Kasus Gadai Istri Lumajang

Viral Masuk Berita dan TV, Lasmini Jadi Buruan Foto Warga

lumajangsatu.com
Lasmini (tengah) berkerudung ungu sedang berfoto dengan sejumlah warga saat rekonstruksi aksi pembunuhan salah sasaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Awal tahun lalu, Indonesia dikejutkan dengan kasus yang menjerat artis papan atas berinisial (VA). Ia ditangkap setelah melalui serangkaian pemeriksaan yang membuatnya menjadi tersangka dalam kasus pidana prostitusi online dengan pemesan pengusaha pasir yang disebut-sebut asal Lumajang.

Baru-baru ini Lumajang tengah di gemparkan dengan kasus penggadaian istri seharga Rp. 250 juta. Harga yang begitu fantastis, bahkan berkali-kali lipat di bandingkan kasus artis papan atas yang mematok harga 80 juta.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Karena hal itulah, banyak orang yang penasaran dengan istri di gadaikan tersebut. Ketika rekonstruksi kasus pembunuhan salah sasaran banyak emak-emak yang menghampiri Lasmini untuk meminta berphoto. Vina warga Perumahan Graha Semeru sangat penasaran dengan sosok Lasmi.

"Penasaran dengan paras wajahnya mbak, dan harga ketika digadaikan pun sangat mahal" ujar ibu 2 anak ini.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

BACA JUGAIni Cerita Lengkap Kasus Gadai Istri Berujung Maut Sombo - Lumajang

Lasmi yang usianya baru 34 tahun menjadi rebutan 2 orang pria hingga salah satunya berani melakukan perencanaan pembunuhan terhadap rivalnya. Namun aksinya gagal, karena salah sasaran yang menyebabkan saudaranya sendiri meninggal setelah di bacoknya.

Ketika usai melakukan rekontruksi perasaan Lasmi sungguh terenyuh lantaran melihat aksi Hori menghabisi nyawa orang seperti itu. "Tidak nyangka aja menghabisi orang seperti itu mbk" ujar Lasmi dengan mata berlinang.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Di sisi lain, seorang pria yang rela bersaing demi mendapatkan wanita incarannya tak selalu berarti memiliki ketertarikan luar biasa pada sang pujaan. Bisa juga, ia justru berfokus pada aspek kompetisi sebagai ajang pembuktian diri, sehingga sang wanita lebih dianggap sebagai trophy.

Ketika dua orang pria yang saling mengenal dengan baik harus bersaing untuk mendekati seorang wanita, mungkin saja mereka membuat aturan main tersendiri agar tidak terjadi saling tikung. Tapi, sejauh mana aturan tersebut bisa dipatuhi sangat bergantung pada kualitas pertemanan keduanya, juga faktor kepribadian mereka, misalnya kedewasaan emosi masing-masing.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru