Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Kota Lumajang amat menyayangkan dengan adanya Pemkab melakukan siara keliling untuk kegiatan Hari Jadi Lumajang. Bahkan, warga sangat kaget gaya siaran keliling bagian Humas Pemkab disangka para pencari amal yang memakai speker/corongan.
"Waduh, apa gak kuno siara keliling seperti itu, apakah pemkab tidak punya uang untuk melakukan pengumuman atau publikasi secara modern," ujar Sujar, warga Citrodiwangsan.
"Pemkab ini, siaran keliling itu apa gak nyaingi penyiar amal," terang Muhaimin, warga Tompokersan.
"Kalau gaya siaran keliling Harjalu menggunakan mobil keliling, kalah ama publikasi rokok, emangnya bagi hasil cukai rokok untuk banca'an, kasihan Lumajang," ujar Saman, warga Jogotrunan.
"Gaya siaran keliling Harjalu dilakukan bagian Humas Pemkab, sangat kuno dan tidak pantas dengan anggaran APBD lebih dari satu triliun," terang sawal, Mahasiswa STKIP.
"Pemkab ini cara publikasinya Kuno, apa Humas Kehabisan Anggaran," ujar Anwar, mahasiswa STAIBU.
Gara-gara publikasi keliling Humas Pemkab, menjadi rasan-rasan bagi anak Muda dan orang tua. Bahkan, Lumajangsatu sangat kaget sekali dengan banyaknya kritikan dari masyarakat.
"Kalau kami sudah publikasikan jadwal harjalu, bahkan menjadi berita paling populer, kalau siaran keliling mungkin biar efektif aja sih," ungkap, Wahyudi, pimpred lumajangsatu.com, saat mengetahui kritikan gaya publikasi keliling humas seperti penyiar amal.(ls/red)
"Waduh, apa gak kuno siara keliling seperti itu, apakah pemkab tidak punya uang untuk melakukan pengumuman atau publikasi secara modern," ujar Sujar, warga Citrodiwangsan.
"Pemkab ini, siaran keliling itu apa gak nyaingi penyiar amal," terang Muhaimin, warga Tompokersan.
"Kalau gaya siaran keliling Harjalu menggunakan mobil keliling, kalah ama publikasi rokok, emangnya bagi hasil cukai rokok untuk banca'an, kasihan Lumajang," ujar Saman, warga Jogotrunan.
"Gaya siaran keliling Harjalu dilakukan bagian Humas Pemkab, sangat kuno dan tidak pantas dengan anggaran APBD lebih dari satu triliun," terang sawal, Mahasiswa STKIP.
"Pemkab ini cara publikasinya Kuno, apa Humas Kehabisan Anggaran," ujar Anwar, mahasiswa STAIBU.
Gara-gara publikasi keliling Humas Pemkab, menjadi rasan-rasan bagi anak Muda dan orang tua. Bahkan, Lumajangsatu sangat kaget sekali dengan banyaknya kritikan dari masyarakat.
"Kalau kami sudah publikasikan jadwal harjalu, bahkan menjadi berita paling populer, kalau siaran keliling mungkin biar efektif aja sih," ungkap, Wahyudi, pimpred lumajangsatu.com, saat mengetahui kritikan gaya publikasi keliling humas seperti penyiar amal.(ls/red)
Editor : Redaksi