Lumajang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang memiliki Warning Receiver System (WRS), alat yang mampu secara otomatis mendeteksi kebencanaan secara cepat serta terhubung dengan sirine yang ada pada daerah pesisir pantai.
"Di daerah pesisir pantai telah kami pasang EWS (Early Warning System) yang terhubung otomatis dengan WRS, Jadi semisal kalau ada deteksi gempa di Lumajang, alat ini sirinenya bunyi,"jelas Wawan Hadi, Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
Dia memaparkan jika adanya alat tersebut cukup membantu Lumajang guna pengawasan serta penyelamatan di desa rawan gempa dan Tsunami. Serta alat tersebut bisa menunjang maksimalnya program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang rutinsetiap tahun dilakukan gladi dan simulasi bencana.
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
Meski begitu dia menjelaskan jika masyarakat harus tetap waspada serta tidak cemas jika terjadi bencana, masyarakat dituntut memahami alur simulasi yang sudah disosialisasikan BPBD.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
"Kalau ada gempa lebih dari 20 detik meskipun tidak ada arahan harus lari. Karena kita hanya punya waktu 20 menit. Dan setelah harus cari ketinggian 20 meter itu rumusnya,"jelasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi