Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga RT/07 RW/07 Kelurahan Citrodiwangsan memelihara bunga bangkai. Padahal, baunya sangat mengganggu karena amat busuk seperti bau telur busuk.
Nisa Alsena, adalah orang yang merawat bunga bangkai (Suweg) hingga mekar. Awalnya, Nisa diberi umbi Suweg oleh saudaranya di Kecamatan Senduro beberapa bulan yang lalu.
Baca juga: Cak Thoriq Ingin Sekali Hadiri Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Terpilih, Tapi ?
Karena tidak sempat dimasak, umbi-umbi tersebut ditaruh didapaur dalam kondisi masih terbungkus. Sekitar seminggu lalu, ada sebuah umbi yang mulai tumbuh bunga dan kemudian dipindah ke pot bunga.
"Kita pindah dan kita siram Suweg itu ya, dan tiga hari yang lalu akhirnya bunganya mekar," ujar Nisa kepada Lumajangsatu.com, Minggu (13/10/2019).
Baca juga: Lumajang Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Hidromteorologi 2025
Bunga bangkai dari Suweg memiliki tinggi 72 cm, lebar bunga 40 cm dan diameter umbi 72 cm. Pada hari pertama bunga mekar, bau busuknya tercium hingga radius 20 meter. "Awal mekar sampai tercium hingga tiga rumah tetangga," paparnya.
Pada hari pertama agar bau busuknya tidak memangganggu warga lain, bunga bangkai dibungkus dengan kresek. Setelah hari kedua dan ketiga, baunya sudah tidak begitu menyengat, namun tetap mengeluarkan bau busuk.
Baca juga: KPU Tetapkan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Hasil Pilkada 2024
"Awalnya banyak sekali lalat besar yang hinggap di kelopak bunga," tuturnya.
Meski berbau busuk, Nisa tidak ada niatan untuk membuangnya, karena bunga bangkai masuk dalam katagori bunga langka. "Saya gak tau sampai kapan bisa mekar ya, tapi tidak akan saya buang. Biar bisa dilihat anak-anak disini," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi