Lumajang (lumajangsatu.com) - Kawasan Lumajang utara Kecamatan Klakah dan Ranuyoso banyak menghasilkan madu. Yang jadi andalan adalah madu Klanceng yang rasanya agak sedikit kecut dan tidak semanis madu tawon.
Zainuddin, salah seorang penjual madu Ranuyoso menyatakan, awalnya masyarakat tidak faham jika madu Klanceng lebih mahal dan khasiatnya lebih bagus. Masyarakat masih menganggap madu Tawon lebih bagus, padahal di pasaran madu Klanceng yang diminati.
Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika
"Ini bagian dari peningkatan ekonomi masyarakat, karena Klanceng yang awalnya dianggap tidak laku dijual ternyata bisa menghasilkan uang," jelas Zainuddin kepada Lumajangsatu.com, Jum'at (14/09/2019).
Warga Ranuyoso dan Klakah beternak madu hanya sebagai sampingan. Ada yang memiliki 10 sarang Kalnceng dan Tawon ada juga yang lebih banyak. Jika ditekuni dengan baik, maka beternak madu cukup menjanjikan karena penjualannya sangat mudah.
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
"Yang terpenting kualitas barangnya tetap dijaga, jangan sampai dicampur dengan bahan-bahan lain," tuturnya.
Selama ini, madu Klanceng Ranuyoso masih sangat alami karena diternak dengan natural. Tidak ada makanan tambahan bagi Tawon dan Klanceng kecuali menghisap sari madu bunga.
Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024
Untuk satu liter madu Klanceng, Zainuddin menjual dengan harga 250 ribu rupiah. Pelanggannya banyak dari wilayah kota Lumajang. Ada juga dari Jember, Banten, Surabaya dan Probolonggo. "Alhamdulillah karena kita jaga kulitas, pelanggan puas," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi