Peristiwa Lumajang

Wow..Korban Banjir Bandang Terseret Sejauh 25 Km dan Ditemukan di Sungai Bondoyudo

Sukodono (lumajangsatu.com) - Latif, warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit yang merupakan salah satu korban terseret banjir Bandang di Sungai Sentono ditemukan di Sungai Bondoyudo. Korban ditemukan oleh warga saat hendak mandi di Sungai Bondoyudo, Senin(30/03) pagi. "Saya tak menyangka kalau yang mengambang itu manusia," ujar Suhaimi, warga Desa Urang Gantung Kecamatan Sukodono. Proses evakuasi korban dilakukan oleh Tim SAR bersama BPBD Dibantu oleh Polisi, TNI dan warga. Proses evakuasi berjalan cepat lantaran korban ditemukan mengambang disisi barat Sungai Bondoyudo. Korban terseret di Sungai Sentono Perbatasan Desa Sawaran Kulon Kecamatan Klakah dengan Desa Jeruk Kecamatan Gucliat. Korban diduga terserat banjir bandang sejauh 25 Kilometer. Kini korban dibawa ke kamar Jenazah RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk dirawat dan dibawa ke rumah duka.(ls/mad/red)

Diduga Miliki Ilmu Santet, Maryati Tewas Dibondet Di Jalan Setapak Desa Sidomulyo-Kunir

Kunir (lumajangsatu.com) - Seorang wanita ditemukan tewas di jalan setapak persawahan Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Senin(30/03) dini hari. korban yang meninggal Akibat di bom bondet tersebut, mengalami luka serius di punggung  Kanan, untuk kepentingan penyelidikan korban dibawa kerumah Sakit Umum Dokter Haryoto Lumajang. Warga Desa Jati Mulyo Kecamatan kunir  langsung gempar dengan Ditemukannya maryati(50) yang tewas di jalan setapak menuju areal persawahan desa setempat.Korban tewas dengan luka parah di punggung sebelah kanan akibat bom bondet orang tak dikenal. Informasi yang berhasil dihimpun dari warga dan keluarga, Kejadian berawal saat korban pergi ke sawah miliknya. Ketika berada di jalan setapak, korban tewas di bom bondet oleh orang tak dikenal hingga akhirnya meninggal di lokasi kejadian.  Warga sekitar pun sempat mendengar ledakan keras dari jalan menunju sawah. Setelah di cek dan warga mendapati maryati sudah dalam Kondisi tak bernyawa. Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat langsung menuju Lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi mengamankan barang bukti pakaian korban yang berlumuran darah serta sabit yang dibawa korban ke sawah. Kita selidiki dan olah TKP dengan memeriksa saksi-saksi, kata Kasat Reskrim Polres Lumajang.  Dari keterangan sejumlah warga, Maryati diduga di bunuh dengan cara dibondet lantaran memiliki ilmu santet.(ls/red)

Banjir Badang Terjang Tiga Warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit, Satu Hilang

Gucialit (Lumajangsatu.com) - Air Bah menerjang 3 orang yang berboncengan di Jembatan Sungai Sentono penghubung antara Desa Sawaran  Kulon Kecamatan Kedungjajang dengan Desa Jerukan Kecamatan Gucialit, Sabtu(28/03/2015) malam. Dalam kejadian itu,2 orang selamat yakni Murtinah (40) dan Mul warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit serta yang Hilang Latif (23) selaku pengendara motor. Karena saat itu, Latif yang mengemudikan motor dengan membondengan Murtinah dan Mul. Ketiga orang yang masih satu kelurga hendak ke Sawaran mengunjung saudranya dan melintas di Jembatan Sentono. Naas, ketika sampai ditengah jembatan, air bah menerjang ke tiganya bersama Hondal GL hingga Hanyut. "2 korban selamat di rawat di Puskesmas Klakak," ujar salah seorang warga. Hilangnya satu korban masih terus dilakukan pencarian oleh Tim SAR dan BPBD Lumajang.(ls/yd/red)

Asyik Makan Nasi Padang, Mobil Zainal Santroni Maling dan Uang 6 Juta Amblas

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aksi pencurian dengan modus pecah kaca kembali terjadi di Lumajang. Kali ini, sebuah mobil mini buz di pecah kacanya oleh dua orang tak di kenal saat parkir di jalan kapten suwandak timur. Akibatnya, uang tunai enam juta rupiah yang berada di dalam  mobi bernopol B 1003 CKG, milik zainal alim warga panjaitan Kelurahan Ditotrunan.    Kejadian ini bermula saat Zainal Alim, sang pemilik mobil sedang  makan siang di rumah makan padang yang berada di jalan suwandak lumajang. Namun, setelah sepuluh menit tiba-tiba alarem mobil korban berbunyi keras. "Alarm berbunyik keras sekali," ungkapnya di KSPK Polres Lumajang, Jum'at(27/03).   Mengetahui hal tersebut, selanjutnya korban langsung melihat mobil yang perkir di sebrang jalan. Alangkah kagetnya, ketika korban melihat jika ada dua orang tak di kenal sedang mengambil tas hitam yang berisi uang tunai enam juta rupiah/ di dalam mobilnya. "Kita olah TKP dan periksa saksi-saksi," ungkap Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono.   Kini kasus tersebut sedang dalam penanganan petugas mapolres lumajang. Warga berharap petugas kepolisian segera menangkap pelaku pecah kaca yang selama ini meresahkan warga Lumajang.(ard/red)

Mortir Aktif Sisa Perang Jepang Ditemukan Dibekas Tambang Pasir Besi Pantai Bambang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Satu buah amunisi mortir yang masih aktif ditemukan Abror (42) petani asal dusun Rekesan desa Bago Kecamatan Pasirian. Mortin dutemukan dipinggir pantai dan langsung dilaporkan kepada paihak kemanan. Pihak Polsek dan Koramil Pasirian langsung menuju tempat penemuan mortin dan langsung dilakukan pengamanan. Saat ini, mortin disimpan di Polsek Pasirian yang diamankan dalam bak kecil berisi pasir. Saat ini mortirnya diamankan di Polsek Pasirian, ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang, Kamis (26/03/2015). Mortir jenis pelontar tersbut memeiliki panjang sekitar 25 cm diameter 5 cm. Mortir jenis pelontar tersbut mempunyai kode 23-61+. Diperkirakan mortir tersbut merupkan sisa peninggalan perang masa Jepang karena ada beberapa bagian yang sudah rusak meskipun mortir masih aktif. Panjang mortir kurang lebih 25 cm dengan diameter 5 cm dengan kode amunisi 23-61+, tarangnya. Setelah diamankan di Polsek Pasirian rencananya mortir tersebut akan segera dilakukan pemusnahan. Kita segera lakukan pemusnahan tinggal menunggu dari tim Gegana, pungkasnya.(Yd/red)

Ada Provokasi, PMII Bentrok dan Adu Pukul Dengan Polisi di PN Lumajang

Sukodono (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis PMII Lumajang yang mengelar aksi solidaritas terhadap kakek Ngatmanu yang hanya mencuri kedelai 2,5 kg ditahan. Aktivis PMII terlibat bentrok dan adu pukul dengan aparat kepolisian di Halaman Pengadilan Negeri Lumajang. Aksi bentrok Mahasiswa dengan polisi dilantar belakangi, aparat keamanan menghalang-halang orasi. Saling dorong dan seret antar polisi dan mahasiswa tak terelakan. Beruntung aksi yang memanas bisa diredakan oleh Majelis Hakim yang hendak menemui mahasiswa  untuk berdialog. Sahabat-sahabat tidak akan anarkis dan bentrok dengan polisi kalau tidak diprovokasi, ungkap Anwar, salah satu aktivis PMII. Usai bentrok dan menyerahkan kedelai sebagai bentuk ganti rugi terhadap korban yang memolisikan NGatmanu. PMII Mengelar tahlilan atas matinya penegak hukum yang tidak berpihak pada masyarakat miskin dan bodoh.(ls/red)

Angin Putting Beliung Mengamuk, Hancurkan 3 Rumah Warga dan Kandang Ayam

Randuagung(lumajangsatu.com)- Menjelang musim kemarau tiba angin putting beliung kembali terjang area Lereng Gunung Lemongan Desa Salak Kecamatan Randuagung Lumajang, akibatnya 3 Rumah warga rusak dan sebuah kandang ayam rata dengan tanah, Minggu (22/03/2015).menurut warga kejadian itu sangat cepat, cuaca hujan yang disertai angin kencang berasal dari arah selatan. seketika angin putting beliungpun melululantahkan atap rumah warga, dan kandang ayam milik masdar bahkan beberapa pohon milik warga pun ikut tumbang."Sangat cepat mas, ini rusak semua, papar irfan salah satu warga.beruntung, angin selama satu menit ini tak memakan korban jiwa hanya kerusakan material berupa rumah warga, kandang ayam dan pohon sengon yang tumbang.Alhamdulillah gak ada yang kena kerubuhan pohon atau bangunan mas," tambahnya sembari mengelus dadanya.Sementara kandang ayam yang saat itu berisi sekitar 4000 ekor ayam, hanya separuh yang dapat dielamatkan, sementara 2000 lainnya mati terjepit bangunan kandang, Akibat kejadian ini kerugian warga ditaksir mencapai atusan juta rupiah. "Sekitar 150.000.000 an, soalnya ayam saya yang mati lebih separuh," ujar pria setengah baya itu. (Mad/red)

Jalur Ranupane-Senduro Terganggu, Pohon Besar Tumbang Melintang di Tegah Jalan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski tidak ada hujan lebat, pohon di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk wilayah cagar alam tumbang dan melintang di jalan yang menghubungkan desa Ranupane dan Senduro. Diduga, pohon besar itu tumbang karena sudah tua dan lapuk sehingga tidak lagi bisa menahan beban. "Kemungkian karena sudah tua dan lapuk mas, sehingga tadi roboh dan melintang di jalan," ujar Yuli Purwanto warga Lumajang yang melintas di jalaur Senduro-Ranupane, Sabtu (21/03/2015). Warga dengan alat seadanya langsung gotong royong melakukan evakuasi pohon agar jalan satu-satunya itu bisa dilintasi kendaraan. Selama proses evakuasi. warga yang melintas terpaksa berhenti dan ikut membantu proses evakuasi. "Ya kita evakuasi seadanya mas, tidak ada alat berat, sehingga kita pinggirkan saja agar bisa dilewati oleh kendaraan," paparnya. Jalur Senduro-Ranupane memang banyak pohon besar yang berada di pinggir jalan. Sewaktu-waktu bisa tumbang, jika cuaca tidak mendukung hujan disertai angin. Namun, karena tidak masuk jalur padat kendaraan, dalam kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa atau harta benda. "Tidak ada korban jiwa atau harta mas, sebab pas tumbang kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas," pungkasnya.(Yd/red)

Dua Guru Sukwan Cantik Ditodong Pistol dan Diacam Celurit, Begal Gondol Beat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua guru sukwan cantik yakni, Dwi Siksawati (21) dan Endang (35) saat berboncengan mengendarai motor Beat Putih di begal di Jalan Desa Meninjo Kecamatan Ranuy0so, Kamis(19/03) pagi. Keduanya, hendak mengajar di SD Jenggrong tiba-tiba ditendang  2 pelaku begal. Pelaku bukan hanya menendang kedua guru Sukwan, bahkan ditodong sejenis pistol dan diancam dengan celurit. Saya kaget jadi korban begal, padahal biasa lewat disini, terangnya salah satu korban. Dua guru sukwan sangat shock dengan jadi korban begal yang sangat nekat dan kasar. Saat kejadian, kondisi jalan sangat sepi dan membuat 2 pelaku begal dengan mudah mengondol motor Beat korban. Kapolsek Ranuyoso, AKP Sueb mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan ke korban untuk menjelaskan ciri-ciri pelaku.Mengenai pelaku memakai pistol, pihaknya belum bisa memastikan apakah asli atau mainan. Kita selidiki dulu, karena lokasi kejadian memang sepi rumah penduduk, jelasnya.(Mad/Ls/red)

Dua Petinggi TNI-AD Injak Bumi Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua petinggi Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Darat kembali injak bumi lamajang, dalam rangka uji terima Meriam Howitzer 155 MM Type Tarik KH 179 di pesisir Pantai Selatan Desa Bulurejo Kecamatan Tempursari Lumajang, Selasa (17/03/2015). Kedua petinggi itu diantaranya Brigjen TNI Sonhaji Komandan Pusat Persenjataan Alteri Medan (Danpusenarmed) dan brigjend TNI Basuki Abdullah Dirpalad. Kedatangan kedua petinggi itu dalam rangka Uji Terima Meriam yang dibeli dari Korea Selatan sebanyak 18 unit. Dari 18 Unit Meriam, hanya 3 Unit yang diuji di pesisir pantai tersebut terkait presisi, hasil capai tembakan serta komponen meriam itu sendiri. "Kalau kita beli alat baru pasti kita uji dulu, seperti presisinya, hasil capaian serta komponen meriam itu sendiri mas," papar Brigjen TNI Sonhaji Danpusenarmed itu. Dalam Uji terima Meriam itu Tim penguji menilai tembakan pertamanya dalam dengan jarak 11 kilo meter dinyatakan lulus, pasalnya meriam tersebut berhasil mengenai sasarannya. "Pada tahap pertama untuk jarak 11 kilo meter untuk uji presisi lulus," tambahnya sembari tersenyum gagah. Meriam buatan negara Korea Selatan itu memiliki beberapa keistimewaan, yakni dapat membidik sasaran dengan tiga jarak. Yakni jarak 11, 18 hingga 30 kilo meter. Rencananya dari 18 belas Meriam tersebut akan ditempatkan di tiga titik, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Aceh masing-masing wilayah akan ditempatkan 6 unit meriam. "Kita kan terus perkuat sistem pertahanan mas di semua lini," tuturnya. (Mad/red)