Sastra LUmajang

Puisi : Duhai Pencuri

lumajangsatu.com
Ilustrasi Pencuri

Dikegelapan malam kau datang
Padahal tak ada undangan untukmu
Sudah tahu pintunya tertutup
Kau tarik tubuhmu sendiri kedalam

Berani masuk keluar disetiap ruang 
Kau raba dengan penuh nafsu semua meja dan laci
Lalu mengambil barang incaran
Padahal, sudah jelas itu bukan milikmu

Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal


Kau pergi begitu saja
Tanpa memikirkan perasaan kami
Ya...
Kau tinggalkan duka amat dalam
Sebab hasil perjuangan kami kau bawah entah kemana

Duhai Pencuri yang datang saat Subuh
Siapa Bapakmu..? Jika aku bertemu bapakmu
Aku ingin tanyakan, Sperma apa yang sudah meleset kedalam rahim ibumu..
Dan Siapa Ibumu...? Jika Aku bertemu Ibumu
Aku ingin tanyakan, Warna Air susunya yang dia berikan saat kau masih kecil.

Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK

Duhai Pencuri yang sedang menari diluar sana
Andai aku tahu siapa kekasihmu, Aku ingin bertanya padanya
Syarat apa saja yang dia ajukan untukmu, hingga kau harus begini
Dan siapa kawanmu, sebab aku ingin lihat
Seperti apa kalian mewarnai hidup

Barangkali, ada jawaban atas alasanmu beraksi
Sebab Darah yang bersih tidak membentuk jiwa menjadi Pencuri
Sebab Cinta yang tulus tidak akan memaksa untuk merampok
Sebab kawan yang baik akan hiasi kisah dengan kejujuran

Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman

* Puisi ini menceritakan tentang seorang maling, karena akhir-akhir ini warga Lumajang banyak yang kemalingan.

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru