Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada dua saksi kunci dalam kasus pembunuhan salah sasaran di Desa Sombo Kecamatan Gucialit. Kholik adalah adik korban dan ibu Mansur yang rumahnya berdekatan dengan lokasi pembunuhan yang dilakukan Hori (43) warga Jenggrong Kecamatan Ranuyoso.
Ibu Mansur yang mendengar teriakan minta tolong datang dan sempat memarahi pelaku. Ibu Mansur juga memegang korban Muhamad Hola (34) sedangkan Kholik meminta bantuan ke rumah Kepala Desa Sombo dan Hori lari karena takut diamuk warga.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Mak tak ngatelak matannah jhek terak, mak sampek selaton, (kok gak ngelihat matanya padahal terang, kok sampek salah sasaran)," ujar Ibu Mansur dengan bahasa Madura, saat rekonstruksi pembunuhan," Minggu (16/06/2019).
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Tidak berapa lama kemudian, Samat Kades Sombo datang dan sempat memberi minum telur kepada korban. Karena masih bernafas, korban kemudian dibawa ke rumah sakit dengan naik mobil milik Kades.
BACA JUGA : Ini Cerita Lengkap Kasus Gadai Istri Berujung Maut Sombo - Lumajang
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Namun, sekitar satu jam perjalanan sampai di Desa Bandaran menuju rumah sakit korban sudah tidak bernafas lagi. Dari lokasi pembunuhan sampai ke RSUD Haryoto membutuhkan waktu sekitar 3 jam, karena lokasinya berada di dataran tinggi jalan yang rusak dan berbatasan dengan Probolinggo.
"Korban dikethui meinggal diperjalanan menuju rumah sakit umum. Karena memang jauh jarak rumah sakit dengan lokasi pembacokan," terang AKBP Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang.(Yd/red)
Editor : Redaksi