Lumajang - Dendi Rio Saputra anak usia 13 tahun jualan gorengan di selatan lampu merah Sukodono. Tak ingin merepoti orang tua serta berkeinginan lanjut pendidikan hingga jadi polisi, Dendi tak ingin hidupnya merepoti orang tua.
Siswa kelas 7 Miftahul Ulum Sukodono tersebut berjulan dari Jam 09:30 hingga 13:00. Dengan membawa keranjang berukuran Panjang sekitar 40 cm, yang di kaitkan dengan sepeda ontelnya. Dendi sehari menghabiskan 3 wadah gorengan.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Sehari dapat 100 ribu, itu 3 wadah. Jadi balik 3 kali sehari untuk ngambil gorenganya. Sama Ibu dikasi 20 ribu, saya buat beli jajan misalnya cilok," Ungkapnya pada Lumajangsatu.com, Senin (07/09/2020).
Dendi mengungkapkan bahwa sudah 4 tahun jualan gorengan. "Sudah dari kelas 3 SD mas saya jualan, sudah sekitaran 04 tahun. Teman-teman saya, sering juga beli gorengan."
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Ditanya mengenai dana hibah covid 19, Dia mengaku tidak tahu dan tidak mengerti. "Jika dapat dana gituan, mau saya buat beli HP mas,"ungkapnya.
Anak numb 3 dari 5 bersaudara tersebut mengungkapkan bahwa alasan jualan gorengan biar hidupnya tidak merepotkan orang tua. "Membantu orang tua mas, sama nabung. Latian biar nanti kalau nikah sudah terbiasa kerja,"ungkapnya sambil senyum-senyum.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Meski begitu Dendi bercita-cita melanjutkan pendidikan hingga tinggi, Dia mau mengejar cita-citanya jadi polisi. "Saya mau jadi polisi mas, karena pakaianya rapi. Pakai sepatu, gagah dan mengabdi untuk negara,"pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi