Lumajang (lumajangsatu.com) - Final Sepak Bola Piala KONI 2016 U-15 mempertemukan 2 klub yang intensif melahirkan pemain-pemain hebat. Aroma pertandingan antara Rajawali FC melawan Tungga FC sarat dengan gengsi pada hari Jum'at(23/9/2016) sore di Stadion Semeru.
Pasalnya, kedua tim ini di Level Kompetisi Internal PSSI Divisi Utama bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik. Meski, akhirnya Turangga FC menjadi Jawara dan Rajawali menjadi runner up.
Baca juga: SMPN 3 Senduro Gelar Kejuaraan Panahan Dibanjiri Peserta
Kedua tim ini sudah terlibat atmosfer panas, lantaran saat Rajawali melawan Turangga berakhir dengan skor 2-2. Turangga memprotes Rajawali memakai pemain tak sah, yakni menurun lebih dari 2 pemain U-16 tahun.
Tak urung, Atsmofer panas Divisi Utama akan terbawa ke Piala KONI U-15. "Pertandingan ini sarat emosi dan tensi tinggi, siapa yang akan menjadi tim yang paling stabil melakukan pembinaan pemain muda," ujar Agus Soli Exco PSSI Lumajang.
Rajawali berhasil melaju ke Final usai menundukan sang kuda Hitam Singgo Joyo dengan sekor telak 5-1. Sedangkan, Turangga harus susah payah menaklukan Kharisma FC dengan sekor 2-0.
Baca juga: Duh..!!! Demi Sapi, Warga Banyuputih Lor Nekat Bacok Mantan Mertua
Dari analisis pelaku bola, kedua tim diisi pemain berkualitas dan kemampuan skill diatas rata-rata. Rajawali mampu memadukan para pemain dari lapangan Desa Persil perkebunan Jatiroto dan Turangga dengan pemain dari didikan SSBnya.
"Kalau melihat kemampuan para pemain imbang, tapi siapa yang mampu mengendalikan emosi baik pemain dan official, dialah pemenangnya," ungkap Harry wartawan olah raga di Lumajang.
Bagi dia, sepak bola bukan permainan perorangan, tetapi sebuah tim. Meski tensi antar official dan Klub memanas di Divisi Utama, tapi pembinaan usia dini harus diutamakan. "Jual beli serangan akan terjadi, tetapi mental pemain yang akan menjawabnya," jelasnya.
Baca juga: Semeru FC Rekrut Gelandang Tempur Asal Jember
Kedua tim memiliki pemain yang memiliki kecepatan dan skill individu luar biasa. Namun, emosi pemain dan labilnya mental juga akan menjadi faktor penentu.
"Kalau dari sejumlah pertandingan, Rajawali lebih impressif, Turangga saja saat melawan SSB Senduro harus melewati babak tos-tosan," terang wartawan media online itu.(ls/red)
Editor : Redaksi