Lumajang - Lebih dari satu dekade yang lalu, kawasan pesisir Pantai Mbah Drajid di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang dulunya tandus dan penuh dengan sampah, mulai mengalami transformasi berkat upaya keras sekelompok warga setempat.
Dipelopori oleh Lestari, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Pansela Lestari, mereka memulai misi penghijauan yang kini tidak hanya mengubah citra pantai menjadi lebih asri, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi ekonomi lokal.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Keresahan Lestari dan warga lainnya terhadap kondisi lingkungan yang gersang dan tak terurus menjadi pemicu gerakan penghijauan ini. Melalui upaya kolaboratif, warga menanam berbagai jenis pohon seperti Cemara Laut, Ketapang, dan Pohon Waru di sepanjang pesisir pantai. Hasilnya, ratusan pohon tumbuh subur, menjadikan Pantai Mbah Drajid sebagai tempat yang lebih sejuk dan ramah lingkungan.
"Dulu lahan di pesisir pantai Mbah Drajid ini sangat gersang. Kami lakukan penghijauan bersama masyarakat dengan harapan pantai ini lebih asri dan banyak dikunjungi wisatawan," ujar Kepala Desa Wotgalih, Lestari saat dimintai keterangan di Lokasi Wisata Mbah Drajid, Senin (12/8/2024).
Usaha tersebut terbukti efektif. Pantai yang dulu sepi kini mulai ramai dikunjungi wisatawan, tidak hanya pada hari libur besar seperti Idul Fitri, tetapi hampir setiap hari. Hal ini memberikan dampak langsung pada perekonomian warga. Warung-warung yang sebelumnya sepi kini mulai dipadati pembeli, memberikan sumber penghasilan tambahan bagi penduduk setempat.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Alhamdulillah, selain berdampak positif pada lingkungan, ada juga manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat," kata Lestari.
Dalam perannya sebagai Kepala Desa Wotgalih, Lestari tidak hanya berhenti pada penghijauan. Ia secara aktif mengajak masyarakat, komunitas lokal, tim Destana, Pokdarwis, serta siswa sekolah untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar juga diberikan kepada para pemilik warung dan masyarakat luas.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Kami juga mengajak masyarakat dan memberikan edukasi, terutama kepada warga yang memiliki warung, untuk turut menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.
Konsistensi upaya pelestarian lingkungan ini berbuah manis. Pada tahun 2017, LMDH Pansela Lestari resmi terbentuk dengan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, menandai babak baru dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di kawasan Pantai Mbah Drajid.(Kom/red)
Editor : Redaksi