Bejo Sugiyantoro, Sutaji, Uston Nawawi, Supaham, Robin Bagus, Basuki dan Sugiarto.(bjc/red)
Rekapitulasi Molor, Mahasiswa Beri KPU Rapor Merah
Jakarta - Sekitar dua ratus mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI), melakukan demonstrasi di tengah proses rekap suara nasional di kantor KPU, Jakarta. Aksi mereka memprotes maraknya kecurangan dalam pemilu legislatif. Jakarta(lumajangsatu.com) - Aksi mahasiswa yang berasal dari kampus Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (PB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan beberapa kampus lain di Jakarta itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB di depan kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Kamis (8/5/2014). Mereka membawa beragam atribut aksi mulai bendera masing-masing kampus, miniatur kotak suara, spanduk, poster dan lainnya. Mereka mengusung gagasan aksi dalam #RaporMerahKPU Beberapa hal yang disoroti adalah massifnya kecurangan di TPS oleh oknum penyelanggara pemilu, mulai dari coblos massal, politik uang, proses pemungutan, dan penghitung suara tak sesuai prosedur dan lainnya. Dalam aksinya yang kompak mengenakan jas masing-masing kampus itu, mereka mendapat pengawalan puluhan polisi. Mahasiswa hanya berunjuk rasa di depan gerbang dan memakan satu lajur jalan. Akibatnya kendaraan dari Imam bonjol ke arah HI tersendat.(red/dtc) Berikut tiga tuntutan para mahasiwa dalam aksi #RaporMerahKPU tersebut: 1. Memastikan sebelum pelaksanaan pilpres 2014, KPU telah melakukan bimbingan teknis kepada penyelenggara di lapangan secara menyeluruh. 2. Evaluasi dan mengganti perangkat KPU di daerah yang terbukti melakukan pelanggaran. 3. Sosisalisasikan aturan-aturan baru KPU dengan massif.
Rekapitulasi KPU Molor, Demokrasi Terancam
Jakarta(lumajangsatu.com) - PDI Perjuangan Pro Jokowi khawatir Komisi Pemilihan Umum tak bisa menyelesaikan proses rekapitulasi penghitungan suara sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni 9 Mei besok. Pasalnya apabila proses rekapitulasi terlambat, maka akan menjadi ancaman serius bagi produk pemilu tahun ini. "Pileg 2014 dinilai merupakan pemilu terburuk sepanjang sejarah bangsa. Ini ancaman serius bagi produk politik yang dihasilkan, termasuk kualitas lembaga legislatif yang terancam semakin bobrok, " ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional PDI P PROJO (8/5/2014). Tak hanya terhadap kualitas lembaga legislatif, Budi juga khawatir jika rekapitulasi molor akan mempengaruhi proses pemilihan presiden dan wakil presiden. "Jadi apabila Pileg ini bermasalah dari mulai proses hingga out put nya, maka semakin nyata ada problem serius dalam Pilpres 2014. Karena itu lah masa depan demokrasi sangat terancam," kata Budi. Budi memprediksi akan banyak politisi yang akan 'bermain api' jika terjadi kekacauan politik akibat terlambatnya rekapitulasi. PDIP Projo meminta semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan umum, bersama-sama mengatasi persoalan rekapitulasi pileg ini agar tak merembet ke pelaksanaan pilpres. "Jangan sampai perubahan kepemimpinan nasional, dihasilkan dari sebuah proses yang amburadul," papar Budi yang mantan Aktivis UI tahun 1998 ini.(dtc/red)
Darurat Demokrasi, Masih Ada 11 KPU Provinsi Belum Ditetapkan
Jakarta(lumajangsatu.com) - Proses penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara nasional berjalan lambat dan terkesan dikebut jelang batas akhir Jumat (9/5) besok. Hingga hari ini masih ada 11 provinsi yang belum disahkan rekap suaranya. Proses rekapitulasi di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakpus, yang berlangsung kemarin dikebut hingga Kamis (8/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Provinsi yang terakhir direkap adalah provinsi Papua. Melihat data Papua, semestinya dengan segala problematika yang ada proses rekap akan menuai masukan atau keberatan parpol. Tapi yang terjadi sebaliknya, parpol KPU dan Bawaslu menyerah pada kesadaran terlalu rumit masalah dan waktu yang mepet. Dengan disahkannya provinsi Papua maka total sudah 22 provinsi yang sudah ditetapkan oleh KPU RI. Berikut daftarnya: 1. Bangka Belitung 2. Jambi 3. Kalimantan Barat 4. Gorontalo 5. Bali 6. Kalimantan Tengah 7. Sumatera Barat 8. Sulawesi Tengah 9. Nusa Tenggara Barat (NTB) 10. Aceh, 11. Banten, 12. Kalimantan Selatan, 13. Sulawesi Selatan, 14. DKI Jakarta, 15. DIY, 16. Lampung, 17. Papua Barat, 18. Kepulauan Riau, 19. Jawa Tengah. 20. Jawa Timur 21. Riau 22. Papua Sementara, ada 9 provinsi lain yang sudah dipresentasikan pada hari sebelumnya, namun ditunda pengesahannya karena bermasalah. Yaitu: 1. Maluku Utara 2. Jawa Barat, 3. Bengkulu, 4. Sulawesi Tenggara, 5. Sumatera Selatan, 6. Sulawesi Barat, 7. Kalimantan Timur, 8. Sulawesi Utara, 9. NTT
Manajemen : Dua Pertandingan Sisa PSIL Harus Menang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Manajemen PSIL Lumajang sangat kecewa dan sedikit bangga, meski kalah atas PS Badung 0-2 di Stadion Semeru Lumajang. Manajemen meminta pelatih dan pemain untuk bermain baik serta meraih kemenangan di dua sisa laga melawan PSID Jombang dan Jember United. "Saya minta ke pelatih dan pemain, apakah mereka sanggup untuk menang di dua laga, mereka bilang sanggup," ungkap Ngateman salah satu penguru PSIL. Menurut dia, dalam sebuah pertandingan ada kalah dan menang. Setiap tim yang siap untuk bermain baik pelatih dan pemain, kemenangan bisa diraih. "Jujur saya, kita kecolongan, padahak mainnya sudah lebih baik," terangnya. Manajemen PSIL berharap kepada pemain untuk disiplin dan tidak sombong. Sehingga, setiap pertandinga yang akan dihadapi sudah dalam kondisi yang sangat fit dan bertarung di lapangan. "Saya sudah minta ke pelatih untuk dievaluasi," ujar Ngateman. (mad/red)
PSIL Kalah, Penonton Ke Stadion Diprediksi Menurun
Lumajang(lumajangsatu.com) - Para pedagang di Stadion Semeru Lumajang was-was dengan kekalahan PSIL atas Badung. Mereka menilai pendukung atau penonton akan menurun saat PSIL berlaga kembali di Stadion Kebanggan insan bola kaki Gunung.