Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabar baik bagi warga Lumajang, karena stasiun Klakah dan Jatiroto di Lumajang akan segera kembali dibuka. Saat ini, PT KAI daerah operasi (daop) IX Jember sedang melakukan persiapan untuk membuka akses trasportasi murah itu kepada warga Lumajang. "Banyak masukan masyarakat agar stasiun Klakah kembali dibuka, kita tindak lanjuti dengan menggelar rapat kerja dengan PT KAI daop IX, Dishub, Satpol PP dan sejumlah elemen lainnya," ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si, ketua Komisi A DPRD Lumajang, Senin (30/03/2015). Rencananya, tanggal 7 April 2015 stasiun Jatiroto akan kembali dibuka. Sedangkan untuk stasiun Klakah masih menunggu persiapan dari PT KAI, seperti pengaturan parkir dan juga persoalan adanya pedagang pisang yang sudah menempati stasiun Klakah. "Yang lebih siap dulu stasiun Jatiroto, karena persiapannya sudah lama untuk membukanya dan itu adalah kebijakan luar bisa dari PT KAI," jelas Politisi NasDem itu. Komisi juga meminta kepada semua elemen, seperti kepolisian, Satpol PP dan TNI untuk bisa menjaga keamanan sehingga penumpang kereta akan merasa nyaman. "Tadi Kapolsek, Danramil, Camat dan Satpol PP ikut dan mereka siap untuk menjaga keamanan agar stasiun Klakah menjadi aman," pungkasnya.(Yd/red)
Lumajang
Deklarasi AFPMI Lumajang, Wujudkan Kemandirian Masyarakat Melalui Fasilitator Pemberdayaan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (AFPMI) Lumajang-Probolinggo menggelar deklarasi di aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM). Deklarsi tersebut bertujuan untuk mewadahi para fasiliator pemberdayaan di Lumajang, sehingga bisa saling bersilaturrahim dan bisa mewujudkan kemandirian masyarakat. "Ini adalah deklarasi AFPMI, sebagai wadah berkumpul para fasilitator pemberdayaan yang ada di Lumajang," ujar Amin Sobari SH ketua AFPMI Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, Senin (30/03/2015). Dengan adanya wadah bagi para fasilitator, maka akan bisa bertukar informasi dan ilmu agar semakin profesional dan bisa menjawab segala kebutuhan masyarakat tentang pemberdayaan. "Kita berharap dengan organisasi ini kita akan semkian profesional menjadi tenaga fasiliatror disemua bidang pemberdayaan," paparnya. Amin juga menyebut bahwa kedepan informasinya tenaga fasilitator yang profesional akan semakin dibutuhkan. Sebab, dengan anggaran dana desa yang besar, maka memerlukan banyak tenaga fasilitator. "Ini juga untuk menjawab adanya kabar bahwa setiap desa membutuhkan tenaga fasilitator dengan gelontoran dana besar untuk desa," pungkasnya.(Yd/red)
Hariyanto Angkat Bicara Perihal Alasannya Tega Melaporkan Kakek Ngatmanu ke Meja Hijau
Sukodono(lumajangsatu.com)- Divonisnya terdakwa pencuri kedelai seberat 2,5 kg oleh majelis hakim dengan hukuman 14 hari dipotong masa tahanan, akhirnya korban pencurian mengungkapkan yang sebenarnya terkait alasan mengapa ia tega melaporkan kakek ngatmanu ke aparat penegak hukum. Akunya, ia merugi lantaran takaran 16 kg setiap kali prosuksi dikurangi tanpa sepengetahuannya meski hanya seberat 2,5 kg yang sangat berpengarruh terhadap kualitas tahu miliknya. "Sekali produksi saya rendam sebanyak 16 kg mas, terus kalau takaran itu diambil meski hanya 2,5 kg tanpa sepengetahuan saya maka kualitas tahu saya tipis bahkan bisa rusak," papar Hariyanto saat dikonfirmasi lumajangsatu.com dirumahnya, Senin (30/03/2015). Alasan itulah yang membuat Hariyanto korban pencurian sampai tega melaporkan kakek berusia 73 tahun itu. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pelanggannya menurun sejak beberapa hari sebelum ketahuan. "Banyak yang pindah, biasanya berlangganan kesaya malah beralih ke pengusaha tahu yang lain sebelum saya pergoki pak manu itu mencuri kedelai saya," tambahnya. Hingga senin siang tadi, hariyanto mulai memperbaiki kualitas tahunya agar konsumennya kembali berlangganan padanya. "Alhamdulillah sudah mulai normal palnggan saya sudah mulai kembali berlangganan pada saya mas," tutupnya. (Mad/red)
