Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang menjadi salah satu penghasil buah-buahan. Salah satunya menjadi penghasil buah pete yang sangat diminati oleh masyarakat.
Bahkan, di Ranuyoso memiliki dua pasar buah seperti pete, apukat, nangka, pisang, kelapa dan lainnya. Namun, 7 tahun terakhir banyak pohon pete di Ranuyoso yang mati atau tidak lagi produktif.
Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika
Hamedi, salah seorang warga Meninjo Kecamatan Ranuyoso menyatakan pete-pete di pasar buah Ranuyoso saat ini bukan murni dari Ranuyoso saja. Namun lebih banyak dari Kabupaten Probolinggo yang dibawa tengkulak untuk dijual di pasar buah Ranuyoso.
"7 tahun terakhir banyak pohon pete milik petani yang mati atau tidak produktif lagi," papa Hamedi, Senin (12/08/2019).
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
Dugaan habisnya pohon pete di Ranuyoso diakibatkan karena banyak pohon sengon. Dimana, pohon sengon yang sangat rakus air dan unsur hara, sehingga kebutuhan air dan hara pohon pete diambil oleh sengon. "Kita duga karena banyak pohon sengon ya," jelasnya.
Meski sudah tidak lagi banyak pohon pete di Ranuyoso, namun pasar buah Ranyoso tidak pernah sepi. Sebab, pasar Ranuyoso sudah menjadi media para pedagang untuk menjual dagangannya hingga keluar daerah.
Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024
"Menangnya Ranuyoso karena punya pasar buah mas, sehingga seakan-akan yang dijual di pasar itu adalah buah Ranuyoso, padahal tidak," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi