Lumajang

Kaki Terkilir Tak Kuat Turuni Gunung Lemongan, 3 Pendaki Dievakuasi TRC BPBD

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang berhasil mengevakuasi 3 Pendaki yakni, Kukuh P asal Banyuwangi, Yungki asal Banyuwangi dan Kristin P asal Tulungagung. Ketiga pendaki tidak kuat lagi turun dari Gunung Fujiyama-nya Indonesia lantaran kakinya terkilir dan kondisi kesehatan drop "Dehidrasi". 3 pendaki yang tidak kuat melajutkan turun usai mendaki ke puncak Lemongan memilih instirahat di Watu Gede. Rekan korban langsung mencari pertolongan ke warga dan kebetulan aktivis lingkungan "laskar Hijau". Akhirnya, tim TRC BPBD meluncur dan mengevakuasi 3 korban dengan memberikan perawatan pada kaki terkilir dan mengembalikan kondisi kesehatannya. Kemudian 3 korban pendaki gunung Lemongan berhasil diveakuasi dengan cara dirangkul sambil berjalan. "Alhmadulillah, bisa terevakuasi," ujar Kepala BPBD Lumajang, Ribowo. TRC menduga 3 pendaki tidak mengetahui medan berat pendakian ke Gunung Lemongan. Selain itu, kurangnya persediaan makanan dan air minum, sehingga kondisi kesehatan drop hingga kaki terkilir.(ls/red)

Bio Gas Kotoran Ternak Menjamur di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seiring kenaikan harga LPG 12 Kg, energi alternatif dari kotoran hewan ternak baik sapi mupun kambing atau bio gas semakin menjamur di beberapa wilayah di Lumajang. Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso Lumajang misalnya, telah mendirikan 6 unit tandon bio gas pada awal Desember (12/15) lalu, Dan saat ini sudah mulai difungsikan. Menurut supaidi salah satu warga yang mengelola bio gas tersebut mengatakan, pihaknya baru mencoba menggunakan bio gas ini selain untuk menghemat biaya dirinya juga ingin memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. "Saya baru nyoba mudah-mudahan sukses aja biar bisa ngirit biaya untuk kebutuhan rumah tangga mas," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Satu unit tandon bio gas menurutnya dapat memenuhi kebutuhan pengapian untuk memasak sebanyak dua rumah. "Kalau satu tandon ini hanya cukup untuk dua rumah, asalkan diisi terus setiap hari," tambahnya. Dari keenam unit bio gas itu tersebar di seluruh dusun di Desa tegal Bangsri yakni di dusun krajan 2 unit, dusun timur curah 2 unit dan dusun barat curah 2 unit. "Yang sudah berfungsi hanya dua unit masih mas, yang lain masih proses fregmentasi dalam tandon," pungkasnya. (Mad/red)

Ngateman : AKBP Singgamata Sosok Pemimpin Peduli Olah Raga, Khususnya Sepak Bola

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sosok Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata dimata anggotanya dikenal sebagai pemimpin yang luwes dan bijaksana. Hal ini diungkapkan, Ngateman anggota Satintelkam Polres Lumajang yang juga menjabat sebagai ketua Assosiasi PSSI Lumajang periode 2013-2018. Pak Singgamata itu mendukung anggotanya yang duduk disebuah organisasi olah raga, seperti saya. Dikarenakan beliau sangat senang bila ada anggotanya dibutuhkan masyarakat menangani apa saja, seperti olah raga sepak bola, kata Ngateman kepada lumajangsatu.com. Menurut dia, dirinya yang menduduki sebagai ketua tertinggi organisasi sepak bola di Lumajang tak lepas dari ijin beliau yang mendukung. Bahkan, bentuk dukungan bukan dari ijin setiap mengelar kompetisi dan mendampingi tim sepak bola kebanggan masyarakat Lumajajang, PSIL. Pak Singgamata sering datang ke acara sepak bola resmi yang diadakan PSSI, bahkan setiap PSIL bertanding, beliau pasti datang bersama anak-anaknya, paparnya. Ngateman tidak melupakan dukungan yang begitu besar dari AKBP SInggamata tidak hanya melalui ijin tetapi tindakan. Polisi dekat masyarakat yang ditekan beliau memang tidak ada ngomong tetapi tindakan juga, jelasnya. Ngateman juga mengaku bisa menjadi ketua di organisasi sepak bola di Lumajang tidak lepas dari dukungan Kapolres-Kapolres Lumajang. Mungkin tanpa dukungan Kapolres, saya tidak bisa membawa PSIL dari Divisi III ke Divisi I, pungkas pria asal Mojokerto itu.(ls/red)

PMII Minta AKBP Aries Syahbudin Lanjutkan Berantas Mafia Pasir Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang memberikan piagam perhargaan kepada AKBP Singgamata. PMII menganganggap Singgamata sebagai Kapolres yang berani dan tegas dalam memberantas tambang pasir ilegal di Lumajang. "Kami bangga memiliki kapolres yang tegas dan serius dalam memberantas tambang pasir ilegal yang merugikan Lumajang," ujar Muhammad Hariyadi Ketua PMII Lumajang, Sabtu (10/01/2015). Meskipun diakui oleh PMII, preses kepada kepada para tersangka tambang pasir ilegal belum final karean masih dalam penyidikan. Oleh sebab itu, PMII meminta kepada Kapolres AKBP Aries Syahbudin yang menggantikan AKBP Singgamata melanjutkan pemberantasan mafia pasir di Lumajang. "Saya berharap kepada Kapolres yang baru serius berantas mafia pasir, perangi maling sapi dan begal yang meresahkan warga Lumajang," jelasnya. Sementara itu, AKBP Aries Syahbudin S.IK usai mendapatkan paparan dari Kapolres lama menyatakan akan melakukan evaluasi internal dan eksternal terlebih dahulu. Ia melihat Lumajang yang memiliki gunung Semeru pasti memiliki tingkat kerawanan yang berbeda dengan daerah yang lainnya. "Kita akan lakukan evaluasi terlebih dahulu, Lumajang yang memiliki gunung Semeru pasti tingkat kerawanannya pasti berbeda dengan daerah lain," ujar Aries kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)

Satpol PP: Terima Kasih Pak Singgamata Ikut Tegakkan Perda Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Totok Suharto, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Lumajang memberikan apresiasi kepada AKBP Singgamata S.IK karena telah menjalin kerjasama dengan baik. Singgamata sangat aktif membantu Satpol PP dalam melakukan operasi gabungan dan pengakan Perda. "Kami ucapkan terima kasih kepada pak Singgamata atas segala kerja samanya dan bersama Satpol PP telah ikut melakukan penertiban dan penegakan Perda Lumajang," ujar Totok kepada lumajangsatu.com, Sabtu (10/01/2015). Meksi sudah tidak bertugas di Lumajang lagi, Totok berharap bahwa hubungan baik yang telah terjalin selama ini akan tetap terjaga. "Semoga hubungan yang ada selama ini tetap terjalin baik, meskipun pak Singgamata tidak lagi bertugas di Lumajang," pintanya. Totok juga berharap kepada Kapolres Lumajang yang baru, AKBP Aries Syahbudin S.IK bisa menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Lumajang. Sehingga sinergitas Polisi dengan Pemerintah daerah akan terjalin dengan baik. "Kami ucapkan selamat datang kepada pak AKBP Aries Syahbudin di Lumajang, semoga kerjasama yang selama ini sudah terjalin baik bisa lebih ditingkatkan lagi," pungkasnya.(Yd/red)

Geram Dengan Persepsi Politik Buruk, Lumajang Institut 09 Gelar Seminar Politik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Demi meningkatkan kualitas berdemokrasi serta memberikan pemahaman terkait makna Politik ditingkat daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumajang Institut 09 Gelar Seminar pendidikan politik di Hotel Lumajang Jl. Basuki Rahmat Lumajang, sabtu (10/01/2015). Puluhan peserta yang terdiri dari berbagai elemen organisasi kepemudaan pun terlihat sangat antusias mengikuti acara tersebut. "Dengan ikut  seminar ini kita bisa paham lebih dalam soal makna politik dari beberapa narasumber yang kompeten mas," papar Muhammad Hariyadi ketua PMII Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Hal senda juga diungkapkan oleh Mu'is ketua LSM Lumajang institut 09, menurutnya selain memberikan makna pemahaman baru tentangvmakna politik kegiatan ini juga bertujuan untuk merekonstruksi ulang  persepsi masyarakat yang memandang politik itu buruk. "Memahami politik itu  kan tergantung persepsi  mas, mudah-mudahan dengan digelarnya acara ini dapat merekonstruksi ulang persepsi masyarakat akan makna politik yang sesungguhnya," jelasnya. Ia pun juga mengutip makna politik dari Presiden Joko Widodo, yang mengatakan sudah saatnya bangsa indonesia melakukan revolusi mental terutama dalam bidang politik. "Bahasanya pak Jokowi itu revolusi mental mas," tambahnya. Diharapkan pasca kegiatan ini masyarakat lebih bisa membuka diri tentang  makna politik sehingga ketika masa pemilihan umum mereka tidak salah pilih. (Mad/red)

Banjir Kelapa Muda, Warga Minta Pemerintah Tak Berdiam Diri

Lumajang(lumajangsatu.com)- Melimpahnya hasil bumi berupa kelapa muda di Kecamatan Ranuyoso menjadi salah satu kekayaan alam Kabupaten Lumajang yang perlu mendapat perhatian ekstra dari pemerintah setempat, hal tersebut disampaikan oleh salah satu petani saat menjual hasil buminya di Pasar Buah Ranuyoso, Sabtu (10/01/2015). "Jika satu fuso ada mungkin mas perhari," Papar Muhammad salah satu petani asal Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Harga kelapa muda yang mereka jual pun relatif murah, biasanya petani menjual kelapa mudanya seharga Rp.3500 hingga Rp 4.000 per biji kepada para pengepul dipasar. "Paling mahal itu 4.000 mas," jelasnya. Sementara Disperindag Kabupaten Lumajang, Joko mengatakan pihaknya tidak  tinggal diam dalam memaksimalkan hasil bumi itu, hingga saat ini mereka terus menggalakkan pembinaan dan penataan ruang pasar diwilayah tersebut. "Untuk sementara kami terus melakukan pembinaan serta penataan ruang pasar mas," ungkapnya. Lebih lanjut ia merencanakan akan membuat pusat pemasaran di kecamatan Ranuyoso untuk memaksimalkan hasil bumi para petani itu. "Rencananya kedepan kita akan membuat pusat pemasaran mas agar hasil bumi itu dapat maksimal," tambahnya. (Mad/red)

Detik-detik Terakhir Tinggalkan Mapolres, PMII Berikan Penghargaan AKBP Singgamata

