Lumajang(lumajangsatu.com)- Kedatangan Presiden SBY ke Lumajang yang menyempatkan diri untuk bebuka, taraweh bersama serta bermalam dipendopo, ternyata sangat disayangkan oleh para undangan. Undangan yang hadir kecewa karena tidak ada dialog dengan sang Presiden. Pernyataan tersebut disampaikan warga Lumajang dalam rubrik suara rakat disebuah stasiun radio Swasta di Lumajang, Rabu (31/07/2013)
Adalah Maryoto ketua Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung yang kecewa dan sangat menyayangkan karena acra yang langka itu tidak ada dialog dengan SBY. Padahal masyarakat ingin menyampaikan uneg-uneg kepada Presiden.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Padahal kita sudah menyiapkan uneg-uneg yang akan disampaikan kepada pak Presiden," Ujar Maryoto saat telefon ke salah satu radio di Lumajang.
Sedangkan sambutan Gubernur Jatim Sukarwo sendiri, malah nadanya lebih banyak kampanye, tidak menyampaikan kepentingan masyarakat. Padahal dirinya ingin menyampaikan dan menagih bendungan yang ada di sidorejo.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Sabutan Gubernur juga lebih bernada kampanye," Tambahnya.
Kegiatan bertemu dengan presiden dianggap muspro atau tidak banyak artinya, karena tidak ada dialog dengan warga. Kedepannya jika ada kegiatan yang sama, ia berharap akan ada dialog. Sehingga pemimpin bisa mengetahui uneg-uneg dari warga masyaraktya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Kegiatan kemaren bisa dibilang muspro," Pungkasny.(Yd/red)
Editor : Redaksi