Lumajang - Hasil survei elektabilitas bakal calon Bupati dan Wakil Bupati oleh lembaga ARCI (Accurate Research and Consulting Indonesia) pilkada Lumajang 2024, ada beberapa orang mempermasalahkan. Bahkan ramai ramai di media sosial mengatakan Lembaga surveinya tidak kredibel. Ada juga yang menyalahkan media yang mengekspos hasil rilis survei ARCI.
Dalam surveinya, pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Thoriq - Ning Fika lebih unggul dibanding pasangan bakal Calon Bupati Indah - Yudha. Cak Thoriq - Ning Fika memperoleh 63,9 dan Indah - Yudha 27,5 %.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Atas berbagai tudingan tersebut, Direktur Eksekutif ARCI, Baihaqi Sirajt, menyampaikan, pihaknya melakukan survei ini tidak serta merta hanya terhadap dua pasangan bakal calon ini. Simulasi surveinya tidak hanya dilakukan terhadap paslon Thoriq - Fika dan Indah - Yudha, tapi simulasinya pada semua bakal calon yang sempat muncul di publik.
"Awalnya bukan langsung fokus kepada kedua paslon ini. Surveinya dimulai tanggal 27 Juli sampai 5 agustus 2025. Di situ ada pasangan Cak Thoriq - Fika, Cak Thoriq - Idris Marzuqi, Indah - Sudi, Indah - Agus Yudha, Indah - Yudha. Kemudian mengerucut kepada kedua bakal calon ini setelah ditetapkan sebagai bakal calon. Tidak mungkin kita mempublish yang lain. Terkecuali sebelum ditetapkan sebagai pasangan bakal calon kami publish semuanya," ujarnya, Jum'at (23/8/2024).
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Kemudian yang kedua, kata Baihaqi, kalau memang ada survei yang mengungguli pasangan Thoriq - Fika silahkan di publish. "Ada gak survei yang menyatakan paslon Indah-Yudha mengungguli paslon Thoriq-Fika? Kalau ada silahkan publish", tukasnya.
Bagaimana jika survei yang dilakukan internal pasangan bakal calon bupati - wakil bupati dan hasilnya menang?. "Mas, kalau seperti itu bukan survei namanya. Bukan survei independen namanya. Kalau survei independen hasilnya dipublish. Kalau kita ARCI, lembaga survei independen dan tidak ada keterkaitan dengan Thoriq - Fika. Kalau memang berani ada hasil survei selain ARCI, silakan hasilnya dipublish. Kalau saya berani mempublish karena lembaga ini independen. Perlu diketahui saya juga konsultan politik dan paham kalau internal merasa kalah survei nya pasti tidak akan dipublish. Seperti itu. Kalau nggak mempublish bisa jadi karena kalah hasil survei internalnya. Lembaga surveinya mengakui kekalahannya, sehingga tidak dipublish", tukasnya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Dikatakan, ARCI merupakan salah satu dari 83 lembaga survei di Indonesia. "83 se Indonesia. Salah satunya adalah ARCI," pungkasnya.(Red)
Editor : Redaksi