olah raga

Jawab Pertanyaan Masyarakat di Twitter & Facebook, SBY Jawab Via Youtub

Jakarta(lumajangsatu.com)- Setelah aktif di Twitter dan Fan Page Facebook, Presiden SBY kini aktif di situs video Youtube. Presiden SBY merespons semua pertanyaan masyarakat yang diterimanya dari dua akun media sosial tersebut melalui Youtube. Respons ini akan tampil secara mingguan. Dalam video yang diupload pada Sabtu (27/7/2013) dengan tajuk "Isu Minggu Ini, Respons Presiden SBY (27 Juli 2013)", SBY merespons dua isu yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat. Dua isu itu adalah mengenai kenaikan harga bahan pokok dan persiapan mudik Lebaran. Video berdurasi 7 menit 42 detik ini menampilkan sesi wawancara Presiden SBY dengan seorang presenter cantik di sebuah ruangan di Istana Negara. Presiden yang mengenakan kemeja biru lengan pendek ini menjelaskan mengenai langkah-langkah pemerintah dalam menangani kenaikan harga bahan pokok dan persiapan mudik Lebaran. Dalam video itu juga ditampilkan cuplikan arahan Presiden dalam rapat terbatas 13 Juli 2013 di ruang rapat Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Dengan nada rendah namun tegas Presiden memberi teguran kepada menteri-menteri yang terkait dengan pengendalian harga bahan pokok. Dalam cupilkan video tersebut juga ditampilkan sejumlah respons masyarakat yang disampaikan melalui Twitter. Presenter cantik berbatik hijau itu menyebut ada 4.500 mention Twitter. Mengenai kenaikan harga daging sapi, Presiden SBY menjelaskan langkah jangka panjang yang dilakukan yakni menambah produksi dalam negeri dan meningkatkan peternakan sapi. Langkah jangka menengah yang dilakukan yakni menstabilkan harga sehinga harganya tidak terus naik.  "Kita harap harga daging sapi mulai menurun dan syukur-syukur bisa mencapai Rp 75-80 ribu per kilogram," jelas SBY yang mengenakan safari lengan pendek warna biru ini. SBY juga menyebut harga sejumlah bahan dasar seperti cabai, bawang, beras, gula pasir, minyak goreng di pasaran sudah mulai stabil. Meski begitu pemerintah tetap melakukan stabilisasi harga dengan cara menambah pasokan dan operasi pasar. "Itulah yang dilakukan pemerintah hingga saat ini, dan akan terus kita lakukan," imbuhnya. Isu kedua yang ditanggapi oleh SBY adalah mengenai persiapan mudik Lebaran. Disebutkan ada 3.700 mention di twitter yang bertanya mengenai hal tersebut. Presiden SBY memastikan setiap tahun pemerintah selalu melaksanakan pengamaan dan pelayanan mudik Lebaran meskipun diakui masih ada jalan rusak dan kecelakaan lalu lintas. Presiden SBY menyebut jumlah mudik setiap tahun meningkat tajam dan diperkirakan tahun ini ada 30 juta pemudik. Sementara ada 1,5 juta kendaraan pribadi roda empat dan lebih dari 2 juta kendaraan roda dua. "Solusinya adalah, kita akan terus atasi dan kelola lalu lintas di jalur itu. Polisi yang dikerahkan hingga 100 ribu, agar tidak terjadi kemacetan parah," paparnya. Pemerintah juga terus memperbaiki jalur-jalur mudik yang rusak. Selain itu pasokan BBM di jalur-jalur mudik ditambah dan pos-pos kesehatan disiagakan. "Kalau di sana-sini masih ada kemacetan, sabar, pemerintah akan bekerja terus menerus. Saya sendiri akan melakukan pengawasan dan kunjungan ke lapangan untuk memastikan bahwa tugas pengamanan dan pelayanan kepada pemudik bisa dilakukan dengan baik," tutupnya.(yan) detik.com

Wow, Komunitas Vespa Indonesia Terbesar Kedua Dunia

Lumajang(lumajangsatu.com) - Indonesia patut bangga, khususnya para pecinta Vespa. Dimana, Vespa Indonesia disebut sebagai komunitas yang memiliki jumlah anggota terbesar kedua di dunia. Untuk itu, selaku ATPM Vespa di Indonesia, PT Piaggio Indonesia berkomitmen untuk terus merangkul komunitas ini. Beberapa kegiatan pun kerap dihelat PT Piaggio Indonesia, guna memperkuat kebersamaan para komunitas Vespa ini. Salah satu agenda yang digelar Piaggio Indonesia adalah Vespa Weekender. "Kami sangat senang dan bangga bisa memiliki lebih banyak lagi anggota di Vespa Weekender. Semoga kami dapat terus menyelenggarakan Vespa Weekender dengan kegiatan positif yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas," ungkap Marco Noto La Diega, Managing Director PT Piaggio Indonesia di sela-sela acara Vespa Weekender BASHAR di Jakarta, (27/7) kemarin. Sebagai penghargaan bagi para peserta yang mengikuti Vespa Weekender secara rutin, PT Piaggio Indonesia telah menyiapkan hadiah Grand Prize berupa satu unit Vespa GTS 250, yang akan diumumkan di akhir tahun. Pada akhir tahun nanti, Paggio Indonesia juga akan menghitung jumlah peserta yang hadir pada Vespa Weekender selama tahun 2013 dan mengkonversikan jumlah tersebut dengan jumlah bibit pohon yang akan disumbangkan untuk hutan kota. Dimana, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Piaggio Indonesia terhadap penghijauan kota.(yan) Sumber: Otosia.com

Gagal Ke Divisi Utama, PSIL Dibubarkan

Lumajang - PSIL Lumajang yang gagal melaju ke babak ke-2 Divisi I Nasional dan tidak memenuhi target ke Divisi Utama 2014. Klub kebangga Lumajag dibubarkan dan akan membentuk tim tangguh mengarungi divisi I Nasioal 2014. Kegagalan PSIL melaju ke Kasta lebih tinggi, akan menjadi pelajaran dan cambuk utuk bisa berprestasi lagi. "Kalau sebelumnya naik kasta terus dari Divisi III ke II dan II ke I, ini pelajaran," terang Manajer PSIL Lumajang, H. Thoriq. Mneurut dia, untuk menjadikan PSIL tangguh perlu disokong oleh pemain lokal hasil binaan anggota klub PSSI Lumajang. Pasalnya, banyak pemain lokal yang belum memiliki mental bermain dikompetisi kompetitif. "Saya mohon maaf bila harus menggunakan pemain luar Lumajang, karena sejumlah klub di Divisi I nasional juga melakukan yang sama untuk bisa melaju terus,"ungkapnya. Dengan dibubarkan tim PSIL divisi I Nasional 2013, Manajer menyerahkan pada Pengkab PSSI Lumajang selaku pemilik dan penanggung jawab. Dalam prosesi pembubaran juga dihadiri oleh Pemain PSIL, Supporter, Anggota Klub PSSI, Pengurus PSSI, KONI dan Kanpora.(yan)

Tamu-tamu dari Eropa yang Tak Memberi Manfaat

Tur pra-musim klub-klub Eropa ke Asia, Afrika dan Amerika Utara adalah sebuah konsekuensi sepak bola modern yang tak terelakkan. Atas nama penggemar, para perusahaan sepak bola ini menggelar tur ke berbagai belahan dunia. Meminjam kata-kata Zen Rachmat Sugito, klub-klub ini menggelar pentas laiknya bintang-bintang pop menggelar konser. Semua atas nama penggemar, padahal kita tahu, semua dilakukan atas nama laba, brand image dan kepentingan ekonomi lain. Dengan sekitar 250 juta penduduk yang sebagian besar menggilai sepak bola, Indonesia jelas menjadi sasaran empuk klub-klub yang selama ini hanya bisa dinikmati aksinya lewat layar kaca. Angka statistik jumlah penggemar menjadi legitimasi klub-klub ini untuk menggelar pentasnya di Indonesia. Situasi ini tidak bertepuk sebelah tangan karena di Indonesia sendiri, promotor berlomba-lomba mendatangkan klub-klub atau setidaknya bintang-bintang sepak bola Eropa tersebut. Siapa tak tergiur melihat potensi laba yang bisa didapat dari hasil mendatangkan idola-idola tersebut? Mendatangkan klub-klub dengan basis massa besar seperti Internazionale, Arsenal, Chelsea dan Liverpool tentu menjanjikan penjualan tiket yang mengesankan bukan? Pertandingan akal-akalan pun kemudian digelar. Dengan menyematkan label All-Stars, Dream Team, Selection atau Indonesia XI, tim yang bermaterikan pemain-pemain tim nasional pun diadu dengan bintang-bintang dari negeri nun jauh di sana tersebut. Karena memang kalah kelas, tim kita kemudian kalah. Sering kali dengan skor telak, seperti yang terjadi di pertandingan melawan Arsenal, hari Minggu (14/7) lalu. Saat itu Indonesia yang diisi pemain timnas kalah 0-7. Meski begitu, semua bersorak. Tak masalah tim Indonesia kalah, asalkan bisa menyaksikan idola-idola dari Eropa berlaga di depan mata. Apresiasi sekadarnya diberikan. Tim Indonesia sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya bla, bla, bla. Lalu kemudian, ketika pujian palsu dilontarkan dari kubu tamu, hati kita dengan mudah terpuaskan. Kata mereka, kita punya potensi, kita punya masa depan cerah dan semacamnya. Iya, memang. Lantas apa? Setelah para tamu yang dipuja itu pergi, keadaan kembali normal. Tidak ada bekas konkret yang benar-benar mereka tinggalkan. Semuanya semu. Memang betul pemain-pemain kita bisa mendapat pengalaman. Pun demikian dengan para penggemar yang terpuaskan dahaganya. Tapi sepak bola kita dapat apa? Apakah pengalaman seperti itu yang dibutuhkan para pemain kita? Apakah sorak-sorai macam itu yang benar-benar dirindukan Rasanya tidak. Sepak bola kita tidak membutuhkan pertandingan-pertandingan macam itu. Bayangkan, pemain-pemain kita dikirim ke medan perang palsu untuk kemudian dibantai, dicerca, dan ditertawakan? Apa yang didapat sepak bola kita dari laga konyol semacam itu? Sesekali silakan, tapi untuk terus-menerus seperti itu, apa artinya? Mengapa tim nasional kita tidak dihadapkan saja pada tim dari negara-negara yang kekuatannya seimbang dengan kita? Tentunya, masukkan itu ke agenda resmi FIFA. Dalam satu tahun kompetisi, ada 12-13 agenda FIFA untuk laga tim nasional, baik itu kualifikasi turnamen konfederasi, Piala Dunia, maupun ajang ujicoba. Berapa banyak yang kita gunakan? Nyaris tidak pernah. Kemarin kita memang sempat menghadapi Belanda di ajang ujicoba resmi, tetapi pertandingan melawan Belanda itupun esensinya nyaris sama dengan pertandingan melawan klub-klub Eropa. Mereka datang ke sini sebagai idola. Tidak ada pelajaran berarti yang bisa kita petik dari sana karena sudah jelas terlihat bahwa memang kita kalah kelas dan hampir tidak mungkin menang. Analisis model apa pun akan sia-sia untuk mengevaluasi tim nasional kita kalau lawan yang dihadapi seperti itu. Seandainya kita bertanding melawan negara-negara yang sama buruknya dengan kita, baru di situ akan terlihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita. Tapi sudahlah, toh mereka yang berwenang mengurusi ini semua tetap akan bergeming. Bagi mereka, untuk apa kita bertanding melawan Tahiti, Kaledonia Baru, Liechstenstein, Kanada, atau semacamnya? Tidak menguntungkan! Tidak ada nama besar yang bisa dijual! Tiket tidak akan laku! Semua serba mendadak, semuanya dilakukan tanpa perencanaan matang, dan semuanya tidak mendatangkan manfaat nyata. Jadwal liga dibuat seenak perut mereka yang punya liga. Jadwal berlaga tim nasional menjadi korban. Sekarang, di sela-sela kompetisi pun, para pemain itu dipaksa untuk meladeni tamu-tamu yang hanya akan menertawakan kita di kamar hotel dan pesawatnya seusai mempermalukan kita. Untuk manfaat nyata, semua bilang tidak menguntungkan. Untuk semata urusan uang, tiba-tiba semua terlihat serius. Sebetulnya, kedatangan tim-tim serta bintang-bintang dari Eropa itu tidak akan terlalu bermasalah asalkan tim nasional tidak terkebiri oleh kebodohan dan ketidakpedulian pengurus sepak bola kita. Kita selalu mengeluh tatkala FIFA merilis daftar peringkat tim nasional terbaru dan mendapati peringkat kita terus melorot, tetapi solusi konkret atas permasalahan ini tidak pernah ter(di)realisasikan. Ini sama saja mengeluh lapar tetapi malas mencari makan. Secara berkala, FIFA terus mengingatkan semua tim nasional di dunia ini untuk berbenah. Peringkat FIFA memang bukan segalanya, tetapi itu adalah cerminan apa yang sudah diraih persepakbolaan suatu negara. Di rilisan peringkat FIFA terakhir, Skotlandia bisa melonjak naik 24 tingkat ke peringkat 50 karena mereka serius berbenah. Kita tetap ada di peringkat 168 karena merasa sudah hebat dan hanya layak berlaga melawan bintang-bintang dari Eropa itu. Luar biasa sekali. Kita harusnya ingat. Juara Piala AFF sekali pun kita belum pernah. Prestasi terbaik tim nasional kita dalam 10 tahun terakhir hanya mengalahkan Bahrain 2-1 di Piala Asia 2007, tetapi dengan itu pun kita gagal lolos dari fase grup lantaran kalah dari Arab Saudi dan Korea Selatan. Sekarang, lolos ke Piala Asia saja kita kesulitan. Sebagai perbandingan, Jepang, tim terbaik Asia saja, belum ada apa-apanya di tingkat dunia meskipun mereka sempat merepotkan Italia di Piala Konfederasi lalu. Untuk mendekati Jepang saja rasanya waktu 10 tahun tidak akan cukup bagi kita. Ah, jangankan Jepang. Menahan laju Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, bahkan Timor Leste saja kita kelabakan. Lalu dengan situasi ini kita masih lebih memprioritaskan untuk menghadapi tim-tim Eropa yang semata-mata pamer kekuatan? Ini semua soal prioritas. Kita harus lebih jeli memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa dikesampingkan. Muara terakhir persepakbolaan suatu negara adalah tim nasional. Sekarang untuk apa melakoni kompetisi kalau kualitas tim nasional tidak pernah diuji secara berkala? Alih-alih diuji dan dievaluasi, tim nasional kita, dengan label apa pun, pada akhirnya hanya diumpankan pada singa-singa lapar nan arogan dari Eropa. Kita memang memiliki potensi. Siapa pun punya potensi. Tetapi apa artinya potensi tanpa realisasi? Ditulis oleh: Yoga Cholandha (yahoo.com)

