Lumajang

Pembangunan Pasti Terhambat, Fraksi PKB Minta DPRD Perjelas Posisi Bupati Masdar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, yang hingga kini belum jelas keberadaanya mulai mendapatkan perhatian dari fraksi di DPRD Lumajang. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) mengirim surat kepada pimpinan DPRD Lumajang untuk mengambil langkah nyata terkait dengan kondisi Bupati Lumajang. Surat yang ditanda tangani oleh ketua Fraksi PKB H. Asmu'i Aziz SH., MH, dan Sekretaris Fraksi Faruq Khotibi SH, perihal pergantian (roling Bupati Lumajang) meminta kepada Ketua dan Pimpian DPRD Lumajang untuk melakukan langkah-langkah taktis strategis pergantian Bupati Lumajang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Kita tadi mengirimkan surat kepada Ketua dan Pimpinan DPRD terkait dengan kondisi pemerintahan Lumajang saat ini," ujar Faruq Khotibi legislator PKB asal Kadungjajang itu, Kamis (15/01/2015). Fraksi PKB menilai DPRD penting mengambil langkah, karena Bupati Lumajang sudah cukup lama tidak melaksanakan tugas kepemerintahan. Dari catatan Fraksi PKB, tanggal 15 Juli 2014 Bupati mengajukan ijin berobat ke luar negeri. Bupati Masdar juga tidak pernah hadir dalam beberapa kali rapat Paripurna DPRD sejak tahun 2014. "Pak Bupati juga tidak pernah hadir dalam beberapa kali rapat Paripurna DPRD sejak tahun 2014," jelasnya. Jika tidak segera diambil langkah yang nyata, maka pembangunan Lumajang akan terhambat. Sebab, nahkoda pimpinan Lumajang tidak jelas, meskipun saat ini tugas-tugas Bupati dilakukan oleh wakil Bupati. Namun, yang namanya bukan Bupati, maka kewenangannya tidak seperti Bupati. "Kalau kondisi tidak jelas ini tetap dibiarkan, maka pembangunan Lumajang akan terganggu dan yang menjadi korban adalah warga Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Pipa Sering Pecah, Layanan PDAM Sekitar Pura Mandara Giri Bolak Balik Mati

Lumajang(lumajangsatu.com)- KOmisi C DPRD Lumajang terus turun untuk melihat sektor-sektor yang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Saat turun ke Desa Senduro, Komisi C menemukan air yang mengaliri sejumlah desa sering mati. Seteleh ditelusuri, ternyata pipa PDAM dari sumber Sobyok masih menggunakan pipa biasa dan sering pecah ketika terjadi longsor atau ada tanah bergerak. Akibatnya, warga yang menggunakan PDAM dari sumber mata air Sobyok sering mengeluh jaringan airnya mati. "Kita minta PDAM segera mengganti pipa sekitar 2 kilo meter dengan pipa besi tidak lagi menggunakan pipa paralon," ujat Suigsan Ketua Komisi C DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Kamis (15/01/2015). Jika dilakukan penggantian pipa. maka dana yang diperlukan sekitar 2 miliar rupiah. penggantian pipa penting, karena PDAM tersebut dimanfaatkan warga sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung. Seperti diketahui, wilayah tersebut menjadi lokasi wisata religi. "Ini yang juga menjadi keluhan, sebab wilayah pura merupakan kawasan wisata religi. Jika airnya sering mati maka akan mengganggu kenyamanan dari wisatawan yang berkunjung," jelasnya. Lebih lanjut Suigsan menjelaskan, dari populasi warga Senduro yang menggunakan layanan PDAM hanya sekitar 14 persen lebih atau sekitar 1.900 kepala keluarga. Padahal, jika dimaksimalkan akan memberikan kontribusi yang besar bagi PDAM dengan sumber mata air yang melimpah. "Saat ini hanya 1.900 kk saja yang menggunakan layanan PDAM, sedangkan populasi penduduk Senduro banyak menggunkan jaringan air mandiri," pungkasnya.(Yd/red)

Tidak Kuat Menahan Tekanan Air, Tebing Sedalam Lima Meter Ambruk

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah beberapa jam hujan mengguyur wilayah Kecamatan Padang, Tebing sedalam lima meter lebih di desa kedawung kecamatan padang amblas Rabu lalu (14/01), akibatnya sebuah dapur milik suratno ikut amblas kebawah tebing, Kamis (15/01/2015). Menurut suratno, mengatakan kejadian itu bermula saat hujan mengguyur wilayah setempat selama beberapa jam, karena tebing tidak kuat menahan tekanan air akhirnya tebingpun ambruk seketika. "Airnya kan lari kebelakang mas, terus ada retakan tanah setelah air masuk ke lubang itu akhirnya longsor," jelas suratno sambil membersihkan bekas longsoran dapur rumahnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pasar kedawung yang berdiri disekitar tebing terancam ikut amblas jika pemerintah tidak segera bertindak cepat. "Pengusulannya sudah beberapa kali mas, mudah-mudahan segera ada langkah cepat agar tidak sampai menelan korban jiwa jika longsor susulan terjadi," papar Bawon kepala Desa setempat kepada sejumlah awak media. (Mad/red)

Curi Motor di Ranu Klakah, Warga Papringan-Klakah Dihakimi Massa

Lumajang(lumajangsatu.com) - Warga Desa Tegal Randu dan Papringan Kecamatan Klakah berhasil menangkap alap-alap motor yang meresahkan. Pelaku, Satiman(26) warga Desa Papringan Kecamatan Klakah yang hendak mencuri motor milik, Hasan warga setempat berhasil digagalkan. Pelaku yang kabur ke Desa Papringan berhasil ditangkap dan dihakimi massa. Pelaku yang diduga sudah beberapa kali beraksi, dihadiahi ratusan bogem mentah warga yang kesal. "Kurang ajar mas, sudah beberapa kali di Ranu Klakah dan sekitarnya motor dicuri, kami menduga ini malingnya," ujar Juaryo, salah satu warga, Rabu(14/01). Pelaku ditangkap warga saat kabur membawa sepeda motor Honda Beat milik Hasan Nopol B 6207 UNE ke tempat tinggalnya. Saat melintas depan kantor Desa Papringan terjatuh dan ditangkap warga serta dihajar."Kita amankan pelaku beserta barang buktinya dari warga," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono Kini pelaku diamankan di Mapolres untuk penyidik lebih lanjut.(ls/red)

Panggil Dispendik, Komisi D DPRD Geram Banyak Oknum Guru Bolos dan Lakukan Pungli

Lumajang(lumajangsatu.com)- Masih banyak tarikan di sekolah membuat geram Komisi D DPRD Lumajang. Komisi D langsung memanggil dinas pendidikan dan empat sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yakni SMA N 2 Lumajang, SMP N 1 Sukodono, SMP N 1 Lumajang dan SMK N 1 Lumajang. "Kita tadi melakukan rapat dengan dinas pendidikan serta empat sekolah eks RSBI," ujar Usman Afandi S.Pd Sekretaris Komisi D DPRD Lumajang, Rabu (14/01/2015). Komisi D berharap agar pendidikan di Lumajang benar-benar gratis. Tidak ditemukan lagi tarikan dengan dalih dan alasan apapun. Sebab, saat melakukan sidak kesejumlah sekolah, Komisi D masih menemukan sejumlah penarikan. "Pemanggilan tadi juga berkaitan dengan temuan saat Komisi D turun melakukan sidak kesejumlah sekolah," paparnya. Jika BOS dari APBN dan BOS pendamping dari APBD tidak mencukupi, maka akan dicarikan alokasi anggaran dari pos yang lainnya. Komisi D juga menekankan kepada sekolah untuk bantuan bagi siswa kurang mampu jangan sampai dikurangi dengan alasan apapun. "Kita juga menekankan agar sekolah tidak memotong hak bagi siswa kurang mampu dengan alasan apapun, karena itu memang hak mereka," terang politisi NasDem itu. Yang bikin miris Komisi D juga masih banyaknya oknum guru yang tidak semangat mengajar. Saat dewan sidak ke SMP N 1 Senduro, wakil rakyat itu menemukan 7 kelas dalam keadaan kosong tidak ada gurunya. DPRD meminta kepada pemerintah untuk memberikan sanksi kepada oknum guru yang malas. "Kalau memang guru sudah malas, kita minta Pemkab untuk menggantinya dengan guru yang masih semangat mengajar untuk memajukan pendidikan di Lumajang. Alasannya juga sepele, ada mantenan sehingga meninggalkan tugasnya untuk mengajar" pungkas pria berkaca mata itu.(Yd/red)

Badan Kehormatan DPRD Minta Masyarakat Awasi Wakil Rakyatnya

Lumajang(lumajansatu.com) - Getolnya anggota DPRD Lumajang dalam menyukseskan pembangunan dengan kerap turun ke masyarakat. Badan Kehormatan (BK) DPRD tidak ingin ada anggapan anggota dewan mencari-cari masalah atau mencari ceperan ke dinas terkait yang dikunjungi atau dipanggil melakukan hearing. Ketua BK DPRD Lumajang, Supratman mengatakan, untuk menghindari fitnah atau anggapan buruk, masyarakat diajak untuk mengawasi kinerja DPRD Lumajang. Bila ada oknum DPRD yang bekerja tidak sesuai tupoksinya bisa dilaporkan ke BK. "Sampai saat ini, belum ada laporan atau anggota dewan mangkir kerja," ujar Supratman. Dia berharap dengan gencarnya anggota DPRD yang dikomandani masing-masing ketua Komisi ke instansi terkait dan kelompok masyarakat dalam memberikan pelayanan prima. Karena DPRD Lumajang memiliki 3 tugas, Contro/ pengawasan, Budgeting/Anggaran dan Legislasi/Membuat Peraturan Daerah. "Kami ingin bekerja sesuai harapan masyarakat, bila ada pelayanan DPRD dan Pemkab kurang, bisa diajukan laporan atau pengaduan," tegas politisi PDIP Lumajang. Hingga saat 5 bulan menjalani tugas, tambah Supratman, tidak ada anggota dewan yang menyalahi tata tertib. "Jadi anggota dewan hari ini, sangat bersemangat bila ada pelayanan pemerintah yang tidak pro rakyat," jelas pria ganteng itu.(ls/red)

Sumbang PAD 6,8 Milyar, Komisi C DPRD Minta Pemkab Perhatikan Pasar Tradisional

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul pasar tradisional di Lumajang sebagai penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Komisi C DPRD Lumajang memanggil dinas terkait Pemkab Lumajang untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang lebih baik. Langka yang diambil Komisi C dengan memanggil pemangku kebijakan yakni, Assisten Ekonomi dan Pembangunan, Slamet Supriyono, Kepala DPKAD, Rachmaniah dan Kepala Dinas Pasar, Amat. Pasalnya, ditahun 2014 dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pasar tradisional bisa menyumbang Rp. 6,8 Milyar. "Kita panggil mereka bukan ada masalah, tetapi menyelesaikan masalah dan meningkat pelayanan," ujar Suigsan, ketua Komisi C DPRD Lumajang. Menurutnya, pasar tradisional sangat perlu dilakukan perbaikan sarana-prasarana dan pelayanan, khususnya pasar yang ada di Perbatasan Lumajang dengan Kabupaten tetangga. Karena para pelaku pasar sangat heterogen, baik penduduk lumajang dan kabupaten tetangga. "Ini sangat perlu diperhatikan," jelasnya. Assisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Slamet mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya kontrol dan pengawasan dari DPRD. Sehingga, pasar di Lumajang bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. "Ini memang harus segera diperhatikan, di APBD 2015 sudah dianggarkan, tinggal bagaimana site plannya," tegas Slamet.(ls/red)

Polisi Ringkus Jambret Spesialis Incar Korban Perempuan

Lumajang(lumajangsatu.com)- SatReskrim polres Lumajang beserta polsek jajaran berhasil menangkap dua jambret yang sering beraksi diwilayah dalam kota. Suniri warga desa Wonosari Kecamatan Tekung dan Isamanto warga desa Karanglo Kecamatan Kunir akhirnya digeladanng polisi. "Alahamdulillah kita kemaren berhasil menangkap dua pelaku jambret yang beraksi diwilyah kota dengan korban seorang mahasiswi Unej yang hendak pulang kerumahnya di Lumajang," ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (14/01/2015). Menurutnya, pelaku menjambret tas milik seorang mahasiswi yang diletakkan dibagian depan sepedanya. Polisi yang mendapatkan laporan adanya penjambretan di jalan Hasanuddin Lumajang langsung bergerak cepat. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang hendak menjual HP milik korban. "Berkat gerak cepat dari jajaran, pelaku yang hendak menjual HP hasil kejahatannya bisa dilacak dan kita langsung melakukan penangkapan," paparnya. Polisi mengamankan barang bukti satu uni HP, ATM, sejumlah uang, KTP milik korban untuk dijadikan barang bukti. Sedangkan dompet milik korban dibuang oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti. "Kita tetap himbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, saat keluar diupayakan tidak gunakan barang berharga yang bisa menimbulkan niat dari para pelaku kriminal," paparnya.(Yd/red)