Berasal Dari Partai Pengusung, Demokrat Belum Siapkan Nama Penggati Wabup Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Berubahnya peta politik calon wakil Bupati Lumajang pasca disahkannya Undang-Undang nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilukada mulai ditanggapi oleh salah satu partai pengusung Demokrat. Meski sudah pasti wakil bupati akan berasal dari partai pengusung, namun Demokrat belum memiliki nama untuk diajukan. "Hingga detik ini kita masih menunggu pak Wabup dilantik menjadi Bupati, setelah itu baru kita akan rapatkan barisan dan membicarakan siapa kader Demokrat yang akan diajukan," ujar Muhammad Sofi Sekretris DPC Demokrat Lumajang, Senin (30/03/2015). Disinggung tentang koordinasi dengan partai pengusung lain yakni PAN dna Golkar, Sofi menyebutkan belum ada komunikasi sama sekali. Sebab, perubahan dari tunjuk langsung bupati terlantik dan kembali kepada partai pengusung sangat cepat. "Ini kan cepat perubahan aturannya mas, jadi kita belum melakukan koordinasi dengan partai pengusung lain yakni PAN dan Demokrat," paparnya. Jika ada komunikasi yang inten, ada kemungkinan partai pengusung mengajukan satu nama saja untuk jadi wakil bupati Lumajang. Yang jelas, orang tersebut mampu dan layak menjadi wabup dan bisa mewakili semua kelompok bukan hanya satu kelompok saja. "kemungkian itu bisa mas, kita ajukan satu nama saja yang layak dan bisa mewakili semua golongan dan kelompok," pungkasnya.(Yd/red)
Divonis 14 Hari Hukuman dan Langsung Bebas, Ngatmanu Sujud Syukur
Lumajang (lumajangsatu.com) - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Lumajang yang diketuai Frisella Simanjutak beranggotakan Purnomo Wibowo dan AA Gede Agung mevonis bersalah Kakek Ngatmanu pencuri kedelai 2,5 Kilogram. Hakim menjatuhkan Hukuman 14 hari penjara dan Ngatmanu langsung bebas dengan potong tahanan. Mengetahui divonis hakim 14 hari dan bisa langsung bebas. Kakek Ngatmanu bersama anaknya, Hikmawati langsung sujud syukur. Alhamdulillah, sidangs udah selesai dan bapak kembali kerumah, ujar Hikmawati. Kakek Ngatmanu usai persidangan langsung pulang dengan didampingi kerabat dan para pemerhati kasus kedelai.(ls/red)
Kakek Ngatmanu Di Vonis Bersalah Hakim PN Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ngatamnu (73) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono yang didakwa mencuri kedelai 2,5 kilogram divonis 14 hari penjara oleh Majelis Hakim di pengadilan Negeri Lumajang. Putusan Majelis Hakim yang diketuai oleh Frisella Simanjuntak dengan beranggotakan Purnomo Wibowo dan AA Gede Agung sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ngatmanu yang divonis sesuai dengan masa penahanan hanya bisa terdiam dan menerima putusan majelis Hakim. Ngatmanu langsung menanda tangani berita acara putusan majelis Hakim. "Saya terima putusan," Aku Ngatmanu dengan polos. Dalam persidangan di sejumlah anggota keluarga, para pemerhati dan aktivis mahasiswa PMII juga hadir untuk memberi support kakek 73 tahun. Nurkhoyin selaku JPU mengaku sangat puas dengan putusan majelis hakim yang sesuai dengan tuntutannya. "Ya sesuai dengan tuntutan dan hakim sependapat," ujar pria asal Jember itu.(ls/red)
Melawan, Maling Motor Spesialis Putus Kabel Contak di Tembak Polisi
Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Jajaran Polsek Pronojiwo berhasil membekuk dua pelaku spesiali maling sepeda motor matic dengan modus memutus kabel kontak. Salah satu pelaku ditembak kaki kanannya lantaran melawan dan hendak kabur dari petugas. Dua pelaku berasal dari Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo yakni, Ali Muhammad Sodiki (ditembak) dan Adi Prayitno. Kedunya dibekuk usai beraksi dan membawa kabur motor hasil curian ke kawasan obyek wisata Goa Tetes. Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin mengatakan, dua pelaku ini sangat piawai dalam mengasak motor yang ditinggal pemiliknya. Pelaku memotong kabel kontak dan dihubungkan kembali untuk menyalakan. "Selain dibawa ke Goa Tetes, pelaku juga menyembunyikan motornya di Tempusari," ujar Kapolres. Kini dua pelaku dijebloskan ke dalam tahanan Sel Mapolres Lumajang untuk mempertanggung jawabkan perbuatanyya.(ls/red)
