Lumajang (lumajangsatu.com) - Hanafing, pelatih Tim PON Jawa Timur selama dua hari memberikan coaching clinik ke pelatih berlisensi D Nasional. Hal ini dilakukan PSSI agar pelatih di Lumajang ada tambahan ilmu dari instruktur PSSI Pusat itu.
Hanafing mengaku, kedatangan dirinya diminta oleh PSSI Lumajang, untuk bisa memberikan tambahan ilmu dan evaluasi usai diklat tahun lalu. Sehingga, ada pembenahan dalam seni kepelatihan usia dini.
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
"Hari pertama teori diruangan dan prakter dilapangan, hari kedua para pelatih mengalisis permainan PSIL Junior saat melawan Persebo," jelasnya di Stadion Semeru, Selasa(02/08).
Dia melihat, skuad muda PSIL belum banyak sentuhan penanganan Fisik dan teknik dasar. Sehingga, dalam main dilapangan akan sulit berkembang. "Padahal pemain PSIL ini sangat pintar, waktu saya coaching langsung paham dengan instruksi saya, terangnya.
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
Hanafing juga kaget, Saat Pelatih PSIL Junior mengatakan dirinya dibantu oleh seorang Assisten pelatih belum berlisensi. "Saya kaget, itupun saya sampaikan ke PSSI Lumajang, sebagai orang ngerti sepak bola, kok bisa begitu, karena Lumajang memiliki banyak pelatih berlisensi D," tegasnya.
Mikko Agus Pribadi, wakil Ketua PSSI Lumajang mengatakan, coaching clinik digelar, agar pelatih ada pengetahuan baru. Karena kepelatihan sepak bola terus dinamis. "Itu tujuan Assosiasi PSSI," jelasnya.(ls/red)
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
Editor : Redaksi