Lumajang(lumajangsatu.com)- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus menyoroti carut marutnya pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Lumajang. Sebagai kota yang menyandang gelar Adipura, sudah selayaknya gelar tersebut tidak hanya dinikmati oleh elit saja, namun juga bisa dirasakan dampaknya oleh seluruh rakyat Lumajang. "Selama ini kita mendapat gelar Adipura, namun yang mendapat manfaat hanya formalitas dari pemerintah saja," ujar Supratman, legislator PDI Perjuangan Lumajang, Senin (25/11/2013). Fakta di lapangan sangat jauh berbeda dengan gelar yang didapat, karena sampah masih menjadi hal yang meresahkan bagi masyarakat, baik yang diperkotaan maupun ditingkat kecamatan. PDIP berharap kepada dinas lingkungan hidup (DLH) dan dinas Pasar, untuk melakukan kerjasama yang baik dalam pengelolaan sampah. "Kami berharap kepada dua lembaga itu, untuk bekerjasama dengan baik guna mengelola sampah yang ada di pasar-pasar Kecamatan," terangnya. Dalam pembahasan dengan mitra kerja beberapa waktu lalu, PDIP memberikan masukan agar dua dinas tersebut menempatkan kontainer sampah di pasar kecamatan. Dimana, kontainer sampah kewenangannya berada di DLH, sedangkan tempatnya dikewenangannya berada di dinas pasar. "Kami minta agar kontainer sampah bisa diletakkan di pasar-pasar kecamatan, seperti Senduro, candipuro dan Yosowilangun," terangnya. Ia juga menyoroti sampah-sampah disungai yang ada ditengah kota. Pasalnya, sejumlah sungai yang ada di dalam kota Lumajang sangat kotor dengan sampah. "Lah apalagi yang didepan mata ini, kita juga mempertanyakan penilaian Adipura, sehingga perlu ditingktkan pengawasannya agar sampah tidak menjadi persoalan lagi," pungkasnya.(Yd/red)
Lumajang
Keluyuran di Alun-alun, Belasan Siswa SMA Katolik Lumajang Diangkut Mobil Satpol PP
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang kembali menggelandang belasan pelajar yang kedapatan berkeliaran dialun-alun saat jam pelajaran berlangusng. Belasan pelajar yang diketahui sebagai siswa Yayasan SMA Katolik Sugiyo Pranoto langsung diangkut petugas satpol PP menggunakan mobil. "12 siswa ini tadi diamankan oleh petugas satpol PP yang ada di alun-alun, namun mereka tidak bolos akan tetapi dipulangkan lebih awal oleh para gurunya," ujar Sofyan staf penyidikan Satpol PP Lumajang, kepada sejumlah wartawan, Senin (25/11/2013) Menurutnya, saat diperiksa dikantor satpol PP belasan siswa tersebut diketahui dipulangkan awal, karena para guru ada agenda ngelayat mantan guru yang meninggal dunia. Setelah diberi penjelasan, jika berkeliaran saat jam pelajaran apalagi ditempat keramaian seperti alun-alun para pelajar pasti akan diamankn oleh satpol PP. "Ya kita beri penjelasan jika ingin main, jangan pakai seragam sekolah, apalagi saat jam pelajaran kalau tidak kita tertibkan dilihat masyarakat pasti akan ada persepsi yang macam-macam, satpol mebiarkan lah," paparnya. Selama ini, satpol PP sering mendapat aduan dari sekolah agar membantu mengamankan siswanya, jika berkeliaran saat jam sekolah. Para siswa, kata sofyan biasanya menggunakan alasan dipulangkan awal oleh sekolah. "Kita sering mendapatkan pengaduan oleh sekolah untuk menertibkan siswanya yang bolos, seperti banyak di jembatan perak Piket Nol," terangnya. Sementara itu, Agus salah satu Guru SMA Katolik Sugiyo Pranoto membenarkan bahwa siswanya dipulangkan lebih awal karena para guru ada agenda ngelayat mantan guru yang meninggal. Ia menegaskan bahwa siswanya tidak bolos atau lari dari kelas saat jam pelajaran berlangsung. "Kami tegaskan ya, siswa kami tidak bolos tapi karena dipulangkan lebih awal," akunya. Ia menjelaskan, para siswa yang diamankan rata-rata adalah siswa panti asuhan yang biasanya dijemput oleh mobil. Karena dipulangkan lebih awal, maka para siswa berjalan menuju mobil jemputan yanga ada di gereja baratnya alun-alun. "Mereka sedang menuju mobil jemputan yang ada di gereja," pungkasnya.(Yd/red)
Tiada Lelah, Bonek-The Bless Dukung PSIL Sampai Pertandingan Usai
Lumajang(kabarlumajang.net)-Dukungan ratusan supporter yang hadir di Stadion Semeru Lumajang, membuat PSIL memberikan permainan terbaiknya. Bahkan, di pertandingan ke tiga PSIL melawan Putra Ijen Jember, Bonek Lumajan bersama The Bless Mania hadir dengan menyayikan lagu menyemangati Laskar Wirabhumi. Bahkan, supporter The Bles bersama Bonek tak henti-hentinya memberikan dukungan mulai menit babak pertama hingga babak kedua. Dukunga pemain ke 12, mampu memberikan suntikan semangat dan pemain Putra Ijen tak mampu mengembangkan permainan. "Bonek-The Bles memanang seduluran." ujar Burhan salah satu supporter. Riuh suara para Supporter The Bless dan Bonek memberikan aroma pertandingan berkelas di Lumajang. Sehingga, pertandingan bola untuk PSIL terasa spesial dan menjadi kebanggaan bagi semua masyarakat Lumajang. "Sepak bola tanpa supporter seperti Laut tanpa garam," ujar Manajer PSIL Lumajang. H. Thoriq.(Yan/red)
PSIL Lumajang Lolos Babak Kedua Liga Remaja Usai Ditahan Imbang Putra Ijen
Lumajang(lumajangsatu.com)-PSIL Lumajang lolos ke babak kedua liga Remaja U-18, usai ditahan imbang Putra Ijen Jember di Stadion Semeru Lumajang. Meksi permainan "Laskar Wirabhumi" tidak mengigit, dengan raihan satu poin sudah cukup untuk bisa melangkah ke jenjang kompetisi Liga Remaja selanjutnya. Permaianan PSIL Muda tidak muncul saat melawan Persipro dan Banyuwangi United. Sehingga, tidak bisa mempersembahkan kemenangan pada pendukungnya dan masyarakat Lumajang. "Banyak pekerajaan rumah bagi PSIL muda, khususnya official." ujar Pelatih Kepala PSIL Muda, Suharto usai pertandingan. Menurut dia, anak asuhnya lebih banyak melihat bola dan tidak banyak meguasai bola. Lini Tengah dan depan kerap tidak ada komunikasi untuk mencetak gol. "Ini pekerjaan berat, karena tim yang lolos ke 12 besar jelas memiliki permainan terbaiknya," ungkapnya.(yan/red)
Selingkuh, Warga Randuagung Dibacok Tetangganya di Pinggir Jalan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Gara-gara berselingkuh dengan seorang perempun, Hamim (35) warga desa Ledok Tempuro kecamatan Randuagung harus dilarikan ke rumah sakit Dr Haryoto Lumajang. Pssalnya, korban dibacok oleh Budi tetangga korban yang tidak lain adalah keponakan dari suami selingkuhan korban. Menurut AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang dugaan awal pelaku membacok korban karena motif dendam, karena korban berselingkuh dengan istri paman pelaku. Namun, hal itu baru dugaan awal karena penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan. "Dugaan awal karena motif dendam, karena pelaku berselingkuh dengan istri paman korban yang bernama Saliman," Ujar kapolres kepada sejumlah wartawan, sabtu (23/11/2013). Kejadian bermula saat