Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada yang menarik dalam sebuah pemilihan ulu-ulu (tuwowo) di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono. Biasanya tuwowo ditunjuk saat ini pemilihan tuwowo dilakukan secara demokratis yang dipilih oleh perwakilan pemilik sawah. "Ini permintaan warga agar tuwowo dipilih oleh para petani, maka kita wadahi sehingga nantinya kebutuhan air untuk petani bisa merata," ujar Faisal Rizal kepala desa Kutorenon kepaada lumajangsatu.com, Selasa (05/05/2015). Tak hanya itu, pemilihan tuwowo di Lumajang baru dilakukan di Desa Kutorenon saja. "Saya kira ini adalah pemilihan tuwowo yang pertama di Lumajang, semoga ini bisa jadi percontohan bagi desa-desa lain," jelasnya. Sementara itu, Imron salah seorang warga pemilik sawah dari Dusun Biting 1 menyambut baik dengan kegiatan tersebut. Pemilihan tuwowo mencerminkan demokrasi sehingga para pemilik sawah akan memilih calon yang dianggap bisa mengayomi kebutuhan air bagi petani. "Ini baru pertama kali mas, sebelumnya tidak pernah ada pemilihan tuwowo dan saya sangat senang sehingga kita tahu siapa yang akan jadi tuwowo," paparnya. Dalam pemilihan tersebut sedikitnya dihadiri oleh 100 perwakilan petani di Desa Kutorenon. Pemilihan dibagi menjadi dua sub blok yakni blok Timur dan Barat. Ada 4 calon dalan pemilihan tuwowo yakni sub blok Timur Sugiman dan Subari sedangkan sub blok barat Mat Kupal dan Karyo. Dalam pemilihan tersebut juga dihadiri Babinsa dan Babinkamtibmas.(Yd/red)
Lumajang
Ini Baru Demokrasi, Desa Kutorenon Gelar Pemilihan Tuwowo Laksana Pemilihan Presiden
Sukodono(lumajangsatu.com) - Sebagai wujudnya Demokrasi dalam mencari pemimpin yang amanah, Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono mengelar pemilihan Tuwowo/ Petugas Pengairan Desa di Kantor Desanya, Selasa(05/05) malam. Pemilihan Tuwowo seperti pemilihan Presiden, Gubernur, Kepala Daera dan Kepala Desa dengan melibatkan masyarakat yang memiliki sawah di Kutorenon. Kepala Desa Kutorenon, H. Faisal Rizal mengatakan, proses pemilihan tuwowo sudah menjadi kesepakat warga. Sehingga, warga mengetahui siapa calon Tuwowo yang layak menjadi petugas pengiaran sawah di Kutorenon. "Kita lakukan Pemilihan Tuwowo, agar masyarakat Kutorenon memiliki rasa demokratitasi dalam memilih pelayanannya," ungkap Faisal ditemui diruang kerjanya. Pemilihan Tuwowo di Desa Kutorenon di bagi Dua wilaya yakni Blok Barat dan Blok Timur. Untuk Blok Barat yang akan dipilih, Mat Kupal dan Karyo. Sedangkan Blok Timur direbutkan oleh Sugiman dan Subari. "Karena ini permintaan masyarakat, mereka tidak akan mempermasalahkan, karena yang dipilih itu kehendaknya," jelasnya. Hingga berita ini ditulis, Proses pemilihan masih akan berlangsung dengan dihadiri ratusan warga. Bahkan, proses pemilihan sangat hangat dan meriah.(ls/red)
Disbudpar Tak Pernah Rekomendasikan Wisatawan Ke Bawah Air Terjun, Hanya Melihat View Saja
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang tidak perna merekomendasikan pembukaan menuju ke bawah Air Terjun Cuban Sewu. Pasalnya, Air Terjun Cuban Sewu memiliki jalur ekstrem dan berbahaya. "Kita tidak pernah membuka jalur menuju ke bawah air terjun," ujar Gawat SUdarmanto, Kadisbudpar Lumajang. Cuban Sewu hanya direkomendasikan hanya dilihat melalu sisi Timur di Dusun Krajan yang pernah dikunjungi Bupati Lumajang, As'at Malik. "Kalau ada pengunjung turun melalui Goa Tetes itu, adalah pengunjung ugal-ugalan, kita tidak bertanggung jawab. Karena kita tidak pernah merekomendasikan jalur resmi ke bawah air terjun, papan himbau sudah kita pasang dan sebar," terangnya. Disbudpar sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kepala Desa mengenai ada wisatawan yang melanggar untuk diperingatkan. Namun, banyaknya wisatawan yang turun melalui Goa Tetes sudah diperingatkan berkali-kali. "Kalau sampai ada yang ada dibawah air terjun itu, adalah pengunjung nekat, kami tidak bertanggung jawab," jelas Gawat.(ls/red)
Disbudpar : Penemuan Kondom Di B-29 Diduga ada Yang Ingin Perburuk Citra Wisata Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten LUmajang bergerak cepat dalam menangani penemuan kondom milik oknum Pengujung di Kawasan Wisata B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro. Langkah yang diambil dengan mengumpulkan data dan melakukan pengawasan pada pengunjung. Mengenai apakah benar Kondom di Puncak B-29 itu berserakan dan jumlahnya banyak. Disbudpar akan mengecek ke masyarakat Argosari melalui kepala desa dan warganya. Pasalnya, dikhawatirkan ada oknum wisatawan yang ingin merusak citra B-29. Disbudpar langsung mengumpulkan Muspika senduro. "Yang lebi penting, bagaimana desa melakukan pengawasan, karena Argosari dikelola oleh Desa dan tidak sepenuhnya dilakukan Disbudpar," ungkap Gawat Sudarmanto, Kadisbudpar LUmajang. Banyak stakeholder yang belum percaya dengan adanya oknum pengunjung membawa kondom, apakah sudah dipakai atau belum dan sekedar dibawa untuk mengurangi pencitraan pada obyek wisata di Lumajang, khususnya B-29. "Itu yang kami pertanyakan," jelasnya. Informasi yang berhasil dihimpun Lumajangsatu.com, dengan suhu yang sangat dingin dimungkinkan tidak bisa melakukan hubungan intim. Kedua, apakah tindak asulila dilakukan pada siang hari atau malam hari. "Itu yang kita cari tahu, karena dari warga, sangat sulit berhubungan intim pada malam hari dengan suhu nyaris nol derajat," ungkap Gawat.(ls/red)
Sengketa Lahan SMPN 1 Sukodono, Pemkab Lumajang Tak Ingin Bela Setengah Hati
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang tidak ingin dianggap setengah hati dalam melakukan pembelaan atas sengketa lahan SMP Negeri 1 Sukodono. Pemkab membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan sengketa tersebut. "Register bandingnya sudah ada, dan kita buka infornmasi seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi soal sengketa lahan SMPN 1 Sukodono," ujar A. Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Selasa (05/05/2015). Saat ini, bagian hukum sedang mempersiapkan untuk menyusun memori banding. Bagian hukum juga meminta masukan dari berbagai pihak agar pemkab bisa menang dalam upaya banding tersebut. "Kita sedang menyusun memori banding dan kita meminta masukan dari berbagai pihak agar banding untuk sengketa lahan SMPN 1 Sukodono bisa menang," paparnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab diputus kalah dalam sengketa lahan SMPN 1 Sukodono oleh pihak ahli waris. Pemkab diminta membayar 6,5 miliar lebih untuk lahan seluas 3 ribu meter lebih.(Yd/red)
Catat Yo Rek...!! Minggu Depan Jalan Tempeh-Sumbersuko Yang Rusak Parah Akan Diperbaiki
Lumajang (lumajangsatu.com) - Berita gembira warga Lumajang karena dalam waktu dekat jalan nasional sepanjang jalan Tempeh-Sumbersuko akan segera diperbaiki. Minggu depan, perbaikan akan segera dilakukan oleh balai besar wilayah V Surabaya. "Ini kita juga dapat surat bahwa mulai Senin depan, ruas jalan Tempeh-Sumbersuko yang rusak parah akan segera diperbaiki," ujar Nugroho Dwi Atmoko kepala dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lumajang, Selasa (05/05/2015). Sebelumnya, banyak warga Lumajang yang berteriak di media sosial dan radio meminta agar jalan Tempeh-Sumbersuko segera diperbaiki. Sebab, saat ini kondisinya terlihat bukan seperti jalan nasional tapi lebih mirip jalan didalam hutan rimba. Bahkan, akibat jalan yang rusak itu sudah sangat menyengsarakan pengguna jalan terutama pengendara roda dua. Tak jarang, akibat menghindari jalan yang berlubang sering menimbulkan kecelakaan yang juga mengakibatkan korban jiwa.(Yd/red)
Diduga Pengaruh UN CBT, Jaringan Telkomsel Mengalami Gangguan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah sempat rame soal 181 tower tak berijin alias bodong diberbagai wilayah di Lumajang, sejak pagi tadi sinyal ponsel telkomsel pun ikut dikeluhkan bagi para pelanggan tetapnya, Selasa (05/05/2015). "Sejak tadi pagi, padahal saya sampai merestart 2 kali mas gak bisa-bisa," papar Maman salah satu warga Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang. Masih katanya maman, menurutnya gangguan ini terjadi secara tiba-tiba sat dirinya menghubungi rekannya di daerah Probolinggo. "Tadi itu saya enak-enakan telfon temen saya eh tiba-tiba saja mati," tambah pria berposter tubuh tinggi itu saat ditanya lumajangsatu.com. Menurut salah satu petugas Telkomsel, ia membenarkan adanya gangguan terhadap jaringan telkomsel yang terjadi sejak pagi tadi. "Iya mas, memang gangguan sejak pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB," ujar pemuda yang namanya enggan disebutkan itu. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab gangguan terhadap jaringan tersebut, namun diduga akibat pengaruh dari Ujian CBT yang dilaksanakan oleh SMPN 01 Lumajang sejak senin kemarin. "Mungkin karena CBT itu mas, yang jelas kan kekuatan jaringannya diberikan lebih dari biasanya," ungkap Al-Imron salah satu Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang. (Mad/red)
Usai Dirusak Truck Pasir, Perbaikan Jembatan Sungai Mujur Timbulkan Kemacetan Panjang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Perbaikan jembatan sungai mujur di Desa Lempeni Kecamatan Tempeh menimbulkan kemacetan panjang saat arus padat pagi sore hari. Pasalnya, pengedara harus bergantian melintasi jembatan karena dilakukan buka tutup selama dilakukan perbaikan. "Macet dan nunggunya lama mas, sampai 15 menit," ujar Saiful salah seorang warga yang melintas kepadal lumajangsatu.com, Senin (04/05/2015). Dari pantauan lumajangsatu.com, dalam kondisi arus lalulintas ramai antrian dari arah seltan bisa sampai didepan balai desa Lempeni. Sedangkan dari arah utara bisa sampai diselatan SMA Negeri 1 Tempeh. Menurut KBO Lantas Polres Lumajang Iptu Setyo Budi pemeberlakuan buka tutup arus dilakukan hingga perbaikan jembatan selesai. Masa kerja pengerjaan sebnarnya hanya bulan Mei hingga Juni saja, namun penutupan bisa lebih lama jika perbaikan tidak segera selesai. 'Sebenarnya hanya Mei hingga Juni saja, namun kawatir dari timpro-nya tidak selesai maka penutupan masih belum dikethui hingga sampai kapan," paparnya.(Yd/red)
Rusak Parah, Jembatan Sungai Mujur di Desa Lempeni Mulai Diperbaiki
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak 1 Mai 2015 jembatan sungai Mujur yang rusak parah di desa Lempeni Kecamatan Tempeh mulai diperbaiki. Nampak sejumpah pekerja mulai membongkar dan menutup jalur menjadi satu jalur saja. Disamping menutup jalur, truck tronton dan trailer juga dilarang melintas selama proses perbaikan. Namun, dum truck pengangkut pasir tetap diperbolehkan melintas meskipun dalam [erbaikan. Dari pantauan lumajangsatu.com, Senin (04/05/2015) dari arah utara dan selatan jembatan juga dipsang portal yang hanya cukup untuk kendaraan kecil dan sepeda motor. Arus lalulintas kemduian diatur bergantian melintasi jembatan. "Nanti jembatan akan ditup untuk kendraan besar dan batas waktunya hingga selesai mas," ujar KBO Lantas Polres Iptu Setya Budi kepada lumajangsatu.com. Sejumlah masyarakat juga menyambut baik perbikan jembatan tersbut. Namun, warga pesimis jembatan tersebut bisa bertahan lama jika truck tronton pengankut pasir tetap diperbolehkan melintas dijembatan sungai Mujur.(Yd/red)
Hati-hati Rek..!! Tempeh-Sumbersuko Banyak Jalan Berlubang dan Rusak Parah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kondisi jalan nasional mulai dari Kecamatan Tempah hingga Sumbersoko Rusak parah. Akibatnya, para pengendara khususnya roda dua harus berhati-hati jika melintas dijalan tersebut jika tidak ingin celaka. Dari pantauan lumajangsatu.com, kondisi rusaknya jalan mulai terlihat dari depan SPBU Tempeh hingga diutara kantor Polsek Sumbersuko. Ruas jalan sebelah barat kondisinya sangat rusak parah. "Yang rusak parah sebelah barat mas, karena dilewati angkutan pasir dalam kondisi terisi sehingga kerusakannya sangat luar biasa," ujar Ajib warga Pasirian, Senin (04/05/2015). Jika kondisi hujan, maka jalan yang berlubang sangat berbahaya karean tertup air dan tidak terlihat. Akibatnya, banyak sekali dari informasi masyrakat yang menimbulkan kecelkaan akibat terjerembab di jalan yang berlobang. "Kita berharap pemerintah segera memperbaikinya, jangan sampai ada banyak jatuh korban akibat jalan yang berlobang itu," pintanya. Seperti diberitakan, jalan mulai perempatan temph hingga di depan SPBU tempah sudah diperbaiki pada tahuan 2014. Disaping itu, mulai jembatan Merah Lumajang hingga desa Labruk juga telah diperbaiki. Pada awal tahun 2014, juga sempat terjadi aksi demo besar-besar oleh warga dan mahasiswa. bahkan, warga di Tempeh memblokir jalan dan mahasiswa PMII di depan pemkab Lumajang bentrok dengan polisi karena meminta jalan yang rusak segera diperbaiki.(Yd/red)