Wow..Korban Banjir Bandang Terseret Sejauh 25 Km dan Ditemukan di Sungai Bondoyudo
Sukodono (lumajangsatu.com) - Latif, warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit yang merupakan salah satu korban terseret banjir Bandang di Sungai Sentono ditemukan di Sungai Bondoyudo. Korban ditemukan oleh warga saat hendak mandi di Sungai Bondoyudo, Senin(30/03) pagi. "Saya tak menyangka kalau yang mengambang itu manusia," ujar Suhaimi, warga Desa Urang Gantung Kecamatan Sukodono. Proses evakuasi korban dilakukan oleh Tim SAR bersama BPBD Dibantu oleh Polisi, TNI dan warga. Proses evakuasi berjalan cepat lantaran korban ditemukan mengambang disisi barat Sungai Bondoyudo. Korban terseret di Sungai Sentono Perbatasan Desa Sawaran Kulon Kecamatan Klakah dengan Desa Jeruk Kecamatan Gucliat. Korban diduga terserat banjir bandang sejauh 25 Kilometer. Kini korban dibawa ke kamar Jenazah RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk dirawat dan dibawa ke rumah duka.(ls/mad/red)
Diduga Miliki Ilmu Santet, Maryati Tewas Dibondet Di Jalan Setapak Desa Sidomulyo-Kunir
Kunir (lumajangsatu.com) - Seorang wanita ditemukan tewas di jalan setapak persawahan Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Senin(30/03) dini hari. korban yang meninggal Akibat di bom bondet tersebut, mengalami luka serius di punggung  Kanan, untuk kepentingan penyelidikan korban dibawa kerumah Sakit Umum Dokter Haryoto Lumajang. Warga Desa Jati Mulyo Kecamatan kunir  langsung gempar dengan Ditemukannya maryati(50) yang tewas di jalan setapak menuju areal persawahan desa setempat.Korban tewas dengan luka parah di punggung sebelah kanan akibat bom bondet orang tak dikenal. Informasi yang berhasil dihimpun dari warga dan keluarga, Kejadian berawal saat korban pergi ke sawah miliknya. Ketika berada di jalan setapak, korban tewas di bom bondet oleh orang tak dikenal hingga akhirnya meninggal di lokasi kejadian. Warga sekitar pun sempat mendengar ledakan keras dari jalan menunju sawah. Setelah di cek dan warga mendapati maryati sudah dalam Kondisi tak bernyawa. Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat langsung menuju Lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi mengamankan barang bukti pakaian korban yang berlumuran darah serta sabit yang dibawa korban ke sawah. Kita selidiki dan olah TKP dengan memeriksa saksi-saksi, kata Kasat Reskrim Polres Lumajang. Dari keterangan sejumlah warga, Maryati diduga di bunuh dengan cara dibondet lantaran memiliki ilmu santet.(ls/red)
Banjir Badang Terjang Tiga Warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit, Satu Hilang
Gucialit (Lumajangsatu.com) - Air Bah menerjang 3 orang yang berboncengan di Jembatan Sungai Sentono penghubung antara Desa Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang dengan Desa Jerukan Kecamatan Gucialit, Sabtu(28/03/2015) malam. Dalam kejadian itu,2 orang selamat yakni Murtinah (40) dan Mul warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit serta yang Hilang Latif (23) selaku pengendara motor. Karena saat itu, Latif yang mengemudikan motor dengan membondengan Murtinah dan Mul. Ketiga orang yang masih satu kelurga hendak ke Sawaran mengunjung saudranya dan melintas di Jembatan Sentono. Naas, ketika sampai ditengah jembatan, air bah menerjang ke tiganya bersama Hondal GL hingga Hanyut. "2 korban selamat di rawat di Puskesmas Klakak," ujar salah seorang warga. Hilangnya satu korban masih terus dilakukan pencarian oleh Tim SAR dan BPBD Lumajang.(ls/yd/red)