korban duduk santai dipinggir jalan raya Randuagung untuk menyaksikan acara pengundian nomor urut bakal calon kepala desa. Tiba-tiba datang pelaku lansgung menghampiri korban dan melakukan pembacokan. Karena dalam kedaan tangan kosong, korban mengalami luka di dada dan lengan karena mencoba menangkis bacokan korban. "Korban terluka di dada dan lengan karena mencoba menangkis," Terang Kapolres. Nyawa korban berhasil diselamatkan karena warga yang berkerumun disekitar lokasi segera melerai korban dan pekaku. Korban langsung dilarikan ke RSUD Haryoto, sedangkan pelaku langsung digelandang ke Mapolsek Randuagung. "Ya beruntung korban berhasil diselamatkan," Pugkasnya.(Yd/red)
Tak Kunjung Tertibkan Baleho Partai Penguasa, Panwaslu Lumajang Dianggap Tak Netral
Lumajang(lumajangsatu.com)- Langkah mencla-mencle dan ketidak tegasan Panwaslu Kabupaten Lumajang atas banner yang melanggar mulai menuai protes dari beberapa pengurus Partai Politik. Lukman Purwanto, Ketua Lajnah Pemenangan PPP Lumajang amat menyayangkan langkah Panwaslu yang belum menertibkan banner salah satu parpol penguasa yang jelas-jelas melanggar. "Kami sangat menyayangkan ketidak tegasan Panwaslu, yang tak segera menertibkan baleho parpol yang jelas-jelas melanggar," Ujar Lukman, kepada lumajangsatu.com, Sabtu (23/11/2013). Ia berharap Panwaslu bisa berlaku netral dengan tidak tebang pilih dalam menertibkan banner-banner yang melanggar. Jika semuanya dibersihkan, maka harus dibersihkan semua, jika dibiarkan maka harus dibiarkan semua. "Panwaslu jangan tebang pilih, bersihkan satu bersihakn semua, dibiarkan satu maka dibiarkan semua," Terangnya. Jika Panwaslu tetap berlaku tebang pilih, maka PPP Lumajang akan mengirimkan surat kepada Bawaslu agar menegur Panwaslu Lumajang. Jika tetap tidak digubris, maka langkah melaporkan ketidak netralan Panwaslu kepada DKPP akan dilakukan. "Kita akan surati Bawaslu, jika diperlukan kita akan laporkan kepada DKPP," Pungkasnya. Sementara itu, Al-mas'udi, Ketua Komisoner PAnwaslu Lumajang menyangkal bahwa Panwaslu berlaku tidak netral dan tebang pilih. Ia berdalih, masih adanya sejumlah banner yang melanggar karena keterbatasan personel dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Panwaslu untuk melakukan penertiban. "Kami tegaskan Panwaslu netral, waktu kami banyak terkuras untuk melakukan rapat dan koordinasi," Terangnya. Ia meminta ma'af kepada rakyat Lumajang dan meminta agar warga bisa bersabar sampai panwaslu bisa menertibkan semua banner yang melanggar. Pihaknya juga akan memberikan rekomendasi kepada KPU sesuai dengan fungsi Panwaslu agar memperingatkan partai yang melanggar. "Kita akan memberikan rekom kepada KPU atas partai yang melanggar, dan akan melakukan koordinasi dengan satpol PP," Pungaksnya. Diberitakan sebelumnya, Panwaslu telah berjanji untuk menertibkan banner parpol yang melanggar. Namun, hingga saat ini banner-banner tersbut masih berdiri tegak tanpa ada panertiban oleh Panwaslu.(Yd/red)
Sosialisasi Pileg 2014 KPU Lumajang Diboikot PSK Eks Lokalisasi Dolog
