Lumajang(lumajangsatu.com)- Kerusakan jalan sepnajang Jalur Temph hingga Sukodono yang belum mendpatkan perhatian berupa perbaiakan terus dileluhkan warga. berbagai cara untuk melampaiasakan kekesalan dilontarkan warga, baiak mengecam secara terang terang-terangan maupun mengecam menggunkan bahasa sidiran melalui media sosial grup facebook, Selasa (17/11/2013). Salah satunya diposting oleh Arif Burger melalui grup facebook lumajangsatu.com berbuyi, telah dibuka di Kabupaten Lumajang, wahana permainan baru, adu ketangkasan dan adu nyali. sircuit offroad sepanjang 10 km, jalur Tempeh-Lumajang, dibuka untuk umum, siapa saja boleh mencoba, tidak dipungut biaya alia gratis, namun resiko di tanggung sendiri. Jika tidak berhati-hati minimal cidera, mudah-mudahan dengan adanya fasilitas tersebut akan muncul pembalab-pembalap hebat baik cewek/cowok tua/muda. Komentar juga bermunculan menangggapi posting tersbut. Akun Tommy Leo Drifting berkomentar, Rintangan bervariasi mulai semut kecil sampek Truck Fuso pengangkut pasir, silahkan dicoba siapa yang berminat, datang sendiri ke lokasi, pendaftaran gratis. AKun lain yang bernama Jefry Clalu Chetia menyebut, Sekalian pemerintah Kabupaten Lumajang juga di ajak offroad, biyar ramek. Tak hanya itu, keluhan juga bermunculan dari pengguna jalan yang setiap hari melintas dijalur Tempah-Lumajang. Masyarakat sangat was-was terutama ketika turun hujan, karena jalan yang berlobang tidak terlihat akibat tergenang air. Terlebih lagi banyak truk-truk besar yang terkadang nagawur dalam mengemudi. "Kita sangat kawatir terutama saat turun hujan, terlebih lagi banyak truk-truk besar ngawaur saat djalan," ujar Arya yang setiap hari melintas di jalan Tempeh-Lumajang.(Yd/red)
lumajang hari ini
Serius Amankan 156 Pilkades Lumajang, 1200 Personel Diinapkan di Balai Desa
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebanyak 1200 personel gabungan dari TNI dan Polri disiagakan untuk pengaman Pilkades serentak di 156 desa se-Lumajang. Jelang sehari pelaksnaan Pilkades, apel kesiapan pasukan dilakukan jajaran Polres Lumajang di ALun-alun, Selasa (17/12/2013). "Brimob, Dalmas dari Polda Jatim serta BKO 10 Polres jajaran sudah tiba di Lumajang untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Pilkades," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang. Pola pengamanan yang dilakukan Brimob, Dalmas Polda dan TNI disiagakan di posko masing-masing, jika terjadi peningkatan eskalasi gangguan kamtibmas maka barulah personel tersebut diturunkan. Sedangkan pengamanan di desa yang menggelar pilkades dilakukan oleh jajaran Polres Lumajang dan BKO dari 10 Polres tetangga. "2 Kompi Brimob, 1 Kompi Dalmas disiagakan, sedangkan sisannya melakukan pengamanan langsung didesa, ada sekitar 800-an personel," teragnya. Tak ingin kecolongan dengan semakin memanasnya eskalasi suhu politik didesa pada malam hari jelang pemilihan, seluruh personel polisi diinapkan di Balai Desa yang menggelar Pilkades. Sejauah ini, potensi kerawanan masih pada saling serang oleh sejumlah kelompok orang kepada para calon lain, semisal menyebutkan salah satu calon ijazahnya tidak sah, calon laian pernah melakukan kejelekan dan lain sebagainya. "Sejauh ini masih pada potensi kerawanan menjelekkan calon laian dari sekelompok orang yang mengaku sebagai pendukung calon, ya terlalu keren kalau dibilang Black Campaign, hanya menjelek-jelekkan saja melelui omongan," paparnya. Saat melakukan pengamanan Kapolres menegaskan TNI dan polri wajib bersikap netral dalam bertugas. Netralitas TNI/Polri dalam melakukan pengamanan pilkades dengan Menjaga sikap, tutur kata dan tindakan dan tidak malah menimbulkan atau memancing emosi masyarakat. Nuansa indah kebersamaan TNI dan Polri dalam pengamanan pilkades Lumajang 2013 harus dijadikan dasar yang kuat dalam melaksanakan dan mengemban tugas mulia. Yang pasti, kata singgamata, TNI Polri siap mengawal, menjaga sekaligus mengamankan pilakades Kabupaten Lumajang 2013. "TNI/Polri harus netral dalam melaksanakan tugas mulia ini," pungkasnya.(Yd/red)
Humas Pemkab: Lumajang Adalah Kota Yang Indah dan Nyaman
Lumajang(lumajangsatu.com)- Bagian Humas Pemkab Lumajang menggelar lomba Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Pendopo Kabupaten Lumajang, Selasa (17/12/2013). Dari penilaian yang dilakukan secara administrasi dan blog yang kelola KIM di 21 Kecamatan, akhirnya terpilih 4 KIM yang akan memperebutkan juara satu. "Dari penilaian yang dilakukan kepada 21 KIM, akhirnya kita pilh 4 KIM untuk mengikuti lomba di pendopo," ujar Yuli Haris Kasubag Informasi Humas pemkab Lumajang kepada lumajangsatu.com. Menurutnya, KIM merupakan kelompok masyarakat yang melakukan olah informasi, serap informasi dan sebar informasi. Keberadaan KIM diharapkan bisa menyampaikan informasi tentang Lumajang kepada masyarakat luas dengan segala otensinya. "KIM diharapkan bisa menyebarkan tentang informasi-informasi yang terkait dengan pembangunan," paparnya. Empat kelompok yang berlomba antara lain, KIM Pertiwi Kecamatan Sumbersuko, KIM Wijaya Kusuma Kecamatan Rowokangkung, KIM Kunir Mas Kecamatan Kunir dan KIM Sinar Harapan Kecamatan Tekung. Nantinya, pemenang lomba akan mewakili Lumajang pada lomba KIM se-Bakorwil Malang. Jika wakil Lumajang bisa menang, maka akan mewakili lomba pada tingkat Provinsi Jatim. "Yang menang akan mewakili Lumajang dalam lomba KIM se-Bakorwil Malang," paparnya. Saat pelaksannan lomba, Pendopo Kabupaten disulap menjadi suasana desa. Banyak tunaman pohon pisang, rumput, bunga dan gubuk serta disertakan beground Gunung Semeru sebagai ikon Lumajang. "Saat lomba, pendopo disulap menjadi suasana desa, yang menggambarkan Lumajang sebagai daerah yang indah dan nyaman, " pungkasnya.(Yd/red)
Laporan Penyerobotan Lahan PTPN XII Lumajang, Mandek Dimeja Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kejaksaan Negeri Lumajang dan PTPN XII Perkebunan Kertowono meneken MoU sebagai tindak lanjut MoU yang dilakukan oleh Kejagung dan Menteri BUMN. Klausul MoU yang diteken berisikan tentang upaya penyelesaian permasalahan hukum perdata dan tata usaha negara yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan hukum, penegekan hukum dan tindakan hukuk yang dihadapi oleh PTPN XII Perkebunan Kertowono. "Kita lakukan MoU dengan Kejaksaan Lumajang untuk menyelesaikan persoalan hukum yang dihadapi oleh PTPN XII," ujar Imade Susila Tama Meneger PTPN XII Perkebunan Kertowono kepada sejumlah wartawan di warung Pondok Asri, Sukodono, Senin (16/12/2013. Ia menjelaskan di wilayah PTPN XII ada persoalan konflik tanah yang ada di daerah Kaliwelang, Kecamatan Pasirian. Diwilayah tersebut konflik sudah terjadi beberapa kali berupa pengrusakan lahan yang dilakukan oleh masyarakat. "Ada upaya penyerobotan oleh warga, namun selama ini tidak ada pernyelesaian meskipun sudah dilaporkan kepada Polisi," paparnya. Tak hanya itu, ada kasus perusakan kebun kakau yang dilakukan oleh warga yang berkaitan dengan pasir besi. Satu hektar lahan milik PTPN XII sudah hilang akibat ditamabang. PTPN juga mendegar adanya oknum aparat yang mendalangi penyerobotan dan konflik diwilayah Kaliwelang. "Kita sudag laporkan ke Polsek Pasirian, ada bukti laporannya namun hingga kini juga belum ada kejelsan," pungkasnya.(Yd/red)
