Yosowilangun - Peberlakukan pembetasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat pelaku usaha di objek wisata terimbas. Pasalnya, objek wisata harus tutup total dan semua kegiatan ekonomi juga mandek total. Kondisi yang tak jelas membuat pelaku usaha menjerit karena tak ada pendapatan.
Wisata pantai Wotgalih di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun juga tutup total. Para pengelola dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) akhirnya kembali fokus pada aktifitas awal, seperti mencari rumput untuk ternak, bertani dan lainnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Teman-teman kembali lagi ke aktifitas awal mas, yang ngarit kembali ngarit dan yang bertani kembali bertani," jelas Usman, pengelola wisata Wotgalih, Rabu (04/08/2021).
Kondisi para pelaku wisata semakin parah ketika PPKM terus diperpanjang hingga dua kali. Tidak ada kejelasan kapan PPKM akan berakhir, membuat nasib dari pelaku usaha wisata juga semakin tidak jelas.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Sebenanrnya kita sangat keberatan dengan perpanjangan PPKM ini," paparnya.
Dirinya berharap ada kebijakan baru, untuk objek wisata bisa buka dengan pembatasan jumlah kunjungan. Prokes diperketat, sehingga tidak akan menimbulkan kerumunan dan tidak ada penularan Covid 19 di objek wisata. "Jika tutup total, maka mandek perputaran ekonomi di objek wisata," pungkasnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Dampak PPKM yang terus diperpanjang juga dirasakan oleh semua pegelola dan pelaku ekonomi di objek wisata se-Lumajang. Pelaku usaha tidak bisa berktifitas, karena objek wisatanya ditutup dan tidak pengunjung sama sekali. (Yd/red)
Editor : Redaksi