Lumajang(lumajangsatu.com) - Para Staf Redaksi Lumajangsatu.com singgah ke kedai dingin Desa/Kecamatan Gucialit yang dikelola oleh pemuda dan pemudi yang tergabung "Gucialit Organisasi Wisata Alam" disingkat "G'OWA", Senin(22/2) malam. Kedatangan lumajangsatu.com disambut oleh pengelola kedai yakni Jeffrey dan Irawan.
Untuk bisa berkunjung ke Kedai Dingin, saat hendak masuk kawasan perkebunan kurang lebiih 100 meter. Ada banner kiri jalan "Kedai Dingin Desa Gucialit", disanalah tempat anak-anak 'G'OWA".
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Mereka langsung menawari kami minuman kopi apa teh ? untuk teh yang ditawarkan adalah kualitas mutu satu. Sedangkan kopinya adalah bikinan pemuda yakni Robusta dan Arabika Gucialit.
"Kopinya ada dua jenis Robusta dan Arabika yang ditanam sendiri oleh warga Gucialit dan sekitarnya," ungkap Jeffrey.
Kamipun terlibat obrolan ringan dengan G'OWA mengenai dalam pengembangan wisata dengan perkebunan teh. Karena potensi dan nilai sejarah kebun teh sangat bisa dikembangkan jadi tujuan wisata.
"Kita sudah bekerjasama dengan PTPN XI dalam pengembanagn wisatanya, alhamdulillah sudah terjalin dengan baik," jelas Irawan.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Gucialit yang memiliki perkebunan seluar 759 hektar mampu sekali panen sekitar 25-30 ten pucuk segar.
"Minum di kedai dingin, tapi suguhannya panas ada teh dan kopi," ujar pimred lumajansatu.com, Babun Wahyudi.
Dia melihat Gucialit akan menjadi tujuan wisatawan baik lokal dan luar kota. Bila mampu memaksimalkan potensi yang ada diperkebunan dan kultur masyarakatnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Gucialit bisa menjadi tujuan wisata alam, baik out bond dan mengenal bagaiman kebun teh, karena sekarang banyak teh yang sudah dalam botolan dan kotak, jadi tidak tahu pembuatannya," ungakapnya.(ls/red)
Editor : Redaksi