Lumajang(lumajangsatu.com)- Detik-detik terakhir pelepasan AKBP Singgamata SIK sebagai kapolres Lumajang dikejutkan dengan kedatangan sejumlah aktivis Mahasiswa. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang datang dan memberikan sebuah piagam penghargaan kepada mantan Kapolres Lumajang itu. Sebelum naik ke kereta kencana, Singgamata dihadang oleh mahasiswa dan diberi sebuah kenang-kenangan berupa piagam penghrgaan. PMII menilai semasa menjadi Kapolres Lumajang, Singgamata dianggap sebagai seorang yang komunikatif dan sukses menjaga kondusifitas Lumajang. "Pak Singgamata adalah seorang pemimpin yang tegas, komuniktif dan tidak pernah memberikan jarak, baik dengan warga dan mahasiswa," ujar Muhammad Hariyadi ketua PC PMII Lumajang, Sabtu (10/01/2015). PMII juga menilai bahwa Singgamata sebagai seorang pendobrak mafia pasir di Lumajang. Pada era kepemimpinannya, Singgamata telah menetapkan sejumlah tersangka kepada para pemilik tambang ilegal baik pasir galian B atau C. "Pak Singgamata Kapolres yang berani, dengan melakukan gebrakan dalam pemberantasn tambang pasir ilegal di Lumajang," papar Arya panggilan akrabnya. Selama dipimpin Singgamata juga relatif kondusif karena Kapolres langsung turun membuka komunikasi dengan semua elemen masyarakat. "Selama ini Lumajang kondusif karena pak Singgamata langsung turun melakukan komunikasi dengan berbagai elemen," pungkasnya.(Yd/red)

Pelepasan AKBP Singgamata Diwarnai Isak Tangis Anggota Saat Tinggalkan Mapolres

Lumajang(lumajangsatu.com) - Prosesi pelepangan AKBP SInggamata sebagai Kapolres Lumajang lama beserta istri yang dilakukan dengan prosesi sakral. Ternyata, membuat air mata anggota berlinang melepas Kapolres yang low profile itu. Pengamatan lumajangsatu.com, Sabtu(10/01), AKBP Singgamata beserta istri saat meninggalkan Mapolres juga dilakukan prosesi pedang pora. Kemudian pengalungan bunya oleh AKBP Aries Syahbudin beserta istri ke AKBP Singgamata dengan istri. Anggota Polres Lumajang yang berjejer dikarpet merah bersama anggota Bhayangkari mengantar prosesi pelepasan AKBP Singgamata dan istri. Perpisahan itu membuat anggota bersama bhayangkari berlinang air mata. "Pak Singgamata sosok kapolres yang bisa dijadikan teladan, ibu kapolres juga rama," terang salah satu anggota. AKBP Singgamata yang menyapa anggotanya dengan tegar melangkah meninggalkan Mapolres beserta istrinya. Sejumlah anggota banyak yang mengucapkan banyak terimah kasi telah memberikan perubahan dalam organisasi polri di kaki Gunung Semeru. "Terima kasih ndan, semoga sukses slalu di Malang," ujar salah satu perwira.(yd/ls/red)

AKBP Aries Syahbudin Disambut Pedang Pora Masuki Mapolres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang yang baru, AKBP Aries Syahbudin saat mengijakan kaki pertama di Mapolres disambut dengan prosesi pedang pora oleh para Kapolsek. Prosesi penyambutan laksana menghormati komandan perang dizaman kerajaan Majapahit dengan pasukan Bhayangkara. Prosesi pedang pora diawali dengan kedatangan, AKBP Aries Syahbudin oleh AKBP Singgamata dengan istrinya. Kemudian prosesi pedang pora digelar seperti komadan Bhayangkara usai melakukan perang dan mendatangi tempat tugas baru. "Prosesi ini, bagian dari penyambut pimpinan Kapolres dari tahun ketahun," ujar Kasubag Humas Polres Lumajang, AKP Sugianto. Menurutnya, penyambutan pedang pora dalam sejarahnya, sebagai langkah maju dalam sebuah tampuk pimpinan Polri. Jadi pedang pora, seperti penyambutan panglima perang usai dari pertempuran hebat. "Jadi maknanya sangat besar, bagi perwira Polri," paparnya. Usai pedang pora disambut tarian bedayan oleh siswa sekolah menengah pertama. Kemudian, AKPB Aries Syahbudin diantar oleh AKBP Singgamata ke ruang kerjanya dan diperkenal ke masing-masing anggota. "Disana Kapolres lama memberikan paparan ke kapolres baru," jelas pria yang akrab dengan wartawan itu.(yd/ls/red)