Kreatifitas Pemuda

Karta Sumberwuluh Lumajang Ubah Sampah Popok Jadi Bernilai Ekonomi

lumajangsatu.com
Bunda Indah melihat KSM Bina Lestari bersama Karang Taruna mendaur ulang limbah popok bayi

Candipuro - Popok bayi menjadi salah satu sampah yang paling banyak dan menjadi persoalan tersendiri, apalagi dibuang ke sungai. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bina Lestari yang diketuai oleh Nur Cholis, bersama warga Desa Sumberwuluh yang tergabung dalam organisasi kepemudaan karang taruna (Karta) membuat sampah popok menjadi barang bernilai ekonomi.

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati meninjau tempat pengolahan daur ulang sampah popok yang berada di Dusun Krajan Desa Sumberwuluh,Kamis (12/11/2020). Munculnya ide dari KSM Bina Lestari berawal dari rasa keprihatinan warga terhadap lingkungan. Limbah popok sangat sulit untuk diurai sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Bunda Indah mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh KSM Bina Lestari. Pengolahan daur ulang sampah plastik khususnya sampah popok sangat berpengaruh terhadap lingkungan, mengingat sampah plastik sangat sulit untuk diurai.

"Selama ini masyarakat membuang sampah popok ke tempat sampah atau sungai. Kita tahu kalau sampah plastik itu sulit untuk diurai, sehingga membuat tanah jadi tercemar, sementara di sungai banyak sekali limbah popok. Saya mengapresiasi warga yang kreatif dalam mengolah sampah popok," ungkapnya.

Limbah sampah popok tersebut oleh KSM Bina Lestari dirubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi seperti pupuk cair, bantalan kursi atau mobil dan pot bunga.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

"Saya harap hasil olahan yang menjadi pupuk cair agar segera di bawa ke laboratorium untuk diuji, sehingga nantinya akan diketahui layak tidaknya pupuk cair itu dijual ke masyarakat luar. Untuk lapisan luar popok dijadikan dalam bantalan kursi maupun mobil. Kemudian untuk lapisan luarnya dijadikan pot bunga," jelas Wabup.

Bunda berharap daur ulang sampah popok seperti ini dapat dijadikan contoh bagi desa-desa yang lain sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Disisi lain, nantinya juga akan bisa mengurangi limbah popok yang selama ini dinilai merugikan dan mengotori sungai-sungai.

"Ayo kita kreatif, kita daur ulang sampah, jangan buang sampah sembarangan, tapi manfaatkan sampah itu untuk kepentingan masyarakat," ajak Wabup.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Sementara itu, Ketua KSM Bina Lestari, Nur Cholis mengungkapkan, Pemasaran hasil dari daur ulang popok sangat diminati oleh masyarakat khsusunya Kabupaten Lumajang, karena hingga saat ini masih banyak permintaan untuk pot bunga dan bantalan kursi atau mobil.

"Pengolahan limbah popok ini awalnya bertujuan untuk lingkungan agar tidak kotor dan tercemar, dari situlah kita berkerja keras untuk mengolah kembali popok yang sudah dibuang oleh warga untuk dijadikan barang yang dapat dijual, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar," imbuhnya.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru