Jatiroto - Banjir luapan air sungai di Ponpes Mifathul Ulum Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto membuat aktifitas santri terganggu. Meski air masih belum surut setinggi mata kaki hingga lutut, para santri tetap bersemangat untuk menimba ilmu.
"Jelas mengganggu aktifitas belajar, karena santri tidak konsentrasi," ujar Imam Baihaqi, salah seorang ustadz di Miftahul Ulum, Senin (02/03/2020).
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
BACA JUGA
- Tiga Desa di Rowokangkung Lumajang Mulai Terendam Banjir
- Pohon Baobab dari Afrika Pertama Ditanam di Gunung Lamongan Lumajang
- Pesantren Miftahul Ulum Bakid Lumajang Terendam Banjir
Banjir berasal dari luapan air sungai yang tidak mampu menampung debit air hujan yang sangat tinggi. Pesantren Miftahul Ulum sudah mengajukan proposal kepada Pemerintah untuk pembangunan Box Culvert (gorong-gorong besar) yang dibuang ke sungai di sisi utara pesantren.
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
"Kita tidak bisa mandiri membangun box culvert karena anggarannya mencapi 1,8 miliar. Makanya kita mengajukan proposan ke Pemerintah," jelasnya.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
H. Maksum Madiari, pengurus Ponpes Miftahul Ulum menyatakan banjir selalu terjadi setiap tahun saat musim penghujan. Banjir tidak hanya melanda pesantren, namun sejumlah rumah-rumah warga disekitar pesantren juga terkena dampak banjir.
"Semoga ada langkah dari pemerintah untuk bisa mengatasi banjir jangka panjang. Semoga banjir tidak jadi langganan tahunan," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi