Tempusari(Lumajangsatu.com) - Uji coba Alutsita Munisi Meriam Jenis 155 mm Howitzer Type KH 179 oleh TNI AD di Pantai Watu Godek, Tempusari, Selasa(17/03) siang. Ternyata, akan digunakan TNI dalam memperkuat persenjataan di beberapa tempat strategis dan perbatasan negara indonesia. "Jadi kita harus kuat dulu persenjataan khususnya alutsita kita diwilayah perbatasan antar Indonesia dengan negara tetangga," ungkap Brigjend Sonhaji, Danpusearmed TNI AD pada wartawan dilokasi Uji coba. Lanjut dia, meriam howitzer produksi negara korea selatan tersebut, memiliki beberapa keistimewaan diantaranya laras sepanjang sepuluh koma empat meter dengan berat enam koma sembilan kilogram. Meriam tersebut bisa menembakkkan hingga empat peluru per menit dan bisa menembak langsung dengan jarak minimal sebelas kilometer."Kita harus kuat dalam persenjataan dalam menjaga NKRI dari gangguan asing," jelasnya. Kenapa lokasi uji coba bertempat di pesisir pantai selatan, Desa Bulurejo Kecamatan Tempursari, Lumajang-Jawa Timur. Dikarenkan alutsista baru TNI berupa meriam howitser kaliber 155 mm harus di uji coba tembakannya dengan jarak tembak sejauh sebelas hingga tiga puluh kilometer. "Jadi di pesisir pantai selatan jangan cocok uji coba alutsita TNI untuk Armed,"jelasnya.(Mad/Ls)
Peristiwa Lumajang
TNI AD Uji Coba Amunisi Perang Buatan Korea Selatan di Watu Godek
Tempursari (lumajangsatu.com) - Upaya memperkuat sistem persenjataan utama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) menggelar uji terima meriam howitzer 155 mili meter type tarik kh-179, di pesisir pantai selatan Tempursari, Pantai Waduk Godek, Selasa(17/03/2015). Dari delapan belas meriam yang akan dibeli dari korea selatan, hanya tiga yang diuji tembakannya. Dari uji coba denganjarak 11km, 16 km dan 30 km berhasil dilakukan. uji terima meriam yang dibeli dari negara korea selatan ini disaksikan langsung oleh petinggi TNI AD, diantaranya Dirpalad Brigjend TNI Basuki Abdullah dan Danpusenarmed Brigjend Sonhaj serta beberapa komandan bataliyon armed lainnya. Bahkan, selaku Komando Distrik Milter (KODIM) 0821, Letkol Inf Hadi Purnomo juga hadir. "jadi uji terima meriam kaliber 155 howitzer kh 179 buatan korea, jadi kita kan kalau beli alutsista baru harus melakukan kegiatan ini, yakni untuk menguji presisinya, jarak capainya, kemudian komponen yang ada dimeriam itu sendiri," kata Sonhaji. Lanjut dia, setelah menembak ada perubahan gak, ada kerusakan gak. Setelah tadi diuji pada tahap pertama untuk jarak 11 kilo meter untuk uji presisi lulus. "Kita juga rencananya enam unit di kaltim, 6 unit di kalbar dan kemudian 6 unit di aceh," ungkapnya.(mad/ls)
Jalur Lumajang-Malang Langganan Longsor, Pemkab Minta Provinsi dan Pusat Turun Tangan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kilo meter 54 hingga 59 jalur piket nol Candipuro-Pronojiwo sering menjadi langganan longsor. Pasalnya, tanah yang labil dan minim penguat, ditambah hujan deras menjadi pemicu utama terjadinya longsor dijalur Lumajang-Malang itu. "Biasanya yang jadi langganan lonsor adalah kilo meter 54-59 jalur piket nol," ujar Hendro Wahyono Kabid Penanggulangan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Selasa (17/03/2015). Longsor setiap musim penghujan pasti terjadi dan sudah perlu penanganan secara permanen. Selama ini, BPBD, TNI, Polri serta masyarakat hanya melakukan penanganan biasa, seperti memberisihkan material longsoran jika terjadi longsor. "Sudah perlu upaya penanganan secara permanen, karena jalur Lumajang-Malang lewat selatan itu semakin padat dengan pengedara," paparnya. Pihaknya berharap kepada instansi vertikal baik Pemerintah Provinsi Jatim atau pusat bisa mencarikan solusi penanganan permanen. Sehingga jalur tersebut tidak lagi menjadi langganan longsor. "Kemaren terjadi longsor, material batu sebesar sapi dan lumpur memenuhi sebagian bahu jalan, sehingga arus lalulintas harus buka tutup," pungkasnya.(Yd/red)
Ribuan Ummat Hindu Suku Tengger Rayakan Melasti di Pantai Selatan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan ummat hindu suku tengger baik dari Kabupaten Lumajang maupun Probolinggo melaksanakan upacara melasti di Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Lumajang, Minggu (15/03/2015). Upacara melasti yang merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh ummat hindu sebelum melakukan upacara tapa brata penyepian. Pasalnya kegiatan melasti yang dilakukan di laut ini sebagai simbol peleburan dosa para ummat hindu. "Jadi melasti ini merupakan rangkaian dari perinagatan hari raya nyepi tahun baru saka 19-37, yang mana sebagai bentuk penyucian ummat hindu dari dosa," papar Edy Sumianto, Ketua PHDI Lumajang. Beberapa rangkaian upacara melastipun dilakukan oleh ribuan ummat hindu yang dipimpin oleh pemangku agama, mulai dari pengambilan air laut hingga melarung sajian dan ternaknya ke laut. Meski upacara melasti sempat terganggu dengan jatuh pingsannya salah satu pemangku agama di tengah-tengah upacara, namun akhirnya upacara melasti kembali dilanjutkan hingga usai. Kegiatan peleburan dosa ini disambut antusias ribuan ummat hindu. Eka Wiadiatiti, misalnya mengaku sangat senang karena bisa melebur dosa-dosanya sebelum melaksanakan tapa brata penyepian. "Laut itu akan menetralisir dosa-dosa kita sebelum melaksanakan tapabrata penyepian mas," ujarnya, sembari tersenyum senang. Dari kegiatan ini, diharapkan ummat hindu dapat kembali menjalani kehidupan dengan bersih dan berjalan di jalan darma. (Mad/red)
Batu Sebesar Sapi Longsor Tutup Jalur Piket Nol Lumajang-Malang
Candipuro (lumajangsatu.com) - Hujan deras menyebabkan, tbing setinggi enam meter di jalan provinsi lintas selatan Lumajang- Malang, Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro longsor, Sabtu(14/03) siang. Lngsoran yang berupa batu berukuran besar menutup separuh badan jalan provinsi dan mengakibatkan jalur lumajang-malang menjadi tersendat. Longsoran dari tebing setinggi enam meter, yang berada di kilo meter lima puluh sembilan, jalur perbukitan lintas selatan menutupi separuh badan jalan tersebut. Beruntung batu longsoran tidak mengenai pengguna jalan, karena saat terjadi longsor jalan tersebut kondisi sepi. Menurut warga sekitar, longsoran batu berukuran dua meter persegi ditemukan warga sudah menutup separuh badan jalan propensi lumajang-malang. Sebelum di temukan longsoran, terjadi hujan lebat. "Longsor terjadi karena di kawasan jalur perbukitan piket nol sering terjadi hujan. Selain itu, struktur tanah yang labil juga menjadi penyebab longsoran tersebut," kata Yoga Pratomo, camat candipuro pada wartawan. Dengan menggunakan alat tradisional, petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan relawan langsung berupaya membuang batu tersebut ke dalam jurang/ dengan cara memecah batu besar menjadi memebara bagian. untuk mengurai kemacetan, petugas b-p-b-d berlakukan buka tutup jalur.(mad/ls/red)
Pihak SMA Negeri Jatiroto Terus Bantu Mencari Keberadaan Dimas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Meski tak kunjung membuahkan hasil, Kepala Sekolah SMAN Jatiroto terus upayakan gali informasi keberadaan Aldimas Ainun Sahrul Ulumudin (17) salah satu siswanya yang hilang sejak 2 minggu lalu dari beberapa teman sebayanya, Kamis (12/03/2015). "kami terus gali informasinya mas dari teman-temannya, siapa tahu dapat informasi yang bisa dijadikan petunjuk keberadaan dimas," papar Eko Widodo Kepala SMAN Jatiroto saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Tidak hanya itu ia juga mengaku terus melakukan komunikasi intens dengan orang tua Dimas, agar dapat bekerjasama untuk menemukan keberadaannya. "ini tadi saya telfon pak budi (orang tua dimas) katanya lagi di jalan mau mencari dimas di Randuagung," tambahnya. Dimas nama akrab Aldimas Ainun Sahrul Ulumudin ini, disekolah dikenal sebagai siswa pendiam dan jarang bermain dengan teman-temannya. Pasalnya jika waktu istirahat Dimas kerap kali tidur dalam kelas. "Biasanya tidur dalam kelas mas, kurang begitu akrab dengan kita," ungkap Putra Setia T salah satu teman kelas Dimas. Pihak sekolah berharap Dimas agar segera ditemukan, sebab tidak lama lagi Dimas akan menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada april mendatang. "Semoga cepat ketemu dan kembaali sekolah, soalnya april mendatang Dimas harus ikut Ujian mas," tambahnya. (Mad/red)
Ada Berita Dua Bocah 3 Tahun Merokok, Kades dan Bu Kades Dawuhan Lor Kaget
Sukodono(lumajangsatu.com) - Kades Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono, Andi Rohman dan Istrinya, Eka Tri Oktavia yang juga anggota Komisi D DPRD Lumajang, kaget bukan kepalang ada 2 balita yang merokok di desanya. Kedunya langsung mendatangi rumah AG dan AR yang dikabarkan ketagihan merokok dan mengamuk bila tidak diberikan rokok. "Siapa yang tak kaget, lha wong dari kader posyandu tidak ada laporan," ujar Eka yang juga ketua tim pengerak PKK pada wartawan, Rabu(11/03). AR dan AG yang masih berusia 3 tahun diketahui media massa merokok melalui media sosial. Bahkan, foto balita merokok menjadi perhatian facebooker."Saya marahi orang tuanya kok pajang foto anaknya merokok di Facebook," ungkapnya. Menyusul ada 2 balita merokok ramai dimedia massa, Kades dan Bu Kades Dawuhan lor langsung mengumpulkan kader PKK dan Posyandu. Karena, tindakan anak merokok sangat merugikan si balita. "Sudah saya kumpulkan dan peringatkan orang tuanya, padahal dalam pengajian, rapat pertemuan tokoh masyarakat atau kegiatan masyarakat sudah dihimbau untuk memperhatikan anaknya," ungkap Kades Dawuhan Lor.(ls/red)
Geram, Warga Veteran Hakimi Maling Gas Elpiji 3 Kg
Lumajang(lumajangsatu.com) - Seorang maling gak elpiji 3 kg, Ilyas Warga Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung nyaris babak belur Dihakimi massa. Ilyas menjadi sangsak empuk warga Jl. Veteran Kelurahan Citrowdiwangsan dikarenkan mencuri gal epliji di Toko milik Lili, Rabu(09/03) siang. Pelaku ditangkap warga, usai ada terikan maling dari korban. Beruntung, aksi main hakim sendiri warga , pelaku diselamatkan oleh petugas. "Dia pencuri pantas dibegitukan," ujar salah seorang warga. "Ya dia, tadi pas mau mencuri elpiji dikabur," jelas Lili. Warga yang sudah tersulut emosi dan maraknya aksi begal. Pelaku saat hendak dievakuasi ke Mapolres Lumajang dihadihi bogem menta warga. (ls/red)
Tak Pakai Lampu, Tabrakan Sepeda Motor di Tempeh Tewaskan Dua Anak Muda
Lumajang(lumajangsatu.com)- Karena tidak memakai lampu saat berkendara di malam hari, tabrakan antara pengendara sepeda motor membuat dua nyawa di jalan Tempeh melayang sia-sia. Faris Ardiansyah (25) warga Tempeh tengah dan Mr X (belum diketahui identitasnya) meninggal sekatika dilokasi tabrakan. Iya, kemaren Senin (09/03) sekitar jam 7 malam ada kecelakaan di jalan Tempeh yang mengakibatkan dua korban jiwa, ujar Iptu Toni Supartono Kanit Laka Satlantas POlres Lumajang, Selasa (10/03/2015) Kejadian mengenaskan itu bermula ketika Mr X mengendarai motor tanpa Nopol dan juga tidak ada lampu berjalan dari arah utara ke selatan. Karena kurang waspada, sepeda motor Mr X menabrak sepeda motor nopol W 5552 EW yang dikendari oleh Faris Ardiansyah dari arah yang berlawanan. Tabrakan terjadi dari arah berlawanan, antara Faris dan Mr X, sehingga mengakibatkan luka parah kepada dua korban dan akhirnya meninggal dunia ditempat, terangnya. Tony meminta kepada pengendara untuk memperhatikan keselamatan diri dan orang lain. Jangan sampai mengedarai sepda motor tanpa lampu, karena hal itu sangat berbahaya bagi pendara dan nyawa orang lain. Kita minta masyarakat dalam berkendara untuk memperhatikan keselamatan dirinya dan orang lain, serta mematuhi rambu-rambu yang ada pungkasnya.(Yd/red)
Identitas Korban Laka Lantas Mr.x di Tempeh Tak Kunjung Ditemukan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jenazah korban kecelakaan Mr.x yang terjadi di Jalan Raya Tempeh senin malam (10/03) dengan Sepda Motor NoPol W 5552 EW yang dikendarai oleh Faris Ardiansyah (25) warga Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh hingga keduanya meninggal dunia dan dilarikan di ruang jenazah RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Ironisnya, jenazah Mr.x (tanpa identitas) hingga sore tadi tak kunjung ada keluarga yang menjemputnya. Pasalnya tidak hanya identitas korban, sepeda motor yang dikendarai Mr.x pun juga tidak lengkap (protolan). Menanggapi hal tersebut, Kani Laka Lantas Polres Lumajang menghimbau bagi masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya tak kunjung pulang agar segera menghubungi pihak kepolisian. Bagi siapa saja yang merasa kehilangan anggota keluarganya, mohon segera menghubungi kami atau petugas rumah sakit untuk melihat korban laka ini, papar Ipda Tony S. Lebih lanjut ia menghimbau masyarakat, agar mematuhi rambu-rambu lalulintas dengan memakai ketentuan pengendara maupun kendaraannya. Itu kan sepedanya juga tidak lengkap mas, selain tidak ada plat nomer lampunya depannya juga mati, oleh karenanya kepada masyarakat agar mematuhi standart berkendara, himbaunya.(Mad/red)