Lumajang

Infrastruktur Lumajang

Kontrak Pembangunan Jembatan Rowo Pandan Tempursari Diperpanjang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Pekerrjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) meberikan perpanjangan waktu pekerjaan Rowo Pandan. Kontrak pembangunan jembatan penghubung Pasirian-Tempursari itu berkahir tanggal 19 Nopember 2019.Namun, hingga akhir batas kontrak progrem pembangunan hanya 53 persen saja. Pemerintah memberikan perpanjangan waktu 50 hari setelah kontraktor sanggung dengan membayar denda dan juga siap untuk menyelesaikan pembangunan."Posisi sekarang adalah pengecoran lantai karena pembersihan sudah selesai," jelas Hadi Prayitno, kepala DPUTR Lumajang, Rabu (09/01/2019).Jika dipuus kontrak maka pembangunan jembatan Rowo Pandan akan mangkrak dan mengganggu rencana pembukaan jalan baru. Diharapakan, selama masa waktu perpanjangan waktu pengerjaan pihak rekanan bisa menyelesaikannya. "Dendanya 8 juta setiap hari," pungkasnya.Jembatan Rowo Pandan pelaksana proyek PT Ken Diva Pratama dengan konsultan pengawas CV Dhiratama Cipta Persada. Masa pengerjaan mulai 26 Maret - 19 Nopember 2018 dengan anggaran Rp. 8.604.236.000.(Yd/red)

Pasir Lumajang

Agar Tak Mahal Cak Thoriq Akan Gratiskan Pajak Pasir Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Thoriqul Haq M.ML, Bupati Lumajang akan menghapus pajak pasir khusus warga Lumajang. Langkah itu dilakukan agar harga pasir tidak lagi mahal untuk warga Lumajang."Kebjakan berikutnya masyarakat Lumajang beli pasir bebas pajak," ujar Thoriqul Haq, Rabu (09/01/2019).Masyarakat yang mau beli pasir di Lumajang selama digunakan di dalam daerah akan gratis pajak. "Mau makan pasir seberapapun gratis, begitu keluar Lumajang baru kami tarik pajaknya," tuturnya.Nantinya, Bupati akan menerbitkan aturan harga standart pasir sesuai lokasi di Lumajang. "Nanti akan dibuat aturan harga standart tertinggi harga pasir semisal di Klakah berapa," imbuhnya.Pemerintah akan memasang portal di pintu keluar Kabupaten untuk menerik pajak pasir. "Kita juga akan membuat penarikan pajak berbasis aplikasi," pungkasnya.(Yd/red)

Sedulur HPL

Hari Putri Lestari Bangga Perempuan Tangguh Welijo Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hari Putri Lestari (HPL) Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur melakukan safari ke Lumajang. Saat berkeliling di kota pisang, HPL berjumpa dengan ibu-ibu tangguh yang berprofesi sebagai welijo (pedagang kebutuhan dapur keliling).Kalau bukan perempuan hebat pasti tidak akan mampu menjalani hidup sebagai seorang ibu dan juga membantu ekonomi keluarga. Bangun dini hari, pergi ke pasar, menyiapkan makanan untuk keluarga dan masih berkeling menjajakan dagangannya."Di Lumajang saya bertemu dengan ibu-ibu hebat, tugas rumah tangga dijalani dan juga menjadi tulang punggung ekonomi keluarga," jelas HPL, Selasa (08/01/2019).Perempuan yang akrab disapa bu Tari itu juga melihat ada pondasi ekonomi kerakyatan yang mandiri. Dimana, warga Lumajang tidak mau tinggal dirumah saja, namun bekerja dengan memanfaatkan segala potensi disekelilingnya."Disisi lain saya melihat ekonomi kerakyatan yang mandiri dan dan pantang menyerah bagi warga Lumajang," tuturnya.Keberadaan ibu welijo juga memudahkan kaum ibu-ibu yang lain guna menyiapkan kebutuhan dapur. Bagi yang jauh dari pasar, tidak perlu susah payah ke pasar, para welijo akan datang ke rumah masing-masing."Keberadaan ibu welijo ini sangat membantu masyarakat yang jauh dari pasar. Kebutuhan dapur sudah sampai kerumah masing-masing," pungkasnya.(Yd/red)

Pasir Lumajang

Berkah Pasir Mulai Turun dari Puncak Gunung Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Berkah dari puncak Semeru kembali datang untuk para penambang pasir. Banjir lahar dingin dari puncak Semeru membawa ribuan kubik pasir yang membuat banyak orang bahagia.Adiarto Hendro, Komandan TRC BPBD Lumajang menyatakan banjir lahar dingin selama akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019 sudah terjadi. Namun, intensitasnya tidak begitu besar karena banjir masih lewat di jalur yang sudah ada."Ada beberapa kali banjir lahar dingin yang membawa ribun kubik pasir Semeru," jelas Adiarto, Selasa (08/01/2019).Dipuncak gunung Semeru juga masih menyimpan ribuan kubik pasir yang akan turun bersama ir hujan. Diperkirakan, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari."Masih banyak ribuan kubik pasir di puncak Semeru mas, nanti pasti turun bersama air hujan," terangnya.Adiarto juga meminta kepada para penambang untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat dipuncak Semeru sudah hujan, maka diharapkan bisa meninggalkan lokasi pertambangan.(Yd/red)