Pembangunan Kantor BPBD Selesai 90,87 Persen Timbulkan Kecurigaan Komisi B

Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi B DPRD Lumajang menyatakan sangat setuju dengan langkah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memutus kontrak pihak rekanan. Sebab, hingga batas akhir kontrak, CV Tiang Agung milik H.M Sutarto tidak bisa menyelesaikan pengerjaan kantor BPBD di jalan Sultan Hasanuddin. Kita kemaren lakukan sidak dan sudah mendengar keterangan dari kepala BPBD, bahwa pihak rekanan sudah dilakukan putus kontrak, ujar Supratman SH, anggota Komisi B DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (14/01/2015). Supratman menjelaskaan jika rekanan sudah meneken kontrak, maka tentunya suda bisa mengukur harga dan waktu yang telah disepakati. Komisi B melihat dari keterangan BPBD bahwa pihak rekanan kurang memahami masalah teknis dan juga pihak pekerjanya juga kurang banyak. Dari keterangan tadi, pihak pelaksana pembangunan kurang memahami masalah teknis dan tenaga kerjanya juga kurang, terang politis PDI Perjuangan itu. Dari keterangan BPBD bahwa pembangunan kantor sudah selsai 90 persen. Namun, timbul pertanyaan bagi Komisi B apakah dengan sisa 190.000.000 bisa menyelesaikan proses finishing yang biasanya membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Pertanyaan seperti itu, apa bisa dengan sisa anggaran 190 juta bisa menyelesaikan. Itu butuh tenaga ahli untuk menghitung ulang, kalau perlu kita datangkan tenaga ahli dari luar, jelasnya. Sementara itu, Ribowo S.Sos kepala BPBD Lumajang menyatakan dari hitungan BPBD bahwa pembangunan kantor mencapai 90,87 persen. Nantinya jumlah itu yang akan dibayarkan kepada pihak rekanan CV Tiang Agung yang tidak menyelesaikan pembangunan. Dari hitungan kami, pembangunan kantor BPBD mencapai 90,87 persen, sedangkan nilai kontraknya Rp 1.919.000.000,00, jelasnya.(Yd/red)

SK Karaoke Tak Sediakan Purel dan Minuman Keras

Lumajang(lumajngsatu.com)- Komisi A DPRD Lumajang melakukan sidak ke tempat karaoke keluarga setia kawan (SK). Sidak tersebut dilakukan untuk mengecek ijin, serta memastikan bahwa tempat karaoke keluarga tersebut berjalan sesuai fungsinya. "Kita sidak ini untuk memastikan ijinya, serta tempat karaoke tidak digunakan sebagai tempat mabok dan ajang mesum," ujar Nur Hidayati Ketua Komisi A DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (14/01/2015). Sementara itu, Franky pemilik SK Karaoke mengaku sangat senang dengan sidak yang dilakukan oleh DPRD itu. Dengan demikian, akan timbul sinergitas antara pengusaha dan pemerintah sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kami sebagai pengusaha berharap dengan pemerintah daerah bisa menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik, sehingga akan timbul iklim usaha yang nyaman," ujar Franky kepada sejumlah wartawan. Lebih lanjut franky menjelaskan bahwa pihaknya juga sebagai pengusaha yang ta'at dengan aturan dan pasti membayar pajak. Oleh sebab itu, tahun 2013 Setia Kawan mendapatkan penghargaan dari bupati Lumajang sebagai wajib pajak yang taat. "Kita tahun 2013 mendapatkan penghargaan dari bupati Lumajang saat Harjalu sebagai wajib pajak yang ta'at," paparnya. Disinggung tentang SK Karaoke menyediakan pemandu lagu atau purel dan juga minuman keras, Franky menjawab dengan tegas bahwa usahanya jauh dari hal-hal itu. Bahkan, dirinya menjamin bahwa SK bersih dari miras dan penyediaan area mesum. "Kami tegaskan bahwa kita tidak menyediakan pemandu lagu atau purel dan minuman keras," pungkasnya.(Yd/red)