Lumajang -Ketika mendengar kata pekarangan, dibenak kita akan tergambar lahan kosong dengan minim manfaat. Hal demikian tidak berlaku lagi, Maksih merubah pekarangan menjadi kedai menarik untuk didatangi.
"Jeli membaca peluang saja, karena kedai yang konsepnya outdoor tidak didapapatkan didaerah perkotaan. Ngopi dengan iringan angin alam akan memanjakan pecinta kopi," Ungkap Dimas, Manejer kedai Maksih saat ditemui Lumajangsatu.com di kedainya gang masjid Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang, Senin (17/08/2020).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Kedai Maksih Berdiri sejak tahun 2017 tidak pernah sepi pengunjung. Suasana ngopi di pekarangan menjadi daya tarik anak muda untuk nongkrong.
"Rame mas apalagi weekend, karyawan 5 orang kadang sampai kuwalahan," ungkap pria rambut gondrong tersebut.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Bukan hanya tempatnya menarik, tapi juga dibarengi dengan menu andalan kopi manual brew membuat daya tarik sendiri buat pengunjung.
"Kopinya disini tidak asal-asalan, ketajamanya rasanya ngena banget," ungkap Bahrul pemuda asal ranuyoso pelanggan kedai Maksih.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Kedai Maksih buka tiap hari, dari jam 07:00 hingga 21:00 WIB. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi