Randuagung- Muhammad Abdullah Kepala Desa Kalidilem mengatakan bahwa sebelumnya Musam pernah ditantang untuk sumpah pocong untuk membuktikan dirinya tidak bersalah oleh warga sekitar, namun dia tak kunjung datang. Dirinya terkenal sebagai dukun santet bermula dari 4 tahun yang lalu, Mursam tinggal di rumah H. Ismail.
Namun tak berselang lama, H. Ismail meninggal dunia sehingga keluargapun mengusir Mursam dari rumah duka. Sempat tidur di gubuk penarikan amal, Mursam pun akhirnya menumpang di rumah H. Husen di Desa Kalidilem kurang lebih 6 bulan.
Baca juga: Kepala Desa se-Lumajang Diajak Untuk Ikut Sukseskan Pilkada 2024
Namun tiba-tiba H. Husen meninggal dunia. Setelah 40 hari kematian H. Husen, Mursam pun meninggalkan Desa Kalidilem. Setelah diusir oleh warga Desa Kalidilem kurang lebih selama 4 tahun, iapun kembali ke desa tersebut lantaran ada kerabatnya yang meninggal.
Baca juga: Indah Wahyuni Ajak Pegawai Pemkab Lumajang Belanja Cabai Rawit
"Sebenernya dia keluar masuk kesini tak ada orang yang tau mbk" Kata Abdullah.
Setelah mengikuti tahlilan di malam hari, korban cangkrukan (begadang) dengan beberapa warga. saat begadang tersebut dirinya pamit kebelakang untuk ke kamar mandi. Namun kejadian janggalpun mulai terjadi, dimana ia tak kembali lagi ke tempat tersebut.
Baca juga: Tim Paslon 01 Cak Thoriq-Ning Fika Adukan Dugaan Pelanggaran Kampanye di Lapangan Kutorenon Lumajang
"Masalah motif pembunuhan tersebut tak ada yang mengetahui pelakunya siapa,karena tak ada yang mencurigai dia bermasalah dengan orang lain" Tutupnya. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi