Lumajang (Lumajangsatu.com) - Kurang lebih 100 Orang Aksi Demo Mahasiswa PMII Lumajang di depan Pemkab Lumajang terjadi adu dorong antara aparat keamanan, sempat bersih tegang dengan polisi karena menolak dihalau. PMII Lumajang meminta Bupati keluar menemui mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya.
"Kami hanya ingin menemui Bupati Lumajang bukan anak buahnya" Kata Ucok, Orator PMII Lumajang
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Situasi memanas lagi, namun kericuhan bisa direda karena kedua belah pihak bisa ditenangkan dan mahasiswa kembali melakukan orasinya. Mereka juga menyerukan bahwa pemerintah mengapa tak mau untuk menemui kita padahal hanya beberapa menit saja.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Apakah mereka pantas, dikatakan pemerintah? " Ujar Fanani Orator Demo.
Momentum satu tahun ini merupakan ajang untuk mengevaluasi, menagih dan mendesak serta menuntut janji-janji supaya Lumajang Hebat Bermartabat terealisasi dengan baik dan maksimal. 20 janji politik yang tertulis dan tersampaikan kepada masyarakat Lumajang pada saat pesta demokrasi tahun 2018 merupakan janji yang ditunggu masyarakat ketika sudah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lumajang.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
"Kami kecewa lantaran tidak bisa ditemui oleh Bupati Lumajang" Ujar Ahmad Junaidi, Jubir Demo PMII Lumajang. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi