Lumajang(lumajangsatu.com) - Di Media sosial heboh soal pelaporan warga Kelurah Kepuharjo Kota Lumajang, ajar Yudha Wardhana ke aparat kepolisian Resort Lumajang. Pasalnya, Yudha saat mengurus surat administrasi nikah, malah mendapat bogem mentah dari staf kelurahan setempat.
sebuah akun facebook "Lumajang Bergerak" mengupload di Grup Lumajanagsatu.com, sebuah foto sosok laki-laki yang memenang surat pengaduan atau pelaporan ke polisian. Didalam foto itu, Korban Yudha melaporkan Yusnan dkk yang diduga melakukan pengeroyokan dan pemukulan.
Baca juga: Muncul Buaya di Pantai Tempursari, Dinas Perikanan Lumajang Minta Warga dan Pemancing Waspada
Selain itu, mereka mempertegas dengan menuliskan kronolis kejadian sebagai berikut :
MENGURUS SURAT NIKAH, MALAH DIKEROYOK PETUGAS KELURAHAN
Kronologi penganiayaan yang dialami Fajar Yudha Wardhana:
Korban mengurus surat keterangan domisili untuk keperluan administrasi nikah di Kelurahan Kepuharjo Kecamatan Lumajang. Semua berkas sudah dinyatakan lengkap dan tinggal menunggu tandatangan dari Lurah Kepuharjo.
Tapi staf kelurahan malah menyuruh korban untuk menunggu lagi dengan alasan Pak Lurah ada tamu yang baru datang, korban yang kurang puas dengan pelayanan ini protes kepada staf kelurahan, "Saya lihat sendiri Pak Lurah dari tadi mondar-mandir, masa tinggal tandatangan saja harus nunggu tamu yang baru datang, padahal saya sudah datang dan mengurus surat lebih dulu, berkasnya pun sudah lengkap tinggal tandatangan saja."
Staf kelurahan malah menantang korban dan mengumpat secara rasis terhadap korban, lalu beramai-ramai memukuli korban dan sempat menyekapnya dalam sebuah ruangan. Tak terima dengan perlakuan petugas kelurahan, korban mengadukan penganiayaan tersebut ke Polres Lumajang, saat ini kasus itu langsung ditindaklanjuti oleh Reskrim Polres Lumajang.
Lumajang kota preman?
Aksi peng-upload aksi dugaan kekerasan oleh staf kelurahan mendapat perhatian kalangan facebooker.
Baca juga: Babinsa Sawaran lor Lumajang Ikut Dampingi Kegiatan Posyandu Dusun Pocok
Yoyok Agus Efendi : "lah tempatku"
Sang Sultan : "Lanjutkan,, tempat rakyat (masyrakat) dipake utk menganiaya warga, ini persis peristiwa salim kancil, dimana bangunan dan gedung dgunakan utk kepentingan msyrakat tapi malah berbeda 180 derajat, lanjutkaan ke Proses Hukum, biar ke depan tdk ada pejabat atau pegawai negara semena2 sperti ini.."
Abdillah Sajad: "waduhh... dsini malah memeras rakyat
Dany Adam : "Lnjutkan...kudu di proses
Holy Fatin Zafira :"Mantap calon mantene"
Baca juga: Cak Thoriq Ingin Sekali Hadiri Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Terpilih, Tapi ?
Arif Yunianto : "Ulah oknum harus di usut tuntas sak akar2nya, sangat setuju. Cuma jangan di hantem kromo Lumajang kuto Preman, masih banyak orang baik, pejabat baik di lumajang tercinta ini."
Adimaz Soeng KC : "Memang benar terkadang para petugas kelurahan jual mahal dlm memberi pelayanan
Kepala desa jg sok sibuk. mo pilkades aja dia door to door minta dukungan ke warga sambil memohon2 supaya milih dia. Tinggal kita yg butuh dipersulit sehitunya."
De Lumajang Property : tolong kalo ada berita jangan langsung di telan mentah2 dulur2, sya tadi coba crosceck ke perangkat kelurahan kepuh ttg kronologi kejadian, intinya saat itu pak lurah sedang membuka acara PRONA di ruang pertemuan desa, pemohon yg tidak sabar melontarkan ata2 tidak sopan thd sekkel yg sdh mau purna (sepuh), akhirnya ada salah paham, dan di lerai oleh staf kelurahan yg lain, saat ini sdh diselesaikan scr kekeluargaan, termasuk org tua ybs yg juga perangkat RT di kel. kepuharjo, sdh sepakat untk mencabut laporan di kepolisian #salam_damai_gedangsakcurung,"
kasus ini mendapat perhatian dari facebooker dengan membagikan kasus soal adanya dugaan kasus pemukulan.(ls/red)
Editor : Redaksi