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang terus melakukan sosialisasi Pileg 2014. Berbagai komunitas tidak luput dari sasaran KPU untuk melakukan sosialisasi guna menekan angka golput pada pemilu 2014. Kita sudah 5 kali melakukan sosialisai pemilu 2014, termausk di tempat eks lokalisasi Dolok, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, Ujar Yuyun Baharita Komisoner KPU Lumajang, disela-sela acara sosialisasi, Sabtu (23/11/2013). Menurutnya, KPU mencoba menampilkan hal yang berbeda dengan melakukan sosialisasi turun langsung ketempat yang menjadi sasaran sosialisasi. Harapannya, kegiatan sosialisais bisa tepat sasaran dan sesuai dengan target yang diinginkan. Kita mencoba untuk melakukan sosialisasi turun langsung dan mendekat kepada konstituen sosialisai, Paparnya. Sosialisasi di eks lokalisasi Dolog, KPU mencoba untuk mendekat di tempat yang menjadi eks lokalisasi. KPU tidak lagi mengundang para Wanita Tuna Susila (WTS) yang menjadi penghuni eks lokalisai untuk datang ke balai desa, atau gedung yang dijadikan acara sosialisasi. Kita tempatkan di eks lokalisasi, tepatnya dirumah pak RT, Jelasnya. Namun sayang, acara sosialisasi kepada para WTS penghuni eks lokalisasi dolog tidak berjalan sesuai dengan target. Dimana yang hadir bukan para WTS-nya, namun para pemilik rumah yang mejadi tempat para WTS. Ya waktunya tidak tepat, karena deseleggarakan pagi, sehingga para mbak-mbak-nya tidak bisa hadir karena masih tidur usai bekerja semalaman, Aku Yuyun. Sebelumnya, pada sosialisai Pilkada dan pilgub jatim beberapa waktu lalu, para peserta banyak yang hadir dari para WTS. Sebab, waktunya dilakukan sekitar jam 2 siang, sehingga para penghuni eks lokalisasi sudah bangun. Pilkada dan Pilgub pesertanya sangat banyak, Pungkasnya.(Yd/red)
Pernyataan Ketua DPC Gerindra Lumajang, Berbuntut Panjang Pada Jalur Hukum
Lumajang(lumajangsatu.com)- Munculnya pemberitaan pemasangan baliho gambar Caleg Partai Gerindra di depan Kantor DPC Gerindra jalan Gatot Subroto, yang dirasa menimbulkan kecemburuan bagi caleg yang lain berbuntut panjang. Pasalnya, pernyataan Gatot Sunaryo ketua DPC Partai Gerindra Lumajang sempat mengatakan Sedar Wijaya, pengurus DPC Partai Gerindra Lumajang, sebagai Wakil Ketua Bidang Organsasi Kaderisasi dan Keanggotaan sudah dipecat. Gatot juga menybutkan, karena sudah bukan pengurus Gerindra lagi, maka Sedar tidak memiliki kewenangan untuk berbicara atau berkomentar atas nama Partai Gerindra. Atas penrytaan tersbut, membuat sedar kebkaran jenggot. "Pernyataan tersebut tidak layak disampaikan oleh seorang ketua DPC Partai Gerindra seperti Gatot, apalagi disampaikan secara terbuka," Terang Sedar, Jum'at (22/11/2013). Marasa tidak nayman dengan pernytaan itu, Sedar dan sejumlah rekan yang mengalami nasib sama, bermaksud akan membawa masalah ini keranah hukum. “Pernyataan itu tidak mendasar, karena itu saya dan lima rekan lainnya berencana membawa masalah ini ke ranah hukum, dalam laporan polisi,” tandasnya. Dijelaskan, SK (Surat Keputusan) pengangkatan atas posisi Wakil Ketua Bidang Organsasi Kaderisasi dan Keanggotaan dalam struktur Partai Gerindra Kabupaten Lumajang, menurut Sedar adalah SK dari Dewan Pimpinan Pusat, yang dalam hal ini adalah Prabowo. “SK pengankatan saya dari Pak Prabowo langsung, bukan dari DPC. Dan sampai sekarang, saya masih memegang SK tersebut,” jelasnya. Selama dirinya belum menerima SK pemecatan dari Dewan Pimpinan Pusat, berarti Wakil Ketua Bidang Organsasi Kaderisasi dan Keanggotaan dalam struktur Partai Gerindra Kabupaten Lumajang masih tetap dirinya Disinggung kapan pihaknya akan melaporkan masalah tersebut ke polisi? Ia menrgetkan sudah masuk dalam seminggu dua minggu kedepan. “Saya akan musyawarah dulu dengan beberapa rekan yang senasib,” Imbuhnya. Selama ketua DPC tidak segera menarik kembali pernyataannya, dan tidak berupaya membersihkan namanya, laporan ke polisi adalah jalan terakhir yang akan ditempuhnya, Sementara itu Gatot Sunaryo Dikonfirmasi terpisah melalui telefon selulernya lebih memilih tidak mau berkomentar. “Saya no comment saja,” singkatnya. Yang pasti, kata Gatot, DPC dalam keputusannya sudah melakukan pemecatan. Dan surat pemecatan tersebut sudah diajukan ke Dewan Pimpinan Propinsi dan Pusat. “Itu sudah keputusan DPC,” katanya. Apakah sejauh ini sudah turun jawaban atau surat keputusan dari pimpinan pusat ? kembali Gatot memilih bungkam. “No comment lah,” jawabnya. Kondisi ini, para simpatisan Partai Gerindra khususnya di Kabupaten Lumajang mengaku sangat menyesalkan permasalahan intern yang tak kunjung usai ini. Karena bagaimanapun situasi seperti ini, menurut para simpatisan sangat tidak menguntungkan bagi Partai Gerindra.(Yd/red)
Main Bola Lawan Perwira TNI/POLRI, Pimred Lumajangsatu.com Terkapar
Lumajang(lumajangsatu.com)-Pimpinan Redaksi media www.lumajangsatu.com,Babun Wahyudi, dalam laga persahabatan sepak bola melawan perwira TNI/POLRI di Stadin Semeru, Jum'at(22/11) terkapar. Pasalnya, selain kehabisan nafas, juga dipergaruhi fisik kurang stamina. Akhirnya, pimred dari lumajangsatu.com, harus ditandu keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis. Untuk memulihkan kadar oksigen, Babun wahyudi, harus dibantu dengan alat bantu oksige. "Saya tidak kuat, maklum jarang fisik dan latihan bola, kita cuman cari berita saja," terang pria yang juga reporter Gloria FM. Yudi mengaku akan membalaskan kekalahan tim Wartawan yang digasak 5 gol tanpa balas. "Kalau ada laga sepak bola lagi, saya akan persiapan fisik dan mental," akunya. (yan/red)
Kebersamaan Wartawan dan TNI/POLRI Terus Berlanjut di Sepak Bola
Lumajang(lumajangsatu.com)-Wartawan Lumajang bertanding sepak bola dengan perwira Polres, Kodim 0821 dan Yoniuf 527 di Stadion Semeru, Jum'at(22/11/2013) pagi.Pertandingan sepak bola sebagai ajang silaturahmi insan pers dengan aparat keamanan yang digelar Polres Lumajang berlangsung meriah. Dalam pertandingan itu, tim wartawan Lumajang yang dikapteni Ulum SUbhektian kalah telak 5 gol tanpa balas dari tim Perwira gabuangn TNI/POLRI yang dikapteni Kapolres Lumajang, AKBP SInggamata. Pertandingan berjalan alot dan penuh canda tawa, membuat penonton terbahak-bahak. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata mengatakan, olah raga bareng antara perwira dengan wartawan untuk menjalinkan komunikasi dan kebersamaan baik pekerjaan masing-masing. Pasalnya, tanpa wartawan, sebuah keberhasilan aparat keamanan dalam menciptakan Kamtibmas tidak akan berhasil. "Dengan olah raga, kita bisa berbagai informasi dan tukar pikiran, selain itu menyehatkan bagi tubuh," ungkapnya. Sementara Ulum Subhektian salah satu wartawan media online lokal mengatakan,pertandingan persahabatan ini, merupakan bentuk sinergi antara media dan aparat keamanan. Khususnya, sekarang ini di Lumajang ada proses demokrasi yakni Pilkades yang akan digelar pada bulan desember."Ini sangat bagus, sehingga komunikasi antara TNI dan POLRI bersama wartawan sangat baik dalam menciptkan Kamtibmas di Lumajang," ujar pria berkumis tipis.(kre/red)