Konflik Lahan Tak Kunjung Usai, Kejaksaan Teken MoU dengan PTPN XII Kertowono
Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PTPN XII Perkebunan Ketowono meneken MoU dengan Kejaksaan Negeri Lumajang. Pasalnya, di Lumajang ada sejumlah lahan milik Perkebunan yang di duga diserobot oleh warga. Sudianto SH, Kejari Lumajang menyatakan MoU yang dilakukan tersebut sebagai langkah awal untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dilahan perkebunan. BUMN adalah perusahaan milik negara yang tentunya menjadi aset negara dan harus diamankan segala aset-asetnya. "Kita itu kan ada yang namanya bantuan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan hukum, pengekan hukum dan tindakan hukum, MoU yang dilakukan dengan PTPN XII untuk kepentingan peyelesaian sengketa yang melibatkan masyarakat," ujar Sudianto, Senin (16/12/2013). Dalam dialog yang dilakukan Kejaksaan dan PTPN XII kajari juga menyarakan agar komunikasi yang baik harus terbina antara masyarakat dan PTPN. Jangan sampai tercipta ketimpangan sosial masyarakat sekitar perkebunan, seperti halnya yang terjadi pada kasusu PG Jatiroto, lahannya terkesan diterlantarkan. "Kalau timbul konflik kita lihat apakah murni kriminal, karena fenomena sosial atau karena adanya oknum yang ikut bermain," terangnya. Ditanya jika ada ulah oknum yang terlibat dalam sejumlah kasus pergrusakan aset perkebunan PTPN XII, hal itu akan ditindaklanjuti oleh Kejaksaan. Ulah oknum kata Sudianto sangat mudah untuk diselesaikan karena oknum tidak akan keman. "Kalau ada ulah oknum itu malah gampang, tinggal hubungi pimpinannya pasti beres itu, kita tunggu saja" pungkasnya.(Yd/red)
Usai Tekuk Rajawali FC 1-0, Persegen Juarai Piala Bupati Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setlah berhasil menyisihkan semua lawan-lawannya dan masuk dalam final Piala Bupati Lumajang dalam rangka Harjalu 758. Persegen akhirnya menjadi juara usai mengalahkan Rajawali FC di Stadion Semeru, Minggu(15/12/2013). Persegen berhasil hasil menaklulukkan Rajawali FC dengan skor 1-0 dibabak kedua. Hadi S pelatai Persegan mengaku, anak asuhnya mampu memanfaat peluang saat mendapatkan tendangan pojok. Pada babak pertama sejumlah peluang yang didapat Persegen tidak satupun yang memebuahkan hasil sebiji golpun. "Ini kemenangan tim di Hari Jadi Lumajang," ungkap pria yang kemarin menukangi PSIL Liga Remaja. Sementara, Pelatih Rajawali FC, Suharto mengaku anak asuhnya tidak sabar dalam menyelesaikan setiap peluang di depan gawang. Bahkan, timnya kalah hanya kurang beruntung saja sebab secara permainan anak asuhnya dirasa seimbang dengan Persegen. "Ya mau gimana lagi, dalam sebuah pertandingan ada kalah dan menang," ungkap mantan kepala Pelatih PSIL U-19. Usai pertandingan, Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar menyerahkan langsung Piala Bupati kepada Tim Persegen. Saat menyerahkan Bupati didampingi Ketua Pengkab PSSI, Ngateman dan Ketua KONI, Budi Santoso.(Yd/red)