PSIL Bertahan di Divisi 1 Nasional

Lumajang- Setelah ditaklukkan 3-1 oleh Perseden Denpasar, maka pupus harapan PSIL untuk melaju pada babak berikutnya di divisi 1 Nasinal. Menurut Jonatan, Pelatih PSIL, meski tidak bisa masuk pada babak berikutnya PSIL tetap aman dari zona degradasi, sehingga PSIL tetap bisa berlaga pada tahun berikutnya. Sebagai pelatih, dirinya selalu memotifasi para pemaian bahwa PSIL harus bisa lolos pada divisi utama. Sehingga dengan motivasi tersebut para pemain akan bersemangat dalam menjalani setiap laga. Namun, Jonatan mengakui bahwa materi pemain PSIL masih rata-rata muda, sehingga sangat minim sekali dengan pengalaman bertanding di divisi 1. "Pemaian PSIL memang rata-rata muda an minim pengalaman," uajrnya, Rabu (36/06/2013).   Terkait dengan menejmen, ia mneyatakan bahwa menejmen tidak ingin instan dalam mengambil pemaian. Menejmen lebih menginginkan bisa mencetak para pemain dari usia muda. Ia juga mengkritisi model pembinaan para pemaian usia muda di Lumajang. "Menejmen tidak ingin instan memilih pemian," Pungkasya.(Yd/red)

Kemah Wisata Puncak B 29 Ditunda Hingga AKhir Tahun

Lumajang- Rencana kantor pariwisata seni dan budaya dengan Kepala desa Argosari, Kecamatan Senduro menggelar kemah wisata dipuncak B 29, urung digelar pada bulan ini. Pasalnya, minimnya anggaran sehingga acara tersebut harus ditunda hingga bulan september 2013. Menurut Suryanto Kasi seni dan budaya, Kantor Pariwisata seni dan Budaya, rencana kemah wisata dipuncak B 29 yang akan digelar secara gebyar, akhirnya urung dilakukan. Namun kegiatan tersebut akan ditunda hingga akhir tahun 2013. "Karena ada sesuatu hal, sehingga acara kemah yang rencananya dilakukan gebyar harus ditunda," Uajranya saat dihbungi, Sabtu (22/06/2013). Meski kegitan kemah wisata urung digelar, namun bagi wisatawan yang ingin datang ke puncak B 29 tentunya bisa tetap datang. Suryanto menjelaskan, akses menuju lokasi, dari kecamatan senduro hingga balai desa Argosari sudah dalam kondisi hotmik. Namun menuju puncak B 29 sekitar 2 km kondisi jalannya masih di makadam. "Dua kilo meter menuju B 29 masih makadam," Terangnya. Bagi wisatawan yang akan datang bisa memanfaatkan jasa warga sekitar dengan naik ojek. Warga Argosari juga telah siap bila ada wisatawan yang akan berkunjung ke puncak B 29. "Wisatawan bisa menggunakan jasa warga sekitar untuk menuju puncak," Pungkasnya.(Yd/red)

PSIL Siap Ikuti Laga Divisi 1 Nasional di Sidoarjo

Lumajang- Setelah sukses mebawa PSIL masuk divisi 1 Nasional, meneger PSIL H. Toriq bersama menejmen juga bertekad agar PSIL bisa menjadi kebanggaan orang Lumajang dengan masuk divisi utama PSSI. Namun, jika tidak memungkinkan maka PSIL harus tetap bisa bertahan di divisi 1 Nasional. Dalam lounching PSIL yang ditemuai langsung oleh Bupati, meneger PSIL menyatakan, masuknya PSIL di divisi 1 Nasional, rasanya sudah seperti mimpi. Namun, berkat kerja keras dari pemaian local yang mulai dari divisi tiga hingga divsisi satu tetap semangat untuk memeprkuat PSIL, akhiya mimpi itu bisa menjadi kenyataan. "Berkat kerja keras para pemaian, pelatih dan menejmen, akhinya mimpi itu bisa jadi kenyataan," Ujar H. Toriq, Kamis (13/06/2013). Dalam laga yang kan digelar pada tanggal 16 Juni di Sidoarjo PSIL akan menghadapi beberap lawan dari luar pulau jawa. Yakni, Denpasar Bali, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sumbawa, Surabaya muda dan Sidoarjo. Dari tujuh tim yang akan bertanding akan lolos dua tim untuk melaju pada babak berikuitnya. Sementara itu, Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar juga ikut memberikan semangat kepada tim PSIL agar bisa masuk Divisi utama. Menurutnya, cita-cita dirinya sejak menjadi buptai Lumajang ingin PSIL bisa masuk Divisi Utama dari awalnya hanya berada di Divisi 3. "PSIL bisa masuk ke Divisi utama menjadi harapan saya saat menjadi bupati Lumajang," Ujar Masdar saat menemui para pemain PSIL.(Yd/red)

Luar Biasa, Gunung Semeru Semakin Populer Bagi Para Pendaki Pemula

Lumajang- Jelang liburan akhir tahun pelajaran 2013, Jumlah pendakian Semeru meningkat tajam. Dalam satu hari, para pendaki yang naik sudah mencapai kisaran 500 hingga 700 orang. Kondisi ini dipastikan akan semakin meningkat seiring puncak liburan sekolah tiba. Kepala Taman Nasional bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari mengatakan, pada tanggal 6 Juni lalu, ia bersama tim langsung turun menyisir kawasan pendakian untuk mengetahui situasinya. Dari catatan TNBTS, para pendaki sudah mulai datang sebelum tanggal 6 Juni kemarin. Totalnya dalam setiap hari mencapai lebih dari 500 orang. “Ini minimalnya mas, bisa lebih dari itu,” katanya. Ia menambhkan, 90 persen pendaki yang naik saat ini tergolong pendaki pemula. Untuk itu, TNBTS akan melakukan pengawasan secara ketat dan akan memberikan himbauan-himbuan demi keamanan para pendaki. Pendakian tetap hanya sebatas pos Kalimati saja. Sebab jika naik ke puncak untuk saat-saat ini dinggap masih berbahaya. “Tetap hanya sampai kalimati, itupun kita pantau secara ketat,” katanya. Melonjaknya jumlah pendaki pada musim liburan akhir tahun pelajaran seperti ini, kata Ayu berbeda dengan musim liburan tahun lalu. Jumlah pendaki saat ini tergolong meningkat tajam dibanding tahun lalu. Pada tahun sebelumnya, kisaran jumlah pendaki tidak lebih dari 500 orang tiap harinya. Tapi yang terjadi sekarang, jumlah pendaki berpotensi melebihi seribu pendaki perharinya. “Ini akan terjadi saat puncak liburan sekolah tiba,” paparnya. Terkait adanya guyuran hujan yang intensitasnya lumayan tinggi akhir-akhir ini, kata Ayu itu tidak bermasalah pada jalur pendakian. Sebab, meski hujan jalur masih dinyatakan aman untuk dilalui.(Yd/red)