Meriah, Ribuan Warga Lumajang Tumpah Ruah di Puncak Peringatan Harjalu 758
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puncak peringatan Prosesi Jadi Lumajang (Harjalu) ke 758 tahun, berlangsung meriah di Alun-alun Kota, Minggu(15/12/2013). Ribuan masyarakat dari penjuru Lumajang tumpah ruah dan memadati Alun-alun untuk menonton prosesi bertajuk kesejarahan Lumajang dimasa lalu. Prosesi HARJALU diawali denga kirab Muspida dengan naik kereta kencana menuju Alun-alun utara yang diikuti oleh para Camtan dan Kepala Desa. Didepan kantor pemkab rombongan kirab disambut Pimpinan SKPD mengenakan pakaian sarimbit yang keluar dari pintu Pemkab masuk menuju alun alun ke arena prosesi. Di Alun-alu yang menjadi lokasi prosesi telah tersedia 21 gunungan hasil buah dan sayur dari 21 kecamatan yang dinamakan Gelar Koper Polpen Busur (gelaran komoditas pertanian polopendem enak buah dan sayur). 1 gunungan tingginya 2 meter dan 20 gunungan yang lain tingginya 1,5 meter. "Gunungan yang penuh dg buah dan sayur itu akan dipersembahkan dan diperebutkan untuk masyarakat," ujar Yuli Haris Kasubag Infornasi Humas Pemkab kepada wartawan. Dalam prosesi acara prosesi akan ditampilkan drama kolosal tentang kerajaan Lamajang mulai dari Adipati Nararya Kirana, Raja Arya Wirara hingga penyeragnan Majapahit ke Lamajang yang saat itu dipimpin Mahapatih Nambi. Tak hanya itu, juga ditampilkan karawitan para pimpinan SKPD yang unjuk aksi dengan menembangkan tembang Gedang Agung dan Desa Inovasi. "Para pejabat itu, sebagai bentuk ajang apresiasi seni dan budaya," ungkapnya. Prosesi Harjalu ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati dan wakl Bupati Lumajang yang diserahkan pada masyarakat. Ratusan burung merpati juga dilepas dalam acara prosesi Harjalu ke 758.(Yd/red)
Puncak Harjalu 758, Lumajang Akan Diguyur Hujan Dengan Intensitas Sedang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puncak peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-758 akan jatuh pada hari Minggu 15 Desember 2013. Banyak kegiatan yang dipersiapkan pemerintah Kabupaten dalam acara puncak tersebut. Hari Minggu jam 08.00 wib Prosesi Harjalu akan diawali dengan kirab Muspida yang akan menaiki kereta kencana menuju alun alun utara (depan kantor Pemkab). Sesampai didepan Pemkab rombongan akan disambut Pimpinan SKPD yang berpakaian sarimbit. Para SKPD akan keluar dari pintu Pemkab kemudian masuk menuju Alun-alun. Didalam Alun-alun nantinya sudah tersedia 21 gunungan hasil bumi berupa buah dan aneka sayuran dari 21 Kecamatan yang diberi nama Gelar Koper Polpen Busur (gelaran komoditas pertanian polopendem enak buah dan sayur). Satu buah gunungan tingginya 2 meter sedangkan 20 gunungan lainnya tingginya 1,5 meter. Gunungan yang penuh dengan buah dan sayuran kemudian akan dipersembahkan untuk masyarakat dengan cara diperebutkan ditengah Alun-alun. Sepeti bisa, peringatan Harjalu pasti berbarengan dengan musim penghujan. Banyak warga berharap saat acara puncak Harjalu cuaca bisa bersahabat dengan tidak turun hujan. Sebab, jika turun hujan maka akan membuyarkan segala acara yang sudah tersusun rapi. Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur tanggal 14-15 Desember 2013 jam 07.00 wib akan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Suhu antara 22-31 derajat celcius, kelembapan 69-94 persen, kecepatan angin 35 km/jam dan arah angin dari barat daya.(Yd/red)
Baru Setahun Dibangun, Aspal Hotmik Desa Selok Awar-awar Sudah Hancur
Lumajang(lumajangsatu.com)- Baru setahun jalan desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian yang menghubungnkan dengan desa Bago dan Selok Anyar diperbaiki menggunakan aspal kualitas hotmix kondisinya sudah banyak yang rusak. Diduga, angkutan truk pasir besi dari pesisir pantai Watu Pecak menjadi penyebab aspal tidak bisa bertahan lama. "Aduh aspalnya sudah hancur mas, padahal perbaikannya baru dilakukan pada akhir tahun 2012 lalu," ujar Misbahaul Munir, salah satu warga Selok kepada lumajangsatu.com, Sabtu (14/12/2013). Labih lanjut ia menjelaskan, sebenarnya aspal hotmik yang dibangun diakhir tahun 2012 itu tidak sampai bertahan salam setahun. Sekitar 8 bulan pasca dibangun ada beberapa titik yang sudah mulai rusak, dengan kondisi aspal yang mulai bergeser dan bergelombang. "Sebanarnya dapat sekitar 8 bulan ada dua titik aspal yang sudah bergelombang dan mulai rusak," terangnya. Namun, setelah dapat setahun semakain banyak titik jalan yang rusak, karena kemungkinan tidak kuat menahan beban dari ratusan truk pengangkut pasir besi yang lalu lalang setiap harinya. Ia berharap kepada Pemerintah yang berwenang untuk mengambil langkah agar perbaikan jalan aspal dengan kualitas hotmik yang menelan anggaran rautusan juta tidak sia-sia, karena tidak bertahan lama. "Kami berharap ada tindakan yang tegas dari Pemerintah, agar perbaikan jalan tidak mejadi sia-sia," pungkasnya. Dari pantauan, mulai jalan masuk desa Selok Awar-awar pada ruas jalan yang telah diperbaiki pada ahir tahun 2012, sudah ada belasan titik jalan yang rusak. Aspal yang mengelupas melai dengan diamater kecil hingga diameter yang besar dan memanjang.(Yd/red)
Drama Kolosal Berdirinya Kerajaan Lamajang Meriahkan Prosesi Harjalu 758
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejumlah persiapan untuk puncak prosesi Harjalu 758 mulai disiapkan sejak pagi di Alun-alun Lumajang, Sabtu (14/12/2013). Gladi bersih juga sudah dilakukan guna suksesnya acara prosesi Harjalu. "Besok tanggal 15 Desember prosesi Harjalu 758 dimulai jam 8 pagi," ujar Gawat Sudarmanto, Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang. Dalam puncak acara, Bupati Lumajang nantinya akan diarak dengan kereta kencana dari Pendopo. Kemudian diiringi dengan pawai dari para Camat dan Kepala Desa. Sedangkan para pimpinan SKPD akan menunggu Bupati di arena Prosesi. "Pak Bupati akan diarak dengan kereta kencana dari Pendopo yang diikuti oleh para camat dan Kepala Desa," terang Gawat. Dalam puncak acara Harjalu juga akan diarak 21 gunungan dari hasil bumi Lumajang. 21 gunungan menandakan hasil bumi dari 21 Kecamatan untuk kemudian akan diperebutkan oleh warga Lumajang. "21 gunungan dari hasil bumi akan diperebutkan oleh warga," terangnya. Jika pada Harjalau 757 tahun lalu, ada 757 tumpeng yang dimakan bersama, pada Harjalu 758 kali ini tidak akan ada lagi tumpeng sebanyak usia Kabupaten Lumajang. "Hanya 21 gunungan dari hasil bumi," jelasnya. Dari pantauan saat gladi bersih, nampak para siswa dan siswi melakukan drama kolosal proses berdirinya kadipaten Lamajang yang dipimpin oleh adipati Nararya Kirana. Drama kolosal juga mengisahkan tentang berdirinya Kerajaan Lamajang Tigang Juru dengan Raja pertama Arya Wiraraja, hingga serangan dari Jaya Negara ke Lamajang saat dipimpin sang Maha Patih Nambi.(Yd/red)